Professional Documents
Culture Documents
mengakibatkan
terjadinya
kelumpuhan
yang
permanen.
Gejala
meliputi demam, lemas, sakit kepala, muntah, sulit buang air besar, nyeri
pada kaki, tangan, kadang disertai diare. Kemudian virus menyerang dan
merusakkan
jaringan
syaraf,sehingga
menimbulkan
kelumpuhan
yang
permanen.
Penyakit polio menjadi terus meningkat dan rata-rata orang yang
menderita penyakit polio meninggal, sehingga jumlah kematian meningkat
akibat penyakit ini. Penyakit polio menyebar luas di Amerika Serikat tahun
1952, dengan penderita 20,000 orang yang terkena penyakit ini ( Miller,N.Z,
2004).
1. Kebijakan Nasional Tentang penyakit Polio
SELAMA tiga tahun ( 1995 s.d 1997) pemerintah Indonesia gencar
mengampanyekan pemberantasan polio yang populer dengan sebutan PIN
(Pekan Imunisasi Nasional), sebagai bagian dari program Dunia Bebas Polio
yang dicanangkan WHO. Saat itu PIN dinilai sukses, dan harapannya polio
yang menyebabkan kaki cacat tidak akan muncul lagi di Indonesia.
Organisasi kesehatan dunia (WHO) mengakui keberhasilan tersebut.
Namun reputasi itu kini terancam , karena ternyata masih ada beberapa
negara tetangga yang menyimpan virus polio liar.
Transportasi antarnegara di era globalisasi nyaris tanpa batas, menimbulkan
kekhawatiran; jangan-jangan virus polio liar dari negara lain terbawa masuk
ke Indonesia, sementara generasi anak pasca PIN 1997 sampai sekarang
belum pernah mendapat upaya pemberantasan massal.
1 | Page
program
eradikasi
polio
global
(global
polio
eradication
bukan
sekadar
mencegah
terjadinya
penyakit
polio,
Sidang
WHA
tersebut
kemudian
diperkuat
dengan
hasil
2 | Page
dalam keberhasilan strategi PIN, dan target operasionalnya harus lebih dari
80% dan merata.
2. Epidemiologi
Sejak 1979 Tidak ada laporan kasus infeksi poliovirus di Amerika
Serikat. Sampai tahun 1998, rata-rata 8-10 kasus yang terkait dengan virus
vaksin yang dilaporkan setiap tahun. Karena dari semua lembaga vaksin
inactivated poliovirus (IPV) kebijakan dalam jadwal imunisasi rutin, jumlah
vaksin-kasus terkait telah menurun secara signifikan. Empat kasus vaksin
berasal poliovirus diidentifikasi pada tahun 2005 di kalangan anak-anak di
sebuah unvaccinated masyarakat Amish di Minnesota. Insiden global
mengenai infeksi poliovirus ini telah menurun lebih dari 99% sejak tahun
1988. Meskipun tidak ada wabah yang dilaporkan di belahan bumi barat sejak
1991, Pan American Health Organization melaporkan sebuah kejadian di Haiti
dan Republik Dominika pada tahun 2001. Sejak 2001, tidak ada tambahan
wabah penyakit yang disebabkan oleh poliovirus di Amerika. Dari kelompokjenis penyakit masih ditemukan di beberapa daerah di Afrika dan Asia
Tenggara. Semenjak tahun 2004, hanya 5 negara dimana poliovirus transmisi
tidak pernah terputus diantaranya adalah India, Mesir, Nigeria, Pakistan, dan
Afghanistan.
Meskipun
kemajuan
signifikan
telah
dibuat
terhadap
Jawa Barat)
Triad Epidemiologi
Triad epidemiologi merupakan kpnsep dasar epidemiologis yang
memberikan gambaran hubungan antara host, agent, dan environment
dalam terjadinya penyakit atau masalah kesehatan lainnya.
Agent
Polio disebabkan oleh virus. Virus polio termasuk genus enterovirus.
Terdapat tiga tipe yaitu tipe 1,2, dan 3. Ketiga virus tersebut bisa
menyebabkan kelumpuhan. Tipe 1 adalah tipe yang paling mudah di isolasi ,
diikuti tipe 3, sedangkan tipe 2 paling jarang diisolasi. Tipe yang sering
menyebabkan wabah adalah tipe 1, sedangkan kasus yang dihubungkan
dengan vaksin yang disebabkan oleh tipe 2 dan tipe 3.
5 | Page
Host
Virus polio dapat menyerang semua golongan usia dengan tingkat
kelumpuhan yang bervariasi. Penyakit ini dapat menyerang pada semua
kelompok umur, namun yang peling rentan adalah kelompok umur kurang
dari 3 tahun.
Resiko terjadinya polio:
Belum mendapatkan imunisasi polio
Bepergian ke daerah yang masih sering ditemukan polio
Kehamilan
Usia sangat lanjut atau sangat muda
Luka
di
mulut/hidung/tenggorokan
(misalnya
baru
menjalani
Environment/ Lingkungan
Anak yang tinggal di daerah kumuh mempunyai antibodi terhadap
ketiga tipe virus polio . Sedangkan anak yang tinggal di daerah yang tidak
kumuh hanya 53% anak yang mempunyai antibodi terhadap ketiga virus
polio. Status antibodi terhadap masing-masing tipe virus polio dari anak di
Bekasi adalah 96% anak mempunyai antibodi terhdap virus polio tipe-1, 96%
anak mempunyai antibodi polio tipe-2 dan 76% mempunyai antibodi polio
tipe-3. Sedangkan anak di Jakarta yang mempunyai antibodi terhadap
masing-masing virus polio tipe-1, tipe-2 dan tipe-3 sebesar 96%,98% dan
56%.
Dapat disimpulkan bahwa anak yang tinggal di daerah kumuh "Herd
Immunity"nya lebih tinggi dibandingkan dengan anak yang tinggal di daerah
yang tidak kumuh. .
bahasa Yunani yang artinya kecil ). Kekecilan virus ini tidak hanya dari ukuran
patikel saja, tetapi juga dari ukuran genomnya.
Virus ini memiliki diameter sekitar 30 nm, berbentuk ikosahedral
sampul (envelope) dengan genom RNA. Single stranded RNA membentuk
hamper 30 % bagian viron dan sisanya terdiri atas 4 protein besar ( VP 1 4 )
dan satu protein kecil (Vpg) dan memiliki RNA benang positif ( positive strand
RNA ) sebagai genomnya dengan panjang sekitar 7,5 kilobasa. Tidak
mempunyai kapsul, virion polipetida tersusun simetri cubical, diameter 27
nm, RNA rantai tunggal, mengandung 42 kapsomer, terdiri dari 89 galur.
TAKSONOMI POLIO
Virus polio
7 | Page
Virus polio adalah virus yang termasuk dalam famili Picornaviridae dan
merupakan penyebab penyakit poliomielitis. Virus ini memiliki diameter ~30
nm, tahan pada keadaan asam (pH 3 atau lebih rendah), dan berbentuk
ekosahedral. Virion (partikel penyusun) virus polio terdiri dari empat protein
kapsid yang berbeda, disebut VP1, VP2, VP3, dan VP4. Genom (materi
genetik) dari virus polio terdiri dari RNA utas tunggal positif (+) yang
berukuran 7441 nukleotida.
Virus polio diklasifikasikan menjadi tiga golongan berdasarkan sifat
antigenik dari struktur protein penyusunnya.
Untuk bereplikasi,
genom virus akan masuk ke dalam sel inang melalui endositosis sementara
partikel virus lainnya dibuang. Reseptor untuk pengikatan virus ini terletak
pada epitelium usus manusia.
8 | Page
tahun 1988 masih terdapat 350.000 kasus polio, akhir tahun 2003 cuma
ditemukan 700 kasus.
Selain itu pencegahan nya dilakukan dengan imunisasi polio. Terdapat
2jenis vaksin yang beredar dan yang umum diberikan di Indonesia adalah
vaksin sabin (kuman yang dilemahkan). Cara pemberiannya adalah melalui
mulut. Dibeberapa negara dikenal pula Tetravaccine, yaitu kombinasi DPT
dan polio.
Pemberian Imunisasi Polio :
Dapat dilakukan bersamaan dengan BCG, vaksin hepatitis B dan DPT
Imunisasi ulangan diberikan bersamaan dengan imunisasi ulang DPT
Imunisasi polio diberikan sebanyak empat kali dengan selang waktu
10 | P a g e