You are on page 1of 2

BAB I

Latar Belakang
Air merupakan komponen penting di alam, air berhubungan erat dengan kehidupan.
Umumnya organisma mengandung 70-80% air. Air bermanfaat dalam kehidupan
manusia sehari-hari misalnya untuk air minum dan keperluan mandi, cuci, kakus. Air
merupakan komponen penting untuk menghantarkan zat-zat yang berguna bagi tubuh,
membersihkan kotoran pada usus, dan memaksimalkan semua fungsi sistem organ
tubuh. Mengonsumsi air juga bermanfaat bagi kesehatan, antara lain adalah menjaga
keseimbangan pH pada tubuh, menjaga sirkulasi tubuh, menjaga suhu tubuh,
melancarkan metabolism, menjaga kesehatan pernapasan, mencegah konstipasi, dan
lain-lain. Air penting bagi tubuh manusia, 2/3 berat tubuh manusia mengandung air,
bahkan setiap organ tubuh manusia mengandung air, seperti darah mengandung 83%
air, otot mengandung 75% air dan otak mengandung 22% air.

Air merupakan

senyawa yang vital bagi kehidupan manusia.


Syarat-syarat air minum adalah tidak berasa, tidak berbau, tidak berwarna, tidak
mengandung mikroorganisme yang berbahaya, dan tidak mengandung logam berat.
Air minum adalah air yang melalui proses pengolahan ataupun tanpa proses
pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung diminum
(Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 907 Tahun 2002). Zat yang terdapat dalam air
biasanya merupakan zat organik dan mineral. Hal ini terjadi karena air merupakan
pelarut yang tergolong mudah untuk melarutkan zat. Dengan sifat ini tidak menutup
kemungkinan akan adanya zat-zat berbahaya yang terdapat dalam air. Oleh karena itu,
perlu diadakan penelitian untuk meniliti dan mengukur kadar zat-zat yang terdapat
dalam air.
Salah satu logam berat yang terkandung dalam air adalah Fe (zat besi). Jika
ketersediaan besi dalam tubuh berkurang maka akan terjadi keekurangan darah pada
tubuh yang disebut anemia, tetapi jika kandungan besi terlalu tinggi maka akan
menembulkan penyakit hemakromatis. Dalam kadar tertentu zat besi dapat berbahaya

bagi tubuh. Oleh karena itu perlu diketahui kandungan zat besi dalam air yang
menentukan layak tidaknya air tersebut untuk dikonsumsi.
Salah satu metode yang dapat digunakan untuk menentukan kadar besi dalam air
adalah metode spektrofotometri dengan menggunakan spektrofotometer. Alat
spektrofotometer bekerja dengan mengukur absorbansi larutan yang diuji dengan
melewatkan cahaya dengan panjang gelombang tertentu. Dengan mengetahui
absorbansi larutan yang diuji akan diketahui kadar Fe yang terdapat dalam larutan
tersebut.
Rumusan masalah:
Permasalahan

yang

muncul

berdasarkan

latar

belakang

diatas

adalah:

1. Berapa panjang gelombang kerja spektrofotometer?


2. Berapa kandungan besi yang terkandung dalam sampel air?
3. Bagaimana kelayakan air tersebut untuk dikonsumsi?
4. Apakah hubungan antara absorbansi dengan konsentrasi Fe dalam larutan yang
diuji?
Tujuan Percobaan
Tujuan percobaan ini adalah:
a. Menentukan secara kuantitatif kadar besi yang ada dalam sampel air.
b. Menentukan kelayakan sampel air yang diuji untuk dikonsumsi.

You might also like