You are on page 1of 10

ILMUPERUNDANGUNDANGAN

LembagaNonStruktural
KomisiPenyiaranIndonesia

MeutiaRifaRahadina
1206265640

UniversitasIndonesia
FakultasHukum

Depok
2014

I. LembagaNonStruktural
A. DasarPembentukanLNSdanKewenangannya
Lembaga nonStruktural adalah lembaga yangdibentuk untukmembantu
tugaspemerintahdaerahdalammelaksanakantugasnyaterutamauntukmerespon,
tuntutanataspenerapangoodgovernance,melaksanakanfungsikhususyangtidak
dapat dilaksanakan secara reguler yang memerlukan penanganan secara
independen diluar struktur pemerintahan dan berada dalam koordinasi dan
fasilitasi perangkat daerah / Pemerintah Daerah dengan dukungan dana dari
APBD dan sumber lainnya.1 Lembaga Non Struktural (LNS) dibentuk
berdasarkanPeraturan Perundangundangan,yangsifatnya sebagaipenunjang.
BerikuturaianmengenaidasarpembentukanLNStersebut:
1. LNS yang dibentuk berdasarkan Undang undang Dasar Negara Tahun
1945,berartikewenanganLNSinidiaturdalam UUD,danrincidalam
UU, meskipun demikian, pengangkatan para anggotanya ditetapkan
dengan Keputusan Presiden, karena Presiden merupakan pejabat
administrasiNegaratertinggi.
2. LNSyangdibentukberdasarkanUndangundang,haliniberartisumber
kewenangan LNS ini merupakan amanat suatu Undangundang. Proses
pemberiankewenangankepadaLNSLNSinimelibatkanperanDPRdan
Presiden.Olehkarenaitu,pembubaranataupengubahanbentukorganisasi
dankewenangannyamemerlukanketerlibatanDPRdanPresiden.
3. LNS yang dibentuk berdasarkan Peraturan Pemerintah, LNS yang
dibentuk berdasarkan PP bebarti pembentukan, perubahan, ataupun
pembubarannya harus pula dilakukan dengan Peraturan Pemerintah.

http://biroorganisasi.jogjaprov.go.id/index.php?
option=com_content&view=article&id=122&Itemid=106diunduhpada23November2014pukul
7:26

Pengaturan lebih lanjut mengenai organisasi LNS ini biasanya juga


dituangkandalamPeraturanPresidenyangbersifatRegeling.
4. LNSyangdibentukberdasarkanKeputusanPresiden/PeraturanPresiden,
dalamkerangkaini,kewenanganLNSmurnidariPresidensebagaikepala
pemerintahan, sehingga proses pembentukannya merupakan manifestasi
hakprerogativePresiden.2
B. FungsifungsiYangDiembanLembagaNonStruktural(LNS):
1. Sebagailembagapenunjang,makasecaraumumfungsiLNSjugabersifat
melengkapifungsilembaganegarafundamental.BerdasarkanLNSyang
telahteridentifikasitersebutdiatas,fungsifungsiyangdiembanolehLNS
dapatdikategorikansebagaiberikut:
2. Memberikan masukan, saran dan juga rekomendasi terhadap berbagai
usahaperubahanyangdilakukanolehPemerintahdalambidangekonomi,
sosial, politik, hukum, maupun budaya. LNS seperti ini dapat
dikategorikansebagaiLNSadvisory.
3. Melakukanevaluasiterhadapberbagaikebijakanyangakanataupuntelah
dijalankan oleh Pemerintah. Dalam kerangka ini, LNS merupakan
penyeimbang terhadap berbagai kebijakan Pemerintah, sehingga dapat
disebutjugasebagaiLNSevaluator.
4. Menerapkan berbagai kebijakan Pemerintah terutama yang menyangkut
terwujudnya penegakan dan kepastian hukum, meningkatkan
kesejahteraanrakyat,danjugapengembangankehidupansosialbudayadi
Indonesia.3
II. AnalisaKomisiPenyiaranIndonesia
A. DasarPembentukanKPI

2011

AbdulMuis,Jurnal:PerlunyaPenataanKembaliLembagaNonStruktural,ed.1Mei

DeputiMenteriSekertarisNegaraBidangHubunganKelembagaan,ProfilLembagaNon
StrukturaldiIndonesia,(Jakarta:2010)hlm.3

UndangundangPenyiaranNomor32Tahun2002merupakandasarutama
bagi pembentukan Komisi Penyiaran Indonesia (KPI). Semangatnya adalah
pengelolaansistempenyiaranyangmerupakanranahpublikharusdikelolaoleh
sebuah badan independen yang bebas dari campur tangan pemodal maupun
kepentingankekuasaan.
Berbeda dengan semangat dalam Undangundang penyiaran sebelumnya,
yaitu Undangundang No. 24 Tahun 1997 pasal 7 yang berbunyi "Penyiaran
dikuasai oleh negara yang pembinaan dan pengendaliannya dilakukan oleh
pemerintah",menunjukkanbahwapenyiaranpadamasaitumerupakanbagiandari
instrumen kekuasaan yang digunakan untuk sematamata bagi kepentingan
pemerintah.
ProsesdemokratisasidiIndonesiamenempatkanpubliksebagaipemilikdan
pengendali utama ranah penyiaran. Karena frekuensi adalah milik publik dan
sifatnyaterbatas,makapenggunaannyaharussebesarbesarnyabagikepentingan
public, artinya adalah media penyiaran harus menjalankan fungsi pelayanan
informasi publik yang sehat. Informasi terdiri dari bermacammacam bentuk,
mulai dariberita, hiburan, ilmu pengetahuan, dll. Dasar darifungsipelayanan
informasi yang sehat adalah seperti yang tertuang dalam Undangundang
PenyiaranNomor32Tahun2002yaituDiversityofContent(prinsipkeberagaman
isi)danDiversityofOwnership(prinsipkeberagamankepemilikan).
Kedua prinsip tersebut menjadi landasan bagi setiap kebijakan yang
dirumuskanolehKPI.Pelayananinformasiyangsehatberdasarkan Diversityof
Content (prinsip keberagaman isi) adalah tersedianya informasi yang beragam
bagi publik baik berdasarkan jenis program maupun isi program. Sedangkan
DiversityofOwnership(prinsipkeberagamankepemilikan)adalahjaminanbahwa
kepemilikanmediamassayangadadiIndonesiatidakterpusatdandimonopoli
oleh segelintir orang atau lembaga saja. Prinsip Diversity of Ownership juga
menjaminiklimpersainganyangsehatantarapengelolamediamassadalamdunia
penyiarandiIndonesia.
Apabila ditelaah secara mendalam, Undangundang no. 32 Tahun 2002
tentangPenyiaranlahirdenganduasemangatutama,pertamapengelolaansistem

penyiaran harus bebas dari berbagai kepentingan karena penyiaran merupakan


ranahpublikdandigunakansebesarbesarnyauntukkepentinganpublik.Kedua
adalahsemangatuntukmenguatkanentitaslokaldalamsemangatotonomidaerah
denganpemberlakuansistemsiaranberjaringan.
Maka sejak disahkannya Undangundang No. 32 Tahun 2002 terjadi
perubahan fundamental dalam pengelolaan sistem penyiaran di Indonesia.
PerubahanpalingmendasardalamsemangatUUtersebutadalahadanya limited
transferofauthoritydaripengelolaanpenyiaranyangselamainimerupakanhak
ekslusif pemerintah kepada sebuah badan pengatur independen (Independent
regulatory body) bernama Komisi Penyiaran Indonesia (KPI). Independen
dimaksudkan untuk mempertegas bahwa pengelolaan sistem penyiaran yang
merupakan ranah publik harus dikelola oleh sebuah badan yang bebas dari
intervensimodalmaupunkepentingankekuasaan.Belajardarimasalaludimana
pengelolaansistempenyiaranmasihberadaditanganpemerintah(padawaktuitu
rejimordebaru),sistempenyiaransebagaialatstrategistidakluputdarikooptasi
negara yang dominan dan digunakan untuk melanggengkan kepentingan
kekuasaan. Sistem penyiaran pada waktu itu tidak hanya digunakan untuk
mendukunghegemonirejimterhadappublikdalampenguasaanwacanastrategis,
tapi juga digunakan untuk mengambil keuntungan dalam kolaborasi antara
segelintirelitpenguasadanpengusaha.
Terjemahan semangat yang kedua dalam pelaksanaan sistem siaran
berjaringan adalah, setiap lembaga penyiaran yang ingin menyelenggarakan
siarannyadisuatudaerahharusmemilikistasiunlokalatauberjaringandengan
lembagapenyiaranlokalyangadadidaerahtersebut.Haliniuntukmenjamintidak
terjadinya sentralisasi dan monopoli informasi seperti yang terjadi sekarang.
Selain itu, pemberlakuan sistem siaran berjaringan juga dimaksudkan untuk
merangsang pertumbuhan ekonomi daerah dan menjamin hak sosialbudaya
masyarakat lokal. Selama ini sentralisasi lembaga penyiaran berakibat pada
diabaikannya hak sosialbudaya masyarakat lokal dan minoritas. Padahal
masyarakatlokaljugaberhakuntukmemperolahinformasiyangsesuaidengan
kebutuhan polik, sosial dan budayanya. Disamping itu keberadaan lembaga

penyiaran sentralistis yang telah mapan dan berskala nasional semakin


menghimpit keberadaan lembagalembaga penyiaran lokal untuk dapat
mengembangkanpotensinyasecaralebihmaksimal.Undangundangno.32Tahun
2002dalamsemangatnyamelindungihakmasyarakatsecaralebihmerata.4
DasarhukumdibentuknyaKPI:
1. UndangundangNo.32Tahun2002TentangPenyiaran
2. Keputusan Presiden Nomor 267/M tertanggal 23 Tahun 2003 tentang
PenetapanAnggotaKomisiPenyiaranIndonesia.
3. PeraturanPresidenNo.26Tahun2005TentangHonorariumBagiKetua,
Wakil Ketua, dan Anggota Komisi Penyiaran Indonesia ditetapkan pada
tanggal21Maret2005.
PeraturanlainyangberkaitandenganKomisiPenyiaranIndonesia:
1. PeraturanMenteriNo.9Tahun2013tentangKomunikasidanInformasi
B. SifatdanKedudukan
1. BersifatIndependenmengaturhalhalmengenaipenyiaran.
2. TerdiriatasKPIPusatdanKPIDaerah(tingkatprovinsi).
3. Dalammenjalankanfungsi,tugas,wewenangdankewajibannya,KPIPusat
diawasiolehDewanPerwakilanRakyatRepublikIndonesia.
4. BertanggungjawabsecarasubstantifkepadaDPRdansecaraadministratif
kepadaPresiden.5
C. KlasifikasiKPIditinjaudariAspekKelembagaanPemerintah
Lembaga non Struktural tidak diatur dalam UndangUndang Nomor 39
Tahun2008tentangKementerianNegara.
Sedangkan Pasal 1 ayat (13) Undangundang No. 32 Tahun 2002
menyatakan,
KomisiPenyiaranIndonesiaadalahlembaganegarayangbersifat
independen yang ada di pusat dan di daerah yang tugas dan
wewenangnyadiaturdalamUndangundanginisebagaiwujudperan
sertamasyarakatdibidangpenyiaran.
SehinggadapatdisimpulkanbahwaKPIadalahLembagaPemerintah
4

http://www.kpi.go.id/index.php/dasarpembentukandiunduhpada23November2014
pukul7:57
5
Op.cit,hlm.79

nonStruktural.
D. Tugas,FungsidanKewenanganKPI
BerdasarkanPasal7ayat(4)UndangundangNo.32Tahun2002tentang
Penyiarandikatakanbahwa,
Dalam menjalankan fungsi, tugas, wewenang dan kewajibannya,
KPI Pusat diawasi oleh Dewan Perwakilan Rakyat Republik
Indonesia,danKPIDaerahdiawasiolehDewanPerwakilanRakyat
DaerahProvinsi.
1. Tugas
BerdasarkanPasal8ayat(3)UndangundangNo.32Tahun2002tentang
Penyiaran,KPImempunyaitugasdankewajibansebagaiberikut:
a. Menjamin masyarakat untuk memperoleh informasi yang layak dan
benarsesuaidenganhakasasimanusia.
b. Ikutmembantupengaturaninfrastrukturbidangpenyiaran.
c. Ikutmembanguniklimpersainganyangsehatantarlembagapenyiaran
danindustriterkait.
d. Memelihara tatanan informasi nasional yang adil, merata, dan
seimbang.
e. Menampung, meneliti, dan menindaklanjuti aduan, sanggahan, serta
kritikdanapresiasimasyarakatterhadappenyelenggaraanpenyiaran.
f. Menyusun perencanaan pengembangan sumber daya manusia yang
menjaminprofesionalitasdibidangpenyiaran.
Dalampelaksanaantugasnya,KPIdibantuolehsekretariattingkateselonII
yangstafnyaterdiridaristafpegawainegerisipilsertastafprofesionalnonPNS.
KPImerupakanwujudperansertamasyarakatberfungsimewadahiaspirasiserta
mewakili kepentingan masyarakat akan penyiaran harus mengembangkan
programprogramkerjahinggaakhirkerjadenganselalumemperhatikantujuan
yangdiamanatkanUndangundangNomor32tahun2002Pasal3:6

http://www.kpi.go.id/index.php/20120503144406/20120503144438/profilkpi
diunduhpada23November2014pukul8:30

"Penyiarandiselenggarakandengantujuanuntukmemperkukuhintegrasi
nasional, terbinanya watak dan jati diri bangsa yang beriman dan
bertaqwa, mencerdaskan kehidupan bangsa, memajukan kesejahteraan
umum,dalamrangkamembangunmasyarakatyangmandiri,demokratis,
adil,dansejahtera,sertamenumbuhkanindustripenyiaranIndonesia."
KPI mendapatkan sebuah Sekrertaris Jendral dengan dikeluarkan Surat
Keputusan

Menteri

Komunikasi

dan

Informasi

No.51

A/KEP/M.KOMINFO/8/2004tentangorganisasidantatakerjasekretariatKomisi
PenyiaranIndonesiaPusatdengantingkateselonIuntuksekretariatKPIsesuai
dengan bebantugas dankewenanganKPI.Strukturorganisasi sekretarian KPI
Pusat:

Gambar1.1.StrukturorganisasisekretarianKPIPusat
BerdasarkanPasal4ayat(1)PeraturanMenteriNo.9Tahun2013tentang
KomunikasiInformasi,dikatakan bahwastrukturorganisasiSekretariat Komisi
PenyiaranIndonesiaPusatterdiriatas:
a. BagianPerencanaan,Hukum,danHubunganMasyarakat;
b. BagianVerifikasiPerizinandanData;
c. BagianFasilitasiPengaduandanPenjatuhanSanksi;dan
d. BagianUmum.
Terkaittugasnya,diaturdalamPasal2yaitu, SekretariatKomisiPenyiaran
Indonesia Pusat mempunyai tugas melaksanakan pelayanan teknis dan
administratif kepada Komisi Penyiaran Indonesia Pusat dalam
menyelenggarakanfungsidanwewenangnya.

2. Fungsi

Komisi Penyiaran Indonesa memiliki fungsi untuk mewadahi aspirasi


masyarakat serta mewakili kepentingan masyarakat akan penyiaran. Berikut
fungsiSekretariatKPIPusat:
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2,
SekretariatKomisiPenyiaranIndonesiaPusatmenyelenggarakanfungsi:

Penyusunanrencana,program,anggaran,danpelaporan
Penyusunanperaturanperundangundangandanprodukhukumkomisi

penyiaranIndonesia
Pelaksanaanhubunganmasyarakatdankerjasama
Pelaksanaanverifikasidandokumentasiperizinanpenyelenggaraan

penyiaran
Pengelolaandatadaninformasi
Fasilitasi kegiatan pemantauan dan pengaduan sebagaimana diatur

dalamPeraturanperundangundangan
Fasilitasipenjatuhansanksisebagaimanadiaturperundangundangan
Pelaksanaan urusan keuangan, perlengkapan, ketatausahaan, dan

kepegawaian.
3. Kewenangan
BentukkewenanganyangdilakukanolehKPIadalah kewenangansecara
Delegasi, yaitu pelimpahan suatu wewenang yang telah ada oleh Badan atau
Jabatan TUN yang telah memperoleh suatu wewenang pemerintahan secara
atributif kepada Badan atau Jabatan TUN lainnya. Jadi, suatu delegasi selalu
didahului oleh adanya sesuatu atribusi wewenang. karena Delegasi diikuti dengan
penyerahan tanggung jawab, maka penerima delegasi (KPI) akan bertanggung
jawab penuh atas kewenangan delegasi yang diterimanya.
KPImempunyaiwewenangsebagaiberikut:
Menetapkanstandarprogramsiaran
Menyusunperaturandanmenetapkanpedomanperilakupenyiaran
Mengawasi pelaksanaan peraturan dan pedoman perilaku penyiaran

sertastandarprogramsiaran
Memberikan sanksi terhadap pelanggaran peraturan dan pedoman

perilakupenyiaransertastandarprogramsiaran
Melakukankoordinasidan/ataukerjasamadenganpemerintah,lembaga
penyiaran,danmasyarakat.7

UndangundangNo.32Tahun2002tentangPenyiaran

MengenaiKomisiPenyiaranTingkatDaerah,diaturolehUndangundang
KPIdaerahdimasingmasingprovinsi.
F. PertanggungJawabanBerdasarkanUndangundangNo.32Tahun2002
tentangPenyiaran
1. Pasal53
a. KPI Pusat dalam menjalankan fungsi, wewenang, tugas, dan
kewajibannya bertanggung jawab kepada Presiden dan menyampaikan
laporankepadaDewanPerwakilanRakyatRepublikIndonesia.
b. KPI Daerah dalam menjalankan fungsi, wewenang, tugas, dan
kewajibannyabertanggungjawabkepadaGubernurdanmenyampaikan
laporankepadaDewanPerwakilanRakyatDaerahProvinsi.
2. Pasal54
Pimpinanbadanhukumlembagapenyiaranbertanggungjawabsecara
umum atas penyelenggaraan penyiaran dan wajib menunjuk penanggung
jawabatastiaptiapprogramyangdilaksanakan.
G. ProdukHukumKPI
1. Keputusan KPI No.45 Tahun 2014 tentang Petunjuk Pelaksanaan
TerkaitPerlindunganKepentinganPublik,SiaranJurnalistik,Iklan,dan
PemilihanUmum
2. PedomanPerilakuPenyiarandanStandarProgramSiaran(P3&SPS)
3. PedomanRekrutmenKomisiPenyiaranIndonesia
SumberKewenangandariPeraturanyangDikeluarkanOlehKPI

You might also like