You are on page 1of 40

ANALGESI & ANESTESI

dr. Anita D. Anwar, SpOG


Bag./SMF Obstetri & Ginekologi
FK UNPAD

ANALGESI & ANESTESI :


Analgesi
Hilang, pengontrolan sakit
Lokal, regional, sistemik
Anestesia
Hilang persepsi sensoris
Keseluruhan
Penurunan kesadaran

ANESTESI UMUM
Depresi SSP ibu depresi SSP janin
Aspirasi intubasi
Anestesi inhalasi
N2O
Nitronox
Volatile anesthetics + hidrokarbon
Isoflurane
Halothane

ANESTESI

Diawasi dokter

Bahaya terhadap ibu/anak

DALAM PERSALINAN

Nyeri kala I, II

Intensif, terbatas

SYARAT :

Tidak membahayakan ibu


Tidak membahayakan anak
Tidak mempengaruhi obat
anestesi umum menembus plasenta
janin

PSIKOPROFILAKSIS

Velvoski 1940
Lamaze 1970

PSIKOPROFILAKSIS
Nonfarmakologis
Meminimalkan :

Persepsi sakit

Metode :

Relaksasi
Konsentrasi pernafasan
Masase
Partisipasi suami
Kelas khusus

OBAT & TEKNIK ANESTESI


1. Inhalasi :
N2O
Halotan & Isofluran
2. Anestesi regional :
Klorprokain
Amino ester
Tetrakain
Lidokain
Amino amid
Bupivakain

INFILTRASI LOKAL
1.
2.
3.
4.

Sebelum epis & partus


Sebelum penjahitan
Sekitar luka
Seksio sesarea

PUDENDAL BLOCK

Spina ischiadica (S1)


Tepat di bawah S1 ke lig. sacrospinosus
jaringan areolar tarik jarum atas S1

PARASERVIKAL BLOK
Dilakukan pada posisi jam 3 dan 9 serviks
Bebas rasa sakit kontraksi
Short acting : diulang
Bradikardi
: 10-30 menit setelah
penyuntikan sementara
pH darah, APGAR
Beberapa bayi meninggal

OBAT-OBAT ANALGESIK & SEDASI


a. Sedativa :
Diazepam
Midazolam
Prometazin & promazin
b. Opioid :
Butorfanol & Nalbufin
Meperidine & morfin

PUERPERIUM
( NIFAS )

dr. Anita D. Anwar, SpOG


Bag./SMF Obstetri & Ginekologi
FK UNPAD

Puerperium :
Masa sesudah persalinan yang
diperlukan untuk pulihnya kembali
alat kandungan yang lamanya 6
minggu
Masa nifas terdiri dari :
A. Involusi
B. Laktasi

Perubahan alat-alat badan :


Involusi rahim
Involusi tempat insersi plasenta
Perubahan pembuluh darah
rahim
Perubahan serviks
Perubahan saluran kencing
Perubahan dinding perut

Involusi rahim :
Bertahap dalam 42 hari
1000 gram 50 gram
Proses otolisis, nekrosis, epitelisasi
Lokhia

Involusi tempat plasenta :


Sebesar telapak tangan 3 4 cm
1 - 2 cm
Tidak meninggalkan parut

Sesudah partus

Hari ke-2

Hari ke-6

Hari ke-15

Pembuluh darah vagina :


Pemb. darah besar mengecil
Pemb. darah besar diganti
oleh pemb. darah lebih kecil

Serviks & vagina :


Ostium menyempit
Robekan serviks sembuh
Perubahan pa ostium
eksternum

Dinding perut & peritoneum :


Dinding perut longgar pulih dlm 6 mg
Tempat yang lemah pd dinding abdomen
pada wanita astenis

Saluran kencing :
Edema & hiperemi dinding kandung
kencing
Edema trigonum retensio urin
Sensitivitas berkurang residual

Aspek Klinik Nifas


1. Demam > 38oC, 2 hari bertuturturut pd 10 hr postpartum
E/ : - Engorgement ( demam susu )
- Infeksi tractus genitourinarius
2. Lochia :
Secret vagina, a.l : eritrosit, pot. sel
desidua, sel epitel & bakteri
3-4 hari
10 hari
Lochia rubra/
Lochia serosa/
Lochia alba
cruenta
sanguinolenta
(darah segar + cairan
(darah bercampur
(leukosit)

3. Urine :
- Hari ke 2-5
- Minggu I
- Partus lama
(kelaparan)

poliuria (3 l/h)
reduksi (+) (laktosa ASI)
asetonuria

4. Darah :
- leukositosis (s.d 30.000/mm3) selama
&
sesudah persalinan
- trombositosis
- akhir minggu pertama kembali normal
5. Berat badan :
- 6 mg postpartum sebagian besar
akan
mencapai BB sebelum hamil
- Penurunan BB 2,5 kg (diuresis)

Pemeriksaan jalan lahir :

Pemeriksaan jalan lahir


Luka jalan lahir
Robekan serviks jahit
Pengawasan 1 jam pascasalin

Gurita :
Perlu / tidak ?
Abdomen longgar
Kembar, hidramnion
Peng. jantung

Ambulasi dini :
Penderita dibimbing untuk
berjalan dlm 6 jam postpartum

Keuntungan :
Penderita merasa lebih sehat
Fungsi faal usus + kandung kencing
baik
Ibu lebih mungkin memelihara anaknya
Sesuai dengan sosio ekonomis

Kontra Indikasi :
Anemia
Penyakit jantung
Demam

- Diet tinggi kalori + protein


- Suhu
- Miksi :
Setelah 8 jam diuresis tidak ada,
hati-hati Retensio urin
Sebab-sebab retensio urinae
postpartum :
Tekanan intra abdominal berkurang
Otot-otot perut masih lemah
Edema dari uretra
Dinding kandung kencing kurang
sensitif

- Defekasi :
3 hari BAB (-)

klisma/gliserin

- Puting susu :
sebelum/sesudah
menyusui dibersihkan
Puting susu datar/terbalik
Hoffman prosedur

Vulva Hygiene

Datangnya haid :
Tergantung menyusukan anak
Tidak menyusukan 8 minggu
Menyusukan 4 bulan
Ovulasi (-)

amenore infertilitas

Tidak haid karena


Laktasi

Hypothalamus

Pelepasan beta
Endorpin
Pituitary
Peningkatan
prolaktin

Estrogen

Lama Perawatan :
Bila tdk ada komplikasi 2 hr boleh pulang
SS tanpa komplikasi 3-4 hari boleh
pulang
Memberi penjelasan agar kembali bila
demam, perdarahan, edema kaki

Kontrasepsi :
Prinsip : Tidak mengganggu ASI
Yang ditawarkan : IUD
KB suntik
Susuk
Sterilisasi

Perawatan Nifas
Pemeriksaan segera setelah persalinan
Yang perlu diperhatikan :
Pemeriksaan plasenta
Pengawasan tingginya FU
Pengawasan perdarahan dari
vagina
Pengawasan konsistensi rahim
Pengawasan KU ibu

Perdarahan pervaginam :

masase

a. Kontraksi rahim jelek


jelek

masih

10 IU okst / 0,2 mg Ergom. IM

masih jelek
segera rujuk
kompresi bimanual
pasang spekulum

b. Kontraksi rahim baik

luka

Laktasi
Selama 2 hari nifas kolostrum
Kolostrum :
Kuning, BD 1,030 1,035
Albumin
Laksans
Euglobulin/antibodi ( IgA )

Keadaan yang melarang ibu


menyusui :

Mastitis purulenta
Peny. menular ibu (Hepatitis, AIDS)
Bayi imatur
KU ibu tidak baik

Prolactin

Milk ejection reflex & pelepasan


oksitosin
Isapan bayi impuls neural SS
tulang belakang
hipotalamus akhir saraf lobus
posthipofise oksitosin ke aliran
darah kontraksi myoepitel

Reflek hisap + pelepasan


prolaktin
Isapan bayi prolaktin sintesa

air susu di epitel alveoli & sekresi air


susu
Stimulus / - sekresi prolaktin
bertahan

You might also like