You are on page 1of 6

TUGAS ke-8

30 April 2014

MAKALAH

Dengan Judul
Typologi Letusan Gunungapi
Penyusun:
Wiwit Wijiastuti
270110120181
Geologi B
Dibuat untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Vulkanologi

Universitas Padjadjaran
Fakultas Teknik Geologi
2013-2014

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Hidup manusia berada di atas lempeng bergerak. Tanah tempat manusia berpijak
sejatinya adalah hasil aktivitas magma yang ada di dalam bumi. Menurut F.F Grounts, 1947;
Turner dan Verhoogen, 1960; H. Williams, 1962, magma merupakan cairan silikat berpijar
yang terbentuk secara alamiah, bersifat mudah bergerak, memiliki suhu 6000C sampai
12500C, mengandung oksida, sulfida, dan gas (CO2, S, F, Cl, Br), dan berasal atau terbentuk
pada kerak bumi bagian bawah hingga selubung bagian atas. Akibat sifatnya yang mudah
bergerak tersebut, maka lempeng samudera dan lempeng benua yang ada diatas-nya juga
akan ikut bergerak sesuai dengan pergerakan magma. Salah satu bukti bergeraknya magma
tersebut adalah adanya gunungapi.
Gunungapi yang terbentuk memiliki sifat-sifat tertentu yang diakibatkan oleh jenis
magma yang membentuk dan aktivitas magma yang membentuk. Maka dari itu, diperlukan
studi khusus untuk mengenal sifat-sifat gunungapi tersebut. Dari sifat-sifat magma tersebut,
juga didapatkan klasifikasi gunung api yang dilihat dari jenis letusan gunungapi.
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam makalah ini adalah:
1. Bagaimana proses terjadinya letusan gunungapi?
2. Bagaimana sifat-sifat letusan gunungapi berdasarkan proses terjadinya?
1.3 Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan dalam makalah ini adalah:
1. Mengetahui proses-proses yang terjadi saat letusan gunungapi.
1.4 Manfaat Penulisan
Manfaat penulisan dalam makalah ini adalah:
1. Memberikan gambaran umum tentang letusan gunungapi.
2. Mengajak masyarakat untuk hidup selaras dengan gunungapi dengan mengenal
bahaya dan akibat dari letusan gunungapi.

BAB II
PEMBAHASAN
Pada beberapa tempat di muka bumi terlihat suatu massa cair pijar yang dikenal dengan
nama magma. Magma keluar mencapai permukaan bumi melalui retakan pada kerak bumi
atau melalui suatu pipa sentral yang disebut dengan nama terusan kepundan atau diatrema.
Magma yang telah mencapai permukaan bumi disebut dengan lava. Keluarnya lava seringkali
diikuti oleh ledakan yang sangat kuat, seperti halnya yang terjadi pada gunungapi yang ada di
Indonesia. Tetapi ada kalanya lava keluar dengan tenang, seperti misalnya yang terjadi pada
gunungapi di daerah Hawaii.
Menurut Vulkanological Survey of Indonesia, gunungapi adalah lubang kepundan
atau rekahan dalam kerak bumi tempat keluarnya cairan magma atau gas atau cairan lainnya
ke permukaan bumi. Material yang dierupsikan ke permukaan bumi umumnya membentuk
kerucut terpancung. Gunungapi diklasifikasikan berdasarkan dua sumber erupsi yaitu erupsi
pusat (sentral) dan erupsi samping (linier).

Gambar. Danau Batur di Bali


Berdasarkan kekuatan serta kandungan material yang dimuntahkan oleh gunung api.
Maka erupsi Gunungapi dapat digolongkan menjadi dua macam, yaitu:
a. Erupsi Eksplosif
Pada erupsi eksplosif terdapat tekanan gas magmatis yang sangat besar di dalam bumi
sehingga menimbulkan ledakan besar pada saat terjadi letusan atau erupsi. Hal ini
menyebabkan munculnya kawah besar pasca terjadinya letusan ekplosif. Adapun material
yang dikeluarkan berbentuk padat dan cair. Di Indonesia, contoh gunung bertipe seperti ini
adalah Danau Batur di Bali.

b. Erupsi Efusif

Gambar. Gunung Mauna Loa di Hawaii


Pada erupsi efusif, tekanan gas magmatisnya tidak terlalu kuat sehingga tidak terjadi ledakan.
Pada kasus ini, material yang dikeluarkan berbentuk cair dengan disertai material padat
berukuran kecil. Contoh gunung tipe ini adalah Gunung Mauna Loa di Hawaii.
Selanjutnya, berdasarkan dapur magma, kekentalan magma dan tekanan gas, gunung api
dapat dibedakan menjadi beberapa jenis yaitu:
a. Letusan Tipe Hawaii
Letusan tipe hawaii terjadi dikarenakan lava yang keluar ke permukaan bumi bersifat cair
sehingga mudah mengalir. Misalnya: Gunung Mauna Loa, Mauna Kea dan Kilauea di
Hawaii.
b. Letusan Tipe Stromboli
Gunung api bertipe ini akan meletus dengan interval waktu tertentu. Misalnya gunung api
stromboli di Kepulauan Lipari dimana tenggang waktu letusannya 12 menit, jadi setiap 12
menit akan terjadi letusan dengan memuntahkan material-material, abu vulkanik, bom dan
lapili. Contoh yang lain adalah Gunung Vesuvius di Italia dan Gunung Raung di Jawa.
c. Letusan Tipe Vulkano
Litusan gunung api bertipe vulkano akan mengeluarkan material padat seperti bom, lapili,
abu serta material cair seperti lava. Kekuatan gunung api tipe ini tergantung pada kekuatan
erupsi dan kedalaman dapur magma. Contohnya Gunung Vesuvius dan Etna di Italia serta
Gunung Semeru yang terletak di Jawa Timur.

d. Letusan Tipe Merapi


Gunung api bertipe ini akan mengeluarkan lava kental sehingga jika lavanya mendingin,
maka dapat menyumbat lubang kepundan. Tersumbatnya lubang kepundan menyebabkan
tekanan di bawah bumi menumpuk semakin besar sehingga ketika sampai di batas kritis,
maka sumbatan lava tersebut akan pecah dan pecahannya akan terdorong keluar. Material ini
menuruni lereng gunung sebagai ladu atau gloedlawine. Selain itu juga akan muncul awan
panas atau wedhus gembel.
e. Letusan Tipe Perret atau Plinian
Gunung api tipe ini sangat berbahaya karena mampu mengeluarkan material letusan sampai
ketinggian 80 km bahkan bisa menghancurkan lubang kepundan dan puncak gunung. Contoh
gunung bertipe perret adalah gunung krakatau dan gunung St. Helens.
f. Letusan Tipe Pelee
Gunung bertipe pelee dapat meledak karena terjadi penyumbatan pada lubang kepundan
seperti berbentuk jarum. Hal ini menyebabkan tekanan dari dalam bumi yang seharusnya
dikeluarkan menjadi tertumpuk sehingga lama-kelamaan gunung akan meletus.
g. Letusan Tipe Sint Vincent
Letusan tipe ini menyebabkan air danau kawah akan tumpah bersama lava. Letusan ini
mengakibatkan

daerah

di

sekitar

gunung

tersebut

akan diterjang lahar panas yang sangat berbahaya. Contoh gunung dengan tipe ini antara lain
Gunung dan Gunung Sint Vincent.
Selengkapnya, skema letusan gunungapi diilustrasikan pada gambar berikut:

Gambar. Tipe-tipe letusan atau erupsi gunung api


DAFTAR PUSTAKA
Rovicky. 2011. Seluk Beluk Gunungapi. http://rovicky.wordpress.com/2011/06/19/seluk-danbeluknya-gunungapi/. [Diakses pada 25 Februari 2014 20:18]
Anonim. 2012. Pengertian Gunungapi. http://carasejarah.blogspot.com/2011/07/gunung-apiproses-pembentukan-dan-jenis.html. [Diakses pada 25 Februari 2014 20:19]
Danang Endarto. 2009. Geologi Dasar. Yogyakarta : UGM Pers
Puspitorikum, Arum. 2007. Makalah Kuliah Geologi Umum. Yogyakarta : UGM Pers

You might also like