Professional Documents
Culture Documents
SOLID
Gel Na Diclofenac 1% dengan Gelling Agent CMC Na
Kelompok 3B
Afroh Intan Darlina
135070501111003
Fachrunissa Nindya A
135070501111006
135070501111018
135070501111021
135070501111023
Argandita Fairuz
135070501111038
PENDAHULUAN
I.
Tujuan Praktikum
Tujuan dari praktikum ini adalah mahasiswa mampu merancang
formula sediaan gel, mahasiswa mampu membuat dan melakukan evaluasi
sediaan gel dan mahasiswa mampu menganalisa pengaruh penggunaan
gelling agent terhadap stabilitas sediaan gel.
II.
Dasar Teori
Gel merupakan sediaan semisolid yang terdispersi dari suspensi yang
dibuat dari partikel anorganik yang kecil atau molekul organik yang besar
yang terpenetrasi oleh suatu cairan (FI IV, 1995).
Gel merupakan sediaan semipadat digunakan pada kulit, umumnya
sediaan tersebut berfungsi sebagai pembawa pada obat-obat topikal,
sebagai pelunak kulit, atau sebagai pembalut pelindung atau pembalut
penyumbat (oklusif) (Lachman et al, 1994). Gel didefinisikan sebagai suatu
sistem setengah padat yang terdiri dari suatu dispersi yang tersusun baik
dari partikel anorganik yang kecil atau molekul yang besar dan saling
diresapi cairan (Ansel, 1989).
Polimer-polimer yang biasa digunakan untuk membuat gel-gel
farmasetik meliputi gom alam tragakan, pektin, karagen, agar, asam
alginat, serta bahan-bahan sintetis dan semisintetis seperti metil-selulosa,
hidroksietilselulosa, karboksimetilselulosa, dan karbopol yang merupakan
polimer vinil sintetis dengan gugus karboksil yang terinosasi (Lachman et
al, 1994).
Penampilan gel adalah transparan atau berbentuk suspensi partikel
koloid yang terdispersi, dimana dengan jumlah pelarut yang cukup banyak
membentuk
gel
koloid
yang
mempunyai
struktur
tiga
dimensi.
normal
menunjukkan
perubahan
irreversible
pada
sifat
rheologinya. Contoh gel yang tidak stabil adalah gel yang mengalami
pemisahan terhadap fase cair (syneresis) dan terhadap fase padatnya
(sedimentasi), gel yang kehilangan viskositas atau konsistensinya (terjadi
perubahan dari semisolid ke liquid) (Liebermann, 1996).
Mekanisme ketidakstabilan dalam gel dibagi menjadi 2, yaitu
syneresis Fenomena Syneresis terjadi, jika suatu gel didiamkan selama
beberapa saat, maka gel tersebut seringkali akan mengerut secara alamiah
dan cairan pembawa yang terjebak dalam matriks keluar/lepas dari matriks.
Fenomena swelling merupakan mekanisme dimana gel dapat menyerap
cairan dari system sehingga volume pada gel dapat bertambah dan airnya
akan terperangkap dalam matriks yang terbentuk pada gel. Swelling
adalah
turunan
florbiprofen maupun
asam
fenilasetat
meklofenamat.
sederhana
yang
Nama lain
Natrium diklofenak
Nama Kimia
Natrium diklofenak
Struktur Kimia
Rumus Molekul
C14H10Cl2NNaO2
Bobot Molekul
318,1 g/mol
Kelarutan
Sedikit larut dalam air, mudah larut dalam metanol, larut dalam
etanol 96%, sedikit larut dalam aseton
pH larutan
Titik leleh
Titik didih
:
:
Stabilitas
Inkompatibilitas
Wadah
dan
Sifat khusus
Penyimpanan
2.
Serbuk putih atau agak putih, tidak berbau, tidak berasa, bubuk
granul, higroskopi
Nama lain
Akucell; Aqualon CMC; Aquasorb; Blanose; Carbose D; carmellosum natricum; Cel-O-Brandt; cellulose gum; Cethylose; CMC
sodium; E466; Finnfix; Glykocellan; Nymcel ZSB; SCMC;
sodium carboxymethylcellulose; sodium cellulose glycolate;
Sunrose; Tylose CB; Tylose MGA; Walocel C; Xylo-Mucine.
Nama Kimia
Struktur Kimia
Rumus Molekul
C6H7O2(OH)2CH2COONa
Bobot Molekul
264.204 g/mol
Kelarutan
Praktis tidak larut dalam aseton, etanol 95%, eter dan toluen,
mudah terdispersi dalam air disemua temperatur
pH larutan
6 oC 8 oC
Titik leleh
227 oC
Stabilitas
Inkompatibilitas
Larutan asam kuat dan garam besi yang terlarut dan beberapa
senyawa metal
Wadah
dan
Penyimpanan
3.
Sifat khusus
Nama lain
trihydroxypropaneglycerol.
Nama Kimia
Struktur Kimia
Rumus Molekul
C3H8O3
Bobot Molekul
92,09 g/mol
Kelarutan
Larut dalam air, methanol, dan ethanol 95%. 1 bagian larut dalam
11 bagian etil asetat dan 500 bagian eter. Tidak larut dalam
benzena, kloroform, dan minyak.
pH larutan
Titik didih
290oC
Titik leleh
17,8oC
Stabilitas
Inkompatibilitas
Sifat khusus
Wadah
Penyimpanan
4.
dan
Propane-1,2,3-triol
Metil Paraben (FI IV, hal 551 & HOPE, hal 441)
Pemerian
Nama lain
ester;
metagin;
parahydroxybenzoas;
Methyl
methyl
Chemosept;
methylis
p-hydroxybenzoate;
Methyl
Methyl-4-hydroxybenzoate [99-76-3]
Struktur Kimia
Rumus Molekul
C8H8O3
Bobot Molekul
152.15 g/mol
Kelarutan
Sukar larut dalam air, larut dalam etanol dan dalam asetat glasial
pH larutan
pH stabilitas
:
:
4 - 8 oC
3 6 oC
Titik leleh
125 128 oC
Stabilitas
Inkompatibilitas
Wadah
dan
Penyimpanan
Sifat khusus
Solvent
Koefisien partisi
Minyak almond
7,5
Minyak Jagung
4,1
Dietil adipat
200
Isopropil myristar
18
Lanolin
Mineral oil
0,1
Peanut oil
4,2
Soyben oil
6,1
Minyak Jarak
5.
Propil Paraben (FI IV, hal 713 & HOPE, hal 596)
Pemerian
Nama lain
Nama Kimia
Struktur Kimia
Rumus Molekul
C10H12O3
Bobot Molekul
180.20 g/mol
Kelarutan
Sukar larut dalam air, larut dalam etanol, mudah larut dalam etanol dan dalam
eter, sukar larut dalam air mendidih
pH larutan
pH stabilitas
:
:
3 6 oC
3 6 oC
Titik leleh
95 - 99 oC
Stabilitas
hidrolisis
Inkompatibilitas
Wadah
dan
Penyimpanan
Sifat khusus
Koefisien
Partisi
Solvent
Zat
6.
Koefisien Partisi
Corn oil
58
Mineral oil
0,5
Peanut oil
5,8
Soyben oil
65,9
Nama lain
Aethandum
Nama Kimia
Struktur Kimia
Rumus Molekul
C2H6O
Bobot Molekul
46,07 g/mol
Kelarutan
pH larutan
pH stabilitas
Titik didih
780C
Stabilitas
Inkompatibilitas
Wadah
dan
Sifat khusus
Penyimpanan
7.
Nama lain
Nama Kimia
Air
Struktur Kimia
Rumus Molekul
H2O
Bobot Molekul
18,02 g/mol
Kelarutan
pH larutan
5,0
pH stabilitas
7,0
Titik didih
1000C
Titik leleh
00C
Stabilitas
Inkompatibilitas
Wadah
dan
Sifat khusus
Penyimpanan
BAB II
METODE
II.1 FORMULA DAN RASIONALISASI FORMULA
2.1.1 FORMULA GEL Na Diklofenak 1 %
NAMA BAHAN
% YANG DIGUNAKAN
Na diclofenac
CMC Na
Gliserin
Metil paraben
Propil paraben
Etanol 95%
Aquades
1 %
3,5 %
15 %
0,18 %
0,02 %
q.s
ad 30
sirkulasi sistemik.
CMC Na berfungsi sebagai gelling agent untuk membantu pembentukan
gel. Gelling agent tersebut digunakan unuk menstabilkan berbagai
sediaan. CMC Na ini termasuk gelling agent derivat selulosa. CMC Na
banyak digunakan pada formulasi sediaan topikal. CMC Na dapat
meningkatkan viskositas. Berdasarkan HOPE,
digunakan 3,5%.
Gliserin berfungsi sebagai humektan dan emolien. Pada sediaan yang
digunakan topikal, penggunaan gliserin berfungsi sebagai humektan dan
yang
2.2
PERHITUNGAN
0,3 gram
x 30 gram =
0,33 gram
5 pot
1,65 gram
= 0,33 g x 5
2. CMC Na 3,5 %
1 pot
x 30 gram =
1,05 gram
Dilebihkan 10% =
1,05 g + 0,105 g=
1, 155 gram
5 pot
1,155 g x 5
5,775 gram
1,05 g x 20
21 ml
Dilebihkan 10% =
21 ml + 2,1 g
23,1 ml
5 pot
23,1 ml x 5
115,5ml
3. Gliserin 15%
1 pot
Dilebihkan 10% =
5 pot
x 30 gram =
= 4,95 g x 5
4,5 gram
24,75 gram
1 pot
x 30 gram
0,054 gram
Dilebihkan 10% =
5 pot
0,0594 g x 5
x 30 gram
2,97 gram
0,006 gram
0,0066 gram
5 pot
0,033 gram
= 0,0066 g x 5
6. Etanol (95%)
Untuk melarutkan Na diclofenac
16,5 ml
Untuk melarutkan metil paraben
= 0,0363 ml
Jumlah etanol 95% yang digunakan = 6,15025 ml = 3,727%
7. Aquades ad 100%
Sisa aquades = 165 g - (1,65+ 1,65025+ 5,775+ 116+ 0,2970+ 0,0330+ 4+
0,5+ 24,75) = 21 ml
2.3 PENIMBANGAN
Nama Bahan
Bobot 30 g (1 pot)
Na diclofenac
0,3
gram
1,65 gram
CMC Na
1,05 gram
5,775 gram
Gliserin
4,5
gram
24,75 gram
Metil paraben
0,054 gram
2,97 gram
Propil paraben
0,006 gram
0,033 gram
Etanol 95%
1,1070 ml
6,15025 ml
Aquades
4,158 ml
21
ml
ALAT
Alat - alat yang digunakan pada praktikum ini adalah gelas ukur, beaker glass,
pipet tetes, mortir dan stamper, pot salep, batang pengaduk, stirrer, dan sudi
CMC Na
B. Air bebas CO2
Na Diklofenak
Metil Paraben
Propil Paraben
Aquades
- dipanaskan dalam penangas air hingga mendidih
- dibiarkan hingga dingin pada beaker glass tertutup
Hasil
Larutan Na
Larutan Metil
Larutan Propil
Diklofenak
Paraben
Paraben
C.
Gel Na Diklofenak
- ditimbang sebanyak
- ditimbang sebanyak
- ditimbang sebanyak
- ditimbang sebanyak
5,7755 gram
1,65 gram
0,2970 gram
0,03300 gram
- ditaburkan dalam
- dilarutkan dengan
- dilarutkan dengan
- dilarutkan dengan
Hasil
etanol 4 ml
etanol 10 tetes
- diaduk ad larut
- diaduk ad larut
- diaduk ad larut
- didiamkan 20 menit
- diaduk ad homogen
dalam mortir
- dicampur ad homogen
- diukur sebanyak
24,759 gram
- dicampur secara
perlahan di dalam
mortir sambil
diaduk
- dicampur ad homogen dalam mortir
- ditambah sisa air sebanyak 21 ml
- dicampur ad homogen
- dibagi dalam 5 pot @30 gram
- dilakukan uji kualitas
Metode
Penafsiran Hasil
BAB III
PEMBAHASAN
No
Perlakuan
Hasil Pengamatan
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
No
1
Parameter
Spesifikasi
Hari-0
Hasil pengamatan
Hari-3
Hari-4
Hari-5
(Jumat)
(Senin)
(Rabu)
(Selasa)
Organoleptis
Warna
Bau
Bentuk
Konsistensi
Kemudahan dicuci
Daya Lekat
Daya Sebar
Bening
Tidak berbau
Semisolid
Kental
Sangat mudah
Sangat lekat
Sangat mudah
Dingin
Sangat nyaman
Bening
Tidak berbau
Semisolid
Kental
Sangat mudah
Sangat lekat
Sangat mudah
Dingin
Sangat nyaman
Bening
Tidak berbau
Semisolid
Kental
Sangat mudah
Sangat lekat
Sangat mudah
Dingin
Sangat nyaman
Bening
Tidak berbau
Semisolid
Kental
Sangat mudah
Sangat lekat
Sangat mudah
Dingin
Sangat nyaman
Bening
Tidak berbau
Semisolid
Kental
Sangat mudah
Sangat lekat
Sangat mudah
Dingin
Sangat nyaman
Sensasi
2
Kenyamanan dioles
Homogenitas
pH
Homogen
Homogen
Homogen
Homogen
Homogen
Beban
0
50
100
150
200
250
Replikasi 1 (cm)
2,9
3,2
3,5
3,7
3,85
4,0
Replikasi 2 (cm)
2,9
3,2
3,5
3,7
3,9
4,1
Replikasi 3 (cm)
2,9
3,2
3,5
3,7
3,9
4,2
Grafik uji daya lekat, daya sebar, kenyamanan, kelembutan, kemudahan dicuci, dan sensasi
D
a
y
L
e
k
a
t
D
a
y
S
e
b
a
r
K
e
n
y
a
m
n
a
K
e
l
m
b
u
t
a
n
K
em
u
d
ah
iS
n
d
c
u
i
en
sai
3
2
1
0
H
a
ri1 R
e
s
p
o
n
d
e
n
1
2
3
R
esp
o
n
d
en
4
5
6
D
a
y
L
e
k
a
t
D
a
y
S
e
b
a
r
K
e
n
y
a
m
n
a
K
e
lm
b
u
ta
n
K
e
m
u
d
a
h
n
d
ic
u
i
S
e
n
sai
3
2
1
0
H
a
ri3 R
e
s
p
o
n
d
e
n
1
2
3
R
e
s
p
o
n
d
e
n
4
5
R
e
s
p
o
n
d
e
n
6
UJI KUALITAS
Gambar 1. Uji PH
ini dibuat sediaan gel. Gel yang dibuat menggunakan bahan aktif Na
diklofenak 1 % memiliki aktivitas analgesik yang pemberiannya secara topikal. Kemudian pada akhir
pembuatan sediaan dilakukan evaluasi sediaan yang telah dibuat apakah sudah sesuai dengan
spesifikasi sediaan yang telah ditentukan.
Evaluasi pertama yang dilakukan pada praktikum ini adalah organoleptik yang meliputi bau,
warna dan bentuk. Uji organoleptik ini dilakukan selama 5 hari dimulai dari hari jumat hingga hari
rabu. Pada hari jumat atau hari ke-0 hingga hari rabu atau hari ke-5 tidak mengalami perubahan
warna, bentuk, bau, dan konsistensi tetap seperti dari pertama kali dibuat. Dimana untuk warnanya
bening, tidak berbau, bentuknya semisolid dan konsistensinya kental. Hal ini menunjukkan bahwa
kestabilan sediaan masih baik yang dibuat selama 5 hari tidak mengalami perubahan.
Dilakukan pengukuran dengan beberapa parameter yaitu kemudahan dicuci, sensasi, daya
sebar, daya lekat, kenyamanan dan kelembutan. Parameter ini diukur oleh setiap anggota kelompok
selama 5 hari. Pada parameter yang pertama, yaitu kemudahan untuk dicuci, pada hari ke-0 semua
responden menyatakan bahwa sediaan gel yang dibuat sangat mudah dicuci. Sama halnya pada hari
berikutnya hingga hari ke-5 semua responden menyatakan bahwa sediaan gel ini sangat mudah untuk
dicuci. Hal ini sudah sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan. Parameter kedua, yaitu daya lekat,
pada hari ke-0 semua responden menyatakan bahwa sediaan gel yang dibuat sangat melekat dan untuk
hari berikutnya hingga hari ke-5 semua responden menyatakan bahwa sediaan gel ini sangat melekat.
Hal ini sudah sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan. Kemudian parameter ketiga, yaitu daya sebar
yang dimulai dari hari ke-0 hingga hari ke-5 semua responden menyatakan bahwa sediaan gel sangat
mudah menyebar. Hal ini sudah sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan. Parameter keempat adalah
kenyamanan, pada hari ke-0 hingga hari ke-5 semua responden menyatakan bahwa sediaan gel
nyaman untuk digunakan. Hal ini belum sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan, karena spesifikasi
yang diinginkan adalah sediaan ini sangat nyaman untuk digunakan. Parameter kelima adalah
kelembutan, pada hari ke-0 hingga hari ke-5 semua responden menyatakan bahwa sediaan gel lembut
saat digunakan. Hal ini belum sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan, karena spesifikasi yang
diinginkan adalah sediaan ini sangat lembut saat digunakan. Dan parameter keenam adalah sensasi,
pada hari ke-0 responden menyatakan bahwa sediaan gel memiliki sensasi yang dingin, tetapi saat hari
ke-3 terdapat dua responden yang menyatakan bahwa sediaan gel ini tidak berasa sensasinya,
sedangkan dari keempat responden menyatakan bahwa sediaan gel ini memiliki sensasi dingin. Pada
hari ke-4 dan ke-5 sama seperti hari ke-3, yaitu terdapat dua responden yang menyatakan bahwa
sediaan gel ini tidak berasa sensasinya, sedangkan dari keempat
sediaan gel ini memiliki sensasi dingin.
Praktikum TFS Likuid dan Semisolid, PSF FKUB, 2013-2014
Evaluasi yang dilakukan selain organoleptik, juga dilakukan evaluasi homogenitas, daya sebar,
pH. Pada evaluasi homogenitas, diambil sedikit gel kemudian diletakkan pada kaca objek dan ditutup
dengan kaca objek yang lain, diperoleh sediaan gel yang homogen.kemudian pada uji pH dilakukan
dengan menggunakan kertas pH yang menghasilkan pH sebesar 7,0. Hal ini sudah sesuai dengan
spesifikasi yang diinginkan yaitu 7,0- 8,5. Pada evaluasi daya sebar dilakukan sebanyak tiga kali
replikasi dengan metode memberikan beban pada sediaan yang diletakkan diantara dua lempeng kaca
persegi. Beban yang diberikan mulai dari 0 g, 50 g, 100 g, 150 g, 200 g, dan 250g dengan masingmasing beban diamati perubahannya selama satu menit. Dengan beban rata-rata 0,5066 g (0,0028)
diperoleh hasil daya sebar rata- rata sebagai berikut : hasil 2,9 cm pada beban 0 gram; 3,2 cm pada
beban 50 gram; 3,5 cm pada beban 100 gram; 3,7 cm pada beban 150 gram; 3,8833 cm ( 0,0288)
pada beban 200 gram dan 4,1 cm ( 0,1) pada beban 250 gram. Pada pengujian daya sebar ini, gel
menunjukkan daya sebar sama pada beban 0 g, 50 g, 100 g dan 150 g, dan daya sebar yang relatif
sama pada beban 200 g dan 250 g, karena memiliki standar deviasi yang kecil yaitu kurang dari 10%
atau 0,1.
KESIMPULAN
Formula gel Na diklofenak adalah
NAMA BAHAN
% YANG DIGUNAKAN
DIGUNAKAN UNTUK
1 %
3,5 %
15 %
0,18 %
0,02 %
q.s
Bahan aktif
Gelling agent
Emolien
Pengawet
Pengawet
Pelarut bahan aktif dan
Na diclofenac
CMC Na
Gliserin
Metil paraben
Propil paraben
Etanol 95%
pengawet
Aquades
ad 30
Sediaan gel yang telah dihasilkan dilakukan evaluasi organoleptis, , homogenitas, daya sebar
dan pH. Dari uji organoleptis diperoleh warna bening, tidak berbau, konsistensi kental, bentuk
semisolid, sangat mudah dicuci, sangat lekat di kulit, sangat mudah tersebar di kulit dan
memberikan sensasi dingin serta, sangat nyaman bila dioleskan. Pengujan pH didapatkan pH 7 yang
sesuai dengan spesifikasi pH Na diklofenak yaitu 7,0- 8,5. Uji homogenitas gel menunjukkan hasil
bahwa gel homogen. Pada pengujian daya sebar, gel menunjukkan daya sebar sama pada beban 0 g,
50 g, 100 g dan 150 g, dan daya sebar yang relatif sama pada beban 200 g dan 250 g.
CMC Na berfungsi sebagai gelling agent untuk membantu pembentukan gel. CMC Na ini
termasuk gelling agent derivat selulosa. Gelling agent tersebut digunakan unuk menstabilkan
berbagai sediaan dengan mekanismenya yaitu meningkatkan viskositas.
DAFTAR PUSTAKA