Professional Documents
Culture Documents
EVAPOTRANSPIRASI
A.
Evapotranspirasi
Evaporasi merupakan faktor penting dalam studi tentang pengembangan
sumber-sumber daya air. Evaporasi sangat mempengaruhi debit sungai besarnya
kapasitas waduk, besarnya kapasitas pompa untuk irigasi, penggunaan konsumtif untuk
tanaman dan lain-lain.
Air akan menguap dari tanah, baik tanah gundul atau yang tertutup oleh tanaman
dan pepohonan, permukaan tidak tembus air seperti atap dan jalan raya, air bebas dan
mengalir. Laju evaporasi atau penguapan akan berubah-ubah menurut warna dan sifat
pemantulan permukaan (albedo) dan hal ini juga akan berbeda untuk permukaan yang
langsung tersinari oleh matahari dan yang terlindung dari sinar matahari.
Besarnya faktor meteorologi yang mempengaruhi besarnya evapotranspirasi
adalah sebagai berikut :
Radiasi Matahari
Angin
Kelembaban (Humiditas)
Suhu (Temperature)
Konsep dasar penghitungan kebutuhan air tanaman :
ET = k . ET0
Prinsip umum
ET0 = C . ET0*
netto dapat di ukur dengan radio mete. Dalam pemakaian rumus ini dibutuhkan suhu
udara, kelembaban udara, kecepatan angin dan waktu relatif sinar matahari terang.
Data tersebut merupakan data meteorologi biasa.
Etc = Kc . Eto
Eto = p (0,46t + 8,13)
2. Radiasi
Untuk metode ini, data-data yang diperlukan adalah data letak lintang (LL),
suhu udara (t), kecerahan matahari (n/N)
Eto = c . ETo*
ETo* = w . Rs
Rs = ( 0,25 + 0,54 n/N ) Ra
3. Penman
Rumus ini memberikan hasil yang baik bagi besarnya penguapan (evaporasi)
air bebas E0 jika di tempat itu tidak ada pengamatan dengan panci penguapan
(evaporation pan) atau tidak ada studi neraca air (water balance study). Hasil
perhitungan dengan rumus ini lebih dapat dipercaya dibandingkan dengan dua buah
rumus di atas dimana tidak memasukkan faktor-faktor energi. Meskipun rumus
penman menghasilkan evaporasi dari permukaan air bebas, bukanlah tidak mungkin
untuk digunakan menghitung evapotranspirasi potensial dapat ditempuh dengan
memasukkan faktor pengali f, sehingga :
Ep = f . E0
Dimana besarnya f berkisar antara 0,60 0,85. untuk tanaman pendek yang hijau
dan terbentang luas serta tersedia air cukup banyak, besarnya f biasanya lebih kecil
dari 1, disebabkan karena menutupnya stomata daun di malam hari. Untuk tanaman
tinggi yang tidak begitu luas dan keadaannya kering evapotranspirasi potensialnya
akan lebih besar dari E0 yang dihitung dengan rumus penman. Ini disebabkan oleh
adanya energi advektif dan adanya efek oase. Dalam hal demikian besarnya f dapat
menjadi lebih besar dari satu bahkan dapat mencapai 1,5. dengan digunakannya cara
pemindahan massa, maka diperlukan pengukuran tekanan uap yang sebenarnya dan
kecepatan angin pada berbagai ketiggian di atas permukaan tanah.
Tabel 1.1
Data Perhitungan Evapotranspirasi
Letak
Lintan
g
7 LS
aug
sep
oct
nov
dec
RH
min
%
28.3
29.3
30.6
29.7
27.7
75.0
feb
mar
apr
may
jun
26.3
27.8
25.8
29.7
27.3
28.4
jul
29.
8
Contoh Perhitungan :
1. Metode Blaney Criddle Untuk Bulan Januari :
Diketahui :
LL
: 7o LU
t
: 26,3oC
Penyelesaian :
Dari Tabel diperoleh nilai P = 0,27 (hasil interpolasi)
C = 0,8
Maka : ETo* = P (0,457 . t + 8,13)
= 0,27 (0,457 . 26,3 + 8,13)
= 5,440
Jadi : ETo = c . ETo*
= 0,8 . 5,440
= 4,352 mm/hr
Tabel 1.2
Perhitungan Dengan Metode Blaney Criddle
No.
Bulan
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
jan
feb
mar
apr
may
jun
jul
aug
sep
oct
nov
dec
Letak
Lintang
7 LU
7 LU
7 LU
7 LU
7 LU
7 LU
7 LU
7 LU
7 LU
7 LU
7 LU
7 LU
P
0.270
0.270
0.270
0.280
0.280
0.280
0.280
0.280
0.280
0.280
0.270
0.270
t
(C)
26.3
27.8
25.8
29.7
27.3
28.4
29.8
28.3
29.3
30.6
29.7
27.7
ET0*
ET0
5.44
5.63
5.38
6.08
5.77
5.91
6.09
5.90
6.03
6.19
5.86
5.61
0.800
0.800
0.750
0.700
0.700
0.700
0.700
0.750
0.800
0.800
0.800
0.800
4.35
4.50
4.03
4.25
4.04
4.14
4.26
4.42
4.82
4.95
4.69
4.49
n
jam/hari
U
m/dt
11.7
6.0
n
: 97,5 %
N
Penyelesaian :
Dari tabel diperoleh nilai c = 0,8
R = 10,4
w = 0,758 (hasil interpolasi)
n
Maka : Rs
= (0,25 + 0,54
) R
N
= (0,25 + 0,54 . 97,5%) 10,4
= 8,076 mm/hr
Jadi : ETo
= c.w.Rs
= 0,8 . 0,758 . 8,076
= 4,90 mm/hr
Tabel 1.3
Perhitungan Dengan Metode Radiasi
No.
Bulan
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
jan
feb
mar
apr
may
jun
jul
aug
sep
oct
nov
dec
Letak
Lintang
7 LU
7 LU
7 LU
7 LU
7 LU
7 LU
7 LU
7 LU
7 LU
7 LU
7 LU
7 LU
t
(C)
26.3
27.8
25.8
29.7
27.3
28.4
29.8
28.3
29.3
30.6
29.7
27.7
n/N
0.9750
0.9750
0.9750
0.9750
0.9750
0.9750
0.9750
0.9750
0.9750
0.9750
0.9750
0.9750
0.758
0.773
0.753
0.792
0.768
0.779
0.793
0.778
0.788
0.801
0.792
0.768
R
mm/Hr
10.40
12.00
11.00
14.30
16.10
16.20
16.10
15.70
14.70
16.90
15.40
15.60
Rs
ET0*
ET0
8.076
9.318
8.542
11.104
12.502
12.579
12.502
12.191
11.415
13.123
11.958
12.113
6.121
7.203
6.432
8.794
9.601
9.799
9.914
9.485
8.995
10.511
9.471
9.303
0.80
0.80
0.75
0.75
0.75
0.75
0.75
0.80
0.80
0.80
0.80
0.80
4.90
5.76
4.82
6.60
7.20
7.35
7.44
7.59
7.20
8.41
7.58
7.44
: 97,5 %
N
RH
: 75 %
U
: 6 m/det
Penyelesaian :
Dari tabel dapat diperoleh nilai Cs = 1,10
f(t) = 15,96 (hasil interpolasi)
wa = 0,75 (hasil interpolasi)
= 34,22 (hasil interpolasi)
Maka :
- d
= . RH = 34,22 . 75% = 25,67
- f(d)
= 0,34 0,044 d
5
= 0,34 0,044
= 0,1171
25,67
n
) R
N
= (0,25 + 0,54 . 97,5%) 10,40
= 8,0756 mm/hr
n
n
f(
)= 0,1 + 0,9 (
)
N
N
= 0,1 + 0,9 (97,5%)
= 0,9775
f ( U ) = 0,27 ( 1 + 0,864 U )
= 0,27 ( 1 + 0,864 . 6 )
= 1,67
n
Rn1
= f(t) . f(d) . f(
)
N
= 15,96 . 0,1171 . 0,9775
= 1,83 mm/hr
ETo*
= w (0,75. Rs Rn1) + ((1 - w) (f(u)) ( - d))
= 0,758 (0,75 . 8,0756 1,83) + ((1-0,758) (1,67) (8,55))
= 6,66
Rs
Jadi, ETo
= (0,25 + 0,54
= C . ETo*
= 1,1 .6,66
= 7,33 mm/hr
Tabel 1.5
Perbandingan Evaporasi Potensial (ETo) Metode Blaney Criddle, Radiasi dan Penmann
No
.
Bulan
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
jan
feb
mar
apr
may
jun
jul
aug
sep
oct
nov
dec
BC
4.35
4.50
4.03
4.25
4.04
4.14
4.26
4.42
4.82
4.95
4.69
4.49
ET0
R
4.90
5.76
4.82
6.60
7.20
7.35
7.44
7.59
7.20
8.41
7.58
7.44
P
7.33
8.39
7.53
8.10
8.44
8.67
8.86
9.39
10.03
11.23
10.46
10.19
C
R
0.80
0.80
0.75
0.75
0.75
0.75
0.75
0.80
0.80
0.80
0.80
0.80
BC
0.80
0.80
0.75
0.70
0.70
0.70
0.70
0.75
0.80
0.80
0.80
0.80
P
1.10
1.10
1.10
0.90
0.90
0.90
0.90
1.00
1.10
1.10
1.10
1.10
BC
5.44
5.63
5.38
6.08
5.77
5.91
6.09
5.90
6.03
6.19
5.86
5.61
ET0*
R
6.12
7.20
6.43
8.79
9.60
9.80
9.91
9.48
8.99
10.51
9.47
9.30
P
6.66
7.63
6.84
9.00
9.38
9.64
9.85
9.39
9.12
10.21
9.51
9.26
SOAL II
ESTIMASI DATA HUJAN YANG HILANG
DAN UJI KONSISTENSI DATA
A.
hujan
seperti
yang
diperoleh
dan
dikumpulkan
dari
institusi
2. Bila dipertimbangkan bahwa data tersebut mutlak diperlukan maka perkiraan data
tersebut dapat dilakukan dengan cara-cara yang dikenal.
Persamaan yang digunakan untuk mengetahui data yang hilang yaitu
Dimana :
Dx
di
No
.
Tahun
Stasiu
n
Hujan
A
Stasiu
n
Hujan
B
Stasiu
n
Hujan
C
Stasiu
n
Hujan
D
Keterangan :
Data yang hilang pada stasiun A
Data yang hilang pada stasiun C
Data yang hilang pada stasiun D
Tahun
5
2001
6
2002
7
2003
8
2004
9
2005
10
2006
11
2007
RERATA
Stasiun
Hujan A
Stasiun
Hujan B
279,0
234,0
193,0
239,0
285,0
271,0
225,0
246,6
274
249,6
312,6
279,3
271,7
247,3
310,3
277,8
Stasiun
Hujan C
244
221,6
277,6
243
241,6
219,2
241,2
Stasiun
Hujan D
216,8
196,4
245,8
220,8
214,3
193,9
243,3
218,8
Analis
a
252,55
Dx
=
= 252,55 mm
Jadi data yang hilang di stasiun hujan C pada tahun 2007 adalah 252,55 mm
MENCARI DATA YANG HILANG
TAHUN 2000 DI STASIUN D
Analis
a
No
Tahun
.
4
2000
5
2001
6
2002
7
2003
8
2004
9
2005
10
2006
11
2007
12
2008
RERATA
Stasiun
Hujan A
278,0
279,0
234,0
193,0
239,0
285,0
271,0
225,0
204,0
245,3
Stasiun
Hujan B
278,2
274
249,6
312,6
279,3
271,7
247,3
310,3
277
277,8
Stasiun
Hujan C
241,8
244
221,6
277,6
243
241,6
219,2
252,55
240,6
242,4
Stasiun
Hujan D
228,30
216,8
196,4
245,8
220,8
214,3
193,9
243,3
218,1
218,7
Dx
=
228,30 mm
Jadi data yang hilang di stasiun hujan D pada tahun 2000 adalah 228,30 mm
10
No
Tahun
.
3
1999
4
2000
5
2001
6
2002
7
2003
8
2004
9
2005
10
2006
11
2007
12
2008
RERATA
Stasiun
Hujan A
278,0
279,0
234,0
193,0
239,0
285,0
271,0
225,0
204,0
245,3
Stasiun
Hujan B
311,5
278,2
274
249,6
312,6
279,3
271,7
247,3
310,3
277
281,2
Stasiun
Hujan C
276,4
241,8
244
221,6
277,6
243
241,6
219,2
252,55
240,6
245,8
Stasiun
Hujan D
244,5
228,3
216,8
196,4
245,8
220,8
214,3
193,9
243,3
218,1
222,2
Analis
a
272,53
Dx
= 272,53 mm
Jadi data yang hilang di stasiun hujan A pada tahun 1999 adalah 272,53 mm
11
Stasiun
Hujan A
282,0
273,0
272,5
278,0
279,0
234,0
193,0
239,0
285,0
271,0
225,0
204,0
253,0
Stasiun
Hujan B
272,9
248,5
311,5
278,2
274
249,6
312,6
279,3
271,7
247,3
310,3
277
277,7
Stasiun
Hujan C
242,8
220,4
276,4
241,8
244
221,6
277,6
243
241,6
219,2
252,55
240,6
243,5
Stasiun
Hujan D
215,5
195,1
244,5
228,30
216,8
196,4
245,8
220,8
214,3
193,9
243,3
218,1
219,4
No
.
Tahu
n
Stasiun
Hujan A
Stasiun
Hujan B
Stasiun
Hujan C
Stasiun
Hujan D
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
2008
2007
2006
2005
2004
2003
2002
2001
2000
1999
1998
1997
204,0
225,0
271,0
285,0
239,0
193,0
234,0
279,0
278,0
272,5
273,0
282,0
277
310,3
247,3
271,7
279,3
312,6
249,6
274
278,2
311,5
248,5
272,9
240,6
252,55
219,2
241,6
243
277,6
221,6
244
241,8
276,4
220,4
242,8
218,1
243,3
193,9
214,3
220,8
245,8
196,4
216,8
228,30
244,5
195,1
215,5
12
No
.
Tahun
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
2008
2007
2006
2005
2004
2003
2002
2001
2000
1999
1998
1997
No
.
Tahun
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
2008
2007
2006
2005
2004
2003
2002
2001
2000
1999
1998
1997
No
.
Tahun
Stasiun
Hujan
B
277
310,3
247,3
271,7
279,3
312,6
249,6
274
278,2
311,5
248,5
272,9
Stasiun
Hujan
C
240,6
252,55
219,2
241,6
243
277,6
221,6
244
241,8
276,4
220,4
242,8
Stasiun
Hujan
D
218,1
243,3
193,9
214,3
220,8
245,8
196,4
216,8
228,30
244,5
195,1
215,5
Stasiun
Hujan
A
204,0
225,0
271,0
285,0
239,0
193,0
234,0
279,0
278,0
272,5
273,0
282,0
Stasiun
Hujan
C
240,6
252,55
219,2
241,6
243
277,6
221,6
244
241,8
276,4
220,4
242,8
Stasiun
Hujan
D
218,1
243,3
193,9
214,3
220,8
245,8
196,4
216,8
228,30
244,5
195,1
215,5
Stasiun
Hujan
Stasiun
Hujan
Stasiun
Hujan
Jumlah
B,C,D
735,7
806,2
660,4
727,6
743,1
836,0
667,6
734,8
748,3
832,4
664,0
731,2
Jumlah
A,C,D
662,7
720,9
684,1
740,9
702,8
716,4
652,0
739,8
748,1
793,4
688,5
740,3
Jumlah
A,B,D
13
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
2008
2007
2006
2005
2004
2003
2002
2001
2000
1999
1998
1997
No
.
Tahun
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
2008
2007
2006
2005
2004
2003
2002
2001
2000
1999
1998
1997
No
.
1
2
Jumla
h
B,C,D
735,7
806,2
A
204,0
225,0
271,0
285,0
239,0
193,0
234,0
279,0
278,0
272,5
273,0
282,0
B
277
310,3
247,3
271,7
279,3
312,6
249,6
274
278,2
311,5
248,5
272,9
D
218,1
243,3
193,9
214,3
220,8
245,8
196,4
216,8
228,30
244,5
195,1
215,5
Stasiun
Hujan
A
204,0
225,0
271,0
285,0
239,0
193,0
234,0
279,0
278,0
272,5
273,0
282,0
Stasiun
Hujan
B
277
310,3
247,3
271,7
279,3
312,6
249,6
274
278,2
311,5
248,5
272,9
Stasiun
Hujan
C
240,6
252,55
219,2
241,6
243
277,6
221,6
244
241,8
276,4
220,4
242,8
Jumla
h
A,C,D
662,7
720,9
JumlahA,B,
D
699,1
778,6
699,1
778,6
712,2
771,0
739,1
751,4
680,0
769,8
784,5
828,5
716,6
770,4
Rerata
A,B,C
721,6
787,9
737,5
798,3
761,3
783,2
705,2
797,0
798,0
860,4
741,9
797,7
Jumla
h
A,B,C
721,6
787,9
14
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
660,4
727,6
743,1
836,0
667,6
734,8
748,3
832,4
664,0
731,2
684,1
740,9
702,8
716,4
652,0
739,8
748,1
793,4
688,5
740,3
712,2
771,0
739,1
751,4
680,0
769,8
784,5
828,5
716,6
770,4
737,5
798,3
761,3
783,2
705,2
797,0
798,0
860,4
741,9
797,7
SOAL III
UJI KONSISTENSI DATA HUJAN
DI STASIUN A, B, C, DAN D
Uji konsistensi data
Ketelitian hasil perhitungan dalam ramalan Hidrologi sangat diperlukan, yang
tergantung dari konsistensi data itu sendiri. Dalam suatu rangkaian data pengamatan
hujan, dapat timbul non-homogenitas dan ketidaksesuaian, yang dapat mengakibatkan
penyimpangan dalam perhitungan.
Non-homogenitas ini dapat disebabkan oleh beberapa factor, antara lain :
a. Perubahan letak stasiun
b. Perubahan system pendataan
c. Perubahan iklim
d. Perubahan dalam lingkungan sekitar
Uji konsistensi ini dapat diselidiki dengan cara membandingkan curah hujan
tahunan komulatif dari stasiun yang diteliti dengan harga komulatif curah hujan ratarata dari suatu jaringan stasiun dasar yang bersesuaian.
Pada umumnya, metode ini di susun dengan urutan kronologis mundur dan di
mulai dari tahun yang terakhir atau data yang terbaru hingga data terakhir.
Tahun
Stasiun
Hujan A
Komulatif
A
Jumlah
B,C,D
Komulatif
B,C,D
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
2008
2007
2006
2005
2004
2003
2002
2001
2000
1999
1998
1997
204,0
225,0
271,0
285,0
239,0
193,0
234,0
279,0
278,0
272,5
273,0
282,0
204,0
429,0
700,0
985,0
1224,0
1417,0
1651,0
1930,0
2208,0
2480,5
2753,5
3035,5
735,7
806,2
660,4
727,6
743,1
836,0
667,6
734,8
748,3
832,4
664,0
731,2
735,7
1541,9
2202,3
2929,9
3673,0
4509,0
5176,6
5911,4
6659,7
7492,1
8156,1
8887,3
16
2000
4000
6000
8000
Komulatif B, C, D,
Tahun
Stasiun
Hujan B
Komulatif
B
Jumlah
A,C,D
Komulatif
A,C,D
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
2008
2007
2006
2005
2004
2003
2002
2001
2000
1999
1998
1997
277
310,3
247,3
271,7
279,3
312,6
249,6
274
278,2
311,5
248,5
272,9
277,0
587,3
834,6
1106,3
1385,6
1698,2
1947,8
2221,8
2500,0
2811,5
3060,0
3332,9
662,7
720,9
684,1
740,9
702,8
716,4
652,0
739,8
748,1
793,4
688,5
740,3
662,7
1383,6
2067,7
2808,6
3511,4
4227,8
4879,8
5619,6
6367,7
7161,1
7849,6
8589,9
17
10000
Komulatif B
1500
1000
500
0
0
2000
4000
6000
8000
Komulatif A, C, D
2008
2007
Stasiun
Hujan C
240,6
252,6
Komulatif
C
240,6
493,2
Jumlah
A,B,D
699,1
778,6
Komulatif
A,B,D
699,1
1477,7
2006
2005
2004
2003
2002
2001
2000
1999
1998
1997
219,2
241,6
243,0
277,6
221,6
244,0
241,8
276,4
220,4
242,8
712,4
954,0
1197,0
1474,6
1696,2
1940,2
2182,0
2458,4
2678,8
2921,6
712,2
771,0
739,1
751,4
680,0
769,8
784,5
828,5
716,6
770,4
2189,9
2960,9
3700,0
4451,4
5131,4
5901,2
6685,7
7514,2
8230,8
9001,2
Tahun
18
10000
1500
1000
500
0
0
2000
4000
6000
8000
10000
Kom ulatif A, B, D
Tahun
Stasiun
Hujan D
Komulatif
D
Jumlah
A,B,C
Komulatif
A,B,C
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
2008
2007
2006
2005
2004
2003
2002
2001
2000
1999
1998
1997
218,1
243,3
193,9
214,3
220,8
245,8
196,4
216,8
228,3
244,5
195,1
215,5
218,1
461,4
655,3
869,6
1090,4
1336,2
1532,6
1749,4
1977,7
2222,2
2417,3
2632,8
721,6
787,9
737,5
798,3
761,3
783,2
705,2
797,0
798,0
860,4
741,9
797,7
721,6
1509,5
2247,0
3045,3
3806,6
4589,8
5295,0
6092,0
6890,0
7750,4
8492,3
9290,0
1500
1000
500
0
0
2000
4000
6000
Kom ulatif A, B, C
19
8000
10000
SOAL IV
CURAH HUJAN DAERAH
1. Metode Rata-Rata Aritmatik
Tinggi rata-rata curah hujan didapatkan dengan mengambil nilai rata-rata
hitung (arithmetic mean) pengukuran hujan di pos penakar-penakar hujan di dalam
areal tersebut.
Jadi :
d= (d1 + d2 + d3 + + dn) n-1
Dengan :
Rata-rata :
(1.46 + 1.92 + 2.69 + 4.50 + 2.98 + 5.00) 6 = 3.09 inchi
Tahun
1
2
3
4
5
1997
1998
1999
2000
2001
A
282,0
273,0
272,5
278,0
279,0
Stasiun Hujan
B
C
272,9
242,8
248,5
220,4
311,5
276,4
278,2
241,8
274,0
244,0
D
215,5
195,1
244,5
228,3
216,8
21
Jumlah
Rerata
1013,2
937,0
1104,9
1026,3
1013,8
253,30
234,25
276,23
256,58
253,45
6
7
8
9
10
11
12
2002
2003
2004
2005
2006
2007
2008
234,0
193,0
239,0
285,0
271,0
225,0
204,0
249,6
312,6
279,3
271,7
247,3
310,3
277,0
221,6
277,6
243,0
241,6
219,2
252,6
240,6
196,4
245,8
220,8
214,3
193,9
243,3
218,1
901,6
1029,0
982,1
1012,6
931,4
1031,2
939,7
225,40
257,25
245,53
253,15
232,85
257,79
234,93
Tahun
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
1999
2007
2003
2000
2001
1997
2005
2004
2008
1998
2006
2002
276,23
257,79
257,25
256,58
253,45
253,30
253,15
245,53
234,93
234,25
232,85
225,40
1. Metode Thiessen
Metode Thiessen berusaha untuk mengimbangi tidak meratanya distribusi alat
ukur dengan menyediakan suatu faktor pembobot (weighting factor) bagi masing-masing
stasiun.
Stasiun-stasiunya
diplot
pada
suatu
peta
dan
garis-garis
yang
Luas (km2)
Kr
A
B
C
D
2,7119
2,1303
0,4658
0,0748
0,50
0,40
0,09
0,01
23
Jumlah :
5,3828
1,00
Tahun
PA.KA
PB.KB
PC.KC
PD.KD
Pmax
1997
1998
1999
2000
2001
2002
2003
2004
2005
2006
2007
2008
141,0000
136,5000
136,2650
139,0000
139,5000
117,0000
96,5000
119,5000
142,5000
126,2742
112,5000
102,0000
108,0031
98,3465
123,2794
110,1006
108,4384
98,7818
123,7148
110,5359
107,5281
97,8716
122,8045
109,6257
21,0107
19,0723
23,9182
23,5832
21,1145
19,1761
24,0221
21,0280
20,9068
18,9684
21,8542
20,8203
2,9946
2,7111
3,3976
3,1725
3,1725
2,7292
3,4157
3,0683
2,9779
2,6945
3,3809
3,0307
273,0083
256,6299
286,8603
275,8562
272,2254
237,6872
247,6525
254,1322
273,9129
245,8087
260,5397
235,4767
No.
Tahun
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
1999
2000
2005
1997
2001
2007
1998
2004
2003
2006
2002
2008
286,8603
275,8562
273,9129
273,0083
272,2254
260,5397
256,6299
254,1322
247,6525
245,8087
237,6872
235,4767
3. Metode Isohyet
Teknik ini dipandang paling baik, tapi bersifat subyektif dan tergantung pada keahlian,
pengalaman, dan pengetahuan pemakai terhadap sifat curah hujan di daerah setempat.
Hasil penelitian juga menunnjukkan bahwa cara Isohyet lebih teliti, tetapi cara
perhitungannya memerlukan banyak waktu karena garis-garis isohyet yang baru perlu
24
ditentukan untuk setiap curah hujan. Metode Isohyet terutama berguna untuk mempelajari
pengaruh curah hujan terhadap aliran sungai terutama di daerah dengan tipe curah hujan
orografik.
Pada beberapa kasus, besarnya curah hujan di suatu tempat dapat diperkirakan dari
ketinggian tempat tersebut. Hal ini terutama lazim terjadi di daerah dengan tipe curah hujan
orografik. Di daerah ini, interval garis kontur dapat digunakan untuk membantu
memperkirakan posisi garis-garis dengan curah hujan yang sama besarnya (isohyet). Setelah
penentuan garis isohyet, kemudian dapat dihitung besarnya curah hujan rata-rata untuk
masing-masing fraksi isohyet, dan dengan demikian dapat diperkirakan curah hujan rata-rata
untuk seluruh DAS.
Tampak bahwa teknik isohyet mempunyai persyaratan yang lebih rumit
dibandingkan metode aritmatik atau poligon, olek karenanya apabila persyaratan tersebut
tidak terpenuhi, maka metode aritmatik dan terutama metode poligon lebih diutamakan.
Beberapa dari cara-cara untuk menghitung curah hujan daerah (area rainfall) telah
dikemukakan di atas. Meskipun cara yang terbaik belum diketahui, umumnya untuk
menghitung curah hujan daerah dapat digunakan standart luas daerah sebagai berikut :
Daerah dengan luas 250 ha yang mempunyai variasi topografi yang kecil, dapat
digunakan cara rata-rata. Jika dihitung dengan sebuah titik pengamatan, harus dipakai sebuah
pedoman.
Untuk daerah yang lebih besar dari 500.000 ha dapat digunakan cara Isohyet
Contoh penyelesaian merata-ratakan hujan dengan Metode Isohyet :
25
Isohye
Luas yang *
Luas
Hujan
Volume
Tertutup
Bersih
Rata-rata
Hujan
(mil2)
(mil2)
(inchi)
(kol. 3 x kol.
(inchi)
4)
5
13
13
5.3
69
90
77
4.6
354
206
116
3.5
406
402
196
2.5
490
595
193
1.5
290
<1
626
31
0.8
25
1634
Rata-rata = 1634 626 = 2.61 inchi
Keterangan :
*
Metode Isohyet
26
tahun 1997
Isohyet
curah
hujan
1
242,8
2
242,8
3
242,8
TOTAL
Curah hujan Ratarata
tahun
1998
Isohyet
curah
hujan
1
220,4
2
220,4
3
220,4
TOTAL
Curah hujan Ratarata
tahun
1999
Isohyet
curah
hujan
1
272,5
2
276,4
3
276,4
TOTAL
Curah hujan Ratarata
Luas
Volume
Hujan
1,7847 433,32516
1,3572 329,52816
2,2409 544,09052
5,3828 1306,94384
242,8
Luas
Volume
Hujan
1,718
378,6472
1,458
321,3432
2,2068 486,37872
5,3828 1186,36912
220,4
Luas
Volume
Hujan
1,58
431,3675
2,90
800,45
0,90
249,81
5,3828 1481,63222
275,25
tahun
2000
27
Isohyet
curah
hujan
Luas
Volume
Hujan
1
241,8
0,98
237,10908
2
241,8
0,34
82,16
3
241,8
4,06
981,90
TOTAL
5,38 1301,17416
Curah hujan Rata-rata 241,73
tahun
2001
Isohyet
curah
hujan
Luas
1
244
1,63
2
244
1,36
3
244
2,39
TOTAL
5,38
Curah hujan Rata-rata 244,00
tahun
2002
Isohyet
curah
hujan
Luas
1
221,6
2,47
2
221,6
1,76
3
221,6
1,15
TOTAL
5,38
Curah hujan Rata-rata 221,60
Volume
Hujan
398,696
330,77
583,94
1313,4032
Volume
Hujan
546,6872
390,02
254,84
1191,54
tahun
2003
28
Isohyet
curah
hujan
Luas
1
245,8
1,61
2
277,6
0,96
3
277,6
2,81
TOTAL
5,38
Curah hujan Rata-rata 268,06
tahun
2004
Isohyet
curah
hujan
Luas
1
239
0,03
2
243
1,33
3
243
4,02
TOTAL
5,38
Curah hujan Rata-rata 242,98
tahun
2005
Isohyet
curah
hujan
Luas
1
241,6
1,61
2
241,6
1,35
3
241,6
2,43
TOTAL
5,38
Curah hujan Rata-rata 241,60
tahun
2006
Isohyet
curah
hujan
Luas
1
219,2
1,70
2
219,2
1,34
3
219,2
2,35
TOTAL
5,38
Curah hujan Rata-rata 219,20
tahun
2007
Isohyet
curah
Luas
Volume
Hujan
396,81952
265,33
780,78
1442,93
Volume
Hujan
7,648
323,19
976,13
1306,97
Volume
Hujan
389,50752
325,01
586,12
1300,63
Volume
Hujan
371,7632
294,21
514,13
1180,11
Volume
29
hujan
243,3
252,55
252,55
1
1,91
2
0,55
3
2,92
TOTAL
5,38
Curah hujan Rata-rata 249,27
tahun
2008
Isohyet
curah
hujan
Luas
1
218,1
1,88
2
240,6
1,99
3
240,6
1,52
TOTAL
5,38
Curah hujan Rata-rata 232,76
Hujan
464,703
138,90
737,70
1341,30
Volume
Hujan
409,1556
477,83
366,19
1253,18
Jadi berdasarkan perhitungan metode Poligon Thiessen, besarnya curah hujan daerah
(Area Rainfall) adalah sebagai berikut :
Tahun
1997
1998
1999
2000
2001
2002
2003
2004
2005
2006
2007
2008
Hujan
Daerah
242,80
220,40
275,25
241,73
244,00
221,60
268,06
242,98
241,60
219,20
249,27
232,76
PERBANDINGAN PERHITUNGAN
METODE RATA-RATA HITUNG DAN
METODE THIESSEN
30
No.
Tahun
1999
2007
2003
2000
2001
1997
2005
2004
2008
10
1998
11
2006
12
2002
RERATA
Tinggi Hujan
(mm)
RataThiesse
rata
n
hitung
286,860
276,23
3
260,539
257,79
7
247,652
257,25
5
275,856
256,58
2
272,225
253,45
4
273,008
253,30
3
273,912
253,15
9
254,132
245,53
2
235,476
234,93
7
256,629
234,25
9
245,808
232,85
7
237,687
225,40
2
259,982
248,39
5
Isohyet
275,25
249,27
268,06
241,73
244,00
242,80
241,60
242,98
232,76
220,40
219,20
221,60
241,637
2
31
SOAL 5
Soal 5
H2
H3
H4
H*Q
H2*Q
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
2,600
2,700
2,800
2,900
3,000
3,100
3,200
3,300
3,400
3,500
3,600
3,700
8,80
11,80
15,80
19,80
25,80
31,80
34,80
39,80
45,80
53,80
61,80
70,80
17,576
19,683
21,952
24,389
27,000
29,791
32,768
35,937
39,304
42,875
46,656
50,653
420,600
45,698
53,144
61,466
70,728
81,000
92,352
104,858
118,592
133,634
150,063
167,962
187,416
1266,91
1
22,880
31,860
44,240
57,420
77,400
98,580
111,360
131,340
155,720
188,300
222,480
261,960
1403,54
0
59,488
86,022
123,872
166,518
232,200
305,598
356,352
433,422
529,448
659,050
800,928
969,252
37,800
6,760
7,290
7,840
8,410
9,000
9,610
10,240
10,890
11,560
12,250
12,960
13,690
120,50
0
388,584
4722,150
Persamaannya adalah :
Q
= a + b.h + c.H2
Q.H
= a.H + b.H2 +
3
c.H
Q.H2
= a.H2 + b.H3 +
4
c.H
dari persamaan tersebut didapatkan :
420,600
1403,54
0
4722,15
0
a +
37,800
37,800
120,50
0
a +
120,500
a +
388,584
120,50
0
388,58
+
4
1266,9
+
11
a +
37,800
37,800
maka :
a +
120,500
120,50
0
388,58
+
4
37,8
a +
1428,84
0
32
4554,9
00
c
c
c
c =
420,60
0
1403,5
40
c =
15898,
680
c =
37,800
1,000
37,8
120,500
1308,34
0
b
b
388,58
4
4166,3
+
16
a +
120,500
a +
388,584
388,58
4
1266,9
+
11
a +
384,134
a +
388,584
1238,7
40
1266,9
+
11
-4,450
+ 28,171
c =
1308,34
0
4166,3
16
c =
-4,450
+ 28,171
c =
a +
Persamaan 1 dan 3 :
37,800
120,50
0
maka :
120,50
0
120,50
0
Persamaan 4 dan 5 :
c =
c =
c =
c =
c =
c =
1403,5
40
14495,
140
-------
1403,5
40
4722,1
50
4474,2
48
4722,1
50
247,90
2
4166,3
16
8281,7
+
79
4115,4
63
dari persamaan 5 :
-4,450
b +
-28,171
-4,450
b +
399,646
-4,450
=
=
b =
a +
a +
37,8
1288,85
c =
c =
c =
c =
247,90
2
247,90
2
151,74
4
34,09
7
120,5
1709,4
+
65
c =
a =
a =
dari perhitungan
33
420,60
0
420,60
0
0,0114
67
-0,011
3,188
1,000
------
14495,
140
247,90
2
14495,
140
72878,
865
58383,
725
14,186
*
*
maka :
1308,34
0
1308,34
0
pers.
4
pers.
5
1,000
293,98
2
didapatkan :
a = 0,011
34,09
b=
7
14,18
c=
6
648,6
Q
c.H2
= a + b.h +
maka persamaannya
menjadi :
34,09
Q=
+
7
648.
14,24
6=
0,019 +
8
Sehingga, didapatkan nilai Q
ini :
N
o
H
1
2,600
2
2,700
3
2,800
4
2,900
5
3,000
6
3,100
7
3,200
8
3,300
9
3,400
10 3,500
0,011
*H
+
14,186
* H2
*30.6
+
13,65
dari tabel di bawah
*79.46
Q
7,238
11,347
15,740
20,416
25,376
30,621
36,148
41,960
48,055
54,434
11
3,600
61,097
12
3,700
68,043
Lengkung Debit
80
70
60
50
Q (m3/dt)
40
30
20
10
0
2.40
2.60
2.80
3.00
H (m)
34
3.20
3.40
3.60
3.80
35