Professional Documents
Culture Documents
dan
peralatannya
yang
portable
dan
murah.
Selain
itu
pengukurannya juga mudah (tidak memerlukan keahlian operator yang tinggi) dan
cepat.
2.
3.
4.
BAB II
TEORI DASAR
Metode Brinell
Pengujian ini mengikuti ASTM E 10. Spesimen yang digunakan harus
BHN = D
2.
)(D D2 d2 )
Metode Vickers
Pengujian ini mengikuti ASTM E 92. Sama seperti brinell material yang
akan diuji diampelas terlebih dahulu. Pada metode ini digunakan indentor berupa
piramida intan yang besar sudut antara dua rusuk yang bersebrangannya adalah
136o. Massa indentor bervariasi antara 1-20 kg. Karena indentornya berupa intan
maka metode ini dapat digunakan untuk material yang sangat keras sekalipun.
Harga kekerasan dinyatakan dalam VHN (Vickers Hardness Number) atau DPH
(Diamond Pyramid Hardness) dan dapat dihitung dengan rumus:
2Psin( )
DPH =
3.
L2
= 136o
Metode Rockwell
Pengujian ini mengikuti ASTM E 18. Tidak seperti metode Brinell atau
BAB III
DATA PERCOBAAN DAN PENGOLAHANNYA
Rockwell A
Beban
: 60 kg
Indentor
: diamond-cone
Rockwell E
Beban
: 100 kg
Indentor
Brinell
Beban
: 187,5 kg
Indentor
: 0,828 mm
BHN = D
)(D D2 d2 )
187,5
= 2,5
= 338,631 kg/mm2
: 0,628 mm
BHN = D
)(D D2 d2 )
= 2,5
187,5
= 597,134 kg/mm2
BAB IV
ANALISIS DATA
Dari pengujian dapat dilihat bahwa baja karbon tinggi memiliki harga
kekerasan yang lebih tinggi daripada baja karbon rendah. Ini disebabkan karena
kandungan karbon pada kedua baja tersebut berbeda. Karbon ini berperan sebagai
atom asing yang dapat menghalangi pergerakan dislokasi, sehingga semakin
banyak karbonnya maka dislokasi semakin susah bergerak dan dibutuhkan energi
yang lebih besar lagi untuk menggerakkannya.
Dapat dilihat dari data percobaan bahwa alumunium mempunyai harga
kekerasan lebih rendah. Ini disebabkan karena pada alumunium mempunyai
struktur kristal FCC yang memiliki atom-atom lebih padat daripada atom-atom
yang terdapat pada struktur kristal BCC yang dimiliki baja karbon. Oleh karena
itu alumunium yang mempunyai struktur kristal FCC memiliki kemungkinan
atom-atom untuk bergeser lebih mudah, sehingga energi yang dibutuhkan untuk
menggeser atom-atom tersebut tidak sebesar pada struktur kristal BCC.
Selain itu ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Misalnya ketebalan
spesimen setidaknya harus 10 kali lebih tebal dari kedalaman indentasinya, hal ini
untuk mencegah terbentuknya tonjolan di sisi sebaliknya karena jika itu terjadi
data kekerasan menjadi tidak akurat (tidak benar-benar kekerasan pada
permukaan). Jarak antar indentasi juga harus 3 5 kali dari diameter indentasinya,
karena di sekitar indentasi terdapat deformasi plastis. Karena kehadiran deformasi
plastis itu data kekerasan yang didapat menjadi tidak akurat jika pengujian
dilakukan dekat daerah tersebut. Karena daerah yang terdapat deformasi plastis
lebih keras.
Data yang didapat pada pengujian ini agak berbeda dengan data pada
literatur (pada literatur harga kekerasan untuk baja karbon tinggi adalah 555 BHN
dan untuk baja karbon rendah adalah 390 BHN). Ini dapat disebabkan sebagian
besar oleh kesalahan manusia, seperti pengampelasan yang kurang baik sehingga
permukaan material uji tidak terlalu halus dan rata akibatnya tidak tegak lurus
dengan indentor, peletakkan material yang kurang tepat, pembacaan dengan
mikroskop yang cukup sulit.
Walaupun pada pengujian ini tidak dilakukan metode Vickers tapi telah
dibahas beberapa kelebihan dan kekurangannya, antara lain:
Kelebihan Vickers:
1. Karena indentor terbuat dari bahan yang keras (intan), metode vickers
ini dapat digunakan untuk menguji berbagai jenis logam.
2. Karena bentuk indentor yang berupa piramida, metode ini dapat
digunakan untuk menguji benda-benda dengan ketebalan yang tipis.
Kekurangan Vickers:
1. Sama seperti Brinell, terdapat faktor kesalahan manusia dalam
menentukan diagonal dengan mikroskop.
2. Butuh persiapan material uji yang baik (permukaannya harus halus)
karena tidak ada beban minor seperti pada Rockwell.
Indentor
Beban Mayor
Intan
60 kg
100 kg
Intan
150 kg
2.
Intan
60 kg
100 kg
60 kg
150 kg
100 kg
150 kg
diagonal = x
Untuk mencari luas segitiga sisi perlu diketahui a dan tinggi segitga (b)
x2 = a2 + a2
x = 22
x = a2
a = x / 2
a=
x
2
b=
2
4
l2
4sin
/b
= 4 2
= 2 . 4 2 .
4sin
VHN =
P
A
x2
2sin
P
x2
2sin
2
2Psin
x2
/2 = 68o
VHN =
2Psin68o
x2
1,854P
x2
3. H = Ae-RT
Dari kurva di atas dapat dilihat semakin besar nilai temperatur maka
nilai kekerasannya semakin menurun. Ini disebabkan karena jika
temperatur semakin naik maka energi aktivasi atom semakin besar
akibatnya atom-atom pun makin mudah bergerak jika diberikan
gangguan dari luar (pembebanan). Karena atom-atom makin mudah
BAB V
KESIMPULAN
2.
Kelebihan Rockwell:
1. Pembacaan harga kekerasan cepat, karena langsung ditunjukkan
pada alat ujinya.
2. Dapat langsung menguji material yang kasar (terdapat lapisan
oksida) tanpa diampelas dulu, karena terdapat beban minor.
Kekurangan Rockwell:
1. Terlalu banyak variasi, sehingga kita harus tahu dulu jenis material
tersebut sebelum diuji.
Kelebihan Brinell:
1. Simpel (tidak banyak variasi seperti pada Rockwell)
2. Dapat merepresentasikan kekerasan baja walau pada permukaan
ada impurities-nya, karena indentornya yang besar.
Kekurangan Brinell:
1. Merusak spesimen lebih besar.
BAB VI
DAFTAR PUSTAKA
1.
2.
LAMPIRAN
Tugas Tambahan
1. Turunkan rumus VHN!
a
panjang diagonal = x
a
Untuk mencari luas segitiga sisi perlu diketahui a dan tinggi segiitga (b)
x2 = a2 + a2
x = 22
x = a2
a = x / 2
a=
x
2
a/2
= 4 2
b=
l2
4sin
2
4
/b
= 2 . 4 2 .
4sin
x2
2sin
VHN =
P
A
x2
2sin
2
2Psin
x2
/2 = 68o
VHN =
2Psin68o
x2
1,854P
x2
Quenching
adalah
pendinginan
menghasilkan martensit
cepat
pada
austenit
untuk
5. Kenapa uji Vickers dan Rockwell C tidak disarankan untuk besi cor?
Karena pada besi cor terdapat grafit, sehingga jika indentor pada
Vickers dan Rockwell C mengenainya harga kekerasan tidak akurat.
Untuk itu disarankan memakai metode Brinell karena memiliki
indentor yang lebih besar.
6. Sebutkan aplikasi uji keras! Jelaskan mengapa!
1. Gergaji
Karena pada mata gergaji harus cukup keras agar tidak terkikis saat
digunakan untuk menggergaji suatu benda. Untuk meguji
kekerasannya maka dilakukan uji keras.
2. Panser
Pada badan panser harus cukup kuat untuk menahan peluru dari
luar. Untuk menguji kekuatannya maka dilakukan uji keras.
80 HRA = 615 HB