You are on page 1of 2

ABSTRAK

Korosi merupakan suatu fenomena mutlak yang pasti terjadi pada setiap
logam, akan tetapi korosi dapat dikendalikan lajunya dengan teknik-teknik
tertentu. Salah satunya adalah penggunaan inhibitor korosi ramah lingkungan
yang berbasis ekstrak alami atau biasa disebut green corrosion inhibitor.
Pemilihan bahan green inhibitor didasarkan pada kandungan senyawa
antioksidannya. Pada penelitian ini diteliti pengaruh penggunaan ekstrak daun
kelor (Moringa Oleifera) sebagai green corrosion inhibitor terhadap laju korosi
baja pada kondisi air laut. Variabel yang digunakan pada penelitian ini adalah
kadar ekstrak daun kelor dan laju agitasi. Spesimen yang digunakan merupakan
baja API 5 L grade B yang digunakan sebagai material pipeline untuk penyalur
minyak bumi dan gas. Penelitian diawali dari preparasi spesimen, media, alat
agitasi, dan inhibitor. Inhibitor yang digunakan dalam penelitin ini dilarutkan ke
dalam air laut dengan kadar 200 ppm, 400 ppm, dan 600 ppm. Pada spesimen
dilakukan perendaman dengan berbagai variasi laju agitasi 0 rpm, 50 rpm, 80 rpm.
Pengujian laju korosi yang dilakukan menggunakan metode polarisasi Tafel,
weightloss, dan EIS. Setelah didapat data laju korosi, pada spesimen dilakukan
pengujian SEM untuk mengetahui profil permukaan spesimen yang terkorosi
maupun yang terproteksi dan pengujian XRD untu mengetahui senyawa apa saja
yang terbentuk senyawa saat proses korosi.Pada penelitian ini didapatkan ekstrak
daun kelor (Moringa Oleifera) sebagai green corrosion inhibitor dengan
kandungan senyawa polifenol dalam ekstrak daun kelor sebanyak 1301 mg/Liter.
Berdasarkan hasil pengujian Tafel didapatkan bahwa dengan kadar 400 ppm,
inhibitor ekstrak daun kelor mampu bekerja optimal, dengan menurunkan laju
korosi baja terbaik. Hasil yang didapat pada pengujian weightloss selama 10 hari
sama dengan hasil pengujian tafel, dimana kadar terbaik adalah pada penambahan
400 ppm. Pada pengujian EIS didapatkan bahwa bentuk perlindungan yang
diberikan oleh senyawa polifenol dalam green corrosion inhibitor ekstrak daun
kelor berupa pembentukan lapisan pelindung pasif yang menghalangi kontak
langsung antara permukaan baja dengan media air laut. Dengan tidak adanya
kontak tersebut maka laju krosi baja dapat dikurangi, Dengan adanya peningkatan
laju agitasi pada baja maka terjadi peningkatan laju korosi pada baja. Kemampuan
inhibisi inhibitor cenderung menurung ketika diberikan laju agitasi.
Kata kunci : Korosi, Kadar inhibitor, Laju agitasi, Ekstrak daun kelor

DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL
i
HALAMAN PENGESAHAN
ii
ABSTRAK iii
DAFTAR ISI iv
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1.
Pendahuluan 1
1.2.
Rumusan Masalah
1
1.3.
Tujuan 1
1.4.
Luaran yang Diharapkan
2
1.5.
Manfaat Program
2
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1.Korosi dan Mekanisme 2
2.2.Green Inhibitor dan Pengendalian Korosi
2
2.3.Senyawa Fenolik 3
2.4.Kelor (Moringa Oleifera) 3
2.5.Pengaruh Kecepatan Fluida terhadap Laju Agitasi
3
2.6.Penelitian Sebelumnya 4
BAB 3. METODE PENELITIAN
3.1. Diagram Alir Penelitian 4
3.2. Studi Literatur 5
3.3.Preparasi 5
3.4.Pengujian yang Dilakukan
5
BAB 4. HASIL YANG DICAPAI DAN POTENSI KHUSUS
4.1.Hasil yang Dicapai
6
4.2.Potensi Khusus 8
BAB 5. PENUTUP
5.1.Kesimpulan
9
5.2.Saran
9
DAFTAR PUSTAKA 9
LAMPIRAN
Lampiran 1. Penggunaan Dana
Lampiran 2. Bukti Pendukung Kegiatan

You might also like