You are on page 1of 2

Alkil Glikosida pertama kali di sintesis oleh ilmuwan Fischer dengan cara

mereaksikan glukosa dengan alkohol hidrofilik seperti metanol, etanol, gliserol dll.
Kemudian para ilmuwan lain mencoba untuk mensintesis Alkil Glikosida dengan
menggunakan metode yang sama tetapi menggunakan alkohol hidropobik (C8 - C16).
Hasilnya, terbentuk Alkil Glikosida dengan berbagai macam bentuk (-mono, -di, -oligo)
sehingga dinamakan Alkil Poliglikosida. Setelah berbagai macam percobaan, didapatkan
hasil bahwa APG yang paling bagus disintesis dari alkil rantai C 12 / C14. Sehingga dimulai
pembentukkan pilot plant APG ini pada tahun 1988/1989 dengan kapasitas produksi 5000 t
p.a untuk menemukan parameter proses dan mengoptimakan kualitas produk dalam kondisi
produksi secara industri.
APG bisa disintesis dgn dua cara. Yaitu sintesis langsung dan dengan transasetalisasi.
Untuk memilih proses yang tepat, kita harus mempertimbangkan beberapa hal. Seperti
properties produk dan tentunya biaya produksi. Ada juga aspek lain seperti hasil samping,
limbah dan emisi. Teknologi digunakan untuk mendapatkan produk dengan kualitas yang
sesuai dgn standar pasar.
Untuk industri APG, digunakan proses berdasarkan sintesis Fischer karena penelitian
telah dilakukan selama puluhan tahun untuk meningkatkan kinerja proses ini sehingga cocok
untuk digunakan untuk skala industri. Optimalisasi proses ini dengan menggunakan alkohol
rantai panjang (C12/C14) telah menghasilkan peningkatan kualitas produk dan ekonomi
proses. Selain itu juga berhasil dikembangkan industri low-waste dan bebas emisi.
Keuntungan lain dari proses Fischer ini yaitu derajat polimerisasi produk dapat diatur dengan
tepat. Sehingga kualitas produk juga dapat diatur.
Bahan baku pembuatan APG ini yaitu alkohol lemak sebagai campuran yang
memberikan bagian hidropobik pada APG dan karbohidrat untuk bagian hidrofilik.

Semua proses berdasarkan sintesis Fischer ini dipengaruhi oleh dua hal utama, yaitu
jenis karbohidrat dan panjang rantai alkohol lemak. Sintesis APG secara langsung maupun
dengan transasetalisasi dapat dilakukan secara batch maupun kontinyu. Proses dilakukan
dengan katalis LABS yang dinetralkan dengan NaOH. Glukosa dikeringkan (tidak ada air).
APG banyak digunakan untuk pembuatan surfaktan untuk membersihkan produk
makanan, alat-alat masak, bahan baku produk-produk yang kontak langsung dengan
makanan, buah dan sayuran. Ini karena APG telah lulus uji food grade dengan kriteria yang
telah ditetapkan. Artinya APG aman berkontak langsung dengan makanan tentunya dengan
kandungan tertentu. APG juga digunakan untuk pembuatan kosmetik.

You might also like