Professional Documents
Culture Documents
I.
IDENTITAS PASIEN
Nama
Umur
Alamat
Agama
Suku
Status perkawinan
Pendidikan
Pekerjaan
Pasien MRS
: Tn. D
: 25 Tahun
: Jalan Baji rupa 1 no.30
: Islam
: Makassar
: Belum menikah
: SMA
: Mahasiswa
: tanggal 27-03-2014
LAPORAN PSIKIATRI
A. Keluhan utama :
Mengamuk
B. Riwayat Gangguan Sekarang :
1. Keluhan dan gejala
Pasien mengamuk 3 minggu
yang
lalu
dan
pernah
memukul
keluarganya.Memukul tanpa alasan yang jelas.Pasien juga suka marahmarah.Jika pasien sudah memukul keluarganya, pasien lalu menghilang 3 hari
dan kembali kerumah.Pasien suka mengumpulkan barang-barang yang berwar
na gelap,karena pasien merasa ada jinnya,sehingga tidak boleh dipakai.Pasien
melarang mematikan lampu di rumah walaupun siang karena pasien mengatakan
ada setan.Pasien sekarang jadi suka memutar ayat surah Yasin dan Ayat Kursi di
mana saja dan kemana saja pasien pergi.Pasien juga menutup jendela di
rumahnya dengan kertas katanya ada yang mengintip.Perubahan pasien dialami
sejak 6 bulan yang lalu saat pasien semester 5 di Unismuh.Awalnya tba-tiba
pasien menghilang dari rumah selama 2 malam dan ditemukan di daerah
persawahan Bontonuhu dalam keadaan lemah ketika ditanya kenapa berada
disitu,alasannya
pasien
merasa
ketakutan
karena
ada
yang
mau
sehat.Pasien
diberi
ASI
oleh
ibunya
dan
imunsasi
yang
sebaga petani.
Riwayat Kehidupan psikoseksual
Pasien saat ini tida mempunyai pasangan atau pacar
Riwayat Agama
Pasien memeluk agama islam.
Situasi Kehidupan Sekarang
Pasien tinggal bersama tante dan paman .
Riwayat hukum
Pasien tidak pernah berurusan dengan hukum
: Bak
: Baik
: tidak ada
: ADL (Activity Daily Living) menurun
IV.
kursii
F. Pengendalian Impuls : terganggu
G. Daya Nilai dan Tilikan
1) Norma sosial
: Terganggu
2) Uji daya nilai
: Terganggu
3) Penilaian realita : Terganggu
4) Tilikan
: Derajat 1 (Penyangkalan penuh bahwa dirinya sakit)
H. Taraf Dapat Dipercaya: Dapat dipercaya
PEMERIKSAAN FISIK DAN NEUROLOGIS
A. Status Internus :
TD : 100/80 mmHg, Nadi : 120x/I, Pernapasan : 20x/I, Suhu : 37,50c, Jantung :
DBN, Paru-paru : DBN
B. Status Neurologis :
GCS (E4M6V5), Pupil : Bulat (isokor), reflex cahaya langsung (+/+), tanda rangsang
menings : kaku kuduk (-), kernig sign (-), fungsi motorik dan sensorik pada
ekstremitas dalam batas normal.Tanda extrapiramdal : tremor tangan (-) , cara
berjalan ( normal) , keseimbangan (baik).
V.
pasien dialami sejak 6 bulan yang lalu saat pasien semester 5 di Unismuh.Awalnya tibatiba pasien menghilang dari rumah selama 2 malam dan ditemukan di daerah
persawahan Bontonuhu dalam keadaan lemah ketika ditanya kenapa berada
disitu,alasannya pasien merasa ketakutan karena ada yang mau mengeroyok.Setelah
kejadian itu pasien sering menghilang .Pasien pernah berobat di Poli jiwa 1 tahun yang
lalu. Hendaya / disfungsi sosial (+), Hendaya pekerjaan (-), Hendaya penggunaan waktu
senggang (-). Faktor stressor psikososial karena pada saat semester 5 pasien merasakan
ada yang mau mengeroyoknya . Riwayt penyakit dulu Trauma (+), Infeksi (-), Kejang
(-) Riwayat penggunaan zat psikoaktif NAPZA (-)
Pada pemeriksaan status mental mulai dari Penampilan, Pasien memiliki
Seorang laki-laki perawakan sedang,berambut hitam,berpakaian baju kaos
putih,celana trening biru,badan lemas dan wajah sesuai umur.. Gangguan dalam
berjalan tidak ada. Pemeriksaan Kesadaran GCS 15, dengan kualitas berubah.
Perilaku dan aktivitas psikomotor tenang.
Sikap terhadap pemeriksa Pasien bersifat kooperatif, pembicaraan intonasi
kurang jelas,spontan dan cukup, Hendaya berbahasa (-). Keadaan Afektif Mood
inappropriate, Afek restriktif Keserasian : Tidak serasi, Empati Tidak dapat
dirabarasakan. Fungsi Intelektual (kognitif) Taraf pendidikan: pengetahuan umum
baik , Orientasi : Waktu, Tempat dan Orang baik. Daya ingat : Jangka panjang,
Jangka sedang, Jangka Pendek dan Jangka Segera baik Konsentrasi dan perhatian
baik, Fikiran Abstrak baik, Bakat Kreatif tidak ada, Kemampuan menolong diri
sendiri : ADL (Activity Daily Living) menurun /kurang.
Gangguan Persepsi Halusinasi Auditorik : pasien kadang mendengar suara
yang menyuruhnya untuk membaca ayat Al Quran dan menganggap yang
menyuruhnya adalah seorang wali. Ilusi(-), Depersonalisasi(+), dan Derealisasi (-).
Arus pikiran: relevant , Produktivitas : cukup spontan, Kontinuitas: relevant. Isi
pikiran, Gangguan isi pikiran : preokupasi (-), Waham kejar : pasien yakin bahwa
ada orang yang mau mengeroyok dan Waham kebesaran : pasien yakin disuruh wali
membaca ayat kursi, Pengendalian Impuls : terganggu
VI.
VII.
PROGNOSIS
DUBIA
- Faktor pendukung :
o Stressor jelas
o Tidak ditemukan riwayat organobiologik yang berhubungan langsung
o Sosial ekonomi cukup
Faktor Penghambat :
o Usia pasien yang relatif masih muda
VIII. RENCANA TERAPI
Psikofarmaka
:
Risperidon 2 mg 2x1
CPZ 100 mg 0-0-1
Terapi Suportif
:
1. Ventilasi
Memberikan kesempatan kepada pasien untuk mengungkapkan isi hati dan
keluhan sehingga pasien merasa lega.
2. Konseling
6
FOLLOW UP
Memantau keadaan pasien dan perkembangan penyakitnya, efektifitas terapi serta
memantau efek samping obat.
X.
PEMBAHASAN/TINJAUAN PUSTAKA
Berdasarkan dari PPDGJ-III, pada umumnya Skizofrenia ditandai oleh
penyimpangan yang fundamental dan karakteristik dari pikiran dan persepsi, serta oleh
afek yang tidak wajar (inappropriate) or tumpul (blunted). Kesadaran yang jernih (clear
consciousness) dan kemampuan intelektual biasanya tetap terpelihara, walaupun
kemunduran kognitif tertentu dapat berkembang kemudian.
Untuk mendiagnosis skizofrenia, sedikitnya ada satu atau dua gejala berikut ini yang
sangat jelas :
a. Thought
Thought Echo
Thought insertion or withdrawal
Thought broadcasting
b. Delusion
Delusion of control
Delusion of influence
Delusion Of passivity
Delusional perception
c. Halusinasi
Suara halusinasi yang berkomentar secara terus menerus terhadap
tubuh.
d. Waham-waham menetap jenis lainnya
7
Yang menurut budaya setempat dianggap tidak wajar dan sesuatu yang
mustahil, misalnya perihal keyakinan agama atau polotik tertentu, atau
kekuatan dan kemampuan diatas manusia biasa (misalnya mampu
mengendalikan cuaca, atau berkomunikasi dengan makhluk asing dari
dunia lain).
Atau paling sedikit dua gejala dibawah ini yang harus selalu ada secara jelas.
e. Halusinasi yang menetap dari panca indera apa saja, apabila disertai baik
olehwaham yang mengambang maupun yang setengah berbentuk tanpa kandungan
afektif yang jelas, ataupun disertai oleh ide-ide berlebihan (over valued
ideas) yang menetap, atau apabila terjadi setiap hari selama bermingguminggu atau berbulan-bulan terus menerus.
f. Arus pikiran yang terputus (break) atau yang mengalami sisipan
(interpolation),yang berakibat inkoherensi atau pembicaraan yang tidak
relevan, atau neologisme.
g. Perilaku katatonik, seperti keadaan galuh gelisah (excitement), posisi
tubuhtertentu (posturing), atau fleksibilitas cerea, negativism, mutisme,
dan stupor.
h. Gejala-gejela negative, seperti sikap sangat apatis, bicara yang jarang,
dan respons emosional yang menumpul atau tidak wajar, biasanya
mengakibatkanpenarikan diri dari pergaulan sosial dan menurunnya
kinerja sosial; tetapi harus jelas bahwa semua hal tersebut tidak
disebabkan oleh depresi atau medikasi neuroleptika
Adanya gejala-gejala khas tersebut diatas telah berlangsung selama kurun waktu
satu bulan atau lebih (tidak berlaku untuk setiap fase nonpsikotik prodromal).
Harus ada sesuatu perubahan yang konsisten dan bermakna dalam mutu
keseluruhandari beberapa aspek prilaku pribadi (personal behavior), bermanifestasi
sebagaihilangnya minat, hidup tak bertujuan, tidak berbuat sesuatu, sikap larut dalam
dirisendiri (self-absorbed attitude), dan penarikan diri secara sosial.
Pedoman diagnostik skizofrenia paranoid :
XI.
DISKUSI
Dalam autoanamnesis, pasien memperlihatkan afek restriktf dan mood yang
inappropriate, serta adanya halusinasi (halusinasi auditorik) dan gangguan isi fikir
(waham kejar dan waham kebesaran).
Berawal dari gangguan atau reaksi terhadap stress berat dan gangguan
penyesuaian yang berlangsung lama akhirnya semakin mengganggu pasien dan sampai
menunjukkan gejala psikotik seperti mengamuk, marah-marah dan sering bicara sendiri.
Pemilihan jenis obat antipsikotik mempertimbangkan gejala psikosis yang
dominan, efek samping serta kemampuan keluarga pasien.Pada kasus ini rencana
farmakoterapinya adalah Risperidone dan Chlorpromazin.