Professional Documents
Culture Documents
Berita Gereja
Ekaristi harian dalam
minggu ini Senin s/d
Kamis Pukul 05.30 di
Gereja. Sabtu pukul
06.00 di Susteran.
Senin, 20 Sep : Pesta
St. Matius, Rasul
Penulis Injil
Rabu, 23 Sept :
Peringatan Wajib St.
Padre Pio dari
Pietrelcina, Imam.
Jumat, 25 Sept :
Novena Tiga Salam
Maria pukul 18.30 di
Gereja
TIDAK DIPERKENANKAN BAGI
UMAT UNTUK MEMARKIRKAN
KENDARAAN DI HALAMAN
RUMAH PINTAR, GPIB GIDEON,
MINI MARKET, DAN LAPANGAN
MAKO BRIMOB.
Gereja Katolik
Paroki Santo Thomas
Kelapadua
halaman 1
han Yesus menegaskan bahwa orang yang besar adalah orang yang bersedia melayani sesamanya.
Para murid itu mengikuti Yesus, tetapi hanya untuk mencapai tujuan
mereka sendiri: agar menjadi orang gede, terhormat, berkedudukan dan syukur-syukur berpangkat. Mereka belum sadar, kalau mau menjadi orang besar,
letaknya bukan pada kedudukuan atau jabatannya, melainkan pada pelayanannya. Yesus memiliki norma hidup dan tujuan yang berbeda. Yesus mulai
menjungkir-balikkan segala norma dan pikiran mereka. Jika seseorang ingin
menjadi yang terdahulu, hendaklah ia menjadi yang terakhir dari semuanya
dan menjadi pelayan dari semuanya (Mrk. 9:35). Norma dunia tidak berlaku
bagi Yesus dan Kerajaan Allah. Gengsi dan ambisi tidak berlaku bagi Yesus.
Karena mereka berada dalam kondisi seperti itu, mereka malu dan tidak mau
mengakui bahwa dirinya belum dapat menangkap maksud dan tujuan Yesus.
Tuhan Yesus sendiri datang ke dunia untuk melayani orang, supaya mereka
menemukan keselamatan. Maka Tuhan Yesus menjelaskan kepada para murid,
bahwa sama seperti Diri-Nya, mereka juga dipanggil untuk melayani dan bukan
dilayani. Demikian kedatangan Yesus bukan hanya melayani, melainkan juga
mesti menderita dan mengorbankan hidup-Nya demi kebaikan dan keselamatan
manusia.
Akhirnya Yesus mengambil anak kecil dan menempatkan di tengah-tengah
mereka, dan berkata: "Barangsiapa menyambut seorang anak seperti ini dalam
nama-Ku, ia menyambut Aku. Dan barangsiapa menyambut Aku, bukan Aku
yang disambutnya, tetapi Dia yang mengutus Aku" (Mrk 9:37). Anak itu pasti
tidak akan memberi hormat atau balas jasa kepada mereka, sebab anak itu belum tahu apa-apa dan belum apa-apa. Dan justru anak-anak itulah yang harus
mendapatkan pelayanan.
Demikian Yesus menegaskan: kebesaran seseorang di dalam Kerajaan Allah
itu terletak dalam semangat pelayanannya, bukan pada kedudukan dan kuasanya. Dan Yesus pun sudah memberikan pengajaran dan teladan yang nyata
kepada kita. Sebab barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan
barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan" (Luk 14:11; 18:14b).
RD. Yustinus Joned S
Penanggungjawab: DPP Paroki St. Thomas - Komsos Penasihat: RD. Robertus Eeng
Gunawan Koordinator: K. Tatik Pelaksana: Sekretariat Paroki Sirkulasi/Iklan:
Pieter Fernandez - 0218715526 Email: warta@thomas.keuskupanbogor.or.id.
Tim Warta menerima sumbangan tulisan berita/non berita dengan maksimum panjang tulisan 2000 karakter
termasuk spasi dikirim via email paling lambat hari Rabu. Tim Warta berhak mengedit tulisan atau tidak
menerbitkan jika mengandung SARA atau bertentangan dengan Etika, Moral, Hukum dan HAM.
Warta Thomas
halaman 2
halaman 3
Itulah tema Retret Pengutusan KEP angkatan ke-7. Setelah menyelesaikan kursus
selama hampir 6 bulan (April - September) maka tibalah puncak dari semua pengajaran Kursus Evangelisasi Pribadi yaitu Retret Pengutusan. Diikuti oleh 49 peserta
dari total 51 peserta. 2 peserta yang berhalangan, harus mengikuti Retret ini tahun
depan. Jumat (11/09/2015) pkl 13.00 wib, peserta berangkat dari Paroki. Diselenggarakan selama 3 hari (11-13 September 2015) bertempat di Wisma Puspanita Ciawi
Bogor.
Retret dimulai dengan misa pembukaan oleh Romo St. Sumardiyo. Dalam homilinya Romo Sumardiyo menegaskan tentang perutusan sebagaimana kita diutus
menjadi pipa-pipa/saluran berkat lewat pelayanan kita. Silanjutkan dengan sesi
demi sesi yang diawali dengan puji-pujian oleh tim PDKK St. Thomas.
Sesi pertama yaitu sesi Pemberitaan injil dan Refleksi Emaus. Dalam Refleksi ini,
peserta diajak menjadi seperti kedua murid Yesus yang dalam perjalanannya
menuju Emaus mengalami Krisis Iman karena kehilangan harapan sejak kematian
Kristus. Pesertapun diminta pergi berdua-dua membagikan pengalaman imannya,
pegumulannya, dan saling menguatkan dan mendoakan. Malam pertama ditutup
dengan Salve dan istirahat malam.
Keesokan paginya, pukul 06.00, peserta berkumpul kembali di kapel untuk Doa
Yesus. Doa Yesus ialah bentuk doa yang sederhana, tetapi mampu membawa kita
pada kedalaman doa yang besar karena hanya terpusat pada Yesus itu sendiri. Sesi
selanjutnya dibawakan oleh Bpk.Antonius Rudy dan Ibu Helena Ririh dari Serang.
Dalam Sesinya kita diingatkan akan kebaikan Kristus yang tetap menerima kita seorang pendosa untuk tetap dipanggil oleh Tuhan menjadi pelayanNya.
Acarapun dilanjutkan dengan Ibadat Tobat, pengakuan dosa dan konseling. Sore
harinya peserta sudah tak sabar
untuk diutus dalam Misa Pengutusan. Misa dipersembahkan oleh
Bapa Uskup, Mgr Paskalis Bruno
Syukur, OFM, bersama konselebran
Rm Eeng dan Rm Sumardiyo. Peserta maju satu persatu menerima
berkat pengutusan agar siap menjadi pewarta kabar baik Kristus.
Uskup berpesan agar kita harus siap
sedia menjadi Pewarta-Pewarta
kebaikan dan kasih Kristus dimanapun dan kapanpun kita berada.
Malam harinya diadakan doa mohon karunia Roh Kudus (Pencurahan Roh Kudus).
Roh Kudus benar-benar hadir dan menjamah setiap pribadi. Beberapa di antaranya
bersaksi bahwa mereka merasakan kasih Tuhan, sukacita dan damai sejahtera yang
luar biasa membuat mereka lebih mencintai Tuhan Yesus. "Seperti diajak menari
oleh Tuhan", demikian sharing dari seorang yang mendapatkan karunia menari.
"Seperti berada di dalam surga, bahagia sekali" ujar salah seorang peserta lain.
Adorasi Sakramen MahaKudus adalah sesi penutup dimana Monstrans dibawa berkeliling memberkati peserta. Roh Kudus memberikan beragam karunia dan adanya
mujizat kesembuhan (fisik dan luka batin).
Minggu pkl 06.00, peserta berkumpul untuk lectio divina (berdoa sambil merenungkan kitab suci), dengan tema BKSN "Melayani dalam Keluarga". Peserta begitu
bersemangat untuk menyingkap ayat-ayat Kitab Suci sambil membagikan pengalaman melayani dalam keluarga mereka. Setelah itu Kepala BPK Bogor, menyampaikan peranan Roh Kudus dalam pelayanan kita. Sungguh mengesankan serius tapi
santai. Lalu, Sosialisasi Progam Kerja oleh Ketua DPP St. Thomas untuk periode 3
tahun ke depan. Disusul oleh evaluasi retret dan Pemilihan Ketua KEP 8. Bp.
G.Cahyo terpilih sebagai ketua dan Ibu Niken Widorini sebagai wakilnya. Peserta
KEP sangat mendukung dan bersemangat sekali untuk melayani di KEP 8. Santap
siang menjadi penutup retret dan peserta kembali pulang ke rumah masing-masing
dengan hati penuh sukacita.
Mau tahu apa kata mereka setelah ikut Retret Perutusan yang super duper seru
ini? Lieke - Luar biasa ikut retret ini, keakraban terjadi satu sama lain, tawa canda
tangis haru melebur jadi satu, membuat kita sadar betapa baiknya Tuhan dan membuka hati kita bahwa Tuhan Yesus selalu menanti kita untuk datang, dan terlebih
membuat kita semakin mengimani Kristus.
Linda - Saya jadi lebih rindu untuk selalu dekat dalam hadiratNya, semoga imanku
juga selalu bertumbuh untukNya dan untuk sesama.
Puji Tuhan, Terima kasih atas semua pihak yang telah turut mendukung & mendoakan pelaksanaan retret ini...Semoga Api Cinta dari Roh Kudus selalu mengobarkan semangat kita untuk selalu melayani dan menjadi pewarta kabar baik dalam
setiap hal yang kita kerjakan. Amin... Tuhan menunggumu untuk ikut di KEP 8 :)
Tuhan Yesus memberkati... (Martha panitia Kep 7)
halaman 4
Ucapan Syukur
Terima kasih serta puji
dan syukur bagi Tuhan
Yesus dan Bunda Maria
atas terkabulnya permohonan kami melalui
Doa Novena 3 Salam
Maria & Doa Rosario
_ Ibu Bambang
halaman 5
Sia-sia membangun gereja dan masjid mewah, jika di sekitarnya masih banyak
orang miskin dan anak-anak yang hidup tanpa pendidikan. Ungkapan Henny Kristianus
(Majalah Hidup, 06 September 2015), relawan dan pegiat pendidikan anak-anak miskin
di pedalaman tentu bukan bermaksud mengecilkan hati umat beserta para gembala yang
ingin membangun rumah ibadah yang megah dan nyaman karena kita pun tidak dilarang
untuk mendapatkannya. Henny Kristianus hanya menggugat kepedulian kita akan
keberadaan kaum miskin khususnya anak-anak tidak berdaya yang ada di sekitar kita.
Mereka sangat memerlukan uluran tangan sesamanya agar dapat menapaki masa-masa
yang rentan namun amat menentukan perjalanan hidupnya kelak. Mereka membutuhkan
pendidikan yang layak, karena hanya cara ini yang dapat membawa mereka pada tingkat
kehidupan yang layak apalagi sentosa.
Bapak dan Ibu warga Paroki Santo Thomas yang budiman, pernahkah kita
membayangkan bila kita dahulu menjadi seperti mereka, atau suatu hari anak-cucu kita
mengalami kepapapan seperti mereka? Pernahkan terpikirkan bahwa sekecil apapun
bantuan yang kita berikan amat berguna bagi sesama kita yang lemah ini ? Sekali lagi
kita diingatkan pada realitas yang dialami sesama kita kaum papa.
Setidaknya ada dua hal yang mendasari tindakan umat untuk mengulurkan tangan
membantu saudara-saudara kita yang kurang beruntung ini. Yang pertama tentu ajaran
cinta kasih yang ditanamkan Yesus Kristus kepada segenap umat-Nya. Kitab Ulangan bab
24:19 menggambarkan secara tepat perihal berbagi kepada kaum miskin : Apabila
engkau menuai di ladangmu, lalu terlupa seberkas di ladang, maka janganlah engkau
kembali untuk mengambilnya; itulah bagian orang asing, anak yatim dan janda - supaya
Tuhan, Allahmu, memberkati engkau dalam segala pekerjaanmu. Tanpa bermaksud
merendahkan siapapun, orang asing, anak yatim dan para janda dalam ayat ini diambil
untuk menggambarkan kaum miskin pada jaman itu. Pesan yang ingin disampaikan ayat
ini bahwa sebagian dari rejeki yang kita miliki adalah hak orang-orang miskin di sekitar
kita.
Hal kedua, Paroki Santo Thomas, gereja kita tercinta mengacu Visi Keuskupan
Bogor, mengemban Visi sebagai communio dari aneka komunitas basis yang beriman
mendalam, solider dan dialogal, memasyarakat dan misioner. Dalam kaitan ini, solider
alias bela rasa kepada sesama sudah semestinya menjadi ciri yang mencuat dari sosok
Gereja di agar keberadaannya sebagai agen cinta kasih dirasakan nyata oleh umat dan
lingkungan di sekitarnya.
Bertolak dari dua hal di atas, Dewan paroki Santo Thomas berniat mengajak seluruh
umat untuk menggalang solidaritas, merelakan sebagian tuaian gandum yang tercecer di
ladang, untuk membantu kaum papa agar mereka dapat mengenyam pendidikan yang
layak guna merenda masa depan mereka. Disadari atau tidak, membantu pendidikan
anak-anak sejatinya merupakan gerakan nyata Bela Gereja, karena dengan
menghantarkan generasi penerus yang sehat dan sejahtera, masa depan Gereja akan
terjamin karena kaum dewasa akan segera surut dan generasi penerus akan tampil
mengambil alih kendali menjaga gereja kita. Demikianlah perjalanan Gereja akan
bergulir dari masa ke masa.
Segenap umat Paroki yang terkasih, kita semua sebagai pribadi maupun kelompok
diundang untuk ambil bagian dari gerakan Bela Gereja melalui gerakan Orang Tua Asuh
(OTA) untuk membantu pendidikan anak-anak kita yang kekurangan. Program ini akan
segera digulirkan. Seksi OTA Bidang Pelayanan DPP akan berperan sebagai mediator dan
pengelola yang mempertemukan calon OTA dengan calon anak asuh. Bapak Ibu dan
Saudara terkasih yang terpanggil berbela rasa dapat menghubungi Koordinator Seksi OTA
Koor
Pemandu Umat
JUMAT, 25/09
SAB, 26/09
MGG, 27/09
18.30
18.00
06.00
LEGIO MARIA
CAROLUS W7
BARTOLOMEUS W6
MGG, 27/09
08.00
MGG, 27/09
MGG, 27/09STASI
18.00
KEP
YULIUS W2
MARIA W5
SEKOLAH PERMATA
BUNDA
RATU ROSARI W9
07.00
YAKOBUS W11
AGNES W12
THERESIA W7
NIKOLAS W1
Tata Bunga
MARIA
W5
Petugas Liturgi
Pkl.
halaman 6
Kadang-kadang kita bertanya-tanya, Apakah yang saya lakukan ini layak? atau
Mengapa Tuhan harus melakukan ini pada saya?
Kisah berikut ini mungkin bisa menjadi penjelasan yang indah.
Seorang anak perempuan bercerita kepada Ibunya bagaimana segala sesuatu yang
dikerjakannya selalu tidak berkenan. Ia gagal dalam pelajaran aljabar, pacarnya
memutuskannya, dan sahabatnya menjauh.
Saat itu, Ibunya sedang membuat cake, dan bertanya pada putrinya apakah ia
menyukai camilan yang dibuatnya. Anak perempuan itu berkata, Benar-benar Bu,
aku sangat menyukai kue buatan Ibu.
Sini, coba cicipi minyak goreng ini, kata Ibunya menawarkan.
Waks, kata putrinya.
Coba dengan telur mentah ini?
Ihh, gak enak, Bu!
Atau mau mencicipi sedikit tepung terigu atau baking soda?
Bu, itu semua kan gak enak!
Lalu, sang Ibu berkata, Ya, semuanya tampak tidak enak bila sendiri-sendiri.
Tetapi ketika semuanya disatukan dengan cara yang benar, akan menjadi sebuah
kue yang enak!
Tuhan pun bekerja dengan cara yang sama. Sering kali kita bertanya kenapa Dia
membiarkan kita melalui masa-masa sulit dan tidak menyenangkan. Tetapi Tuhan
tahu bahwa ketika Dia menempatkan hal-hal itu semua dalam rangka-Nya, mereka
selalu bekerja untuk kebaikan!
Kita hanya harus percayak kepada-Nya, bahwa pada akhirnya, semuanya akan
membuat segala sesuatu indah pada waktunya. (Tatik inspire)
Pengumuman Perkawinan
Stevanus Budi Nugroho dariParoki St. Gabriel Bandung denagn Dewi
Anggita Sari dari Paroki St. Thomas Kelapadua
Rahmat Ardian dari Paroki Katedral Roh Kudus Denpasar dengan Christina
Ike Kurniasih dari Lingkungan St. Nikolas
Marcellinus Gigih Suprayitno daro Paroki St. Yohanes Vianny Cilangkap
dengan Emilia Catur Udiah Krismeiyanti dari Lingkungan St. Yulius
Leonard Nikolas dari Paroki St. Thomas Kelapadua dengan Angelina Cindy
Aprilia Hiemawan dari Paroki St. Antonius Padua Bidaracina Jakarta
Stefanus Sandy Indrawan Pradipta dari Paroki St. Anna Duren Sawit
dengan Maria Merdeka Maru dari Lingkungan St. Yohanes De Britto
#1
Ivan Ignatius Simamora dari Paroki St. Thomas dengan Lucia Ekaristiyanti
dari Paroki Pancoran Mas Depok
Ignatius Aditya Agung Wijaya dari paroki St. Paulus Depok dengan Maria
Elizabeth Rini Puspitasari dari Lingkungan St. Yustinus
Yoseph Dittya Putra Gattiono dari Paroki St. Yusuf Pekerja Magelang
dengan Isabella Veronica dari Lingkungan St. Agnes
Maria Floriany dari Paroki St.Thomas Kelapadua dengan Agustinus
Widyarto dari paroki St. Antonius Padua Bidaracina Jakarta
#2
Juiventus Tintus Edgardi Bayu dari Paroki St. Thomas Kelapadua dengan
Theresia Beatrik Victory dari Paroki St. Gabriel Pulo Gebang Jakarta
Timur.
#3
Bagi umat yang mengetahui adanya halangan atas rencana perkawinan tersebut;
WAJIB memberitahukan kepada Pastor Paroki.
halaman 7
SEKSI
Kerasulan
Keluarga
PDKK
OMK
PRISKAT
Tgl
halaman 8
21/09
22/09
23/09
24/09
25/09
26/09
27/09