Professional Documents
Culture Documents
Angina Ludwig
Putri Rara Imas Balerna Pratiwi
DEFINISI
ANATOMI
mylohyoid.
ANATOMI
m. hyoglossus,
ANATOMI
ETIOLOGI
Odontogenik :
Infeksi dental primer
Post ekstraksi gigi
Oral hygiene yang kurang
Terinfeksinya molar ketiga
rahang bawah
Perikoronitis : infeksi dari
gusi sekitar gigi molar
ketiga yang erupsi
sebagian
PATOFISIOLOGI
Infeksi gigi seperti nekrosis pulpa karena
karies profunda yang tidak terawat dan deep
periodontal pocket, merupakan jalan bagi
bakteri untuk mencapai jaringan periapikal.
Karena jumlah bakteri yang banyak, maka
infeksi akan menyebar ke tulang spongiosa
sampai tulang kortikal. Jika tulang ini tipis,
maka infeksi akan menembus dan masuk ke
jaringan lunak.
PATOFISIOLOGI
PATOFISIOLOGI
MANIFESTASI KLINIS
Umum
Malaise
Lemah
Lesu
Malnutrisi
Stridor atau
kesulitan bernapas.
Ekstra Oral
Eritema
Pembengkakan
Perabaan yang
keras seperti papan
(board-like)
Peninggian suhu
pada leher dan
jaringan ruang
submandibulasublingual yang
terinfeksi
Disfonia (hot
potato voice)
akibat edema pada
organ vokal
Intra Oral
Pembengkakkan
Nyeri
Peninggian lidah
Nyeri menelan
(disfagia)
Hipersalivasi
(drooling)
Kesulitan dalam
artikulasi bicara
(disarthria)
MANIFESTASI KLINIS
MANIFESTASI KLINIS
Anamnesa
Pemeriksaan Fisik
Ekstra Oral :
Eritema
Pembengkakan
Perabaan yang
keras seperti
papan (boardlike)
Peninggian
suhu pada
leher dan
jaringan ruang
submandibulasublingual yang
terinfeksi
Disfonia (hot
potato voice)
akibat edema
pada organ
vokal
DIAGNOSIS
Intra Oral :
Pembengkakkan
Nyeri
Peninggian lidah
Nyeri menelan
(disfagia)
Hipersalivasi
(drooling)
Kesulitan dalam
artikulasi bicara
(disarthria)
Pemeriksaan
Penunjang
Laboratorium :
Pemeriksaan
darah: tampak
leukositosis.
Pemeriksaan
waktu bekuan
darah penting
untuk dilakukan
tindakan insisi
drainase
Pemeriksaan
kultur dan
sensitivitas:
untuk
menentukan
bakteri yang
menginfeksi
(aerob dan/atau
anaerob) serta
menentukan
pemilihan
antibiotik dalam
terapi
Pencitraan :
RO, USG, CT-scan,
MRI
PENATALAKSANAAN
1.
menjaga
patensi
jalan napas.
2.terapi
antibiotik
secara
progesif,
dibutuhkan
untuk
mengobati
dan
membatasi penyebaran
infeksi.
3. dekompresi ruang
submandibular,
sublingual,
dan
submental.
KOMPLIKASI
PENCEGAHAN
DAFTAR PUSTAKA
1.
Murphy SC. The Person Behind the Eponym: Wilhelm Frederick von Ludwig.
Journal of Oral Pathology & Medicine. August 9 1996.
2.
Fachruddin D. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga, Hidung, Tenggorok, Kepala, dan
Leher. Jakarta: Balai Penerbit FKUI; 2009.
3.
Damayanti. Kumpulan Kuliah Stomatologi. Jakarta: Fakultas Kedokteran
Universitas Tarumanagara.
4.
Raharjo SP. Penatalaksanaan Ludwig angina. Jurnal Dexa Media. Januari-Maret
2008;Vol.21.
5.
Davis G. Acute septic infection of the troat and neck .Ludwig Angina.
Philadelphia. available at : http://www.umm.edu.com
6.
Hartmann RW. Ludwig's Angina in Children. Journal of American Family
Physician. July 1999;Vol. 60.
7.
Winters S. A Review of Ludwig's Angina for Nurse Practitioners. Journal of the
American Academy of Nurse Practitioners. December 2003;Vol. 15(Issue 12).
8.
Arfani A. Dentist: Phlegmon. available at:
http://asnuldentist.blogspot.com/2010/08/phlegmon.
9.
Anonymous. Ludwig's Angina. available at:
http://www.mdguidelines.com/ludwigs-angina.
10. Bailey B. Odontogenic Infection. Head and Neck Surgery. 4th ed. Pennsylvanya:
Elsener Mosby; 2005.
11. Topazian R. Oral and Maxillofacial Infection. 4th ed. St. Louis: W.B. Saunders;
2002.