Professional Documents
Culture Documents
menjadi pengganti. Begitu pula rezim yang akan turun, benar-benar akan turun jika
sudah ada rezim penggantinya yang layak
Cara membaca seperti inilah yang menjelaskan mengapa di antara surah-surah Al
Quran yang turun di awal adalah ayat-ayat pertama dari QS Ar Ruum. Saat ayatayat pertama dari QS Ar Ruum turun, Abu Bakar menyampaikan, Saya berani
bertaruh 100 ekor unta bahwa ayat ini akan benar-benar terjadi. Dan sejarah
kemudian mencatat bahwa 9 tahun berselang Romawi benar-benar bisa
menumbangkan negara super adi daya saat itu
Dalam sejarah panjang perjalanan Islam politik abad ini, ada 2 kontributor terbesar
bagi umat Islam yang mendambakan bisa memiliki kekuasaan yang berkelanjutan,
yakni Ikhwanul Muslimin dan AK Party.
Ikhwanul Muslimin memiliki peranan yang sangat penting di dalam mempertahankan
identitas keIslaman kaum Muslimin di tengah-tengah kemajuan pembangunan yang
diakibatkan keberhasilan konsolidasi global. Keberhasilan konsolidasi itu ditandai
dengan menguatnya peranan PBB di sektor politik dan menguatnya peranan World
Bank di sektor ekonomi.
Jepang, China, Korea yang menjadi maju akibat konsolidasi global harus membayar
sangat mahal kemajuan yang dialaminya. Agama asli bangsa dari tiga negara itu
sudah nyaris tidak ada lagi. Mereka kehilangan identitas ideologi saat shifting ke
sistem ekonomi global. Namun di sisi lain Indonesia, Malaysia dan negara-negara di
Timur Tengah yang juga mengalami kemajuan akibat shifting ke dalam sistem
ekonomi global, mereka tidak kehilangan identitas ideologinya.
Adapun Turki memiliki peranan penting dalam sejarah panjang perjuangan Islam
politik abad ini karena mereka mampu membuat model negara di mana Islam bisa
diterima secara ideologi dan juga mampu memakmurkan ekonomi rakyatnya. Di
awal pemerintahan AKP pada tahun 2002, kekuatan ekonomi Turki hanya
menduduki peringkat 111 dunia, namun pada tahun 2012 Turki sudah menduduki
peringkat 16 dunia dan peringkat 4 Eropa.
Tantangan bagi perjuangan umat Islam di era global sekarang ini adalah banyaknya
Game Changer dalam pertarungan global. Yang paling menonjol tentunya adalah
Game Changer Militer, Game Changer Ekonomi dan Game Changer Politik. Contoh
dari Game Changer Militer adalah seperti yang terjadi di Irak. Setelah Amerika dan
sekutunya berhasil menaklukkan Irak dan membunuh Saddam Husin dengan
berbagai dalih, tapi sekarang mereka gagal mengontrol penuh Irak. Hal inilah yang
menyebabkan kekalahan partai Republik dari partai Demokrat dalam pilpres Amerika
tahun 2008 yang melahirkan presiden Barack Husin Obama. Para ahli strategi militer
sampai menyimpulkan bahwa kekuatan militer Amerika sesungguhnya tidak sekuat
yang mereka bayangkan selama ini. Di sisi lain mereka juga meyakini bahwa rakyat
Amerika sekarang ini tidak siap berperang dalam kurun waktu yang lama.
Game Changer yang kedua adalah Game Changer Ekonomi. Sekarang ini secara
umum dunia mengalami perlambatan perumbuhan ekonomi yang juga berdampak
kepada pertumbuhan ekonomi Turki dan Indonesia yang juga ikut melambat. IMF
bahkan menyatakan target laju pertumbuhan ekonomi Indonesia yang dicanangka
5.7% tidak akan terpenuhi. Bahkan IMF berani memprediksi laju pertumbuhan
ekonomi Indonesia hanya akan berkisar di angka 4.7%. Kalau prediksi IMF di atas
menjadi kenyataan dan pemerintah di bawah presiden Jokowi tidak mampu
mengantisipasi dan mengelolanya dengan baik, maka akan bisa mengakibatkan
social chaos dan bahkan political chaos. Kondisi seperti ini sekarang mulai marak
terjadi di Amerika Serikat. Pemicu utamanya adalah upaya efisiensi yang dilakukan
banyak perusahaan besar dan menengah dengan jalan mengganti sumber daya
manusia dengan tekhnologi. Hal ini menghantam golongan menengah di Amerika
yang jumlahnya mencapai sekitar 75% total populasi penduduk.
Kondisi Amerika seperti di atas inilah yang membuat banyak pemikir di Amerika yang
menyampaikan bahwa dalam perjalanan bangsa Amerika, terjadinya kemakmuran
yang ditandai dengan kondisi full employment adalah saat terjadinya banyak
peperangan di dunia ini. Angka pengangguran di Amerika sangat menurun drastis
saat terjadi banyak perang di berbagai belahan dunia. Karena itulah sekarang ini
terindikasi pemerintah Amerika menstimulasi munculnya banyak war zone atau
wilayah perang. Nah ISIS adalah bagian dari skenario besar itu. Inilah yang
menjelaskan mengapa terjadi perang di Irak, Syiria, Ukraina dan yang terakhir di
Yaman. Amerika kini sedang berupaya keras tuk membawa Turki dalam pusaran
perang seperti di atas. Potensi itu semakin membesar karena dalam pileg di Turki
beberapa waktu yang lalu suara AKP sebagai partai penguasa drop hingga 9%
sehingga menyulitkan AKP untuk membentuk sistem pemerintahan karena mau
tidak mau mereka terpaksa harus berkoalisi dengan MHP, HDP atau bahkan CHP.
Dengan demikian Game Changer Militer dan Ekonomi yang disutradarai oleh
Amerika bertujuan untuk memperluas zona perang dan mempersempit zona
demokrasi
Terkait dengan konflik di Yaman, saya sudah mengingatkan ikhwah kita di Saudi saat
mereka menyayangkan mengapa kita tidak mendukung serangan Saudi ke Yaman.
Saya menyampaikan kepada mereka tentang hal di atas dan lalu saya mengatakan,
Anda memasukkan diri anda ke dalam sebuah situasi yang anda sendiri tidak
mengetahui bagaimana cara keluarnya.
Setelah memahami fenomena-fenomena politik dengan sistematika berfikir seperti di
atas, sekarang tugas kita adalah bagaimana caranya mentransformasi imagine
power menjadi real power. Kita bisa mengambil pelajaran dari beberapa fenomena
politik di beberapa negara di dunia ini untuk menunjukkan betapa pentingnya real
power itu. Pileg Turki yang baru saja selesai menunjukkan hasil partai Islam politik,
AKP turun 9% suara yang menyebabkan mereka kehilangan 69 kursi di parlemen
padahal pemerintahan di bawah AKP mampu memakmurkan Turki dengan luar
biasa hanya dalam kurun waktu 10 tahun. Namun di sisi lain, walaupun