Professional Documents
Culture Documents
KATA PENGANTAR
Modul ini dapat digunakan oleh mahasiswa teknik elektro dan pembaca
secara umum, tetapi secara khusus modul ini diperuntukan untuk calon guru
teknologi dan kejuruan, karena didalamnya memuat kompetensi untuk sekolah
menengah kejuruan dan pendalamannya untuk calon sarjana teknik elektro.
Modul ini belum memuat secara lengkap tentang materi sensor dan
tranduser, tetapi hanya sebagiannya saja, dan hal ini baru berupa model hipotetik
yang akan dikembangkan secara lebih lanjut menggunakan research and
development.
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR ISI ........................................................................................................................................................ ii
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................................................................... iv
DAFTAR TABEL ............................................................................................................................................... vi
PERISTILAHAN /GLOSSARY .......................................................................................................................vii
1
PENDAHULUAN ............................................................................................................................................... 1
2
A.
B.
PRASYARAT .............................................................................................................................................. 2
C.
KOMPETENSI............................................................................................................................................ 3
PEMBELAJARAN 1
PENGERTIAN DAN IDENTIFIKASI SENSOR.................................................................................. 4
A.
B.
C.
Rangkuman 1 .......................................................................................................................... 9
D. Tugas 1 ...................................................................................................................................... 9
E.
F.
G.
PEMBELAJARAN 2
MENJELASKAN CARA KERJA SENSOR ......................................................................................... 13
A.
B.
C.
Rangkuman 2 .......................................................................................................................... 36
D.
E.
F.
PEMBELAJARAN 3
PENGUKURAN DAN PENYETELAN (Pengolahan Sinyal Keluaran) ................................. 39
A.
B.
C.
Rangkuman 3 ....................................................................................................................... 49
D. Tugas 3 ................................................................................................................................... 49
E.
Latihan .................................................................................................................................... 49
F.
III
DAFTAR GAMBAR
IV
Gambar 32. Sensor posisi kapasitif: (a) pergeseran media mendatar, (b) pergeseran
berputar, (c) pergeseran jarak plat ................................................................................ 33
Gambar 33. Pemakaian sensor posisi pada rangkaian elektronik: ........................................... 34
kapasitansi menjadi frekuensi, (b) kapasitansi menjadi pulsa .................................................. 34
Gambar 34. Induktor Kumparan Dobel (William D.C, 1993) ...................................................... 35
Gambar 35. Sensor Perpindahan ............................................................................................................ 35
Gambar 36. Jembatan Wheatstone ........................................................................................................ 38
Gambar 37. Rangkaian Pengukuran Panas menggunakakn Termokopel .............................. 41
Gambar 38. Rangkaian ekuivalen suatu penguat instrumentasi ............................................... 42
Gambar 39. Suatu penguat instrumentasi .......................................................................................... 43
Gambar 40. Rangkaian penguat diferensial menggunakan op-amp ......................................... 43
Gambar 41. Penguat difrensial dengan menggunakan common mode. .................................. 44
Gambar 42. Bagian I rangkaian pada gambar 30. ........................................................................... 45
Gambar 43. Rangkaian Potensiometer ................................................................................................. 47
DAFTAR TABEL
VI
PERISTILAHAN /GLOSSARY
Istilah
Pengertian
Transduser
Suatu peranti yang dapat mengubah suatu energi keenergi yang lain
Transduser pasif
Transduser aktif
(Self Generating
Type)
Sensor
Thermocouple
RTD
Termistor
Foto Listrik
Fotovoltaic atau
Sel Solar
Strain Gage
listrik
VII
PENDAHULUAN
A.
DESKRIPSI JUDUL
SENSOR DAN TRANSDUSER merupakan
modul
yang
memiliki
ruang lingkup meliputi berbagai komponen sensor dan komponen transduser serta
penjelasan prinsip kerjanya dan contoh-contoh bentuk dari sensor dan transduser.
Pada modul ini memuat standar kompetensi untuk siswa SMK dan diperdalam
untuk dapat dipergunakan oleh para mahasiswa calon guru Teknologi dan Kejuruan
(FPTK Program Studi Pendidikan Teknik Elektro). Cetakan berwarna hitam digunakan
untuk kompetensi SMK dan calon guru, sedangkan pengembangannya untuk dicetak
berwarna biru.
Setelah mempelajari modul ini saudara diharapkan dapat mengetahui,
mengaplikasikan dan mempergunakan berbagai macam sensor dan transduser dengan
baik.
B.
PRASYARAT
Untuk
mempelajari
C.
c.
dan
yang
periksalah
kondisi
akan digunakan
alat
dan
dalam setiap
kegiatan belajar!
2) Bacalah petunjuk praktikum pada setiap kegiatan
belajar
sebelum
dihubungkan
ke
sumber
tegangan!
5) Isilah data data hasil praktikum dan analisa sampai
mendapat kesimpulan yang diperlukan.
dan
mengakses
sumber
D.
TUJUAN AKHIR
Setelah menyelesaikan modul ini, diharapkan dapat mempergunakan sensor dan
E.
KOMPETENSI
Modul ini merupakan standar kompetensi menggunakan sensor yang terdiri dari
empat kompetensi dasar untuk peserta siswa SMK dan lima konpetensi untuk
mahasiswa Pendidikan Teknik Eelektro, yakni:
1. Mengidentifikasi tranduser / sensor (untuk SMK dan PTE)
2. Menjelaskan cara kerja tranduser / sensor (untuk SMK dan PTE)
3. Melakukan penyetelan tranduser / sensor (untuk SMK dan PTE)
4. Mendemonstrasikan fungsi tranduser / sensor (untuk SMK dan PTE)
5. Menganalisa dan memanfaatkan tranduser / sensor (untuk PTE)
Kriteria
Unjuk Kerja
Lingkup
Belajar
Sensor
dan
transduser
dapat
dipergunakan
sesuai
jenis
dan fungsinya
Pengetahuan sensor
dan
transduser
Sikap
Pengetahuan
Sensor dan
transduser
Ketrampilan
1. Pengujian
sensor suhu,
cahaya,
optik,
mekanik,
tekanan
2. Pengujian
transduser
PEMBELAJARAN 1
PENGERTIAN DAN IDENTIFIKASI SENSOR
A.
Tujuan Pembelajaran 1
Setelah membaca modul ini saudara diharapkan:
B.
Uraian materi 1
1.
suatu energi ke bentuk energi yang lain. Bagian masukan dari transduser disebut
sensor, karena bagian ini dapat mengindera suatu kuantitas fisik tertentu dan
mengubahnya menjadi bentuk energi yang lain.
TRANSDUSE
PANAS
ARUS LISTRIK
BEDA POTENSIAL
OPTIK
SENSOR
KIMIA
PERUBAHAN TAHANAN
PERUBAHAN KAPASITANSI
DLL
DLL
a.
2. Sensor Mekanis
3. Sensor Optik (cahaya)
Sensor thermal adalah sensor yang digunakan untuk
mendeteksi gejala perubahan panas / suhu / temperatur pada
suatu dimensi benda padat, cair atau gas. Contohnya seperti
thermocouple, RTD, thermistor, bimetal, IC sensor LM35.
Sensor mekanis adalah sensor yang mendeteksi
perubahan
gerak
mekanis
seperti
perpindahan
atau
optik
atau
cahaya
adalah
sensor
yang
mendeteksi perubahan cahaya dari sumber cahaya, pantulan cahaya, ataupun bias cahaya
yang mengenai benda atau ruangan.Contoh Fotodioda, LDR, Fotofoltaic, Cell Foto
Emisive, Foto Multypier, Foto Transistor.
b. Klasifikasi Sensor Berdasarkan Metoda Pengubahan Energinya
Berdasarkan metoda pengubahan energinya, transduser dan sensor dapat
diklasifikasikan menjadi dua jenis (William D.C, 1993), yakni:
1. Jenis transduser jenis pembangkit sendiri (Self Generating Type) yang
menghasilkan tegangan atau arus analog bila dirangsang dengan suatu bentuk
fisis energi, transduser jenis ini tidak memerlukan daya dari luar untuk
mendapatkan atus atau tegangan analog tersebut. Contoh Thermocouple,
Fotofoltaic.
2. Transduser yang memerlukan daya dari luar untuk mendapatkan tegangan dan
arus keluaran disebut transduser pasif. Contoh thermistor, RTD, LVDT,
straingage.
Tabel berikut menyajikan prinsip kerja serta pemakaian transduser dan metoda
pengubahan energinya
Tabel 1. Kelompok Transduser (William D.C, 1993)
Parameter listrik
dan kelas
transduser
Pemakaian alat
Transduser Pasif
Potensiometer
Tekanan,
pergeseran/posisi
Gaya, torsi, posisi
Tekanan, gaya, pergeseran
Pergeseran, ketebalan
Suara, getaran,
percepatan, tekanan
Cahaya matahari
Temperatur, panas
Kelembaban relatif
Temperatur
Suara, musik,derau
c.
listrik
c. Thermistor. Prinsip kerja dari Thermistor ini adalah
akan
mengakibatkan
perubahan
konstanta
2 0 Ke.L
R
ln 2
R1
(PTE
)
Persamaan (1.1)
...(1.2)
yang
diindera
manghasilkan
perubahan
tegangan
pada
keluarannya, contohnya:
a. Thermokopel. Prinsip kerja dari transduser ini adalah dengan mengubah
temperatur menjadi tegangan listrik.
b. Tacho Generator. Prinsip kerja dari transduser ini adalah dengan mengubah
kecepatan putaran menjadi tegangan listrik.
C.
Rangkuman 1
Transduser dapat didefinisikan sebagai
suatu
peranti
yang
dapat
perubahan
induktansi,
menghasilkan
arus
listrik,
dan
D.
Tugas 1
Cari spesifikasi dan cara kerja berbagai transduser yang ada dipasaran beserta gambar
transduser!
E.
Tes Formatif 1
a. Pilihan Ganda (Untuk SMK dan PTE)
Pilihlah jawaban yang paling tepat dari soal-soal pilihan ganda di bawah ini !
1. Apa yang dimaksud dengan sensor?
a. Sensor adalah suatu alat yang dapat mengubah arus menjadi tegangan
b. Sensor adalah suatu alat yang dapat mengubah suatu bentuk energi menjadi bentuk
energi yang lain
c. Sensor adalah suatu alat yang dapat mengubah tahanan menjadi tegangan listrik
d. Sensor adalah suatu alat yang dapat mengubah energy mekanik menjadi listrik
2. Sensor yang dapat mengubah intensitas cahaya menjadi arus listrik adalah ?
a. RTD
c. Strain gage
b. Thermistor
d. Foto Listrik
3. Sensor yang digunakan untuk mengubah besaran panas menjadi tegangan listrik
adalah?
a. Strain gage
c. Termokopel
b. LDR
d. Piezoelektrik
4. Sensor yang dapat menghasilkan energi listrik sendiri adalah sebagai berikut kecuali?
a. Termokopel
c. Tacho generator
b. Fotofoltaic
d. LVDT
5. Sensor yang dapat menghasilkan perubahan resistansi akibat perubahan besaran yang
diindera adalah?
a. Strain gage
c. Fotofoltaic
b. Tacho generator
d. Termokopel
b. Essay
1. Apa yang dimaksud dengan transduser? (Untuk SMK dan PTE)
2. Sebutkan klasifikasi sensor berdasarkan :
a. Pemakaiannya / penggunaannya
b. Motode Pengubahan energi
c. Sifat sifat dasar dari sinyal keluaran (Untuk SMK dan PTE)
3. Berikan contoh-contoh dan penjelasannya dari sensor resistansi, sensor kapasitansi,
sensor induktansi, sensor yang menghasilkan arus listrik, dan sensor yang
menghasilkan tegangan listrik. (Untuk PTE).
10
F.
3. C
2. D
4. D
5. A
b. Essay
1. Transduser dapat didefinisikan sebagai suatu peranti yang dapat mengubah
suatu energi ke bentuk energi yang lain.
2. Klasifikasi sensor :
a. Berdasarkan pemakaian atau penggunaannya, sensor dapat dikelompokkan
menjadi tiga bagian, antara lain: sensor thermal (suhu), sensor mekanis, dan
sensor optik (cahaya).
b. Berdasarkan metoda pengubahan energinya, transduser dan sensor dapat
diklasifikasikan menjadi dua yakni transduser jenis pembangkit sendiri (Self
Generating Type) dan transduser yang memerlukan daya dari luar (transduser
pasif).
c. Berdasarkan sifat sifat dasar keluaran transduser dan sensor dapat
diklasifikasikan menjadi lima jenis, yakni: perubahan resistansi, perubahan
kapasitansi,
perubahan
induktansi,
menghasilkan
arus
listrik,
dan
11
mengubah jangkar feromagnetik yang digeser oleh gaya yang akan diukur,
dengan mengubah fermeabilitas medium.
d) Contoh sensor yang menghasilkan arus listrik yaitu :
Fotolistrik. Prinsip kerja dari transduser ini adalah dengan mengubah intensitas
listrik menjadi arus listrik.
e) Contoh sensor yang menghasilkan tegangan listrik yaitu :
Thermokopel. Prinsip kerja dari transduser ini adalah dengan mengubah
temperatur menjadi tegangan listrik. (untuk PTE)
G.
Umpan Balik 1
Setelah anda menyelesaikan jawaban dari tes formatif dan membandingkan
dengan kunci jawaban, jika jawaban anda sudah benar maka dapat melanjutkan ke
modul berikutnya tetapi jika jawaban anda masih banyak yang salah maka dianjurkan
untuk mengulang mempelajari modul ini.
PIR SENSOR
Kita pasti sering dengar tentang sensor. Sensor biasa digunakan untuk
mendeteksi suatu benda atau berbagai kegunaan yang lain. Salah satu
jenis sensor adalah PIR (Passive Infrared Receiver), sensor ini merupakan
sensor berbasis infrared namun tidak sama dengan IR LED dan
fototransistor. Perbedaan dengan IR LED adalah sensor PIR tidak
memancarkan apapun, namun sensor ini merespon energi dari pancaran
infrared pasif yang dimiliki oleh setiap benda yang terdeteksi olehnya.
Salah satu benda yag memiliki pancaran infrared pasif adalah tubuh
manusia. Energi panas yang dipancarkan oleh benda dengan suhu diatas
nol mutlak akan dapat ditangkap oleh Sensor tersebut.
Bagian-bagian dari PIR adalah Fresnel Lens, IR Filter, Pyroelectric
12
PEMBELAJARAN 2
MENJELASKAN CARA KERJA SENSOR
A.
Tujuan Pembelajaran 2
Setelah menbaca modul ini diharapkan :
1. Dapat menyebutkan persyaratan umum dalam memilih sensor dan transduser
(untk SMK dan PTE)
2. Dapat menjelaskan cara kerja sensor sesuai dengan besaran energi yang diubah
(untk SMK dan PTE)
3. Dapat menganalisis prinsip kerja sensor. (Untuk PTE)
B.
Uraian materi 2
1. Peryaratan Umum Sensor dan Transduser
Sensor atau transduser dapat digukanan sebagai bagian dari sistem instrumentasi
dan dapat
digambarkan secara gravik membentuk garis lurus. Ada banyak sensor yang
menghasilkan sinyal keluaran yang berubah secara kontinyu sebagai tanggapan terhadap
masukan yang berubah secara kontinyu. Sebagai contoh, sebuah sensor panas dapat
menghasilkan tegangan sesuai dengan panas yang dirasakannya. Dalam kasus seperti
ini, biasanya dapat diketahui secara tepat bagaimana perubahan keluaran dibandingkan
dengan masukannya berupa sebuah grafik.
Gambar 3 memperlihatkan hubungan dari dua buah sensor panas yang berbeda.
Garis lurus pada gambar 3(a). memperlihatkan tanggapan linier, sedangkan pada
gambar 3(b). adalah tanggapan non-linier.
13
v
Tegangan (keluaran)
Tegangan (keluaran)
0
Temperatur (masukan)
T
Temperatur (masukan)
C, yang berarti
14
c. Tanggapan Waktu
Tanggapan waktu pada sensor menunjukan seberapa cepat tanggapannya terhadap
perubahan masukan. Sebagai contoh, instrumen dengan masukkan step input. Pada
gambar 4 grafik 1 menunjukkan respon yang paling cepat dibanding dengan dua grafik
lainnya, sedangkan grafik 3 menunjukkan respon yang paling lambat dibandingakan
dengan grafik yang lainnya.
Step Input
1,0
15
AVR ATMega8535
DS1621 merupakan salah satu sensor suhu yang menggunakan komunikasi I2C
dalam pembacaannya. sensor produksi Dallas Semiconductor ini cukup bagus
karena bisa membaca antara range -55 sampai 125 C. Resolusi yang digunakan
dalam project ini sebesar 0,5 C. Sensor ini kebanyakan digunakan untuk
pengukuran suhu permukaan object, misalkan suhu heatsink dan sebagainy
f) Apakah ukuran fisik sensor cukup memenuhi untuk dipasang pada tempat yang
diperlukan?
Alat Ukur
Atau Pencatat
Titik
Indera
...(2.1)
Dimana:
t
= temperatur titik indera;
A,B, dan C = konstanta-konstanta bahan termokopel
Gambar 6. Rangkaian Dasar Termokopel
16
Prinsip Kerja
Kerapatan elektron untuk setiap bahan logam berbeda tergantung dari jenis
logam. Jika dua batang logam disatukan salah satu ujungnya, dan kemudian dipanaskan,
maka elektron dari batang logam yang memiliki kepadatan tinggi akan bergerak ke
batang yang kepadatan elektronnya rendah, dengan demikian terjadilah perbedaan
tegangan diantara ujung kedua batang logam yang tidak disatukan atau dipanaskan.
Besarnya termolistrik atau beda potensial yang dihasilkan menurut T.J Seeback (1821)
yang menemukan hubungan perbedaan panas (T1 dan T2) dengan gaya gerak listrik yang
dihasilkan E, Peltir (1834), menemukan gejala panas yang mengalir dan panas yang
diserap pada titik hot-juction dan
cold-junction,
menemukan arah arus mengalir dari titik panas ke titik dingin dan sebaliknya, sehingga
ketiganya menghasilkan rumus sbb:
E = C1(T1-T2) + C2(T12 T22)
Efek Peltier
....(2.2)
()
Efek Thomson
( ...)
Dimana 37,5 dan 0,045 merupakan dua konstanta C1 dan C2 untuk termokopel
tembaga/konstanta.
17
Kabel keluaran
Gambar 9. Konstruksi
RTD
18
2.
Sensitivitasnya
cukup
tinggi,
yaitu
dapat
3.
4.
5.
(1+ )
19
Gambar 11. Jenis RTD: (a) Wire (b) Ceramic Tube (c) Thin Film
c.
Thermistor
Termistor atau tahanan thermal adalah alat semikonduktor yang berkelakuan
sebagai tahanan dengan koefisien tahanan temperatur yang tinggi, yang biasanya
negatif. Umumnya tahanan termistor pada temperatur ruang dapat berkurang 6% untuk
setiap kenaikan temperatur sebesar 1oC. Kepekaan yang tinggi terhadap perubahan
temperatur ini membuat termistor sangat sesuai untuk pengukuran, pengontrolan dan
kompensasi temperatur secara presisi.
Termistor terbuat dari campuran oksida-oksida logam yang diendapkan seperti:
mangan (Mn), nikel (Ni), cobalt (Co), tembaga (Cu), besi (Fe) dan uranium (U).
Rangkuman tahanannya adalah dari 0,5 sampai 75 dan tersedia dalam berbagai
bentuk dan ukuran. Ukuran paling kecil berbentuk mani-manik (beads) dengan diameter
20
operasinya
termistor
memanfaatkan
hambatan (resistansi).
Coeffisien)
Termistor
ditemukan
oleh samuel
(2.5)
Coefficient),
dan NTC(Negative
Temperature
21
Vs
RT
Persamaan (2.6)
22
R5
RT
Zero
RT
+Vzero
R4
R3
(10 k)
RM
+Vref
R1
V0
R2 RT
VT
Persamaan (2.7)
Gambar 16. Pengubah Resistansi Menjadi Tegangan Listrik
Daerah resistansi mendekati linier
RT
RS + R M
RM = Mean Value of RT
RT
1+ (
RT
....(2.8)
Untuk teknik kompensasi temperatur menggunakan rangkaian penguat jembatan
lebih baik digunakan untuk jenis sensor resistansi karena rangkaian jembatan dapat
23
terbatas dalam rentang suhu dari -550C sampai 1500C, tetapi menghasilkan output yang
sangat linear 1 0 m V / 0 C .
24
Overview
The DHT-22 is a low cost humidity and temperature sensor with a single wire digital interface.
The sensor is calibrated and doesn't require extra components so you can get right to measuring
relative humidity and temperature.
Fitur
3.3-6V Input
1-1.5mA measuring current
40-50 uA standby current
Humidity from 0-100% RH
-40 - 80 degrees C temperature range
MODUL SENSOR DAN TRANDUSER
+-2% RH accuracy
+-0.5 degrees C
RTD
Thermistor
Self powered
T
Temperatur
Temperatur
Paling stabil
Paling akurat
Sederhana
Lebih
T
Temperatur
daripada
Banyak
thermocouple
arus
T
Temperatur
Output tinggi
Paling linear
Cepat
Output
linear
Murah
tinggi
Mengukur
Ohms
paling
dua
Murah
kawat
macamnya
Range
V atau I
Tahanan
Tahanan
Tahanan
Karakteristik
Tegangan at au
Simbol
Kekuatan
IC Sensor
suhu
luas
Tidak linear
Mahal
Tidak linear
Memerlukan
Range suhu
Tegangan
Kelemahan
rendah
suply daya
Memerlukan
D R kecil
referensi
Tahanan
Kurang
stabil
Kurang
absolut
rendah
Self heating
T < 200 C
Memerlukan
suply daya
terbatas
Rentan
Memerlukan
suply daya
Self heating
Lambat
Self heating
Konfigura
si terbatas
sensitive
25
a.
Foto Listrik
Anoda
Katoda
Cahaya
b. Rangkaian uji
a. Kontruksi
20
0,8
15
0,6
0,4
10
0,2
5
80 v
160 v
Tegangan
anoda
26
Sinar datang
Katoda dari
Electron keluar
dari permukaan
Tegangan keluaran
Anoda dari
+
Tabung
Hampa
27
Iout , A
Vout , mV
15
0,6
10
0,4
0,2
_
+
Short Circuit
5
Intensity, mV / cm2
Open Circuit
10
5
10
1
10-2
2
Intensity, mW / cm
10-4
(a)
(b)
R0
+
V0
(c)
Gambar 22. (a) & (b) Karakteristik Intensitas vs Arus dan Tegangan
dan (c) Rangakain penguat tegangan.
Fotodioda
Salah satu transduser yang dapat dihunakan untuk mendeteksi intensitas cahaya
dan mempunyai sifat yang linier adalah fotodioda. Disebut fotodioda karena ada dua
kaki (dioda) dan arus mengalir padanya dengan mudah dalam satu arah dan sulit dalam
arah yang lain. Kedua aliran arus pada arah yang sulit dapat berubah dengan adanya
perubahan intensitas cahaya.
28
Simbol untuk dioda, arah aliran arus yang mudah (bias maju) dan arah alran sukar
(bias mundur) diperlihatkan pada gambar 23.
Fotodioda
Anoda (a)
Katoda (k)
berfungsi
cahaya.
sensor
mendeteksi
Fotodioda
cahaya
mudah lewat
Sukar lewat
merupakan
semikonduktor
sebuah
dipengaruhi
Fotodioda
merupakan
cahaya
dalam
tegangan konstan
ultra
ungu
sinar-X.
sampai
Aplikasi
terang
gelap
intensitas cahaya
di bidang medis.
Gambar 25 Karakteristik Photodioda.
29
arus balik
2
Op-
k
D1
Vout
a
0V
d.
LDR
LDR kepanjangan dari Light Dependen Resistor, sebuah transduser yang
resistansinya dipengaruhi oleh cahaya, di tempat yang gelap resistansinya tinggi dalam
orde mega ohm atau lebih, ditempat yang terang resistansinya menurun hingga kurang
dari 1000 (k ). Istilah lain dari LDR adalah fotosel, symbol dan karakteristiknya
dapat ditunjukkan pada gambar berikut ini:
kawat terminal
30
resistansi
Intensitas cahaya
Untuk mengolah sinyal keluaran dari LDR ini dapat menggunakan pembagi
tegangan atau jembatan wheatstone.
LDR
Sensor mekanis
Sensor mekanis adalah sensor yang mendeteksi perubahan gerak mekanis seperti
perpindahan atau pergeseran, posisi gerak lurus dan melingkar, tekanan, aliran, level, dan
sebagainya. Contoh sraingage, sensor kapasitif (mengubah pergeseran menjadi
perubahan kapasitansi),sensor induktif, proksimiti dan sebagainya.
Sensor gyroscope yang saya gunakan ini adalah sebuah modul yang terdiri
dari sensor Gyroscope LISY300AL dan ADC serial ADC101S021 yang
dikeluarkan oleh PARALLAX Inc. Pada modul ini pun telah dilengkapi dengan
regulator tegangan 3.3 V sebagai supply nya. Modul Sensor Gyroscope
LISY300AL dapat mendeteksi kecepatan sudut (angular rate) satu axis, yaitu
sumbu Z (yaw). Dan mampu membaca sampai 300/s full scale.
31
a. Sensor Tekanan
Starin Gage
Prinsip kerja starain gage adalah mengubah tegangan mekanis menjadi
sinyal listrik. Besanya tegangan didasarkan pada prinsip
bahwa tahanan
(a)Jenis kawat
(c)Jembatan pengukuran
rangkaian
Gaya
L = Panjang Normal
L = Perubahan Panjang
32
Gambar 32. Sensor posisi kapasitif: (a) pergeseran media mendatar, (b)
pergeseran berputar, (c) pergeseran jarak plat
4. Nilai kapasitansi berbanding lurus dengan area dan berbanding terbaik
dengan jarak
=
....(2.11)
33
,
(
....(2.12)
Vcc
Rv
Sensor
c.
Deskripsi
Akibat Gaya
atau
dengan
kumparan
tunggal.
mengubah
Dengan
induktansi
mengubah
jangkar
34
....(2.13)
Kesimpulannya bahwa sensor ini dapat mendeteksi perubahan gaya yang dibaca sebagai
perubahan induktasi.
d. Transducer perpindahan menggunakan resistansi terubah
....(2.14)
A
R Resistansi()
Panjang (m)
R
A Luas (m 2 )
Re sis tan si bahan (m)
Harga resistansi berbanding lurus dengan l sehingga jika panjang resistor perubah
maka resistansinya berubah. Denganmemberi sumber dari luar maka akan didapatkan
perpindahan berbanding lurus dengan tegangan keluaran.
35
Rw
....(2.15)
.E i
Rt
EO tegangan keluaran
EO
E i tegangan masukkan
Rw Resistansi antara sapu dan terminal
Rt = Resistansi Total
C.
Rangkuman 2
Syarat umum sebuah sensor adalah linieritas, sensitivitas tanggapan waktu, dan
jangkauan.
1. Untuk mendeteksi panas antara lain dapat menggunakan sensor : thermocouple, RTD,
thermistor, bimetal, IC sensor LM35.
2. Untuk mendeteksi intensitas cahaya dapat menggunakan sensor : Fotolistrik.
Fotodioda, LDR, Fotofoltaic, Cell Foto Emisive, Foto Multypier, Foto Transistor.
3. PenggunaanLM35 mempunyai linieritas yang bagus dan jangkauan pengukuran antara
-550C sampai dengan 1550C.
4. Thermocouple pada prinsipnya menggunakan perbedaan suhu antarsambungan
penghantar
5. Strain gage mengubah tegangan mekanis menjadi perubahan tahanan listrik. Tahanan
listrik yang dihasilkan dapat diubah menjadi tegangan dengan cara menggunakan
jembatan Wheatstone.
6. Fotovoltaic atau sel solar adalah sensor cahaya mengubah energi cahaya langsung
menjadi energi listrik
7. Fotolistrik dapat mengubah intensitas cahaya menjadi arus listrik dalam orde mikro
ampere.
c.
Tugas 2
Cari spesifikasi dan cara kerja berbagai sensor yang ada dipasaran!
36
D.
Tes Formatif 2
1. Jelaskan cara memilih sensor yang baik? (Untuk SMK dan PTE)
2. Jelaskan
perbedaan
prinsip
kerja
dari
sensor
fotovoltaic
dan sensor
perbedaan
prinsip
kerja
dari
E.
37
tahanan. Tahanan listrik yang dihasilkan dapat diubah menjadi tegangan dengan
cara menggunakan jembatan Wheatstone seperti gambar di bawah ini:
R1
Vout
R2
R0
R3
Umpan Balik 2
Setelah anda menyelesaikan jawaban dari tes formatif dan membandingkan
dengan kunci jawaban, jika jawaban anda sudah benar maka dapat melanjutkan ke
modul berikutnya tetapi jika jawaban anda masih banyak yang salah maka dianjurkan
untuk mengulang mempelajari modul ini.
38
PEMBELAJARAN 3
Tujuan Pembelajaran 3
Setelah mempelajari modul ini saudara diharapkan memiliki kemampuan :
1. Dapat melakukan pengukuran besaran masukan dan keluaran transduser.
2. Dapat mendemonstrasikan cara kerja sensor.
3. Dapat melakukan penyetelan pengolahan rangkaian yang mengandung sensor.
4. Dapat menganalisis pengolahan sinyal keluaran sensor..(Untuk PTE)
b.
Uraian materi 3
Pengukuran Besaran Masukan Dan Keluaran Transduser
Untuk melakukan pengukuran besaran masukan dan keluaran dari sebuah
39
Secara lengkap dan terperinci, peralatan yang diperlukan adalah sebagai berikut:
Alat dan Bahan:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
2.
3.
Sebelumcatu
daya
pemasangan rangkaian.
4.
Dalam menggunakan meter kumparan putar (volt meter, amper meter dan
ohm meter), mulailah dari batas ukur yang besar. Bila simpangan terlalu kecil dan
masih di bawah batas ukur yang lebih rendah, turunkan batas ukur.
40
Rangkaian Pengukuran:
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Untuk PTE analisa dari tangkaian penguat dari instrumentasi di atas adalah
sebagai berikut:
Penguat instrumentasi
Penguat instrumentasi adalah suatu penguat loop tertutup (closed loop) dengan
masukan difrensial, dan penguatannya dapat diatur tanpa mempengaruhi nisbah
penolakan modus bersama (Common Mode Rejection Ratio CMRR). Fungsi utama
penguat instrumentasi adalah untuk memperkuat tegangan yang tepat berasal dari suatu
sensor atau transducer secara akurat. Rangkaian ekuivalen
penguat instrumentasi
41
kepada
presisi dari komponen pasif yang digunakan. marilah kita bahas dua rangkaian penguat
instrumentasi menggunakan op-amp.
Rangkaian yang lazim digunakan orang untuk membuat panguat instrumentasi
dengan op-amp adalah seperti pada gambar 30.
42
43
0=(
....(3.1)
....(3.2)
Selanjutnya kita gunakan suatu sifat op-amp yang lain yaitu bahwa masukan
inverting dan non inverting ada dalam keadaan hubung singkat virtual oleh sebab ini:
=
= 1+
....(3.4)
Agar tegangan Vo sebanding dengan selisih tegangan isyarat masukan maka hasrus
dibuat agar :
=
atau
1+
)
....(3.5)
jadi
=
....(3.6)
....(3.7)
44
Persamaan menjadi
= 1+
(3.8)
seperti telah digunakan diatas jika digunakan R7=R6 dan R5=R2 kita peroleh penguat
difrensial akan tetapi dalam prakteknya tidak mungkin membuat dua hambatan tepat
sama. Resistor yang dijual ditoko mempunyai toelransi minimum 1 %.
Misalkan
= 1+
= 1
Maka
,
= 1
....(3.9)
,
,
....(3.10)
Jadi agar diperoleh CMRR yang tinggi diperlukan komponen dengan presisi yang
tinggi pula . Marilah kita kembali kepada gambar 30. dan kita lukiskan bagian I
45
Oleh
karena
masukan
inverting
dan
non
= (
akan tetapi
sehingga
sehingga
)
=
= 1+
) Persamaan 3.11
Av,CM=0,
yang
berarti
bahwa
pada
dan R7
yang harus
= 1+
....(3.12)
Humidity Temperature
Sensor DHT11
This DHT11 Temperature & Humidity
Sensor features a temperature &
humidity sensor complex with a
calibrated digital signal output. By
using the exclusive digital-signalacquisition technique and
temperature & humidity sensing
technology, it ensures high
reliability and excellent long-term
stability. This sensor includes a
resistive-type humidity
measurement component and an
NTC temperature measurement
component, and connects to a
high-performance 8-bit
microcontroller, offering excellent
quality, fast response, antiinterference ability and costeffectiveness
46
tegangan
keluaran
catu
daya
sesuai
yang
dibutuhkan
2. Sebelum catu daya dihidupkan, hubungilah instruktur untuk mengecek
kebenaran pemasangan rangkaian.
3. Dalam menggunakan meter kumparan putar, mulailah dari batas ukur
yang besar. Bila simpangan terlalu kecil dan masih di bawah batas ukur
yang lebih rendah, turunkan batas ukur.
Langkah Kerja
1. Susunlah rangkaian seperti Gambar 15. berikut ini.
2.
10 k, Linier
5V
4.
5.
6.
Tegangan maksimal
= V
Kepekaan potensiometer
= V/ o
7.
sampai kembali ke
0o.
8.
47
9.
Sudut
0
20
40
60
80
100
120
140
160
180
200
220
240
260
280
300
maksimum
Vo
No
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
Sudut
maksimum
300
280
260
240
220
200
180
160
140
120
100
80
60
40
20
0
Vo
48
c.
Rangkuman 3
Melakukan penyetelan, pengukuran dan penggunaan transduser diperlukan:
1) Peralatan dan bahan
4) Pencatatan hasil
2) K3
5) Analisa
3) Petunjuk pelaksanaan
1. Transduser yang menghasilkan tegangan / arus listrik yang sangat kecil
memerlukan penguat instrumentasi.
2. Transduser yang keluarannya berbentuk perubahan listrik yang kecil daspat diolah
dengan bantuan jembatar Wheatstone untuk mendapat keluaran berbentuk
rangkaian listrik.
d.
Tugas 3
Rancang salahsatu rangkaian menggunakan transduser yang belum dijelaskan pada
modul ini!
e.
Latihan
1. Mengapa thermocouple perlu dipasang lagi penguat? (Untuk SMK dan PTE)
2. Dari hasil grafik yang dibuat, bagaimana bentuk perbandingan antara tegangan
output dengan suhu pada thermocouple? (Untuk SMK dan PTE)
3. Jelaskan sensor yang dapat digunakan untuk mendeteksi pergeseran puteran
kemudian jelaskan prinsip kerjanya sehingga mengeluarkan perubahan tegangan
listrik! (Untuk SMK dan PTE)
4. Sebutkan ciri ciri penguat instrumentasi, rencanakan sebuah penguat
instrumentasi menggunakan 3 buah op amp dan berpenguat diferensial 100 kali.
(Untuk PTE)
f.
Umpan Balik 3
Modul pada materi 3 adalah bersifat psikomotor yang berkaitan dengan praktek.
Jika anda sudash dapat melakukan pengukuran dan penyetelan sensor / transduser
dengan baik maka dapat ditafsirkan kompetensi anda dalam modul ini sudah terlampaui,
jika belum dapat melaksanakan pengukuran dan penyetelan sensor / transduser dengan
baik anda harus membaca ulang modul dan meminta petunjuk pada instruktur atau guru.
49
LEMBAR EVALUASI
A.
PERTANYAAN
1 . Sebutkan persyaratan umum dalam pemilihan transduser!
2 . Apa yang dimaksud dengan transduser bersifat linier? (Untuk SMK dan PTE)
3 . Pilihlah suatu transduser yang mempunyai sifat linier dan sanggup untuk
mengindera panas dari -550C sampai +1500C! Berikan Alasannya! (Untuk SMK
dan PTE)
4 . Rancanglah
suatu
fotokonduktif,
detektor
suhu
sederhana
dengan
menggunakan
B.
50
dikehendaki,
kemudian atur
R untuk
LDR
51
C.
KRITERIA KELULUSAN
Teori
No
Tipe Pertanyaan
Jumlah Soal
SMK
PTE
3
Uraian
Skor
100
Praktek
No
Uraian
Bobot
Ketepatan alat/bahan
Keselamatan kerja
Prosedur kerja
Interpretasi hasil
Waktu
Jumlah
Nilai Akhir = 0,3 Nilai Teori + 0.7 Nilai Praktik Jika skor nilai akhir telah mencapai
70 maka peserta diklat dinyatakan lulus
52
PENUTUP
Peserta yang telah mencapai syarat kelulusan minimal dapat melanjutkan
mempelajari kompetensi lanjutannya. Sebaliknya, apabila dinyatakan tidak lulus,
maka peserta
harus
mengulang
modul
ini
dan
tidak
diperkenankan
untuk
53
DAFTAR PUSTAKA