Professional Documents
Culture Documents
BAB XII
APLIKASI DESAIN STRUKTUR BAJA PADA SOFTWARE
XII.1. Umum
Indonesia termasuk daerah rawan gempa, sehingga untuk mengurangi resiko
bencana tersebut diperlukan bangunan tahan gempa. Umumnya, bangunan
tahan gempa direncanakan dengan prosedur yang ditulis dalam peraturan
perencanaan bangunan (building codes). Peraturan dibuat untuk menjamin
keselamatan penghuni terhadap gempa besar yang mungkin terjadi, dan untuk
menghindari atau mengurangi kerusakan atau kerugian harta benda terhadap
gempa sedang yang sering terjadi. Meskipun demikian, prosedur yang digunakan
dalam peraturan tersebut tidak dapat secara langsung menunjukkan kinerja
bangunan terhadap suatu gempa yang sebenarnya, kinerja tadi tentu terkait
dengan resiko yang dihadapi oleh pemilik bangunan dan investasi yang
dibelanjakan terkait dengan resiko diambil.
Perencanaan tahan gempa berbasis kinerja (performance based seismic design)
merupakan proses yang digunakan untuk perencanaan bangunan baru maupun
perkuatan (upgrade) bangunan yang sudah ada, dengan pemahaman yang
realistik terhadap resiko keselamatan (life), kesiapan pakai (occupancy) dan
kerugian harta benda.
Proses perencanaan tahan gempa berbasis kinerja dimulai dengan membuat
model rencana bangunan kemudian melakukan simulasi kinerjanya terhadap
berbagai kejadian gempa. Setiap simulasi memberikan informasi tingkat
kerusakan (level of demage), ketahanan struktur, sehingga dapat memperkirakan
berapa besar keselamatan (life), kesiapan pakai (occupancy) dan kerugian harta
benda (economic loss) yang akan terjadi. Perencana selanjutnya dapat mengatur
ulang resiko kerusakan yang dapat diterima sesuai dengan resiko biaya yang
dikeluarkan.
Hal penting dari perencanaan berbasis kinerja adalah sasaran kinerja bangunan
terhadap gempa dinyatakan secara jelas, sehingga pemilik, penyewa, asuransi,
pemerintahan
atau
penyandang
dana
mempunyai
kesempatan
untuk
XII - 2
umumnya
mengacu
pada
standar
SNI
03-1729-2000
(Tata
Sistem lantai adalah beton bertulang dengan tebal 120 mm, yang didukung oleh
balok anak setiap jarak 2.4 m (typical). Balok anak terdiri dari WF 350X175X7X11
sebagai sistem struktur sederhana (simple beam). Hubungan balok dengan lantai
diberi tulangan angkur sehingga lantai dapat dianggap sebagai diafragma kaku
pada bidang horisontal. Selanjutnya akan dianalisis sebagai analisa struktur 3D.
XII - 3
XII - 4
XII - 5
XII - 6
d (mm)
300
350
400
450
500
600
588
250
300
350
400
428
B (mm)
150
175
200
200
200
200
300
250
300
350
400
407
tw (mm)
6.5
7
8
9
10
11
12
9
10
12
13
20
tf (mm)
9
11
13
14
16
17
20
14
15
19
21
35
Note
Balok
Kolom
XII - 7
XII - 8
dimana :
XII - 9
C1 : nilai Faktor Respons Gempa dari Spektrum Respons Gempa Rencana untuk
waktu getar alami pertama T1
I : Faktor Keutamaan
R : faktor reduksi gempa
Wt : Berat total gedung termasuk reduksi beban hidup.
XII - 10
XII - 11
XII - 12