You are on page 1of 5

Ainol Yaqin

Pengantar Sains Energi


Tugas I

Pengantar Sains Energi


Selasa, 15 September 2015

MENINGKATKAN EFISIENSI MESIN OTTO DAN MESIN DIESEL


Oleh Ainol Yaqin / 20214050
PENDAHULUAN
Salah satu penggerak mula yang banyak dipakai adalah mesin kalor, yaitu mesin yang
menggunakan energi termal untuk melakukan kerja mekanik atau yang mengubah energi
termal menjadi energi mekanik. Energi itu sendiri dapat diperoleh dengan proses pembakaran,
proses fisi bahan bakar nuklir atau proses-proses yang lain. Ditinjau dari cara memperoleh
sumber energi termal, jenis mesin kalor dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu :
1. Mesin pembakaran luar (external combustion engine). Mesin pembakaran luar adalah
mesin dengan proses pembakaran terjadi diluar mesin, energi termal dari hasil pembakaran
dipindahkan ke fluida kerja mesin melalui beberapa dinding pemisah. Contohnya adalah
mesin uap.
2. Mesin pembakaran dalam (internal combustion engine). Mesin pembakaran dalam adalah
mesin dengan proses pembakaran berlangsung di dalam mesin itu sendiri, sehingga gas
pembakaran yang terjadi sekaligus berfungsi sebagai fluida kerja. Mesin pembakaran
dalam ini umumnya dikenal dengan sebutan motor bakar. Contoh dari mesin kalor
pembakaran dalam ini adalah, motor bakar torak dan turbin gas.
Selanjutnya akan diuraikan dua mesin pembakaran dalam yang banyak digunakan dalam
kehidupan sehari-hari, yaitu mesin otto dan mesin diesel.
Mesin Otto
Mesin Otto atau mesin bensin adalah sebuah tipe mesin pembakaran dalam (internal
combustion engine) yang menggunakan nyala busi untuk proses pembakaran, dan dirancang
untuk menggunakan bahan bakar bensin atau yang sejenis. Mesin bensin pertama kali
ditemuakan oleh Nikolaus Otto asal Jerman.
Tipe paling umum dari mesin ini adalah mesin pembakaran dalam putaran empat stroke yang
membakar bensin. Pembakaran dimulai oleh sistem ignisi yang membakaran spark voltase
tinggi melalui busi. Pada mesin bensin, pada umumnya udara dan bahan bakar dicampur sebe-

(a)

(b)
Gambar 1

Magister Fisika 2015/2016

Page 1 of 5

Ainol Yaqin

Pengantar Sains Energi

lum masuk ke ruang bakar, sebagian kecil mesin bensin modern mengaplikasikan injeksi
bahan bakar langsung ke silinder ruang.
Mesin Diesel
Mesin diesel merupakan mesin kalor yang menggunakan tekanan (kompresi) untuk
mencitakan temperatur tinggi dalam ruang mesin, sehingga dapat membakar bahan bakar
yang diinjeksikan ke dalam ruang mesin tersebut secara spontan (tanpa menggunakan busi).
Oleh karena itu kompresi yang dihasilkan pada ruang mesin jauh lebih tinggi dibandingkan
dengan kompresi pada mesin bensin. Kompresi yang tinggi ini memerlukan tingkat kekuatan
alat yang tinggi pula. Mesin diesel ditemuakan oleh Rudolf Diesel seorang penemu Jerman
tetapi lahir di Paris dan meninggal secara misterius di kapal fery dalam perjalanannya ke
Inggris.

SISTEM TENAGA GAS


Skema mesin pembakaran dalam bolak-balik diperlihatkan seperti Gambar 2, terdiri dari
piston/torak yang bergerak di dalam silinder yang dilengkapi dengan dua katup. Skema diberi
label dengan beberapa istilah.
Bore adalah diameter silinder
Langkah (stroke) adalah jarak piston bergerak dalam satu arah. Piston dikatakan berada
pada titik mati atas/TMA (top dead center) ketika ia bergerak ke posisi dimana volume
silinder paling kecil/minimum. Volume minimum ini disebut volume celah (clearance
volume). Ketika piston bergerak ke posisi volume maksimum maka piston berada pada
Titik Mati Bawah/TMB (bottom dead center).
Volume langkah/sapuan (swept volume) adalah volume sapuan piston ketika bergerak
dari TMA ke TMB.
Rasio Kompresi (compression ratio), r, didefinisikan sebagai volume pada TMB dibagi
dengan volume pada TMA.

Gambar 2
Magister Fisika 2015/2016

Page 2 of 5

Ainol Yaqin

Pengantar Sains Energi

Gerak bolak balik piston dirobah ke gerak putar dengan mekanisme engkol (crank).
berdasarkan siklus langkah kerjanya, mesin motor dibedakan atas dua jenis, yaitu:
1. Motor dua langkah (tak), motor yang pada dua langkah piston (satu putaran engkol)
sempurna akan menghasilkan satu tenaga kerja (satu langkah kerja).
2. Motor empat langkah (tak), motor yang pada setiap empat langkah piston (dua putaran
sudut engkol) sempurna menghasilkan satu tenaga kerja (satu langkah kerja).
Siklus Ideal Otto
Secara thermodinamika, siklus ini memiliki 4 buah proses thermodinamika yang terdiri
dari 2 buah proses isokhorik (volume tetap) dan 2 buah proses adiabatis (kalor tetap). Untuk
lebih jelasnya dapat dilihat diagram tekanan (p) vs volume (v) dan suhu (T) vs entropi (s)
berikut:

Gambar 3
Proses yang terjadi adalah :
1-2 : Kompresi adiabatis
2-3 : Pembakaran isokhorik
3-4 : Ekspansi / langkah kerja adiabatis
4-1 : Langkah buang isokhorik
Karena siklus ideal Otto terdiri dari proses reversibel, maka luas daerah pada diagram T - s
dan p-v masing-masing bisa dinterpretasikan sebagai kalor dan kerja.
Pada basis standar udara dingin, efisiensi termal siklus Otto dapat dituliskan :

1
r 1

dengan r adalah rasio kompresi. Dari diagram T - s pada Gambar 3. kita bisa mengambil
kesimpulan bahwa efisiensi termal siklus Otto naik jika rasio kompresi naik. Kenaikan rasio

Magister Fisika 2015/2016

Page 3 of 5

Ainol Yaqin

Pengantar Sains Energi

kompresi merubah siklus dari 1-2-3-4-1 menjadi 1-2-3-4-1. Karena temperatur rata-rata
kalor yang ditambahkan lebih besar pada siklus yang kedua dan kedua siklus mempunyai
proses pelepasan kalor yang sama, siklus 1-2-3-4-1 akan mempunyai efisiensi termal
yang lebih besar. bb
Siklus Ideal Diesel
Pada mesin diesel, siklus yang berlangsung dalam proses pembakaran adalah siklus
diesel. Dengan memperhatikan Gambar 4 kita akan memahami proses yang berlangsung.

Gambar 4
Luas daerah di dalam siklus adalah kerja output bersih dan sama dengan kalor bersih yang
ditambahkan. Efisiensi termal siklus Otto dapat dituliskan sebagai berikut:

1
r 1

rc 1
rc 1

dengan rc adalah rasio cutoff, pada Gambar 4 rc = V3/V2 dan r adalah rasio kompresi.

CARA MENINGKATKAN EFISIENSI


Efisiensi mesin mengacu pada kemampuan mesin untuk mengubah energi yang tersedia
dari bahan bakar menjadi tenaga gerak yang berguna. Mesin bensin modern beroperasi pada
rata-rata sekitar 20 sampai 30 persen efisiensi. Sisa 70 sampai 80 persen energi dari bensin
dikeluarkan dari mesin baik sebagai panas, energi suara mekanik, atau gesekan.
Jika dilihat dari rumusan siklus ideal mesin otto dan mesin diesel, efisiensi mesin hanya
bergantung pada rasio kompresi. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan
efisiensi mesin adalah dengan membuat ukuran tabung kompresi sedemikian rupa agar nilai
kompresi r cukup besar. Semakin tinggi rasio kompresi, semakin baik efisiensi mesin secara
keseluruhan. Mesin bensin mobil umumnya beroperasi pada tidak lebih dari rasio kompresi
10:1. Sebaliknya, mesin diesel bisa beroperasi dengan rasio kompresi hingga 25:1. Kompresi
lebih tinggi ini membuat mesin diesel memiliki efisiensi sekitar 40 persen.
Disisi lain, agar dihasilkan pembakaran yang baik, maka diperlukan kondisi-kondisi berikut:

Magister Fisika 2015/2016

Page 4 of 5

Ainol Yaqin

Pengantar Sains Energi

1. Jumlah udara yang sesuai


Jumlah oksigen yang mampu diserap mesin mempengaruhi kemampuannya untuk
beroperasi secara lebih efisien. Ini adalah alasan mengapa nitrous oxide ditambahkan ke
dalam sistem bahan bakar mesin bensin. Nitrous oxide menambahkan molekul oksigen ke
dalam ruang bakar, sehingga lebih banyak bahan bakar yang terbakar. Hal ini pada
gilirannya membuat mesin beroperasi lebih efisien.
2. Temperatur yang sesuai dengan penyalaan bahan bahan bakar
3. Waktu pembakaran yang cukup
4. Kerapatan yang cukup untuk merambatkan api dalam silinder.
Jenis bahan bakar juga turut mempengaruhi efisiensi. Bensin dengan oktan lebih tinggi
akan memungkinkan mesin untuk beroperasi dengan rasio kompresi yang lebih tinggi yang
berarti meningkatkan efisiensi.

Magister Fisika 2015/2016

Page 5 of 5

You might also like