Professional Documents
Culture Documents
Propanolol
Obat antihipertensi,
pencegahan migrain
angina,
aritmia,
dan
Komposisi:
Propranolol
10;
tiap
Propranolol HCl 10 mg
Propranolol
40;
tiap
Propranolol HCl 40 mg
tablet
mengandung
tablet
mengandung
Propanolol
Farmakologi:
Propranolol adalah suatu obat penghambat betaadrenoseptor yang terutama digunakan untuk
terapi takiaritma dan antiangina. Propranolol
memiliki khasiat menghambat kecepatan konduksi
impuls dan mendepresi pembentukan fokus
aktopik. Perbedaannya dengan kinidin adalah
Propranolol tidak memiliki efek antikolinergik,
sehingga
tidak
mengakibatkan
takikardia
paradoksal.
Propranolol
Indikasi:
Angina
Aritmia
Hipertensi
Pencegahan migrain
Kontraindikasi:
Penderita asma bronkial dan penyakit paru obstruktif
menahun yang lain.
Penderita asidosis metabolik (diabetes militus ).
Penderita dengan payah jantung termasuk payah jantung
terkompensasi dan yang cadangan kapasitas jantung kecil.
Kardiogenik syok.
Bila ada "atrio-ventricular (A-V) blok " derajat 2 dan 3.
Propranolol
Dosis:
Dewasa :
Angina : oral 10 - 20 mg, 3 - 4 kali sehari, setiap 3 - 7 hari
dosis dapat ditingkatkan.
Aritmia : oral 10 - 20 mg, 3 - 4 kali sehari, dosis dapat
ditingkatkan bila diperlukan.
Hipertensi : oral 20 mg, 3 -4 kali sehari atau 40 mg , 2 kali
sehari, bila diperlukan dosis dapat ditingkatkan.
Migrain : oral 20 mg, 3 - 4 kali sehari, bila diperlukan dosis
dapat ditingkatkan.
Anak-anak :
Aritmia : oral 0,5 mg/kg BB perhari dibagi 3 - 4 kali
pemberian.
Hipertensi : 1 - 3 mg/kg BB/hari dibagi 3 kali pemberian.
Propranolol
Efek Samping:
Kardiovascular : bradikardia, gagal jantung kongestif,
blokade
A-V,
hipotensi,
tangan
terasa
dingin,
trombositopenia, purpura, insufisiensi arterial.
Susunan saraf pusat : rasa capai, lemah dan lesu ( paling
sering), depresi mental/insomnia, sakit kepala, gangguan
visual, halusinasi.
Gastrointesnial : mual, muntah, mulas, epigastric distress,
diare, konstipasi ischemic colitis, flatulen.
Pernafasan : bronkospasme.
Hematologik
:
diskarasia
darah
(trombositopenia,
agranulositosis).
Lain-lain: gangguan fungsi seskual, impotensi, alopesia,
mata kering, alergi.
Propranolol
Peringatan dan Perhatian:
Jangan diberikan pada wanita hamil dan menyusui kecuali bila sangat
dibutuhkan.
Bagi penderita yang minum Propranolol dan akan dibius (anestesi
umum) harus diberitahukan kepada dokternya.
Bila terjadi bradikardia dan hipotensi maka Propranolol harus dihentikan,
bila perlu ditanggulangi dengan injeksi intravena 1 - 2 mg atropin dan
bila perlu dilanjutkan dengan suatu stimulans beta-reseptor seperti
misalnya injeksi intravena mula-mula 25ug isoprenalin atau injeksi
intravena 0,5mg orciprenalin.
Hati-hati bila diberikan pada penderita renal failure
Hati-hati bila digunakan bersama obat antiaritmia lain.
Keamanan dan keefektifan pada anak-anak belum diketahui dengan
pasti.
Hati-hati bila diberikan pada penderita gangguan fungsi hati, non-alergic
bronchospasm (seperti : bronkitis kronis, emfisema), bedah mayor,
diabetes, hipoglikemia, thyrotoxicosis, wolff parkinson white syndrome).
Propranolol
Interaksi Obat:
Aluminium
hidrosida
gel
mengurangi
absorpsi
Propranolol didalam usus.
Etanol memperlambat absorpsi Propranolol
Fenitoin, fenobarbital dan rifampin mempercepat
klirens Propranolol
Bila diberikan bersama klorpromazin akan menaikkan
kadar kedua obat tersebut didalam plasma.
Klirens antipirin, lidokain dan teofilin akan berkurang
bila diberikan bersama dengan Propranolol.
Simetidin akan mengurangi metabolisme Propranolol di
dalam
hati,
memperlambat
eliminasi
dan
meningkatkan kadar di dalam plasma.
Insulin
Insulin disintesis oleh sel pulau Langerhans dari proinsulin.
Indikasi penggunaan insulin eksogen:
Diabetes tipe I
Diabetes tipe II jika pilihan terapi lain tidak dapat mengontrol
kadar glukosa darah
DM gestational dan penderita DM yang hamil
Ketoasidosis diabetikum
Hiperglikemik hiperosmolar non ketotik
Penderita DM yang mendapat nutrisi parenteral atau yang
memerlukan suplemen tinggi kalori, untuk memenuhi kebutuhan
energi yang meningkat
Gangguan fungsi hati atau ginjal yang berat
Kontraindikasi atau hipersensitivitas terhadap obat hipoglikemik
oral
Insulin
Jenis insulin:
Fast acting
Intermediate acting
Long acting
Insulin
Fast acting; absorbsi cepat, digunakan untuk
mengontrol glukosa darah selama makan dan
untuk mengoreksi glukosa darah yang tinggi
Rapid Acting Insulin Analogs (Insulin Aspart, Insulin
Lyspro, Insulin Glulisine)
Onset kerja 5-15 menit
Puncak kerja 1-2 jam
Durasi kerja 4-6 jam
Regular Human Insulin
Onset kerja jam 1 jam
Puncak kerja 2-4 jam
Durasi kerja 6-8 jam
Insulin
Intermediate acting; absorbsi lebih lambat,
namun bertahan lebih lama, digunakan untuk
mengontrol glukosa darah selama malam hari
saat puasa dan diantara waktu makan
NPH Human Insulin
Onset 1-2 jam
Puncak kerja 4-6 jam
Durasi kerja >12 jam
Pre Mixed Insulin; NPH + Regular Human Insulin
atau Rapid Acting Insulin Analog
Insulin
Long acting; absorbsi lambat, memiliki efek
yang stabil sepanjang hari, digunakan untuk
mengontrol glukosa darah selama malam hari
saat puasa dan diantara waktu makan
Long Acting Insulin Analogs (Insulin Glargine,
Insulin Detemir)
Onset 1 jam 2 jam
Durasi kerja 12-24 jam (Insulin Detemir) atau 24
jam (Insulin Glargine)
Insulin
Dosis
Insulin
Efek Samping
Hipoglikemia
Lipoatrofi
Lipohipertrofi
Alergi sistemik atau lokal
Resistensi insulin
Edema insulin
Sepsis