Professional Documents
Culture Documents
ELEKTROLIT
Zat kimia yang mempunyai muatan listrik,
erat hubungan dengan keseimbangan
cairan dalam tubuh
Prinsip utama
Cairan dalam tubuh terdiri dari:
1. Cairan intraseluler (CIS)
2. Cairan ekstraselular (CES)= cairan
intravaskular (dalam pembuluh) & cairan
interstitial (antar sel)
GANGGUAN ELEKTROLIT
Natrium:
1. Hiponatremia (Na < 130 mEq/l)
2. Hipernatremia (Na > 150 mEq/l)
Kalium:
1. Hipokalemia (K < 3,5 mEq/l)
2. Hiperkalemia (K >7 mEq/l)
Kalsium:
1. Hipokalsemia (Ca < 7 mg/dl)
2. Hiperkalsemia (Ca > 10,8mg/dl)
HIPONATREMIA
Kadar natrium serum < 130 mEq/l
Etiologi: prematur; kehilangan cairan
lewat saluran cerna (muntah, penghisapan
gaster); kelebihan masukan air; intake Na
kurang; retensi cairan
Manifestasi klinis: pembengkakan sel,
edema serebral, twiching, kejang,lethargi,
mudah terangsang,malas minum, muntah,
turgor kulit buruk.
HIPERNATREMIA
Kadar natrium serum > 150 mEq/l
Etiologi: Pengeluaran cairan berlebihan
(diare); pemberian cairan hipertonik;
demam
Manifestasi klinis: rewel (rasa haus),
membran mukosa kering & lengket, lidah
kering, meningkatnya suhu tubuh, lethargi,
hipotensi, takikardi, produksi urin
menurun, BJ urin meningkat
HIPOKALEMIA
Kadar kalium < 3,5 mEq/l, menyebabkan fungsi
sel terganggu
Etiologi: peningkatan pengeluaran cairan
melalui saluran cerna ( diare, muntah,
penghisapan lambung melalui nasogastrik
berlebihan, ostomi); pengeluaran K melalui
ginjal; intake kaliun tidak adekuat
Manifestasi klinis: lethargi, nadi lemah tidak
teratur, malas minum, muntah, peristaltik usus
menurun, kembung, EKG (depresi segmen ST,
gelombang T datar, gelombang U membesar
HIPERKALEMIA
Kadar kalium > 7 mEq/l, lebih berbahaya:
terjadi henti jantung
Etiologi: pseudo hiperkalemia (torniket
terlalu kuat, hemolisis contoh darah);
menurunnya eksresi kalium; intake K yang
tinggi
Manifestasi klinis: kelemahan otot, mual,
muntah, kolik, diare, aritmia, bradikardia,
hiperaktif bising usus, EKG (gel. T tinggi,
sempit, kompleks QRS lebar)
KALSIUM (Ca)
99 % terkumpul di skeletal
Mengatur kontraksi & relaksasi otot
Ca diserap dari makanan (dalam sal.
Cerna)
Eksresi melalui feses dan urin
Ca dikontrol oleh hormon paratiroid &
kalsitonin
HIPOKALSEMIA
Kadar kalsium < 7 mg/dl
Etiologi: early hipokalsemia (3 hr pertama)
bayi prematur, asfiksia, bayi dari ibu DM;
late hipokalsemia (> 7 hr) maternal yang
mendapat antikonvulsan, kurang vit. D
Manifestasi klinis: jitteri, twiching, kejang,
diare, kembung, mual, muntah, EKG
(interval QT memanjang), aritmia, nadi
lemah
HIPERKALSEMIA
Kadar kalsium > 10, 8 mg/dl
Etiologi: iatrogenik, hiperparatiroidisme
Manifestasi klinis: malas minum, muntah,
turgor kulit menurun, kembung, lethargi,
mudah terangsang, poliuria
Pemeriksaan penunjang:
a. Lab. Elektrolit serum, AGD, BJ urin
b. Foto thoraks dan abdomen
c. EKG
Penatalaksanaan terapeutik:
Pemberian terapi cairan dan elektrolit:
IV/ oral
PENGKAJIAN
1. Riwayat maternal: ANC, penyakit ibu,
sosial ekonomi
2. Riwayat neonatus: usia gestasi, obatobatan,edema, dehidrasi
Sistem respirasi
Sistem neurologis: kesadaran menurun,
iritabel, twiching, kejang
Sistem kardiovaskular: HR irreg, nadi
lemah, TD, pengisian kapiler, EKG
MASALAH KEPERAWATAN
Risiko/aktual gangguan SSP
Risiko/ aktual penurunan curah jantung
Risiko/ aktual gangguan keseimbangan
elektrolit
Risiko/ aktual gangguan nutrisi: kurang
dari kebutuhan tubuh
Cemas orang tua
INTERVENSI
Kaji faktor penyebab/ risiko
Observasi suhu, denyut nadi, pernapasan dan
iramanya, TD
Monitor tanda-tanda kejang
Atur waktu melakukan intervensi
Kolaborasi pem. Lab. & EKG
Kolaborasi pemberian terapi elektrolit
Monitor selama pemberian terapi: reaksi &
tempat pemasangan infus jika melalui IV
Monitor intake & output
Jelaskan ttg penyakit, perawatan &
pengobatan
Libatkan orang tua dalam perawatan bayinya