You are on page 1of 4

ANALISA KESELAMATAN DAN

KESEHATAN KERJA DENGAN


PENDEKATAN ME
No description
by

Yogi Rahabistara
on 22 December 2013
279

Comments (0)
Please log in to add your comment.
Report abuse

Transcript of ANALISA KESELAMATAN DAN KESEHATAN


KERJA DENGAN PENDEKATAN ME
ANALISA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DENGAN PENDEKATAN
METODE FAILURE MOOD EFFECT AND ANALYSIS (FMEA)
DI PT. MEGA SAKTI HAQ
Yogi Rahabistara
3333100824
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) sebagai salah satu aspek perlindungan tenaga kerja
memiliki peran yang besar dalam upaya meningkatkan produktivitas perusahaan yang
tercantum Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor: PER.05/MEN/1996, BAB III Pasal 3
PT. Mega Sakti Haq merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dibidang jasa penyedia
daur ulang plastik (plastik siap proses) yang awal mulanya merupakan plastik bekas
pembungkus cairan kimia, lalu dibersihkan dan selanjutnya plastik tersebut akan dikirim ke
perusahaan (konsumen) untuk memenuhi permintaan.
LATAR BELAKANG
Semakin ketatnya persaingan dibidang industri menuntut perusahaan harus mampu bertahan
dan berkompetisi. Namun beberapa perusahaan mengesampingkan pentingnya keselamatan
kerja dalam berkompetisi dengan perusahaan lain. Perusahaan mengorbankan keselamatan
pekerjanya dengan dalih penghematan keuangan perusahaan.
Perumusan Masalah
Berapa nilai factor resiko kerja paling dominan yang terdapat di area daur ulang plastik?
Apa saja sumber-sumber yang berpotensi menimbulkan factor resiko yang dominan?

Bagaimana usulan alternatif untuk mencegah factor resiko yang dominan?


Tujuan Masalah
Menegetahui nilai factor resiko paling dominan pada proses produksi daur ulang plastik di
PT. Mega Sakti Haq.
Mengetahui sumber-sumber yang berpotensi menimbulkan factor resiko yang dominan .
Membuat usulan alternatif untuk mencegah factor resiko yang dominan
Metode Penelitian
Data Umum Perusahaan
Berdiri pada tangga 5 november 2001 dengan nama CV. Mega Sakti yang diprakarsai oleh
tiga orang pendiri yaitu H. Taryadi, Muhasim dan Madyahya. Pada tanggal 11 juni 2010 CV.
Mega Sakti mengalami perubahan nama menjadi PT. Mega Sakti Haq. Bergerak dibidang
jasa, labour supplier, pengerjaan proyek sipil, maintenance, electrical, dll. Salah satunya yaitu
dibidang jasa peyedia plastik yang telah di daur ulang menjadi plastik plastik bersih untuk
di kirim kembali ke perusahaan perusahaan besar bahan baku.
Tinjauan Pustaka
Keselamatan dan kesehatan kerja merupakan instrumen yang memproteksi pekerja,
perusahaan, lingkungan hidup, dan masyarakat sekitar dari bahaya akibat kecelakaan kerja.
Perlindungan tersebut merupakan hak asasi yang wajib dipenuhi oleh perusahaan. K3
bertujuan mencegah, mengurangi, bahkan menihilkan risiko kecelakaan kerja (zero accident).
Keselamatan dan Kesehatan Kerja sebagai kondisi dan faktor yang mempengaruhi atau akan
mempengaruhi keselamatan dan kesehatan pekerja (termasuk pekerja kontrak dan
kontraktor), tamu atau orang lain di tempat kerja. Dari definisi keselamatan dan kesehatan
kerja di atas
failure modes and effect analysis adalah metode yang digunakan untuk mengidentifikasi
bentuk kegagalan yang mungkin menyebabkan setiap kegagalan fungsi dan untuk
memastikan pengaruh kegagalan berhubungan dengan setiap bentuk kegagalan.
Tahapan yang dilakukan pada FMEA dapat diurutkan sebagai berikut.
Tahap Identifikasi Kejadian dan Faktor Risiko
Tahap Penilaian Risiko
Tahap Analisis Risiko Dominan
Tahap Penyusunan Alternatif Perbaikan
Tabel Severity
Tabel Occurance
Tabel Detection

Cara Pengambilan Data


Proses Produksi
Data Resiko Kecelakaan
Hasil Pengolahan Data
Hasil FMEA
Contoh Perhitungan :
Nilai RPN Terkena pisau saat memotong = 3 x 2 x 3 = 18
Dari perhitungan diatas faktor risiko kerja yang dominan adalah gangguan saluran
pernafasan. Ada 3 faktor penyebab risiko yang menyebabkan faktor risiko ini menjadi
dominan yaitu menghirup bahan asap dari mesin diesel dengan nilai RPN 48, bau dari sisa
cairan kimia pada proses pernyortiran dengan RPN 40. bau dari sisa cairan kimia pada proses
pemotongan dengan RPN 40.
Identifikasi Penyebab resiko Dominan
Manusia
Faktor yang dapat menyebabkan terjadinya gangguan pernafasan pada saat bekerja adalah
kurangnya kesadaran tentang keselamatan dalam bekerja.
Metode
Faktor yang dapat menyebabkan terjadinya suatu kecelakaan kerja pada metode kerja adalah
kurangnya pengawasan kerja Contoh: Dalam proses pernyortiran dan pemotongan platik,
masih adayang tidak mengikuti proedur pekerjaan, Minimnya peralatan K3 (Keselamatan dan
Kesehatan Kerja) yang digunakan. Di PT. Mega Sakti Haq menyediakan peralatan K3 dengan
jumlah terbatas, kecuali untuk masker dan sarung tangan, tetapi pada kenyataannya
perlengkapan yang telah disediakan tidak sering dipakai. Hal demikian dapat mengakibatkan
para pekerja akan mengalami gangguan kesehatan dan kecelakaan kerja.
Mesin
Faktor yang dapat menyebabkan terjadinya suatu kecelakaan kerja pada mesin adalah mesin
yang digunakan pada PT. Mega Sakti Haq membahayakan pekerja disekitarnya, kecelakaan
kerja bisa terjadi karena tidak adanya pelindung dari mesin itu sendiri.
Material
Faktor yang dapat menyebabkan terjadinya suatu kecelakaan kerja pada material adalah
material yang digunakan berupa plastik bekas kimia. Sehingga sisa kimia yang ada di plastic
menimbulkan bau yang menyengat.
Lingkungan
Lingkungan kerja yang baik akan memberikan kenyamanan dan ketenangan dalam
melakukan suatu pekerjaan sehingga terajadinya suatu kecelakaan kerja dapat dihindari. Di
PT. Mega Sakti Haq pada area pencucian asap yang diakibakan oleh knalpot mesin diesel bisa
menimbulkan gangguan pernafasan.
Di PT. Mega Sakti Haq sebagian besar pekerjanya tidak memakai alat pelindung diri
dikarenakan kesadaran akan K3 kurang. Maka diusulkan untuk meningkatkan kesadaran
pekerja tentang K3 dengan memberikan informasi tentang manfaat serta dampak yang akan

ditimbulkan apabila tidak mematuhi aturan K3 dalam bentuk pelatihan maupun training.
Pengawasan dari setiap perkejaan oleh pihak perusahaan. Serta perlu pembuat display tentang
peringatan keselamatan kerja.
Melakukan pengawasan terhadap penggunaan alat-alat K3 yang menjadi syarat minimal yaitu
masker dan sarung tangan. Dan menambah alat pelindung diri yang belum ada di perusahaan.
Perlunya perakitan atau modifikasi mesin sendiri meski menambah niaya. Yaitu
menambahkan pelindung pada mesin dan ditambahkan pipa panjang ke atas utuk
pembuangan asap. Sehingga asap yang dikeluarkan tidak ke area pencucian
Alternatif Perbaikan
Kesimpulan
Faktor Resiko dengan nilai RPN tertinggi diperoleh oleh factor resiko gangguan pernafasan
yang disebabkan oleh bau asap yang ditimbulkan oleh mesin diesel di area pencucian plastik,
bau sisa cairan kimia di pernyortiran dan pemotongan proses yaitu dengan nilai48, 40, dan
40.
Sumber-sumber yang berpotensi menimbulkan factor resiko yang dominan sebagai berikut.
Berdasarkan hasil dari Ishikawa Diagram menunjukkan bahwa factor resiko yang gangguan
pernafasn terjadi karena faktor tenaga kerja (man), mesin (machine), bahan baku (material),
metode (method) dan lingkungan (environment). Faktor tenaga kerja yang berperan dalam
menimbulkan risiko adalah rata-rata tingkat pengetahuan tentang K3 yang kurang dan
kurangnya kesadaran pekerja terhadap pemakaian alat-alat pelinding diri, seperti masker.
Faktor metode adalah kurangnya pengawasan kerja dan kesalahan dalam prosedur kerja.
Faktor mesin, modifikasi mesin. Sedangkan penyebab dari faktor bahan baku adalah bahan
baku bekas cairan kimia, dan untuk faktor lingkungan terjadi karena asap pada mesin bisa
menimbulkan kecelakaan kerja.
Usulan alternatif untuk mencegah factor resiko yang dominan adalah training dan pelatihan
tentang K3, pengawasan terhadap pekerja lebih ditingkatkan, modifikasi mesin, menambah
alat pelindung diri.

You might also like