PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

JUDUL PROGRAM
JUDUL PKM YANG DIUSULKAN

BIDANG KEGIATAN :
JENIS PKM (CONTOH : PKM KARSA CIPTA)

Diusulkan oleh :
Anggota Tim 1 (NRP)
Anggota Tim 2 (NRP)
Anggota Tim 3 (NRP)

Angkatan Tahun
Angkatan Tahun
Angkatan Tahun

INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

SURABAYA
2015

CONTOH RINGKASAN
RINGKASAN

Kasus kebakaran merupakan momok besar yang membayangi wajah Kota

Surabaya, mengingat kejadian kebakaran yang meningkat setiap tahunnya serta fakta
bahwa Suabaya adalah kota besar yang memiliki tingkat pertumbuhan dan aktivitas
penduduk yang tinggi. Data dari Dinas Damkar Kota Surabaya, pada tahun 2012
terdapat 537 kejadian dan pada tahun 2013 turun menjadi 397 kasus kebakaran.
(republikaonline.com).
Ditambah dengan terus meningkatnya kemacetan di Surabaya menambahan
persoalan tersendiri bagi mobilisasi mobil Damkar untuk menangani kejadian kebakaran
di Kota Surabaya. Dari data yang dimiliki Satlantas Polrestabes yang dikutib
kompas.com disebutkan bahwa sampai September 2010, jumlah kendaraan bermotor di
Surabaya sudah mencapai 3.895.061 unit, bahkan juga disebutkan hingga Mei 2014
angka tersebut sudah menjadi 4.4 juta unit dengan hanya total panjang jalan di seluruh
Surabaya mencapai 2.096.690 meter atau 2.096,69 km.
Melihat permasalah di atas dan kunci sukses suatu penanganan kebakaran adalah
waktu sampai di lokasi kejadia serta melihat potensi Kota Surabaya yang memiliki
sungai-sungai yang membelah kota, kami mencoba memberikan solusi dengan membuat
Amfibi Damkar Bebas Hambatan. Mobil pemadam kebakaran amfibi ini akan mampu
berjalan di darat dan di air. Dengan memanfaatkan Kali Mas yang membelah Kota
Surabaya diharapkan mampu mempercepat mobilisasi Dinas Pemadam Kebakaran
dalam menjalankan tugasnya untuk menjinakkan Si Jago Merah di Kota Surabaya.
Sehingga pada tujuan akhirnya dapat menekan korban dan kerugian yang timbul dari
dampak kebakaran.

CONTOH LATAR BELAKANG

BAB 1. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Bencana (disaster) menurut UU No.24 Tahun 2007 didefinisikan sebagai
peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan serta
penghidupan masyarakat. Kebakaran merupakan salah satu bencana yang dikarenakan
timbulnya api yang tidak terkendali. Kebakaran dapat mengakibatkan suatu kerugian
yang sangat besar baik kerugian moril maupun kerugian materiil. Sebagai contoh
kerugian nyawa, harta, dan terhentinya proses atau jalannya suatu produksi / aktivitas.
Data histori kebakaran Dinas Pemadam Kebakaran menunjukkan bahwa kasus
ini memerlukan perhatian yang sangat serius, mengingat Surabaya merupakan kota
terbesar ke dua di Indonesia yang memiliki tingkat pertumbuhan dan aktivitas penduduk

yang tinggi. Data kepadatan penduduk Kota Surabaya mencapai 9.435 jiwa per km2
(Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, 2013).
Tidak dapat dipungkiri lagi kemacetan menjadi rutinitas Kota Surabaya. Sesuai
data yang dimiliki Satlantas Polrestabes Surabaya seperti yang dikutip kompas.com,
jumlah panjang jalan diseluruh Kota Surabaya hanya 2.096.690 meter atau 2.096,69 km
saja. Namun, jumlah kendaraan bermotor meningkat pesat, dari sepeda motor, truk,
mobil angkutan, dan mobil beban. Hingga September 2010, jumlah kendaraan bermotor
di Kota Surabaya sudah mencapai 3.895.061 unit (Kompas.com 2010). Jika
pertambahan kendaraan bermotor di Surabaya per bulan mencapai 12.000 unit, maka
pada September 2014 bertambah 576.000 unit. Artinya, jalanan di Surabaya ini sudah
semakin sesak.
Berangkat dari latar belakang tersebut, bahwa semakin sesaknya jalan Kota
Surabaya akan menghambat mobilisasi Damkar dalam menjalankan tugasnya untuk
memadamkan kebakaran di Kota Surabaya sebagai salah satu bencana yang
memberikan kerugian yang sangat besar, salah satu kunci sukses penanganan kebakaran
adalah kecepatan waktu mobil damkar bisa tiba di lokasi kejadian dan ditambah dengan
Kali Mas yang membelah Kota Surabaya sebagai potensi jalur transportasi, maka kami
mencoba menawarkan solusi dengan membuat teknologi BaKarR BesAn: Amfibi
Damkar Bebas Hambatan sebagai solusi percepatan mobilisasi damkar Kota Surabaya.