You are on page 1of 2

ABSTRAK

Vinni Nurizky. 260 201 111 300 21. Kelimpahan dan Pola Distribusi Larva
Rajungan di Perairan Betahwalang, Demak, Jawa Tengah (Pembimbing: Adi
Santoso dan Nur Taufiq SPJ)

Rajungan (Portunus pelagicus) memiliki tingkah laku yang khas, pada


fase larva dan fase pemijahan, rajungan berada di laut terbuka dan fase juvenile
sampai dewasa berada di perairan pantai yaitu muara dan estuaria. Penangkapan
rajungan yang dilakukan setiap harinya akan memberi dampak di kemudian hari.
Bila penangkapan dilakukan secara tidak merata di beberapa lokasi dan tidak
ramah lingkungan akan berakibat berkurangnya jumlah rajungan suatu kawasan.
Penelitian dilakukan dalam dua tahap, yaitu tahap pengumpulan data di
lapangan (data primer) yang berlokasi di perairan Betahwalang, Demak, Jawa
Tengah dan tahap identifikasi dan pengolahan data dilakukan di Laboratorium
Biologi Ilmu Kelautan Universitas Diponegoro, Semarang. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui mengetahui kelimpahan dan pola distribusi larva
rajungan di perairan Betahwalang, Demak. Metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah metode deskriptif-eksploratif yaitu mengumpulkan data-data
awal tentang suatu kondisi di alam dengan interpretasi yang sistematis, aktual,
cermat dan tepat. Besarnya nilai kelimpahan dapat diketahui melalui perhitungan
dengan menggunakan rumus modifikasi kelimpahan Sachlan (1976). Indeks
Dispersi Morisita untuk mengetahui pola sebaran larva rajungan. Hasil
perhitungan kelimpahan menunjukkan bahwa kelimpahan larva rajungan tertinggi
terdapat pada Zona 1 atau area laut terbuka yaitu sebesar 23 ind/m3, diikuti Zona 2
sebesar 19 ind/m3 dan Zona 3 sebesar 16 ind/m3. Larva rajungan yang memiliki
sifat fototaksis positif diduga menjadi alasan utama kelimpahan yang terjadi di
Zona 1. Selain itu, kelimpahan rajungan yang tinggi sepanjang waktu penelitian
disebabkan oleh pemijahan rajungan yang terjadi secara terus-menerus sepanjang
tahun dengan puncaknya terjadi pada musim barat (Oktober-April). Pola sebaran
/ distribusi larva rajungan di daerah penelitian didominasi dengan tipe acak. Pola
penyebaran ini dapat terjadi akibat kondisi lingkungan di area tersebut hampir
sama. Larva rajungan yang bersifat planktonik tidak melakukan banyak gerakan
yang melawan arus. Lokasi penelitian yang merupakan area semi tertutup dan
hampir menyerupai teluk juga mempengaruhi pergerakan arus dimana arus pasang
yang datang mengakibatkan pengadukan di area sekitar teluk atau muara tersebut.
Kata kunci : Kelimpahan, Distribusi, Larva Rajungan, Betahwalang, Demak

ABSTRACT

Vinni Nurizky. 260 201 111 300 21. Abundance and Distribution Pattern of
Swimming Crabs Larvae in Betahwalang, Demak, Central Java (Advisor: Adi
Santoso and Nur Taufiq SPJ)

Blue swimming crabs (Portunus pelagicus) have a distinctive behaviour.


The larval and spawning stages are spent in open ocean while the juvenile and
adult stages are spent in coastal waters, mostly in estuarine area. Daily catches of
the crabs will one day give a negative impact. Should the catch be done unevenly
and environmentaly unfriendly will resulted in loss of abundance of the crabs in
an area.
The study was conducted in two phases, namely field data accumulation
taken in Betahwalang, Demak, Central Java and identification and data processing
in Marine Science Biology Laboratory Diponegoro University, Semarang. This
study was conducted to discover the abundance and distribution patterns of blue
swimming crabs larvae in Betahwalang waters, Demak. The method that was used
in this study is descriptive-explorative, which is collecting initial data about a
condition in nature and doing a sistematic, actual, precise and accurate
interpretation. The value of abundance can be known by applying a modification
of Sachlan (1976) abundance formula. Morisita index of dispersion was used to
obtain distribution patterns of crab larvae. The abundance calculation showed that
the highest abundance of crab larvae was obtained in Zona 1 or in the open ocean
area at 23 ind/m3, followed by Zona 2 at 19 ind/m3 and Zona 3 at 16 ind/m3. The
abudance of crab larvae in Zona 1 is suspected due to the characteristic of positive
phototaxis of the crabs. Apart from that, high crabs abundance was also due to
crab spawning that happened continuously for a whole year which reach its peak
during October-April period. The distributive patterns occured due to
environmental conditions in the area which were almost the same. Planktonic
characteristic of crab larvae could prevent any motion against the current. The
study location which was in a semi closed area and resembling a bay also affect
the current where the coming current led to mixing of the area imminent to the
bay or the estuary.
Keywords : Abundance, Distribution, Larvae of Swimming Crabs, Betahwalang,
Demak

You might also like