Professional Documents
Culture Documents
SIFAT-SIFAT PADATAN
Beberapa sifat padatan yang penting dalam pemrosesan padatan diantaranya adalah:
1. Bentuk padatan (morfologi, particle shape).
2. Ukuran partikel padatan, meliputi:
Partikel tunggal
3. Rapat massa
4. Kekerasan
1. BENTUK PADATAN
Secara umum dan yang paling mudah, bentuk padatan dinyatakan
dinyatakan dalam
istilah sphericity,
s,
s =
dimana: vp
sp
6v p
DpS p
= volume satu partikel
= luas permukaan satu partikel
= 1.
2. UKURAN PARTIKEL
2.1.
Partikel Tunggal.
Pada umumnya, diameter merupakan istilah umum untuk menyatakan
Dp = 3
vp
ada permasalahan dengan ukuran partikel yang dapat mewakili sampel tersebut.
Jumlah partikel dalam sampel tersebut dengan mudah dapat dihitung sebagai,
N=
m
; dimana vp, = volume masing-masing partikel berukuran Dp.
pv p
6.m
dimana sp,= luas permukaan masing-masing partikel
p Dp s
berukuran Dp.
Bagaimana jika campuran partikel yang ada memiliki ukuran yang berbeda?
Bagaimana cara menghitung ukuran yang paling mewakili, serta menghitung
jumlah partikel dan luas permukaannya?
Untuk kasus semacam ini, campuran partikel biasanya dikelompokkan
kedalam fraksifraksi rentang ukuran tertentu (dengan asumsi rapat massa partikel
tetap). Pengelompokan kedalam rentang ukuran tertentu biasanya dilakukan
dengan pengayakan (untuk padatan kering), mikroskopis, atau pengambilan
gambar secara elektronik (particle imaging) dan teknik-teknik klasifikasi ukuran
partikel lain. Setiap kelompok ukuran partikel kemudian dianalisis massa atau
jumlahnya (tergantung dan data yang diperoleh).
Untuk analisis dengan pengayakan (akan dibahas tersendiri), data yang
umumnya diperoleh biasanya dalam bentuk hubungan antara fraksi massa dengan
rentang ukuran partikel.
Luas permukaan spesifik suatu campuran padatan.
Luas muka spesifik didefinisikan sebagai luas permukaan partikel persatuan
massa. Jika hasil analisa tiap kelompok ukuran partikel sudah diketahui, maka luas
spesifik campuran padatan adalah:
Aw =
6.x3
6.xn
6.x1
6.x2
+
+
+
s p D p1 s p D p 2 s p D p 3 s p D pn
dimana:
Dpi
= diameter rata-rata partikel dalam kelompok-i, biasanya diambil harga ratarata aritmatik antara diamater terkecil dan diamater terbesar DALAM
kelompok tersebut.
xi
ukurannya (misal: jika ukuran berubah, maka bentuk partikel juga ikut berubah;
ukuran berubah, porositas partikel berubah). Untuk kasus seperti ini, maka
perhitungan Aw, harus dikoreksi sebagai berikut:
Aw = 6
dimana
pi
n
i =1
xi
pi si D pi
dan
si
dalam kelompok ukuran i. Untuk kasus diatas, data Iangsung antara ukuran partikel
dengan luas spesifiknya Iebih bermanfaat dan Iebih akurat.
Untuk beberapa jenis partikel mineral, hubungan antara ukuran partikel
rata-rata (ukuran berdasarkan hasil ayakan) dengan luas spesifiknya tersedia (lihat
gambar dibawah).
Aw =
n
i =1
2
nsi Davg
i =1
nsi
xi
Davg
xi
3
( / 6)Davg
p
Gambar menunjukkan ni
nilai ns pada berbagai ukuran partikel untuk beberapa
mineral.
Aw =
6
p Ds s
6
p Ds s
n
i =1
xi
D pi
Ds =
1
n
i =1
(x / D )
i
pi
DN =
i =1
(N D )
i
n
i =1
pi
(Ni )
i =1
(N D )
i
NT
pi
Dimana :
Ni = jumlah partikel dalam kelompok ukuran i, N i =
xi
av. p D 3pi
DN =
( xi / D pi2 )
i =1
n
i =1
(x / D )
3
pi
Dw =
n
i =1
xi .D pi
i =1
N T .av .D v =
fraksi, yaitu :
i =1
Sehingga,
3
xi
D v harus sama dengan jika dihitung dari masing-masing
3
D pi
N i av .D 3pi =
i =1
n
i =1
xi
a v . p D
3
pi
(a
v.
D 3pi =
xi =
3
xi
1
Dv =
3
D pi
p
atau,
1
Dv =
xi / D pi3
1/ 3
Jumlah total partikel dalam suatu campuran padatan dapat dihitung dengan
menjumlahkan jumlah partikel pada setiap kelompok ukuran padatan:
NT =
n
i =1
Ni =
1
av . p
n
i =1
xi
1
=
3
D pi a . D 3v
v
p
pada
ukuran
dan
bentuk
penyusunnya (lihat
at gambar dibawah).
(shape/morfologi)
dari
da
partikel
partikel-partikel
Surface shape factor digunakan untuk mencari luas permukaan suatu partikel
padatan, i.e.
as = ka.x2; dimana x = ukuran linier nominal padatan
Mineral-mineral
mineral dengan skala Mohs lebih tinggi akan dapat menggesek (to
scratch) mineral dengan skala dibawahnya.
Beberapa tingkat kekerasan bahan-bahan
bahan
lain diantaranya: