Professional Documents
Culture Documents
Topik
: Lumut
Tujuan
Hari/Tanggal
Tempat
I.
a.
Mikroskop Binokuler
b.
Kaca benda
c.
Kaca penutup
d.
e.
Silet/cutter
f.
Pipet tetes
g.
Gelas kimia
h.
Nampan/ baki
I.2 Bahan
Anatomi
Keterangan:
1.
2.
3.
4.
Rhizoid
Daun
Seta
Kotak spora
Sumber; http://1.bp.blogspot.com/-
KocuAY8BRGY/T8zEaMU_GsI/AAAAAAAAAGM/kEzXcN1YsZw/s1600/daur
-hidup-lumut.jpg
Anatomi
V. ANALISIS DATA
1. Lumut daun (Pogonatum sp)
Klasifikasi
Kingdom
: Plantae
Divisio
: Bryophyta
Classis
: Musci
Ordo
: Bryales
Familia
: Bryaleceae
Genus
: Pogonatum
Spesies
: Pogonatum sp
pada
medium serta menyerap unsur hara dan air yang disebut rhizoid. Rhizoid juga
berfungsi untuk menyokong posisi batang supaya tegak sebagai pengganti
akar. Struktur rhizoid pada lumut terdiri dari selapis sel yang bersekat dan
tidak mempunyai berkas pengangkut.
Spora lumut daun yang cocok berkecambah merupakan protonema,
yang terdiri atas benang-benang berwarna hijau, bersifat fototrop positif,
banyak bercabang-cabang, dan dengan mata biasa kelihatan seperti hifa
cedawan yang berwarna hijau. Protonema itu mengeluarkan rizoid-rizoid yang
tidak berwarna, terdiri atas banyak sel dengan sekat-sekat miring, bersifat
fototrop negatif, masuk kedalam tanah dan bercabang-cabang. Rizoid telah
mulai terbentuk spora yang pertama pada sisi yang tidak terkena cahaya. Jika
cukup mendapat cahaya, pada protonema lalu terbentuk kuncup-kuncup yang
akan berkembang menjadi tumbuhan lumut. Pada musci alat kelamin
terkumpul pada ujung cabang-cabangnya, dan dikelilingi oleh daun yang
letaknya paling atas. Kemudian alat-alat kelamin tersbut dikatakan banci atau
berumah satu apabila dalam kelompok itu terdapat arkegonium dan
anteredium, dan dinamakan berumah dua jika tempat keduanya terpisah.
Diantara alat-alat kelamin itu biasanya terdapat sejumlah rambut-rambut yang
terdiri atas banyak sel dan dapat mengeluarkan suatu cairan. Rambut-rambut
steril ini dinamakan parafis.
Lumut daun memiliki gametofit, dimana di ujung tangkai yang berdaun
terdapat organ reproduksi seksual. Organ reproduksi berupa anteredium yang
menghasilkan sperma dan arkegonium yang menghasilkan sel telur. Saat ada
tetesan air, sperma bergerak menuju anteredium untuk membuahi sel telur.
Kemudian terbentuklah zigot di dalam organ betina yang menandai
dimulainya tahap sporofit atau tahap aseksual. Selanjutnya sporofit tumbuh
serta membentuk tangkai dan kapsul pada bagian ujungnya.
Spongarium membentuk spora di dalam kapsul spora. Spongarium
ditutupi oleh operkulum kapsul memiliki tudung yang disebut kaliptra. Spora
merupakan cikal bakal dari protonema. Protonema memiliki struktur
becabang,
multisel,
berbentuk
filamen
yang
dihasilkan
sewaktu
: Plantae
Divisio
: Bryophyta
Classis
: Hepaticeae
Ordo
: Marchantiales
Familia
: Marchantiaceae
Genus
: Marchantia
Spesies
: Marchantia polymorpha
cabang talus yang tumbuh tegak. Bagian bawah cabang talus ini tergulung,
merupakan suatu tangkai. Di dalam gulungan ini terdapat suatu saluran dengan
benang-benang rizoid. Marchantiales berumah dua, yaitu antara arkogenium dan
anteredium terpisah. Pendukung arkegonium dinamakan arkegoniofor, sedangkan
pendukung anteredium disebut anterediofor.
Pembuahan pada Marchantiales berlangsung sewaktu hujan. Oleh percikan
air hujan cairan yang mengandung spermatozoid terlempar dari anterediofor ke
arkegoniofor. Sel-sel epidermis badang pendukung arkegonium mempunyai
papilla dan membentuk suatu system kapiler pada permukaan alat tersebut yang
memudahkan tergelincirnya spermatozoid masuk ke dalam arkegonium.
Spermotozoid iru bereaksi kemotaksis terhadap zat putih telur. Setelah selesai
pembuahan, zigot berkembang menjadi embrio yang terdiri atas banyak sel, dan
akhirnya tumbuh menjadi sporangium bertangkai pendek, kecil, berbentuk
lonjong, dan berwarna hijau. Kemudian sel teratas hasil pembelahan zigot
pertama, akhirnya berkembang menjadi kapsul spora. Kapsul spora itu
mempunyai dinding atas selapis sel, dengan pembelahan-pembelahan seperti
serabut. Pada ujung kapsul, dindingnya terdiri atas dua lapis sel. Ditempat itu
kapsul spora akan masak dan akan robek, tutup terpecah, dan dinding berkerut
membentuk gigi-gigi. Kapsul spora pada Marchantiales dapat menghasilkan
beberapa ratus ribu spora. Spora itu jika jatuh ditempat yang cocok akan
berkecambah menjadi protonema yang mengandung klorofil, dan selanjutnya
akan berkembang menjadi talus.
VI. KESIMPULAN
1. Tumbuhan lumut merupakan sekumpulan tumbuhan kecil yang termasuk
dalam divisio Bryophyta (dari bahasa Yunani bryum, "lumut").
2. Tumbuhan ini sudah menunjukkan diferensiasi tegas antara organ penyerap
hara dan organ fotosintetik namun belum memiliki akar dan daun sejati.
3.
VII.DAFTAR PUSTAKA
Anonim A http//image.polytricum.com. Diakses tanggal 18 November 2012
Anonim B http://www.bio.miami.edu/dana/dox/altgen.html. Diakses tanggal
18 November 2012
Anonim C http://www.bio.miami.edu/dana/dox/altgen.html. Diakses tanggal
18 November 2012
Anonim D http://www.botany.ubc.ca/bryophyte/march2.htm Diakses tanggal
18 November 2012
Sri, Amintarti. 2012.Botani tumbuhan rendah. PMIPA FKIP UNLAM.
Banjarmasin
Tjitrosoepomo, Gembong.1994.Taksonomi Tumbuhan
Yogyakarta: UniversitasGajah Mada.
Obat
obatan.