Professional Documents
Culture Documents
A. Alat
Untuk pemeriksaan mikrobiologi dilakukan peralatan, diantaranya sebagai berikut :
1. Mikroskop
a. Mikroskop cahaya
Minyak emersi
b. Mikroskop lapangan gelap/dark field: Mikroskop ini digunakan untuk melihat sediaan
basah. Bakteri masih hidup sehingga dapat dilihat pergerakannya yang khas. Bakteri
tampak terang latar belakang yang gelap.
c. Mikroskop elektron
Dengan menggunakan seberkas elektron yang difokuskan dengan magnet maka
mikroskop elektron dapat menampakkan partikel-partikel secara terpisah yang terletak
kurang 0,001m satu terhadap yang lain. Virus dari garis tengah < 0,001- 0,2 m dapat
dengan mudah dilihat secara terpisah satu sama lainnya.
d. Mikroskop fase
Yang mendasari mekanisme cara kerja mikroskop adalah kenyataan bahwa gelombang
cahaya yang melalui benda-benda tembus cahaya, seperti sel, akan keluar lagi dengan
fase-fase yang berlainan tergantung pada sifat bahan yang dilalui. Suatu sistem optik
khusus dapat merubah perbedaan fase ini ke dalam perbedaan intensitas, sehingga
beberapa struktur terlihat lebih gelap dari yang lainnya, sehingga dapat digunakan untuk
memeriksa sel/bakteri hidup tanpa harus diwarnai terlebih dahulu.
2. Autoclave
Alat ini digunakan untuk mensterilkan bahan/alat/media dengan cara pemanasan basah
(moist heat)
Cara sterilisasi menggunakan autoclave (temperature 1210C selama 15 menit)
Nyalakan kompor atau listrik, tunggu sampai klep mengeluarkan uap dan mulai hitung
selama lima menit, kemudian tutuplah katup hingga posisi horizontal.
Tunggu sampai jarum menunjukkan angka 15 PSI (1210C), biarkan pada posisi tekanan
15 PSI selama 15 menit. Setelah itu matikan listrik atau api lalu buka klep.
4. Incubator
Fungsi :
5. Inspirator/koagulator
Fungsi : untuk memadatkan dan mensterilkan media yang mengandung protein dengan cara
pemanasan basah dimana media tersebut tidak dapat disterilkan dengan autoklaf, misalnya
pada media Loeffler atau PAI dan media LJ (Lowenstein jensen)
6. Refrigerator
Fungsi :
Menyimpan media steril yang siap pakai agar isi dan mutu media tersebut tidak
rusak/berubah
7. Alat-alat lainnya
a. Timbangan
Mechanical scales (Neraca ohauss)
b. Colony counter
Analytical scales
c. Centrifuges
d. Vortex
e. Anaerobic jar
f. Rak pewarnaan
g. Ose
h. Cawan petri
i. Glass beaker
k. Micropipette
l. Stirrer
m. Pipet Pasteur
n. Tabung
o. Jangka sorong
B. Media
Dalam pemeriksaan laboratoris mikrobiologi penggunaan media sangat penting untuk
isolasi, identifikasi maupun diferensiasi. Sedangkan media kultur adalah adalah beberapa
nutrisi baik organik maupun anorganik yang dapat dalam bentuk cair, semi solid dan padat
yang digunakan untuk menumbuhkan bakteri. Untuk mendapatkan suatu lingkungan
kehidupan yang cocok bagi pertumbuhan bakteri, maka syarat-syarat media, pembuatan
media harus memenuhi beberapa hal dibawah ini :
1. Susunan makanan
Dalam suatu media yang digunakan untuk pertumbuhan bakteri haruslah ada :
a. Air
b. Nitrogen
c. Sumber energy
d. Vitamin dan mineral
e. Gas
f. Solidifying agents
Gelatin
Agar-agar
2. Tekanan osmose
3. Derajat keasaman (pH)
4. Temperature
5. Sterilisitas
Penggolongan media
1. Berdasarkan jenisnya dibagi menjadi dua, yaitu;
a. Media Hidup
Terutama digunakan untuk menanam/mengisolasi virus, di samping itu sering
pula media hidup digunakan untuk mengetahui sifat-sifat tertentu dari bakteri
misalanya: untuk mengetahui jenis Escherichia coli yang patogen digunakan
tikus putih yang berumur 3-7 hari. Kebanyakan virus hanya dapat ditanam pada
bagian tertentu dari binatang, misalnya: ginjal kera, embryo ayam, dll
b. Media buatan
Adalah media yang dibuat, berasal dari kumpulan zat-zat tertentu (organik dan
anorganik). Untuk masing-masing bakteri membutuhkan susunan media yang
berbeda-beda.
2. Berdasarkan konsistensinya dikenal adanya :
a. Media padat (datar, padat miring, dan tegak)
b. Media setengah padat (semi solid)
Misalnya : SSS (semi solid sucrose medium), MIO (motility indol ornithine).
c. Media cair (ex: media gula-gula, media kaldu, kaldu pepton, kaldu darah)
3. Menurut isi dari media
a. Media basal
- Media basal padat
b. Media campuran
a. Media sederhana
Hanya mengandung zat-zat kimia yang sederhana, misalnya :
c. Media selektif
Media ini mempunyai susunan sedemikian rupa, sehingga kuman yang dicari
akan tumbuh dengan koloni yang khas.
Contoh : media tellurit yang digunakan untuk isolasi Corynebacterium
diphteriae, dimana koloni difteri akan berwarna hitam.
d. Media pembiakan
Media ini digunakan bila dalam suatu material, kuman yang dicari jumlahnya
sedikit dan atau terdapat kuman-kuman lain dalam jumlah besar. Oleh karena itu
material perlu dimasukkan ke dalam media pembiakan, agar kuman yang dicari
dapat tumbuh subur, sedang kuman yang lain akan terhambat pertumbuhannya.
Contoh :
-
media alkali pepton cair yang digunakan sebagai media penyubur untuk
vibrio
2. Media darah
Dalam media ini dipelajari sifat-sifat bakteri terhadap darah,apakah bakteri
tersebut :
- Menghemolisa darah (-streptococcus)
- Hemodigesh terhadap darah (- streptococcus)
- Tidak berpengaruh terhadap darah (- streptococcus)
3. Media yang dapat digunakan mempelajari berbagai sifat bakteri, contoh :
a. KIA (Kliger Iron Agar)
Dalam media ini (bentuknya miring) di samping mempelajari reaksi
bakteri terhadap kmponen penyusun media juga diperhatikan adanya
produksi asam atau perubahan warna dari merah ke kuning, baik pada
daerah yang miring (slant) ataupun tusukan (butt). Dengan media KIA
dapat dipelajari;
Reaksi bakteri terhadap gula-gula (lactose dan dextrose) apakah bakteri
tersebut:
Adanya ferri ammonium sulfat dalam media ini maka bila kuman
tersebut membentuk H2S akan diikat sebagai Ferri sulfid yang akan
terlihat berwarna hitam.
b. TSI (Triple Sugar Iron)
Di samping itu bila sucrose diganti dengan gula yang lain ( yang
diperlukan) maka dapat diketahui kelakuan bakteri terhadap gula
tersebut.
d. LIA (Lysin Iron Agar)
Dalam media ini dapat dilihat kelakuan bakteri terhadap:
-
L.Lysine
Pergerakan bakteri
f. Media agar
Contoh:media agar padat miring
Secara garis besar dan dipandang dari segi praktis, maka laboratorium Mikrobiologi membagi
media yang dipakai sebagai berikut:
1. Media transport
A. BGS (Buffered Glycerol Saline)
B. Cary dan Blair transport medium
C. Amies transport medium
D. Alkaline pepton water (air pepton alkalis)
E. Stuart transport medium
F. Kaldu pepton
2. Media untuk isolasi:
A. Kultur umum
1) Agar darah (untuk kultur dan angka kuman)
2) Agar coklat
3) DCLS (Deoxycholate Citrate Lactose Sucrose agar)
4) Media Tellurit
5) Media untuk pertusis (Bordet Gengou Agar)
6) Thayer Martin Medium
7) Mc.Conkey Agar
KIA/TSI Agar
2)
SSS
3)
LIA
4)
MIO
5)
6)
Urea broth
7)
MR (Methyl Red)
8)
VP (Voges Proskauer)
Chocolate agar
Chocolate agar, uninoculated
Type: Enriched
Purpose: Cultivation of fastidious organisms such as Neisseria or
Haemophilussp.
Interpretation: Some organisms grow on chocolate agar that do
not grow on standard media
Thayer-Martin agar
Thayer-Martin agar, uninoculated
Type: Enriched and selective; contains three antibiotics -- colistin
(kills gram-negative coliforms), vancomycin (kills gram-positives),
and nystatin (kills fungi)
Purpose: To select for fastidious organisms, such as N.
gonorrhoeae, in patient samples containing large numbers of
normal flora, such as from the female genital tract
MacConkey (lactose) agar
MacConkey agar, uninoculated
Type: Selective and differential
Purpose: Contains bile salts and crystal violet which selects for
gram-negative enterics, differentiates lactose fermenters from
nonfermenters. Can include sugars other than lactose for further
differentiation (e.g., to differentiate enterohemorrhagic E. coli
(EHEC), which does not ferment sorbitol, from other E. coli types
which do)
Interpretation: Selects for nonfastidious gram-negatives; red
colonies indicate fermentation of lactose, white colonies indicate no
fermentation of lactose
Hektoen agar
Hektoen agar, uninoculated
Type: Selective and differential
Purpose: Detects lactose fermentation and H2S production, inhibits
nonenterics
Interpretation: Lactose fermenters are yellow or salmon while
nonfermenters colorless; H2S production causes black precipitate
Salmonella typhi
Tube Indole = Negative
TSI slant = Alkaline / Acid, no gas production and
very weak hydrogen disulfide production
LIA slant = Lysine decarboxylase positive,
deaminase negative
MIO agar = Motility negative, ornithine
decarboxylase negative
Urea slant = Urease negative
Urea slant
Citrat Agar
Citrat (+) : warna biru (Klebsiella pneumonia dan Proteus
mirabilis)
Citrat (-) : warna hijau (E. coli dan Shigella dysentriae)
KIA
MR (methyl red)
If the pH indicator (methyl red) is added to an aliquot of the
culture broth and the pH is below 4.4, a red color will appear
(tube on the left). If the MR turns yellow, the pH is above 6.0
and the mixed acid fermentation pathway has not been utilized
(tube on the right)
VP (Voges-Proskauer)
If the culture is positive for acetoin, it will turn brownish-red
to pink (tube on the left). If the culture is negative for acetoin,
it will turn brownish-green to yellow (tube on the left)
Tugas mahasiswa :
1. Amati dan gambarlah alat dan media yang ada dalam demonstrasi (warna gambar sesuai
dengan asli)!
2. Tuliskan fungsi dari masing-masing alat dan media tersebut !
3. Buat laporan praktikum masing-masing kelompok satu laporan dengan ketentuan sebagai
berikut :
Terdiri dari :
o Judul praktikum
o Tujuan praktikum
o Dasar teori
o Alat dan bahan
o Hasil pengamatan
o Pembahasan
o Kesimpulan dan
o Daftar pustaka
No
1
2
b. Syarat Fisik
Syarat fisik air minum adalah air minum tidak boleh berbau, tidak boleh berasa,
tidak boleh berwarna, dan jernih. Kadar yang diisyaratkan dan tidak boleh dilampaui
adalah sebagai berikut:
Tabel 2. Syarat Fisik Air Minum
Parameter
Warna
Rasa dan bau
Temperatur
Kekeruhan
Satuan
TCU
-
Keterangan
Tidak berbau
dan berasa
C
NTU
c. Syarat Radioaktivitas
Syarat radioaktivitas air minum adalah air minum tidak boleh tercemar bahan-bahan
buangan radioaktif karena senyawa radioaktif yang memancarkan radiasi alfa () dan
beta () dapat membahayakan kesehatan manusia. Kadar yang diisyaratkan dan tidak
boleh dilampaui:
Tabel 3. Syarat Radioaktivitas Air Minum
Parameter
Satuan
(Bq/liter)
(Bq/liter)
d. Syarat Kimia
Syarat kimia air minum yaitu air minum tidak boleh mengandung zat-zat yang
berbahaya dan beracun. Kadar yang diisyaratkan dan tidak boleh dilampaui oleh bahan
kimia yang kemungkinan dapat menimbulkan keluhan pada konsumen sebagai berikut:
Satuan
mg/l
mg/l
mg/l
mg/l
mg/l
mg/l
mg/l
mg/l
mg/l
mg/l
mg/l
mg/l
cukup jernih; b) metode 333, digunakan bila contoh air yang akan diperiksa tampak
cukup keruh; 2) Uji Eijkman (Differential Coliform Test), uji ini untuk mengetahui
angka terkaan tertinggi (Most Probable Number) kuman E. coli tiap 100 ml contoh
air; 3) Completed Test, uji ini dilakukan untuk menegakkan diagnosa akhir kuman
yang ditemukan pada Differential Coliform Test.
1) Uji Presumtif (Presumptive Coliform Count)/Metode 333
Pada metode ini terdapat tiga kelompok tabung reaksi yang berisi medium
cair laktosa atau medium cair Mac. Conkey modifikasi dan tabung Durham (tabung
kecil yang dimasukkan ke dalam tabung reaksi dengan mulut tabung menghadap ke
bawah). Kelompok pertama: terdiri dari 3 tabung reaksi dan ke dalam masing-masing
tabung reaksi yang telah berisi 10 ml medium, ditambahkan 10 ml contoh air.
Kelompok kedua: terdiri dari 3 tabung reaksi dan ke dalam masing-masing tabung
reaksi yang telah berisi 1 ml medium, ditambahkan 1 ml contoh air. Kelompok
ketiga: terdiri dari 3 tabung reaksi dan ke dalam masing-masing tabung reaksi yang
telah berisi 0,1 ml medium, ditambahkan 0,1 ml contoh air. Semua tabung reaksi
tersebut diinkubasi pada suhu 37oC selama 24 jam. Bila tidak terdapat cukup gas
(<10%) pada tabung Durham, dinyatakan presumtif negatif, diinkubasi 24 jam lagi.
Bila ternyata terdapat cukup gas (10% atau lebih) pada tabung Durham, dinyatakan
presumtif positif. Kemudian dicatat banyaknya tabung reaksi yang presumtif positif
pada masing-masing kelompok. Menggunakan tabel Mc Crady untuk mengetahui
Most Probable Number (MPN) kuman Coliform tiap 100 ml contoh air.
2) Uji Eijkman (Differential Coliform Test)
Biakan tiap tabung reaksi yang presumtif positif ditanam pada tabung reaksi
yang berisi medium cair Mac Conkey modifikasi dan tabung Durham. Kemudian
diinkubasi pada suhu 44oC selama 24 jam. Bila terdapat gas, dinyatakan positif dan
dianggap mengandung E. coli. Kemudian dicatat banyaknya tabung yang positif dari
masing-masing kelompok. Menggunakan tabel Mc Crady untuk mengetahui Most
Probable Number (MPN) kuman E. coli tiap 100 ml contoh air.
3) Completed Test
Biakan dalam tiap tabung pada nomor 2 yang positif, ditanam secara goresan
pada lempeng agar Eosin Methylen Blue (EMB). Kemudian diinkubasi pada suhu
37oC selama 24 jam. Koloni kuman E. coli pada medium agar EMB menunjukkan
gambaran metallic sheen. Terhadap koloni ini dilakukan penanaman secara goresan
pada lempeng agar nutrien. Setelah diinkubasi pada suhu 37oC selama 24 jam,
lakukanlah pewarnaan gram terhadap kuman yang tumbuh. Bila kuman yang
diperiksa berbentuk batang gram negatif dan tidak membentuk spora, dikatakan
completed test positif.
b. Pemeriksaan Kuantitatif
Pada pemeriksaan ini dilakukan perhitungan terhadap semua kuman yang
tumbuh dari sejumlah contoh air yang diperiksa. Bila koloni kuman yang tumbuh
begitu banyak, hingga secara makroskopik tidak dapat dihitung, maka dipakai alat
penghitung koloni dari Quebeck.
1) Total Plate Count (TPC)
Satu mililiter contoh air yang tidak diencerkan ditanam pada lempeng agar nutrien
dengan metode tuang. Kemudian diinkubasi pada suhu 37C selama 24 jam.
Kemudian dihitung jumlah koloni kuman yang tumbuh (bila perlu digunakan
Quebeck Colony Counter). Bila koloni yang ditemukan antara 30-300, jumlah
tersebut menyatakan jumlah kuman tiap mililiter contoh air. Bila koloni yang tampak
sukar dihitung secara langsung, dapat digunakan kotak-kotak berarsir pada alat
penghitung koloni ini sebagai pembantu. Kemudian dihitung koloni kuman pada 10
kotak berarsir, kemudian dihitung rata-ratanya. Bila angka tersebut dikalikan luas
permukaan medium, dianggap menyatakan jumlah koloni kuman yang tumbuh pada
medium lempeng agar tersebut dan sekaligus menyatakan banyak kuman dalam
sejumlah volume bahan cair (1 ml contoh air) yang telah ditanam pada medium
lempeng agar itu.
Tabel 5. Persyaratan air minum menurut WHO
MPN Coliform
MPN E. coli
TPC
0/100 ml air
0/100 ml air
100 kuman/ml air
0/100 ml air
0/100 ml air
200 kuman/ml air
Berdasar sifat coliform, maka bakteri ini dapat memfermentasikan laktosa menjadi asam dan gas
yang dideteksi oleh berubahnya warna dan gas dalam tabung durham. Nilai MPN ditentukan
dengan kombinasi jumlah tabung positif (asam dan gas) tiap serinya setelah diinkubasi.
Cara kerja :
1. Sediakan 9 tabung berisi LactoseBroth (9 ml tiap tabung) lengkap dengan tabung durham.
Atur kesembilan tabung menjadi 3 seri (seperti di gambar).
2. Kocok botol yang berisi air sampel.
3. Pindahkan suspensi air sample sebanyak 10 ml ke masing-masing tabung seri pertama,
secara aseptis.
4. Pindahkan suspensi air sampel sebanyak 1 ml ke masing-masing tabung seri kedua, secara
aseptis.
5. Pindahkan suspensi air sampel sebanyak 0,1 ml ke masing-masing tabung seri ketiga,
secara aseptis.
6. Inkubasi semua tabung pada suhu 37 C selama 48 jam.
7. Lihat tabung gas positif (asam dan gas ; harus ada keduanya), lalu hitung tabung positif
untuk tiap seri. Tulis kombinasi tabung positif tiap seri (misal : 3 2 1). Kombinasi angka
tersebut lalu dicocokkan dengan tabel MPN untuk seri 3 sehingga diperoleh jumlah mikroba
sebenarnya.
Contoh :
Didapatkan kombinasi jumlah tabung positif : 312 maka jumlah bakteri coliform adalah
120 sel/100 ml.
Didapatkan kombinasi jumlah tabung positif : 330 maka jumlah bakteri coliform adalah
240 sel/100 ml.
Tugas mahasiswa :
1. Masing-masing kelompok membawa sampel air minum yang akan diperiksa !
2. Lakukan langkah-langkah seperti petunjuk dan amati !
3. Gambarlah alat dan media yang ada dalam demonstrasi (warna gambar sesuai dengan
asli)!
4. Buat laporan praktikum masing-masing kelompok satu laporan dengan ketentuan sebagai
berikut :
Terdiri dari :
o Judul praktikum
o Tujuan praktikum
o Dasar teori
o Alat dan bahan
o Hasil pengamatan
o Pembahasan
o Kesimpulan dan
o Daftar pustaka