Professional Documents
Culture Documents
Kebutuhan akan sandal sebagai alas kaki semakin bertambah, oleh karena itu industry
kecil dituntut untuk bisa memproduksi sandal dalam jumlah yang banyak setiap minggunya. Dan
untuk bisa bersaing dengan produk sandal yang lain maka produsen sandal harus membuat
produk sandal yang berkualitas.
Proses produksi sandal terdiri dari pemotongan spon sandal (Ethylene Vinyl Asetat)
sesuai bentuk dan ukuran yang diinginkan, tali ikat sandal, proses pengecapanatau hot
embossing pada permukaan sandal,dan finishing. Dari rangkaian proses pembuatan sandal, hot
embossing sangat menentukan kualitas sandal, namun hingga sampai saat ini proses embossing
yang dilakukan masih menggunakan alat manual sehingga tidak memberikan hasil yang baik
dan seragam. Namun dengan menggunakan presto sandal (press roll to emboss sandal)
produsen dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas produksinya.
Pada mesin ini produksi sandal dapat dimaksimalkan karena temperatur, tekanan dan
waktu penahanan dapat diatur, sehingga bisa menghasilkan produk yang mempunyai kualitas
dan kuantitas yang baik serta daya saing industry kecil semakin meningkat.
Kata Kunci : Press, Roll, Spon, Emboss
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan industri kecil di Indonesia semakin tahun semakin pesat, salah satunya
adalah indutri kecil dibidang alas kaki atau sandal. Industri kecil ini setiap minggunya harus
mencukupi pesanan paling sedikit 80 kodi sandal. Dengan banyaknya pesanan sandal yang ada
namun proses produksinya sebagian besar masih menggunakan cara manual sehingga
mengakibatkan proses produksi tersendat.
Usaha Kecil Menengah milik Bapak Muis merupakan salah satu home industry yang
bergerak sebagai produsen sandal yang terletak di desa Wedoro Sidoarjo Jawa Timur. Bahan
baku utama pembuatan sandal adalah polimer dan spon EVA (Ethylene Vinyl Asetat). Pada
produksi sandal sendiri terdiri dari beberapa proses pemotongan sandal sesuai bentuk dan ukuran
yang diinginkan sebagai dasaran sandal, tali ikat sandal, proses penyablonan pada permukaan
atas sandal, proses pengecapan atau hot embossing pada permukaan yang sudah di sablon,
pengeleman bagian atas dan bawah sandal dan proses finishing. Dari rangkaian proses
pembuatan sandal, proses hot embossing yang sangat menentukan kualitas sandal. Namun
hingga sampai saat ini proses embossing yang dilakukan UKM Bapak Muis masih kurang
efisien, sehingga menyebabkan menumpuknya stok bahan baku,
Dengan permintaan konsumen yang meningkat, UKM Bapak Muis telah membuat alat
embossing sederhana, dimana pengoprasian alat dilakukan secara manual sehingga kurang
efisien. (lihat gambar 1.1). Cara kerja mesin embossing manual ini memanfaatkan tenaga
manusia yang besar untuk memutar power screw sehingga mendorong profil cetakan yang
sebelumnya dipanasi dengan cara dibakar di atas kompor LPG kebawah dan menekan spon EVA
hingga terbentuk profil cetakan tersebut.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Proses Embosing
Embossing adalah proses menciptakan sesuatu relief cetakan atau suatu profil tertentu
pada lembaran material dan bahan lainya yang dapat dibentuk. Proses Embossing
menggunakan kombinasi 2 cetakan dimana cetakan yang timbul (raised atau relief die)
menekan material masuk kedalam cetakan yang cekung (recessed die) sehingga akan
terbentuk produk embossing atau embossed impression. Pada aplikasinya di industri
penggunaan proses embossing umumnya menyangkut 2 aspek yaitu aspek estetika dan aspek
fungsional. Aspek estetika mencakup penggunaan produk yang bersifat hiasan atau
decorative product seperti hiasan pada logam, plastik, kertas dan juga pada kulit asli ataupun
kulit imitasi. Pemakaian yang menyangkut aspek fungsional pada umumnya untuk mengubah
karakteristik fisik dari material seperti meningkatkan kekakuan material, meningkatkan luas
permukaan material ataupun karakteristik lainnya.
2.2 Motor AC
Motor AC/arus bolak-balik menggunakan arus listrik yang membalikkan arahnya secara
teratur pada rentang waktu tertentu. Motor listrik AC memiliki dua buah bagian dasar listrik:
"stator"
dan
"rotor"
seperti
ditunjukkan
dalam
Gambar
7.
Stator merupakan komponen listrik statis. Rotor merupakan komponen listrik berputar untuk
memutar as motor.
Gambar 1. Motor AC
Motor AC dapat dilengkapi dengan penggerak frekwensi variabel untuk meningkatkan
kendali kecepatan sekaligus menurunkan dayanya. Motor induksi merupakan motor yang
paling populer di industri karena kehandalannya dan lebih mudah perawatannya. Motor
induksi AC cukup murah (harganya setengah atau kurang dari harga sebuah motor DC) dan
juga memberikan rasio daya terhadap berat yang cukup tinggi (sekitar dua kali motor DC).
2.3 Gear Box
Gear Box adalah sistem yang berfungsi untuk mengkonversi torsi dan kecepatan
(putaran) dari mesin menjadi torsi dan kecepatan yang berbeda-beda untuk diteruskan ke
penggerak akhir. Konversi ini mengubah kecepatan putar yang tinggi menjadi lebih rendah
tetapi lebih bertenaga, atau sebaliknya. Torsi tertinggi suatu mesin umumnya terjadi pada
sekitar pertengahan dari batas putaran mesin yang diijinkan, sedangkan kendaraan
memerlukan torsi tertinggi pada saat mulai bergerak. Selain itu, kendaraan yang berjalan
pada jalan yang mendaki memerlukan torsi yang lebih tinggi dibandingkan mobil yang
berjalan pada jalan yang mendatar.