Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
setiap tahunnya. Sebesar 40 60% pasien yang mengalami gagal ginjal kronik
harus menjalani hidup dengan bergantung pada cuci darah (hemodialisis).3
Survei Perhimpunan Nefrologi Indonesia (Pernefri) tahun 2013 Indonesia
termasuk dalam urutan ke-4 sebagai negara dengan penderita gagal ginjal
terbanyak di dunia, setiap tahunnya terdapat 200.000 kasus baru gagal ginjal
kronik dan pasien yang membutuhkan cuci darah atau hemodialisis setiap
tahun sekitar 100.000 orang. Prevalensi gagal ginjal kronik sebesar 12,5%
atau sebesar 25 juta penduduk di Indonesia yang mengalami penurunan fungsi
ginjal dan sebesar 16 juta orang mengalami gagal ginjal kronik yang sudah
pada tahap akhir dengan Case Fatality Rate (CFR) sebesar 80%.4
Tingginya kematian akibat gagal ginjal kronik dipicu karena pada awalnya
penderita gagal ginjal kronik tidak menyadari bahwa mereka menderita
penyakit ini. Gagal ginjal kronik merupakan penyakit yang bersifat
asimptomatik (tidak menunjukkan gejala klinis) pada awal perjalanan
penyakit. Apabila tidak dideteksi sejak dini dan tidak ditangani dengan tepat,
maka penyakit gagal ginjal kronik dapat berkembang menjadi stadium akhir
dengan laju penyaringan glomerulus atau Glomerular Filtration Rate(GFR)
kurang dari 15 ml/menit/1.73m2 yang dapat berakibat kematian pada
penderita.5
Penyakit gagal ginjal kronik adalah suatu keadaan yang tidak akan bisa
kembali sembuh / baik, satu hal yang bisa dilakukan adalah memperlambat
perkembangan gagal ginjal kronik menjadi gagal ginjal terminal. Hal ini bisa
dilakukan dengan memperhambat laju penurunan fungsi ginjal, mencegah
kerusakan ginjal lebih lanjut dan pengelolaan berbagai masalah yang bisa
pasien gagal
mahasiswa
Kedokteran
Universitas
Malahayati
tentang
1.4.3
Bagi peneliti
Dapat menambah pengetahuan dan wawasan bagi penelitian tentang
gambaran hematologi dan morfologi darah tepi pasien gagal ginjal
kronik dan aplikasi metode penelitian.
1.4.4
DAFTAR PUSTAKA