Professional Documents
Culture Documents
Abstrak - Ketidakseimbangan mesin yang berputar umumnya terjadi pada rotor. Hal tersebut menyebabkan
terbentuknya eksitasi harmonik. Eksitasi harmonik yang terjadi pada rotor, dapat mengganggu pada sistem
operasi dan struktur rotor. Seiring dengan semakin besarnya kecepatan operasi rotor, gaya ketidakseimbangan
pada rotor tersebut akan semakin besar. Oleh karena itu, dibutuhkan penyeimbangan pada rotor sehingga rotor
dapat beroperasi dalam keadaan seimbang. Dalam proses penyeimbangan, dibutuhkan massa koreksi yang akan
diletakkan pada permukaan rotor dengan besar dan posisi yang tepat. Suatu pengukuran diperlukan karena
penentuan besar dan posisi dari massa koreksi tidak dapat dilakukan secara langsung. Pada makalah ini penulis
memanfaatkan LabVIew untuk membuat program yang dapat menentukan besar dan posisi dari massa koreksi
yang akan ditambahkan pada permukaan rotor sehingga tercapai keseimbangan. Dari hasil tersebut proses
penyeimbangan rotor akan dapat dilakukan dengan cara yang lebih mudah.
Kata kunci: Massa Koreksi, Penyeimbangan Rotor, LabVIEW
I. PENDAHULUAN
Mesin merupakan perlengkapan utama dalam seluruh
industri di dunia. Mesin dapat dikatakan sangat bermanfaat
apabila pekerjaan yang sulit dapat diselesaikan dengan
waktu yang relatif singkat. Untuk itu, dibutuhkan mesin
yang memiliki ketahanan uji yang baik. Ketahanan uji dapat
dilihat pada keseimbangan yang dimiliki oleh rotor pada
mesin tersebut. Suatu mesin dapat dikatakan seimbang
apabila nilai residual unbalance mesin tersebut memenuhi
standar.
Pada mesin yang berputar umumnya memiliki
ketidakseimbangan. Hal tersebut menyebabkan terbentuknya
eksitasi harmonik. Eksitasi harmonik yang terjadi pada
mesin yang berputar, membuat gangguan pada sistem
operasi mesin atau dapat mengganggu keamanan struktur
mesin apabila terjadi amplitudo getaran yang besar [1]. Oleh
karena itu, perlu dilakukan penyeimbangan (balancing) pada
mesin. Proses balancing yang dilakukan sebelumnya relatif
lebih rumit. Oleh karena itu, pada penelitian kali ini, penulis
mencoba mengaplikasikan LabVIEW dalam proses
penyeimbangan mesin.
II. KAJIAN PUSTAKA
A. Ketidakseimbangan yang Berputar
Massa tak seimbang pada komponen mesin yang berputar
(Rotating Equipment) akan menimbulkan gaya sentrifugal
yang menjadi salah satu sumber getaran. Kondisi tak
seimbang merupakan sumber utama getaran pada mesin
dengan elemen yang berputar.
Ketidakseimbangan pada rotor dapat diartikan sebagai
suatu kondisi yang terjadi saat getaran atau gerakan
diberikan pada bearing rotor tersebut sebagai hasil dari gaya
sentrifugal. Gaya sentrifugal dihasilkan ketika pusat massa
pada rotor tidak sesuai dengan pusat rotasi [2].
ISSN 0853-0823
1. Ketidakseimbangan Statik
Bila semua massa yang membuat tidak seimbang terletak
pada satu bidang, seperti pada keping rotor yang tipis, maka
resultan ketidakseimbangan adalah gaya radial tunggal [4].
Seperti ditunjukkan dalam Gambar 2, ketidakseimbangan
jenis ini dapat dideteksi lewat tes statik di mana gabungan
roda-poros itu diletakkan pada sepasang batang horizontal.
Roda akan berputar ke posisi dimana titik yang berat berada
langsung di bawah poros. Karena ketidakseimbangan
macam ini dapat dideteksi tanpa memutar roda, maka
ketidakseimbangan ini disebut ketidakseimbangan statik.
Pada penyeimbangan statik, proses penyeimbangan
dilakukan pada satu bidang penyeimbangan. Metode yang
dilakukan penulis adalah metde sudut fase. Prosedur yang
perlu dilakukan pada metode ini adalah:
1. Putar rotor pada putaran tertentu kemudian ukur
amplitudo (R0) dan sudut fase (0) dari getaran awal
yang terjadi.
2. Pasang massa coba sebesar mc pada posisi sembarang
dan putar rotor dengan kecepatan putar yang sama
dengan prosedur pertama, kemudian ukur amplitudo
(R1) serta sudut fasa (1) getaran yang terjadi.
Berdasarkan data pengukuran yang diperoleh, selanjutnya
dilakukan perhitungan dengan menggunakan
diagram
vektor. Didapat amplitudo getaran massa coba seperti pada
persamaan
151
(1)
2. Ketidakseimbangan Dinamik
Bila ketidakseimbangan itu muncul pada lebih dari satu
bidang, maka hasilnya adalah sebuah gaya dan momen putar
dan disebut ketidakseimbangan dinamik [4]. Seperti yang
telah dijelaskan sebelumnya, suatu tes statik dapat
mendeteksi gaya yang dihasilkan itu, tetapi momen putarnya
tidak dapat terdeteksi tanpa memutar rotor. Sebagai contoh,
perhatikan suatu batang dengan dua piringan (disk) seperti
yang terlihat pada Gambar 3. Bila kedua massa yang akan
membuat tidak seimbang adalah sama dan terpisah 180,
maka rotor akan seimbang secara statik terhadap sumbu
batang. Namun, bila rotor berputar maka tiap piringan yang
tidak seimbang akan menghasilkan gaya sentrifugal yang
berputar, dan berusaha memutar batang pada bantalannya
(bearings) [4].
C. LabVIEW
LabVIEW (Laboratory Virtual Instrument Engineering
Workbench) merupakan suatu program pengembangan dari
bahasa pemrograman visual yang dikeluarkan National
Instruments.
Tujuan
dari
program
ini
adalah
mengotomatisasi pengolahan dan penggunaan alat ukur
dalam skala laboratorium. Umumnya, LabVIEW digunakan
untuk akuisisi data, kontrol alat dan otomasi industri pada
berbagai operating system seperti Microsoft Windows,
berbagai versi UNIX, Linux, dan Mac OS.
Dengan menggunakan LabVIEW, pengguna dapat
mendesain suatu sistem yang menyerupai sistem aslinya.
LabVIEW adalah sebuah sistem pemrograman yang terbuka
dan fleksibel, sehingga pengguna dapat menghubungkannya