Professional Documents
Culture Documents
KONSEP
KEPERAWATAN A.
PENGKAJIAN
1. Biodata
Nama
: An.K
Umur
: 8 Thn
: 110x/menit
3) Pernafasan
: 20x/menit
4) Suhu
: 39 C
3. Pola kesehatan
a. Pola Presepsi dan Pemeliharaan Kesehatan
1) Keluhan Utama : Nyeri pada telinga
2) Riwayat penyakit sekarang :
a) Al as an mas uk Ru mah S akit: P ada w aktu mas uk IG D ,
klien mengatakan bahwa telinga kanannya mengeluarkan
cairan kuning k e n t a l d a n b e r b a u b u s u k , disertai demam,
pendengaran menurun, dan kepala pusing
b) Faktor Pencetus: Klien tidak pernah kontrol lagi, dikarenakan
ketidakpedulian orang tua akan perkembangan penyakit anak tersebut
c) Usaha untuk mengatasi: Hal yang pertama di lakukan keluarga adalah
langsung membawa pasien ke RSUD X
d) proses sakit: Proses sakit terjadi secara bertahap atau berangsur
3) Riwayat penyakit dahulu :
a) Penyakit berat/yang pernah dialami: Klien mengatakan bahwa ia 2
bulan yang lalu pernah mengalami otitis media. Keluhan yang
dirasakan kemarin antara lain batuk pilek dengan hidung buntu dan
demam menggigil, keluhan dirasakan semakin memberat, karenan
telinga kanan merasa nyeri dan 1 hari sebelum masuk rumah sakit
keluar cairan jernih encer tidak berbaudisertai berdenging, tapi demam
menurun pada kelenjar di leher penderita juga agak memberat dan nyeri
tekan.
GENOGRAM
KETERANGAN:
: LAKI-LAKI
: PEREMPUAN
: PASIEN
: GARIS KETURUNAN
: TINGGAL DALAM 1 RUMAH
PEMERIKSAAN FISIK.
Kepala
Bentuk kepala simetris, tidak ada lesi, tidak ada benjolan, serta tidak ada nyeri tekan.
Rambut
Kondisi rambut bersih, tidak ada ketombe, warna rambut hitam, rambut lurus.
Mata
Warna sklera putih, konjungtiva tidak ada kemerah-merahan, kelopak mata normal warna
merah muda, pergerakan mata normal, lapang pandang normal, visus: ketajaman penglihatan
klien normal, pupil: normal, kedua bentuk pupilnya simetris, tidak adanya edema dan tidak
ada benjolan disekitar mata, tidak ada sekret pada mata.
Hidung
Tidak ada deformitas pada hidung, tidak ada cuping hidung, tidak ada sekret, tidak ada polip
atau benjolan didalam hidung, fungsi penciuman baik, kedua lubang hidung simetris.
Mulut
Warna mukosa mulut pucat, membran mukosa kering, tidak ada lesi, gusi normal, tidak
terdapat benjolan pada lidah, tidak ada karies pada gigi.
Telinga
Inspeksi : kedua telinga simetris,tidak ada cuping telinga, adanya serumen berlebih, adanya
edema, ketika diperiksa dengan otoskop (adanya peradangan, adanya cairan pada membran
timpani)
Palpasi : adanya nyeri tekan dibagian belakang telinga.
Leher
Bentuk simetris, warna kulit rata sama dengan bagian tubuh, tidak ada lesi, tidak ada
pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada pembesaran kelenjar limfe, tidak ada deformitas pada
trakea, tidak ada benjolan pada leher, tidak ada nyeri tekan dan tidak ada peradangan.
Jantung
Inspeksi : denyutan jantung normal
Palpasi : ictus cordis normal
Auskultasi : bunyi jantung normal, tidak ada pembesaran jantung atau tidak ada kardiomegali
Perkusi : letak jantung normal
Abdomen
Inspeksi : warna kulit abdomen normal seperti warna kulit disekitarnya, tidak ada distensi,
tidak adanya bekas operasi, tidak terdapat kolostomi
Auskultasi : bising usus normal
Perkusi : timpani
PENDENGARAN
1) Membrane tympany : terdapat perforasi di telinga kanan
2) Tes rinne : (-)
3) Tes webber : laterisasi kanan
4) Tes bisik : pasien tidak dapat mendengarkan suara berfrekuensi rendah
5) Nyeri pada aurikula
UJI SARAF KRANIAL
1) N VIII : tidak berfungsi dengan baik
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1) Nyeri b/d Proses inflamasi pada jaringan telinga tengah
2) Gangguan komunikasi b/d Efek kehilangan pendengaran
3) Resiko tinggi cedera b/d vertigo
4) Cemas b/d nyeri yang semakin memberat
D. INTERVENSI DAN RASIONAL
1) Nyeri b/d Proses inflamasi pada jaringan telinga tengah
Tujuan
rasional
keefektifan analgesic.
b. Intervensi
Rasional
c. Intervensi
Rasional
d. Intervensi
Rasional
Kriteria hasil : Klien memakai alat bantu dengar ( jika sesuai ), menerima pesan
melalui metode pilihan ( misal: komunikasi lisan, bahasa lambang,
berbicara dengan jelas pada telinga yang baik
Intervensi
Rasional
Intervensi
Kriteria hasil
Intervensi
Rasional
Intervensi
Rasional
Intervensi
Rasional
Rasional
cemasnya.
b. Intervensi
:harapan-harapan
gangguan seperti yang dialami klien untuk memberikan dukungan kepada klien.
Rasional
E. EVALUASI
Nyeri teratasi
Pasien mampu berkomunikasi dengan baik
Vertigo pasien teratasi
Pasien mengerti dan memahami tentang penyakitnya.
F. DISCHARGE PLEANNIG
Karena OMA lebih sering terjadi pada anak-anak dan sering terjadi berulang
maka perawat sebagai Community Organizing memberikan penyuluhan yang
berhubungan dengan penyakit OMA. Beberapa hal yang dapat megurangi risiko OMA
yaitu:
anak
bulan
Penghindaran pemberian susu di botol saat anak
berbaring
Mengunyah permen karet ketika pesawat berangkat dan mendarat dapat mencegah
terjadinya perforasi membran timpani