You are on page 1of 17

BAB I

PENDAHULUAN
A. JUDUL PENELITIAN
Ekstrak Kulit Bagian Dalam Buah durian Sebagai Anti Nyamuk Lotion

B.LATAR BELAKANG
Nyamuk merupakan serangga yang sangat mengganggu karena menyebabkan rasa
gatal dan sakit. Serangga jenis ini juga dapat menimbulkan penyakit yang berbahaya
misalnya demam berdarah, malaria, cikungunya, dan lain-lain.
Mengingat obat dan vaksin pencegah penyakit demam berdarah hingga saat ini
belum tersedia dan pembuatan vaksin yang rumit, serta tingginya biaya untuk
memproduksi vaksin dalam jumlah besar, maka dilakukan kewaspadaan dini terhadap
kasus demam berdarah. Untuk membatasi angka mortalitas dan morbiditas dilakukan
pembersihan sarang nyamuk dan penempatan atau pemberian ikan pada kamar mandi dan
kolam. Hal-hal tersebut dilakukan masyarakat untuk menghindari terkena demam
berdarah, tetapi penigkatan demam berdarah tiap tahun meningkat pada musim
penghujan. Hal ini disebabkan perkembangan nyamuk tidak hanya pada bak mandi dan
kolam saja, tetapi di tempat yang terdapat genangan air misalnya kaleng, got, dan
potongan bambu. Pengendalian secara biologis ini hanya efektif terhadap imatur dari
nyamuk vektor, sedangkan penularan vektor berasal dari nyamuk dewasa bukan dari larva
(Indrawan, 2001). Maka upaya pemberantasan penyakit ini di titikberatkan pada
pemberantasan penularannya. Pemberantasan nyamuk tesebut dapat dilakukan dengan
menggunakan obat anti nyamuk.
Penggunaan obat anti nyamuk kimia merupakan cara yang sering digunakan karena
dapat menurunkan populasi serangga

dalam waktu yang cukup singkat. Namun

penggunaan insektisida ini dapat menimbulkan masalah karena mencemari lingkungan,


membunuh organisme, menimbulkan banyak penyakit dan sangat berbahaya bagi anak.
Penggunaan

insektisida

yang

mengandung

senyawa

organoklorin,

chlorinated

hydrocarbons, provoxur, dichlorvos dan chorphyrifos sangat berbahaya terutama bagi


anak-anak, senyawa ini menyebabkan kerusakan pada komponen-komponen selubung sel
syaraf sehingga fungsi syaraf terganggu (Wudianto, 1988). Banyak ahli memperkirakan
pengaruh buruk racun nyamuk ini tidak hilang dan terus menetap pada tubuh sampai anak
tersebut dewasa. Oleh karena itu, perlu cara-cara lain untuk memberantas
perkembangbiakan nyamuk yang aman bagi lingkungan dan tidak mengganggu ekosistem
dan manusia.

Salah satu alternatif yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut adalah
penggunaan obat anti nyamuk alami. Penggunaan obat anti nyamuk alami selain
mengurangi pencemaran terhadap manusia dan lingkungan, harganya relatif lebih murah
dibandingkan dengan obat anti nyamuk kimia.
Obat anti nyamuk dapat dibuat dengan menggunakan teknologi tinggi dan dikerjakan
dalam skala industri. Namun dapat pula dibuat dengan menggunakan teknologi sederhana
oleh perorangan atau kelompok dalam masyarakat. Obat antinyamuk yang dibuat dengan
sederhana dapat berupa larutan hasil perasan, rendaman, ekstrak dan rebusan bagian
tanaman atau tumbuhan seperti akar, umbi, batang, daun, biji dan buah. Apabila
dibandingkan dengan obat nyamuk kimia, obat anti nyamuk relatif lebih aman murah dan
mudah dibuat sendiri.
Indonesia mempunyai flora yang sangat beragam, dan banyak tumbuh-tumbuhan
yang merupakan sumber obat anti nyamuk alami yang dapat bermanfaat untuk mencegah
perkembang biakan nyamuk seperti durian.
Kulit bagian dalam dari buah durian mengandungminyak atsiri dan alkohol yang
membuat aroma durian itu menjadi menyengat.
Oleh karena itu, kami ingin melakukan penelitian tentang ekstrak kulit bagian dalam
buah durian sebagai obat anti nyamuk alami.
.

C.RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan hal-hal tersebut di atas maka dapat dirumuskan permasalahan yaitu
1. Apakah ekstrak kulit dalam buah durian dapat membunuh nyamuk?
2. Seberapa efektif daya bunuh ekstrak kulit dalam buah durian terhadap kematian
3.

nyamuk?
Bagaimana cara pembuatan ekstrak kulit bagian dalam buah durian sebagai obat

4.

nyamuk lotion alami?


Perbandingan antara ekstrak kulit bagian dalam buah durian sebagai obat nyamuk
lotion alami dan semprot kimia?

D.TUJUAN PENELITIAN
1. Tujuan Umum
a. Untuk mengetahui apakah ekstrak kulit dalam buah durian dapat membunuh
nyamuk.
b. Untuk mengetahui efektifitas daya bunuh ekstrak kulit dalam buah durian
terhadap nyamuk.
c. Untuk mengetahui cara pembuatan ekstrak kulit bagian dalam buah durian
sebagai obat nyamuk semprot alami
d. Untuk mengetahui perbandingan antara ekstrak kulit bagian dalam buah durian
sebagai obat anti nyamuk semprot alami dengan anti nyamuk semprot kimia
2

E. MANFAAT PENELITIAN
1.Bagi Masyarakat
Masyarakat dapat menggunakan kulit bagian dalam buah durian sebagai obat
anti nyamuk semprot dalam pemberantasan nyamuk penyakit demam berdarah,
malaria, dan cikungunya yang harganya murah, aman, dan dapat dibuat sendiri.

2. Bagi Instansi Kesehatan Khususnya Pemegang Program Penyakit Tular Vektor


Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan untuk pemegang program
dalam pengendalian nyamuk sebagai vektor penyakit demam berdarah, malaria,
cikungunya dan filariasis dengan menggunakan bahan alami sebagai pengganti anti
nyamuk kimia.

F.HIPOTESIS
Dari percobaan yang akan peneliti lakukan, dengan asumsi bahwa nyamuk sangat
takut dengan sumber bebauan yang menyengat, seperti bau kulit jeruk, bunga lavender
atau bunga rosemary. Kulit bagian dalam buah durian juga memiliki bau yang
menyengat, disebabkan karena di dalam kulit bagian dalam buah durian yang dikenal
lezat ini terdapat kandungan minyak atsiri dan alkohol. Kandungan minyak atsiri dan
alkohol yang terdapat dalam kulit bagian dalam buah durian inilah yang membuat
nyamuk tidak menyukai baunya. Karena itu untuk lebih menonjolkan aromanya dan
dapat mengusir serta membunuh nyamuk.

BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. INSEKTISIDA
1.Anti Nyamuk kimia
Obat anti nyamuk kimia adalah terdiri atas bahan-bahan kimia yang bersifat
racun yang dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan, tingkah laku,
perkembang biakan, kesehatan, memengaruhi hormon, penghambat makan, membuat
mandul, sebagai pemikat, penolak, dan aktifitas lainnya yang dapat memengaruhi
organisme pengganggu tanaman (Rini Wudianto, 1988).
3

Selain itu, obat anti nyamuk kimia dapat pula membunuh serangga pengganggu
(hama serangga). Anti nyamuk kimia dapat membunuh serangga dengan dua
mekanisme, yaitu dengan meracuni makanannya (tanaman atau langsung meracuni
serangga tersebut). Menurut data WHO sekitar 500 ribu orang meninggal dunia
setiap tahunnya dan diperkirakan 5 ribu orang meninggal setiap 1 jam 45 menit
akibat pestisida (WALHI 1987). Penggunaan insektisida sintetik juga dapat
mengakibatkan terjadinya pencemaran lingkungan. Hal ini dikarenakan insektisida
tertentu dapat tersimpan di dalam tanah selama bertahun-tahun (Rini Wudianto,
1988).

3. Anti Nyamuk Nabati


Anti nyamuk nabati adalah anti nyamuk yang terbuat dari bagian-bagian
tumbuhan seperti akar, batang, daun, buah, ataupun kulit buah. Anti nyamuk alami,
dalam penggunaannya sangatlah aman, karena komposisinya yang terbuat dari
bagian-bagian tumbuhan maka anti nyamuk tidak memiliki efek samping yang
berbahaya bagi mahluk hidup.
Metode yang paling efektif untuk mengendalikan nyamuk vektor demam
berdarah

dengan

cara

membunuh

jentik-jentiknya

(Nurhasanah,

dalam

http://zaifbio.wordpress.com/2010/04/16/pemanfaatan-daun-jeruk-nipiscitrus-aurantifolia-sebagai-larvasida-untuk-pemberantasan-nyamuk- aedesaegepty/). Cara alternatif yang aman yaitu dengan menggunakan bahan alami dari
tumbuhan (anti nyamuk nabati). Oleh karena terbuat dari bahan alami maka jenis anti
nyamuk ini mudah terurai (biodegradable) di alam sehingga tidak mencemari
lingkungan dan relatif aman bagi manusia dan ternak peliharaan karena residunya
mudah hilang.
Cara kerja (metode of action) anti nyamuk nabati dalam membunuh atau
mengganggu pertumbuhan hama sasaran adalah: (1) mengganggu/mencegah
perkembangan telur, larva dan pupa, (2) mengganggu/mencegah aktifitas pergantian
kulit dari larva, (3) mengganggu proses komunikasi seksual dan kawin pada serangga
(4) meracuni larva dan serangga dewasa imago, (5) mengganggu/mencegah makan
serangga, (6) menghambat proses metamorfosis pada berbagai tahap, (7) menolak
serangga larva dan dewasa, dan (8) menghambat pertumbuhan penyakit. (Saraswati,
2004). Cara masuk insektisida ke dalam tubuh serangga dengan berbagai cara,
diantaranya sebagai racun kontak, yang dapat masuk ke dalam tubuh melalui kulit
atau dinding tubuh serangga, racun perut atau mulut, masuk melalui alat pencernaan
4

serangga dan yang terakhir dengan fumigant, yang merupakan racun yang masuk
melalui pernafasan serangga. Dan

limonoid

bersifat

sebagai

racun

(Kardinan,http://zaifbio.wordpress.com/2010/04/16/pemanfaatan-daun-jeruk-nipiscitrus-aurantifolia-sebagai-larvasida-untuk-pemberantasan-nyamuk-aedes-aegepty/).
Menurut Untung (1993), insektisida dapat masuk ke dalam tubuh serangga
melalui berbagai cara antara lain: sebagai racun perut (stomach poison) yang masuk
ke dalam tubuh serangga melalui alat pencernaan serangga, racun kontak (contact
poisoining) yang masuk melalui kulit atau dinding tubuh, dan yang terakhir fumigant
atau pernafasan yang masuk ke dalam tubuh serangga melalui sistem pernafasan.
Banyak senyawa yang merusak sistem saraf dimana berperan menurunkan enzim
asetilkolineterase. Enzim ini bertugas menghantarkan pesan atau impuls dari saraf
otot melalui sinapse.

B. NYAMUK
1. Jenis-Jenis Nyamuk
Nyamuk adalah serangga tergolong dalam orde Diptera generayang termasuk
Anopheles, Culex, Psorophora, Ochlerotatus, Aedes, Sabethes, Wyeomyia, Culiseta,
danHaemagoggus untuk jumlah keseluruhan sekitar 35 genera yang merangkum
2700 spesies (Indrawan, 2001).
Nyamuk mempunyai dua sayap bersisik, tubuh yang langsing, dan enam kaki
panjang, antarspesies berbeda-beda tetapi jarang sekali melebihi 15mm.Dalam
bahasa Inggris, nyamuk dikenal sebagai "Mosquito", berasal dari sebuah kata dalam
bahasa Spanyol atau bahasa Portugis yang berarti lalat kecil. Penggunaan kata
Mosquito bermula sejak tahun 1583. Di Britania Raya nyamuk dikenal sebagai
gnats (www.Wikipedia.com ).

2. Reproduksi Nyamuk
Nyamuk mengalami empat tahap dalam siklus hidupnya yaitu telur, larva, pupa,
dan dewasa. Tempo tiga peringkat pertama bergantung kepada spesies - dan
suhu.Hanya nyamuk betina saja yang menyedot darah mangsanya.dan itu sama sekali
tidak ada hubungannya dengan makan. Sebab, pada kenyataanya, baik jantan
maupun betina makan cairan nektar bunga.Namun, nyamuk betina memberi nutrisi
pada telurnya. Sebab, telur-telur nyamuk membutuhkan protein yang terdapat dalam
darah untuk berkembang (www.Wikipedia.com).

Fase perkembangan nyamuk dari telur hingga menjadi nyamuk dewasa sangat
menakjubkan. Telur nyamuk biasanya diletakkan pada daun lembab atau kolam yang
kering. Pemilihan tempat ini dilakukan oleh induk nyamuk dengan menggunakan
reseptor yang ada di bawah perutnya. Reseptor ini berfungsi sebagai sensor suhu dan
kelembaban. Setelah tempat ditemukan, induk nyamuk mulai mengerami telurnya.
Telur-telur itu panjangnya kurang dari 1 mm, disusun secara bergaris, baik dalam
kelompok maupun satu persatu. Beberapa spesies nyamuk meletakkan telur-telurnya
saling menggabung membentuk suatu rakit yang bisa terdiri dari 300 telur
(www.Wikipedia.com).
Selesai itu, telur berada pada masa periode inkubasi (pengeraman). Pada periode
ini, inkubasi sempurna terjadi pada musim dingin. Setelah itu larva mulai keluar dari
telurnya semua hampir dalam waktu yang sama. Sampai siklus pertumbuhan ini
selesai secara keseluruhan, larva nyamuk akan berubah kulitnya sebanyak 2 kali
(www.Wikipedia.com).
Selesai berganti kulit, nyamuk berada pada fase transisi. Fase ini dinamakan
"fase pupa". Pada fase ini, nyamuk sangat rentan terhadap kebocoran pupa. Agar
tetap bertahan, sebelum pupa siap untuk perubahan kulit yang terakhir kalinya, 2
pipa nyamuk muncul ke atas air. Pipa itu digunakan untuk alat pernafasan
(www.Wikipedia.com).
Nyamuk dalam kepompongpupa yang cukup dewasa dan siap terbang dengan
semua organnya seperti antena, belalai, kaki, dada, sayap, perut, dan mata besar yang
menutupi sebagian besar kepalanya, lalu kepompong pupa disobek di atas. Tingkat
ketika nyamuk yang telah lengkap muncul ini adalah tingkat yang paling
membahayakan.
Nyamuk harus keluar dari air tanpa kontak langsung dengan air, sehingga hanya
kakinyalah menyentuh permukaan air. Kecepatan ini sangatlah penting, meskipun
angin tipis, tetapi dapat menyebabkan kematiannya. Akhirnya, nyamuk tinggal
landas untuk penerbangan perdananya setelah istirahat sekitar setengah jam.

3. Jenis-Jenis Penyakit yang Disebabkan Oleh Nyamuk


Kebanyakan kelompok nyamuk modern tidak lagi bergantung kepada racun
serangga berbahaya tetapi menjurus kepada organisme khusus yang memakan
nyamuk, atau menjangkiti mereka dengan penyakit yang membunuh mereka. Hal-hal
seperti itu bisa terjadi walaupun di Kawasan Perlindungan, seperti Forsyth Refuge
dan Seaview Marriott Golf Resort, di mana sekawanan nyamuk utama dilaksanakan
6

dan dipantau menggunakan killifish dan belut muda. Kesannya di dokumen dengan
menggunakan mikroskop maju bawah air seperti ecoscope. Bagaimanapun, wabah
penyakit bawaan nyamuk masih menyebabkan penyemburan dengan bahan kimia
yang kurang beracun dibandingkan yang digunakan pada masa lalu.
Sebagian nyamuk mampu menyebarkan penyakit protozoa seperti malaria,
penyakit filaria seperti kaki gajah, dan penyakit bawaan virus seperti demam kuning,
demam berdarah dengue, encephalitis, dan virus Nil Barat. Virus Nil Barat
disebarkan secara tidak sengaja ke Amerika Serikat pada tahun 1999 dan pada tahun
2003 telah merebak ke seluruh negara bagian di Amerika Serikat.
Berat nyamuk hanya 2 hingga 2,5 mg. Nyamuk mampu terbang antara 1,5
hingga 2,5 km/jam(www.Organisasi.com)

C. DURIAN
1. Klasifikasi dan Ciri Morfologi Durian
Kingdom

: Plantae (Tumbuhan)

Subkingdom

: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)

Super Divisi

: Spermatophyta (Menghasilkan biji)

Divisi

: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)

Kelas

: Magnoliopsida (berkeping dua/dikotil)

Sub Kelas

: Dilleniidae

Ordo
Famili

: Malvales
: Bombacaceae

Genum
: Durio
Spesies
: Durio zibethinus Mur
Tumbuhan berbentuk pohon, berumur panjang (perenial), tinggi 27 - 40 m. Akar
tunggang, batang berkayu, silindris, tegak, kulit pecah-pecah, permukaan kasar,
percabangan simpodial, bercabang banyak, dan arah mendatar. Daun tunggal,
bertangkai pendek, tersusun berseling (alternate), permukaan atas berwarna hijau tua,
bawah cokelat kekuningan, bentuk jorong hingga lanset, panjang 6,5 - 25 cm, lebar 3
- 5 cm, ujung runcing, pangkal membulat (rotundatus), tepi rata, pertulangan
menyirip (pinnate), permukaan atas mengkilat (nitidus), permukaan bawah buram
(opacus), tidak pernah meluruh, bagian bawah berlapis bulu halus berwarna cokelat
kemerahan. Bunga muncul di batang atau cabang yang sudah besar, bertangkai,
kelopak berbentuk lonceng (campanulatus) berwarna putih hingga cokelat keemasan,
berbunga sekitar bulan Januari. Buah bulat atau lonjong, panjang 15 - 30 cm, kulit

dipenuhi duri-duri tajam, warna coklat keemasan atau kuning, bentuk biji lonjong, 2 6 cm berwarna cokelat, berbuah setelah berumur 5 - 12 tahun (Wiryanta, 2008).

2. Kandungan Dalam Kulit Durian


Kulit durian secara proporsional mengandung unsur selulose yang tinggi (50-60
persen) dan kandungan lignin (5 persen) serta kandungan pati yang rendah (5 persen)
sehingga dapat diindikasikan bahan tersebut bisa digunakan sebagai campuran bahan
baku papan olahan serta produk lainnya yang dimampatkan. Nilai keteguhan
lengkung (Modulus of Elastisity) produk papan partikel dari limbah kulit durian yang
menggunakan perekat mineral (semen) adalah sebesar 360 kg/cm2 dengan nilai
keteguhan patah (Modulus of Rupture) sebesar 543 kg/cm2 (www.gizinet.com).
Kandungan kimia kulit durian yang dapat dimanfaatkan adalah pektin. Pektin
merupakan senyawa yang baik digunakan sebagai pengental dalam makanan,
sehingga pektin yang diperoleh dari kulit durian dapat dimanfaatkan sebagai
pengental dalam pembuatan cendol (www.crayonpedia.com).

3. Manfaat Kulit Durian


Lumatan kulit durian dapat dilumaskan ke perut untuk memudahkan buang air
besar; juga untuk mengobati ruam pada kulit (sakit kurap), air abu kulit buah durian
dapat digunakan sebagai obat pelancar haid dan juga penggugur kandungan
(abortivum) Abu dan air rendaman abu bisa digunakan sebagai campuran pewarna
tradisional.
Orang-orang tua zaman dulu yang memanfaatkan kulit durian ini untuk bahan
bakar pengusir nyamuk atau bahan bakar untuk memasak maka ini terbukti
berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai kalor kulit durian yang
diperoleh menunjukkan angka sebesar 3786,95 kal/gram dengan kadar abu rendah
yaitu 4 persen (www.Organisasi.com)

BAB III
METODE PENELITIAN
A. JENIS PENELITIAN
Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penilitian
kuantitatif. Penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang
berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau
sampel tertentu (Sugiyono, 2007).
Penelitian ini menggunakan pendekatan eksperimen kuantitatif. Eksperimen dapat
diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan
tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan (Sugiyono, 2007).

B. SUBJEK PENELITIAN
Peneliti meneliti kulit bagian dalam buah durian yang dapat digunakan sebagai
bahan dasar pembuatan obat anti nyamuk lotion.

C. TEKNIK PENGUMPULAN DATA


Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini peneliti menggunakan beberapa
teknik, yaitu

1. Eksperimen
Eksperimen ialah suatu metode penelitian yang dilakukan dengan cara
melakukan berbagai percobaan untuk mendapatkan data yang dibutuhkan.

Dalam penelitian ini ekspereimen digunakan untuk mencari tahu seberapa efektif
ekstrak kulit bagian dalam buah durian dan apakah kulit bagian dalam buah durian
dapat digunakan sebagai anti nyamuk.

2. Observasi
Sutrisno Hadi (1986) mengemukakan bahwa observasi merupakan suatu proses
yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan
psikhologis. Dua diantara yang terpenting adalah proses pengamatan dan ingatan.
Dalam penelitian ini, teknik observasi digunakan untuk mendapatkan data
tentang perilaku nyamuk terhadap ekstrak kulit bagian dalam buah durian.

3. Uji Laboratorium
Uji laboratorium dalam penelitian ini digunakan untuk mencari tahu persentase
kandungan alkohol yang terkandung dalam kulit bagian dalam buah durian.

4. Interview (Wawancara)
Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin
melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti,
dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih
mendalam dan jumlah respondennya sedikit/kecil (Sugiyono, 2007).
Dalam penelitian ini, wawancara digunakan untuk mendapatkan data tentang
cara membuat lotion.

D. BAHAN PENELITIAN
Bahan-bahan yang dibutuhkan dalam penelitian ini antara lain
1. Durian, yaitu kulit dalam buah durian, sebagai bahan insektisida nabati
(antinyamuk).
Alkohol, berfungsi memperkuat aroma buah durian, serta mempercepat penguapan

2.

larutan sehingga tidak mengendap, menyegarkan aroma kulit bagian dalam buah
durian,
Air, berfungsi sebagai pelarut.

3.

E. ALAT PENELITIAN
Alat yang dibutuhkan dalam pembuatan larutan insektisida nabati (antinyamuk)
antara lain :
Tabel 2. Daftar Alat Penelitian
NO
1.
2.

NAMA ALAT
Pisau

FUNGSI
Memotong kulit dalam buah durian menjadi potongan-

Baskom

potongan kecil.
Wadah penampung bahan-bahan dan larutan.
10

3.

Neraca

Menimbang bahan-bahan olahan.

4.

Blender

Menghaluskan potongan kulit dalam buah durian dan

5.

Kain Ayakan

mencampur rata bahan-bahan.


Memeras larutan setelah diblender.

6.

Saringan

Menyaring larutan setelah diperas.

7.

Gunting

Memotong kulit bagian dalam buah durian.

8.

Sendok

Mengaduk larutan setelah diblender dan diperas.

9.

Tabung Semprot

Wadah penampung larutan ekstrak kulit bagian dalam


buah durian.

F. ALUR PENELITIAN
Pembuatan kartu
dan alarm salami

Penjaringan
calon sampel

Penjelasan ke
calon sampel

Seleksi Sampel
Sesuai kriteria

Pengamatan
hasil Salami

Penggunaan

Pengukuran
tekanan darah

Penandatanganan
informed consent

kartu dan alarm

s
Gambar 1. Alur Penelitian

11

BAB IV
JADWAL KEGIATAN
4.1 Waktu Penelitian
Penelitian ini direncanakan akan mulai dilakukan dari 1 oktober 2012 sampai dengan
30 Desember 2012. Adapun pembagian waktunya adalah sebagai berikut:
1. 1 Oktober - 13 Oktober
: Pembuatan Naskah .
2. 14 Oktober - 22 Oktober
: Pembuatan ekstrak Kulit Bagian Dalam Buah Durian
Sebagai Lotion.
3. 23 Oktober - 10 Desember : Pengujian Laboratorium
4. 9 Desember - 16 Desember : Pengujian Pada Mencit.
5. 17 Desember - 30 desember : Analisis dan penyusunan laporan akhir.
4.2 Tempat Penelitian
Adapun tempat yang akan digunakan sebagai tempat pelaksanaan penelitian ini
adalah:
1. Analisis data dan penyusunan laporan dilakukan di rumah peneliti.
2. Pelaksanaan eksperimen dilakukan di Laboratorium Terpadu UII.

BAB V
RENCANA BIAYA

12

Untuk mengetahui biaya yang diperlukan dalam program ini telah dilakukan survey
terhadap harga barang yang dibutuhkan. Berikut ini adalah rincian biaya yang diperlukan
untuk pelaksanaan program:
5.1 Alat
1.
2.
3.
4.
5.
6.
5.2

Pisau
Baskom
Neraca
Blende
Mortil
Sendok

: Rp. 10.000,00
: Rp 7.500,00
: Rp 200.000,00
: Rp 350.000,00
: Rp 100.000,00
: Rp 4.000,00

Jumlah

: Rp 671.000,00

Bahan
1. Kulit bagian dalam buah durian
2. Pembuatan makalah / laporan
Jumlah

: Rp 2.000,00
: Rp 200.000,00
: Rp 202.000,00 +

1.3 Uji Laboratorium

: Rp.2.000.000,00

Total dana yang dibutuhkan : 2.873.000,00

DAFTAR PUSTAKA
http://www.Crayonpedia.com
http://www.Gizinet.com
13

http://www.Organisasi.com
http://www.Wikipedia .com
http://zaifbio.wordpress.com/2010/04/16/pemanfaatan-daun-jeruk-nipis-citrus-aurantifoliasebagai-larvasida-untuk-pemberantasan-nyamuk-aedes-aegepty/
Indrawan, Mengenal & Mencegah Demam Berdarah, Pionir Jaya, Bandung, 2001
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, Alfabeta, Bandung, 2007
Wiryanata, Bernard T. Wahyu, Sukses Bertanam Durian, Agromedia Pustaka, Jakarta, 2008
Wudianto, Rini, Petunjuk Penggunaan Insektisida, Swadaya, Jakarta, 1988

BIODATA
A. KETUA KELOMPOK
1. Nama
: Yosy Nidinal Putra
2. NIM
:

14

3. Daerah Asal :
4. No. Telp / HP
:
5. Prestasi yang pernah di raih
a. Ilmiah (olimpiade sains atau lomba karya ilmiah)
b. Debat (bahasa inggris atau bahasa indonesia)
1)
2)
3)
c. Lain-lain (seni, olah raga, dll)
B. ANGGOTA
Anggota 1
1.
2.
3.
4.
5.

Nama
:
NIM :
Daerah Asal :
No. Telp / HP :
Prestasi yang pernah di raih
a. Ilmiah (olimpiade sains atau lomba karya ilmiah)
1) ........................................................................
2) ........................................................................
3) ........................................................................
b. Debat (bahasa inggris atau bahasa indonesia)
1) .......................................................................
2) ........................................................................
3) ........................................................................
c. Lain-lain (seni, olah raga, dll)
1) ........................................................................
2) ........................................................................
3) ........................................................................

C. KETUA KELOMPOK
6. Nama
:
7. NIM
:
8. Daerah Asal :
9. No. Telp / HP
:
10.Prestasi yang pernah di raih
d. Ilmiah (olimpiade sains atau lomba karya ilmiah)
e. Debat (bahasa inggris atau bahasa indonesia)
1)
2)
3)
f. Lain-lain (seni, olah raga, dll)
D. KETUA KELOMPOK
11.Nama
:
12.NIM
:
13.Daerah Asal :
14.No. Telp / HP
:
15.Prestasi yang pernah di raih
g. Ilmiah (olimpiade sains atau lomba karya ilmiah)
h. Debat (bahasa inggris atau bahasa indonesia)

15

i.

1)
2)
3)
Lain-lain (seni, olah raga, dll)

E. KETUA KELOMPOK
16.Nama
:
17.NIM
:
18.Daerah Asal :
19.No. Telp / HP
:
20.Prestasi yang pernah di raih
j. Ilmiah (olimpiade sains atau lomba karya ilmiah)
k. Debat (bahasa inggris atau bahasa indonesia)
1)
2)
3)
l. Lain-lain (seni, olah raga, dll)
F.

KETUA KELOMPOK
21.Nama
:
22.NIM
:
23.Daerah Asal :
24.No. Telp / HP
:
25.Prestasi yang pernah di raih
m. Ilmiah (olimpiade sains atau lomba karya ilmiah)
n. Debat (bahasa inggris atau bahasa indonesia)
1)
2)
3)
o. Lain-lain (seni, olah raga, dll)

G. KETUA KELOMPOK
26.Nama
:
27.NIM
:
28.Daerah Asal :
29.No. Telp / HP
:
30.Prestasi yang pernah di raih
p. Ilmiah (olimpiade sains atau lomba karya ilmiah)
q. Debat (bahasa inggris atau bahasa indonesia)
1)
2)
3)
r. Lain-lain (seni, olah raga, dll)
H. KETUA KELOMPOK
31.Nama
:
32.NIM
:
33.Daerah Asal :
34.No. Telp / HP
:
35.Prestasi yang pernah di raih
s. Ilmiah (olimpiade sains atau lomba karya ilmiah)
t. Debat (bahasa inggris atau bahasa indonesia)

16

1)
2)
3)
u. Lain-lain (seni, olah raga, dll)

17

You might also like