Professional Documents
Culture Documents
Bahan bangunan ramah lingkungan juga dapat dinilai dari pengaruhnya terhadap
lingkungan hidup dan kesehatan manusia. Ini semua dikarenakan bahan bangunan bisa
sebagai pencemar udara, pencemar air, dan pencemar tanah. Dengan latar belakang hal-hal
seperti ini yaitu tingkat teknologi, pengaruh terhadap ekologi dan kesehatan manusia maka
bahan bangunan yang ramah lingkungan dapat dibuat penggolongannya menurut penggunaan
bahan mentah dan tingkat transformasi adalah sebagai berikut :
Bahan bangunan yang dapat dibudidayakan kembali (regenerative)
Seperti bahan bangunan nabati misalnya kayu, rotan, rumbia, alang-alang, sabut kelapa,
ijuk, kulit kayu, kapas, kapuk dan lain-lain. Semua bahan bangunan tersebut dapat
dibudidayakan kembali misalnya, kayu membusuk atau terbakar menjadi karbon yang
pada tanah bias berfungsi sebagai pupuk pohon kayu generasi berikutnya.
Kayu
rotan
rumbia
Alang-alang
Sabut kelapa
Ijuk
Kapas
Kapuk
Kulit Kayu
Tanah
Tanah liat
Batu Alam
Pasir
Bahan bangunan buatan yang dapat digunakan kembali (recycling dalam fungsi
yang berbeda)
Bahan bangunan ini didapat dari limbah, potongan, sampah, ampas, dsb dari perusahaan
industri. Biasanya material ini dalam bentuk: bahan pembungkus/kemasan (misalnya
kardus dan kertas, kaleng bekas, botol bekas dsb), ban mobil bekas, serbuk kayu,
potongan kain sintetis, potongan kaca, potongan seng, dsb.
Botol bekas
Seng
Golongan bahan bangunan ini lambat laun akan hilang apabila pembangunan ekologis
telah tercapai didalam tanah masyarakat yang hidup seimbang dengan lingkungan
sekitarnya.
Bahan banguna alam yang mengalami perubahan transformasi sederhana
Seperti misalnya batu bata, genteng tanah liat. Kedua bahan bangunan tersebut berbahan
mentah tanh liat yang terdapat dimana saja. Setelah dibentuk tanah liat ini kemudian
dibakar. Bahan bangunan ini adalah bahan bangunan tertua diciptakan manusia.
Batu Bata
Genteng beton
Conblok/Pavingblock
Contoh lain adalah bahan bangunan yang dilebur (logam dan kaca). Kemudian juga bahan
bangunan sebagai pengikat/perekat (semen merah, kapur merah, kapur padam, kapur
kering, dan semen). Termasuk bahan bangunan komposit seperti beton bertulang, pelat
serat (fiber) semen, beton komposit, cat kimia, perekat, dan dempul.
Semen Merah
Kapur Merah
Lem PVC
Pipa PVC
Karpet plastic
PVC
Thinne
Asbes
Bahan bangunan sintetik ini tergolong mengkhawatirkan dalam masalah lingkungan hidup
dikarenakan :
- Mengandung zat pelunak yang membahayakan bagi kesehatan manusia (PVC)
- PVC dan PE yang banyak dipakai bahan bangunan sintetik agak sukar didaur ulang
(PVC) dan agak mahal didaur ulang (PE)
- Pengolahan harus melewati beberapa proses yang ternyata tidak bisa dibalik
(irreversible)
- Menggunakan bahan baku minyak bumi yang tidak bisa diperbarui
- Dalam pengolahannya banyak membutuhkan energi..
Bahan bangunan yang berbahaya juga bisa terdapat pada kayu jika menggunakan politer,
melamin, pipa pvc, lem pvc
Kayu
Kayu merupakan bahan produk alam (hutan). Kayu merupakan bahan bangunan yang
banyak disukai orang atas pertimbangan tampilan maupun kekuatan. Selain itu juga kayu
merupakan bahan bangunan ramah lingkunagan.
Teknologi penggunaan kayu pada :
Dinding
Bambu