You are on page 1of 2

1.1.

Modifikasi hemodinamik selama kehamilan

Pada

minggu kelima kehamilan terjadi peningkatan volume darah yang

disebabkan oleh perubahan hormonal, yang kemudian menjadikan otot polos


relaksasi, selain itu juga akibat pembentukan plasenta dan sirkulasi janin.
Peningkatan mencapai 50% pada akhir kehamilan dan lebih besar pada kehamilan
kembar dibanding kehamilan tunggal. resistensi vaskuler dan tekanan darah
keduanya menurun dan denyut jantung saat istirahat meningkat 10-20 kali per
menit. akibatnya, terjadi peningkatan cardiac output sebanyak 30-50%, yang
terutama dicapai dengan meningkatnya stroke volume.1 Kegagalan untuk mencapai
cardiac output yang diharapkan ditandai dengan takikardia saat istirahat yang
menggambarkan hilangnya fungsi cadangan kardiovaskule dan merupakan konddisi
berbahaya karena pengisian ventrikel kiri melambat.
Proses kelahiran dan persalinan menunjukkan peningkatan cardiac output
dan tekanan darah yang lebih jauh terutama selama kontraksi uterus dan
meningkatnya konsumsi oksigen. Modifikasi hemodinamik ini sangat dipengaruhi
oleh jenis persalinan yang dilalui.2
Cardiac output meningkat pula saat periode awal post partum karena
tambahan darah mencapai sirkulasi yang berasal dari kontraksi uterus, dan
menyebabkan preload yang meningkat. Itulah mengapa pasien berisiko terjadi
edema pulmonum pada tahap ini. Kondisi hemodinamik kembali normal dalam 1-3
hari setelah kelahiran, namun pada sebagian besar kasus mencapai 1 minggu.3

1.1.2

Penyakit jantung pada kehamilan

a. Epidemiologi
Spektrum penyakit kardiovaskuler pada kehamilan berubah dan berbedabeda antara negara. di negara barat, risiko PKV pada kehamilan meningkat akibat
kehamilan pertama pada usia yang lebih tua dan bertambahnya prevalensi faktor
risiko kardiovaskuler, seperti diabetes, hipertensi dan obesitas. Selain itu
pengobatan penyakit jantung kongenital semakin maju, sehingga jumlah wanita
dengan penyakit jantung yang mencapai usia produktif meningkat.4 Di negara barat

penyakit jantung pada kehamilan adalah merupakan penyebab utma kematian


maternal selama kehamilan.5
Hipertensi adalah kejadian kardiovaskuler yang paling sering terjadi selama
kehamilan, dan timbul pada 6-8% dari semua kehamilan. Ada 4 kategori kelainan
hipertensi pada kehamilan : hipertensi kronik, hipertensi gestasional, preeklamsia
dan preeklamsia superimpose pada hipertensi kronik. Preeklamsia adalah kelainan
medis yang paling banyak mempengaruhi kehamilan, dengan morbiditas dan
mortalitas maternal dan fetal yang signifikan. 6, 7 Di negara barat, penyakit jantung
kongenital merupakan penyakit kardiovaskuler yang paling sering timbul selama
kehamilan (75-82%), dengan lesi shunt berada diurutan selanjutnya (20-65%).
Penyakit jantung kongenital terjadi sekitar 9-19% di negara di luar Eropa dan
Amerikan Utara. Penyakit katub rheumatik mendominasi di negara non-barat, yakni
56-89% dari semua penyakit kardiovaskuler pada kehamilan.8 Penyakit jantung
rematik berpengaruh negatif pada janin yaitu kematian, kelahiran preterm, restriksi
pertumbuhan janin dalam kandungan, berat badan rendah, dan asfiksia saat lahir. 9
Kardiomiopati jarang ditemukan namun menunjukkan penyebab komplikasi
berat pada kehamilan. Kardiomiopati peripartum adalah penyebab paling sering dari
komplikasi derajat berat.10

You might also like