Professional Documents
Culture Documents
Kasus
Ny. D, 58 tahun, sudah menikah, tidak bekerja, tinggal
bersama anak, keseharian dirumah saja membantu
pekerjaan rumah tangga, bertempat tinggal di Babakan
Cangklek, Cugenang, Cianjur.
Masuk ke RSUD Cianjur pada tanggal 05 Agustus 2015
dengan keluhan utama ujung ujung jari menjadi kebiruan
sejak 3 hari SMRS
Heteroanamnesis
Pemeriksaan dilakukan pada tanggal 9 Agustus 2015
Kurang lebih 4 bulan SMRS pasien mengeluhkan sesak nafas, tetapi sesak
nafas yg dirasakan tidak begitu berat. Pasien masih bisa melakukan aktivitas
sehari- hari dalam membantu pekerjaan rumah tangga seperti menyapu,
mengangkat cucian dari jemuran.
1 bulan SMRS sesak nafas dirasakan bertambah berat saat beraktivitas dan
dalam posisi tidur. Pasien merasakan keluhan sesak nafasnya berkurang
apabila saat tidur diganjal dengan 2 bantal atau dalam posisi setengah
duduk. Keluhan sesak tanpa disertai bunyi ngik-ngik. Pasien juga
mengeluhkan sering terbangun saat malam hari karena sesak. Saat sesak
pasien merasakan jantungnya berdebar-debar, tanpa disertai nyeri dada.
Pasien mulai tidak bisa mengangkat cucian dari jemuran. Pasien juga
merasakan kedua kaki mulai bengkak.
3 hari SMRS pasien mengaku beberapa ujung jari tangan dan kaki pasien
menjadi bewarna ungu kebiruan, sesak juga masih dirasakan. Kedua kaki
dirasakan semakin bengkak dan nyeri jika digunakan berdiri. Keluhan tidak
disertai dengan demam, batuk, penurunan berat badan, keringat banyak,
gatal-gatal, cepat haus maupun lapar.
Riwayat Psikososial
Riwayat merokok disangkal
Kebiasaan minum alkohol disangkal
Kegiatan hanya dirumah saja, tinggal bersama keluarga dari
Status Generalis
KU
Kepala
Thorax
Abdomen
Kimia Klinik
GDS : 121 mg/dL
Fungsi Ginjal
Ureum : 40,0 mg%
Kreatinin : 0,7 mg%
Elektrolit
Natrium : 143 mEq/L
Kalium : 4,45 mEq/L
Calcium Ion : 1,18 mmol/L
INR :1,57
PT : 18,5
APTT : 35,4
BACK
Daftar Masalah
Decomp Cordis kanan kiri fc. III stage C
2. Atrial Fibrilasi
3. Susp. PAD
1.
Kriteria Mayor
Paroksismal
nokturnal
dispnea
Distensi vena leher
Ronki paru
Kardiomegali
Edema paru akut
Gallop S 3
Peninggian
tekanan
vena
jugularis
Refluks hepatojugular
Kriteria Minor
Edema ekstrermitas
Batuk malam hari
Dispnea deffort
Hepatomegali
Efusi pleura
Penurunan kapasitas vital 1/3
dari normal
Takikardia (>120/menit)
Derajat II
Ada keterbatasan aktivitas fisik
ringan, penderita merasa nyaman
pada waktu istirahat
Derajat IV
-ketidakmampuan untuk menjalani
aktivitas fisik apapun
- setiap aktivitas fisik dilakukan, maka
rasa tidak nyaman semakin
meningkat.
Planning :
Echocardiography (menentukan HF rEF/pEF)
O2 3-5L per menit (nasal canule)
Furosemide 3 x 40mg
Candesartan 1 x 4mg
EKG
Atrial Fibrilasi
AF is a supraventricular tachyarrhythmia with
(ACC/AHA Guideline for the Management of Patients With Atrial Fibrillation 2014)
KLASIFIKASI
KLASIFIKASI
Berdasarkan kecepatan laju respon ventrikel (interval RR)
NVR
RVR
SVR
Menurut ESC
Menurut ESC
Manifestasi Klinis
Manifestasi
Klinis
Lebih dari
2 minggu*
Iskemi tungkai
kronis kritis
Kronik
Iskemi tungkai
kronis non
kritis
<2
Akut mingg
u*
Iskemi Tungkai
Akut
PAD
CMDT
2015
Tanda
kardinal
Klaudikasio
intermiten
Nyeri saat
istirahat
Penatalaksanaan
Tujuan pengobatan:
Klaudikasio intermiten
Mengurangi nyeri saat aktivitas
Chronic Limb Ischemic
Mengurangi nyeri iskemi
Mengobati ulkus
Meningkatkan kualitas hidup pasien
mengembalikan fungsi tungkai) dan
menyelamatkan hidup pasien
Acute Limb Ischemic
Mengurangi perburukan iskemi
Menyelamatkan tungkai dan nyawa
2007 Inter-Society Consensus for the
Management of Peripheral Arterial Disease
Kesimpulan
Decomp Cordis fc III stage C
Sebaiknya menentukan HF pEF atau rEF
Terapi sesuai jenis ejeksi fraksi
AF
Sebaiknya terapi menggunakan Beta blocker
Karena dgn HF bisa dikombinasi dengan Digoxin
PAD
Diagnosis PAD pasien masih harus diasses ulang, perlu
pemeriksaan penunjang.
TERIMA KASIH