You are on page 1of 32

MAKALAH SISTEM REPRODUKSI

PRIA

Disusun Oleh :
Kelompok VIII
1.Putu Desy Anggraeini
2. Rahayu Diningtyas
3. Rasis Fibri Aerosshi
4. Ratna Sulistya Dewi

SMAN 3 Mataram
2012/2013
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Reproduksi manusia bermula dari pertemuan sel jantan ( spermatozoa) dan sel telur
(ovum). Setiap

sel telur masak yang ukurannya sebesar

tanda titik ini jatuh melalui

salurannya menuju rahim. Dalam perjalanannya itulah ada kemungkinan ovum bertemu
spermatozoa.
Sistem reproduksi manusia dibedakan atas sistem reproduksi pria dan wanita. Pria
dan wnita memiliki ciri yang berbeda. Ciri-ciri tersebut meliputi ciri kelamin primer dan
ciri kelamin skunder.
Ciri

kelamin primer adalah ciri-ciri yang berhubungan dengan kemampuan

menghasilkan gamet. Pada pria, ciri kelamin primernya adalah ditandai dengan mengalami
mimpi basah, dimana pada masa ini testis sudah menghasilkan sperma dan hormon
testoteron. Pada wanita, ciri kelamin primernya adalah ditandai dengan tumbuhnya rahim
dan ovarium yang mampu menghasilkan ovum dan hormon seks dan pada masa ini wanita
sudah mengalami mentruasi
Ciri skunder

merupakan ciri yang tampak dari

luar sehingga kita mampu

membedakan pria dan wanita. Pada pria, ciri kelamin skunder adalah berjakun, berkumis,
suara besar dan pinggul ramping. Pada wanita, ciri kelamin skunder adalah suara nyaring
pinggul membesar dan memiliki kelenjar susu.
1.2 Rumusan Masalah
Dalam karya tulis ini dirumuskan beberapa permasalahan sebagai berikut.
1. Apa itu sistem reproduksi wanita ?
2. Apa saja bagian alat kelamin luar wanita?

3. Apa saja bagian alat kelamin dalam wanita?


4. Apa saja alat kelamin luar pria ?
5. Apa saja alat kelamin dalam pria ?
6. Apa saja bagian-bagian organ reproduksi ekstragonadal?
7. Bagaimana masa menstruasi pada wanita?
8. Apa yang dimaksud dengan hormon-hormon?
9. Apa yang dimaksud dengan alat kontrasepsi ?
10. Apa yang dimaksud dengan kesehatan reproduksi ?
11. Apa saja yang termasuk penyakit menular seksual ( PMS)?

1.3 Tujuan Penulisan


Berdasarkan latar belakang di atas, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan
karya tulis ini adalah :
1. Untuk mengetahui sistem reproduksi wanita.
2. Untuk mengetahui bagian alat kelamin luar wanita.
3. Untuk mengetahui bagian alat kelamin dalam wanita.
4. Untuk mengetahui alat kelamin luar pria.
5. Untuk mengetahui alat kelamin dalam pria.
6. Untuk mengetahui bagian-bagian organ reproduksi ekstragonadal.
7. Untuk mengetahui masa menstruasi pada wanita.
8. Untuk mengetahui penjelasan tentang hormon-hormon.
9. Untuk mengetahui tentang alat kontrasepsi.

10. Untuk mengetahui mengenai kesehatan reproduksi.


11. Untuk mengetahui yang termasuk penyakit menular seksual ( PMS).

BAB II
PEMABAHASAN
2.1 Sistem Reproduksi Wanita
Sistem reproduksi wanita terdiri atas dua bagian yaitu bagian alat kelamin luar
(genetalia eksterna) dan bagian kelamin dalam (genetalia interna) sebagaian besar
tersembunyi di didalam tulang panggul. Batas antara keduanya adalah selaput dara
(hymen). Alat reproduksi perempuan berperan dalam memproduksi sel telur, berhubungan
seksual reproduksi manusia, mengandung sel telur yang sudah dibuahi oleh sel sperma
sampai berkembang menjadi bayi, dan melahirkannya.
2.2 Bagian Alat Kelamin Luar Wanita
Bagian alat kelamin luar wnita terdiri atas :
1. Mons Veneris/Mons Venus (Tundum), terletak pada bagian atas/menonjol ke bagian depan
dan menutupi tulang belakang dan masa remaja ditumbuhi rambut.
2.

Labia Mayora (bibir besar), berasal dari mons

veneris, bentuknya

lonjong

menuju

kebawah, bagian luar terdiri dari kulit berambut, kelenjar lemak dan keringat ,kadang juga
ditumbuhi rambut sedikit, bagian dalamnya tidak berambut dan mengandung kelenjar
lemak, serta banyak pembuluh saraf sensitif saat intercourse.
3. Labia Minora (bibir kecil) terletak disebelah dalam bibir besar, tidak memiliki folikel
rambut. Banyak pembuluh darah, otot polos dan ujung serabut saraf, bagian depannya
mengelilingi klitoris. Kedua Labia ini memiliki pembuluh darah sehingga menjadi besar
pada saat keinginan sek bertambah
4. Vulva (pukas), berupa celah ada disebelah dalam bibir kecil. Vulva yang berarti menutupi
terletak di antara kedua paha kamu, bagian luar vulva menutupi vagina. Bagian atas
bukaan tersebut disebut dengan mons pubis, lembar jaringan tipis yang bernama hymen
sebagian menutupi bukaan vagina. Ini yang umumnya dsebut selaput dara. Hymen
normal terdapat lubang kecil untuk aliran darah menstruasi, dapat berbentuk bulan sabit,
bulat oval, eribiformis, septum atay fibriae. Pada saat hubungan sek pertama hymen atau
trauma lain. Hyme akan robek dan mengeluarkan darah. Setelah melahirkan himen menjadi
tonjolan kecil yang disebut Corrunculae Myrtiformis.
5. Vestibulum : bagian organ seks ini dibasahi oleh kedua labiadan bagian atasnya tertutupi
oleh klitoris. Pada bagian

vestibulum terdapat muara vagina/liang senggam,

kencing, kelenjar bartholini dan kelenjar skene.

saluarn

6.

Clitoris (kelentit), Klitoris, yang terletak dibagian depan atas Vulva dimana kedua labia
bertemu , merupakan sebuah struktur silindris kecil yang beranalogi dengan labia bertemu,
merupakan sebuah struktur silindris kecil yang beranalogi dengan penis laki-laki:sama-sama
memiliki jaringan erektil

7.

Orificium Vagina/introitus (lubang vagina), terletak 1-1,5 cm dibawah clitoris di dalam


vulva

8. Orificium Vagina/introitus (lubang vagina), terletak dibawah vestibulum. Pada gadis (virgo)
tertutup lapisan tipis bermukosa yang disebut selaput dara yang ber menutupi (virgo )
tertutup lapisan tipis bermukosa yang disebut selaput dara yang menutupi permukaan luar
vagina, utuh tanpa robekan.
9.

Glandula skene, kelenjar yang menghasilkan bau feromon penarik seksual wanitam,
bermuara pada lubang di sebelah menyebelah lubang kencing

10. Glandula bartholin, kelenjar penghasil lendir cair yang berfungsi sebagai pelumas vulva
pada saat citus (senggama), bermuara di sebelah-menyebelah libang vagina.
2.3 Bagian Alat Kelamin Dalam Wanita
Bagian alat kelamin perempuan terdiri atas :
1. Vagina (saluran senggama); panjangnya 15 cm, mempunyai dinding yang berlipat
lipatdan lapisan otot yang tebal, serta memiliki kelenjar yang menghasilkan lendir
yang berfungsi sebagai pelicin, vagina juga berfungsi sebagai saluran dilalui bayi
saat melahirkan (petus), mengeluarkan, mengeluarkan ekresi uterus saat haid serta
kopulasi. Bagian atas vagina terbentuk dari duktu Mulleri, bahwa dari sinus
urogenetalis. Batas dalam secara klinis yaitu fornices anterio, posterio dan lateralis
di sekitarcervik uteri. Titik Grayenberg ( G-spot), merupakan titik daerah sensorik di
sekitar 1/3 anterior dinding vagina, sangat sensitiv terhadap stumulasi orgasmus
vaginal. G-Spot tidak hanya berguna untuk meningkatkan kualitas seks dengan
pasangan saja, namun juga bisa membantu wanita ketika melahirkan bayinya. Pada
saat bayi keluar dan menyentuh daerah sensitif ini sang Ibu akan sedikit terbantu
dari rasa sakit akibat persalinan.
2. Uterus (rahim); bentuknya seperti buah peer, berukuran 7 Cm, lebar 5 Cm, dan
tebalnya 2,5 Cm. Rahim ini merupakan tempat yang elatis. Dimana janin tumbuh
dan berkembang sampai menjadi fetus yang siap dilahirkan.

3. Tuba Falloppil atau Oviduet (saluran telur ); merupakan saluran yang akan dilalui
telur dalam perjalananya dari indung telur (ovarium ) menuju rahim. Saluran ini
ada 2 buah yang satu kiri dan satu dikanan rahim yang panjangnya 8-15 Cm.
4. Ovarium (indung telur ) : merupakan organ penghasil sel telur pada manusia yang
jumlahnya 2 buah, dikiri dan kanan. Di dalam indung telur inilah diproduksi telur
(ovum)

2.4 Alat Kelamin Luar Pria


1. Penis (zakar): penis pria dibentuk batang dan merupakan organ untuk segenggam bagi pria
yang berfungsi untuk menyalurkan cairan mani (semen) yang

mengandung

sel-sel

spermatozoa ke dalam vagina wanita. Penis terdiri atas jaringan otot. Jaringan otot, jaringan
spons yang lembut, pembuluh darah dn jaringan saraf. Penis digantung dibagian tengahnya
oleh ligemen suspensorium penis ke arah simpis pubis dan pangkalnya disebut bulbopenis
melekat oto-otot serta tigamen yang menghubungkannya dengan otot pantat di dekat anus.
Panis yang berada diluar tubuh, pada bagian luarnya melekat kulit yang bisa melar,
hanya bagian ujung penis (gland penis ). Kulit ini tidak melekat dan ujungnya berlubang.
Sehingga bisa dilipat ke belakang. Selubung ini di sebut Preputium. Rangsang seksual akan
menimbulkan impuls saraf parasimfatis yang efeknya akan melebarkan ( dilatasi) ateri
penis dan pada saat yang sama akan mengecilkan (kontriksi) vena penis. Akibatnya akan
terjadi pengisian jaringan erektil yang berada di antara ke dua pembuluh darah tersebut
dengan aliran darah bertekanan tinggi sampai penuh dan hal ini menyebabkan penis
menjadi ereksi.
2. Serotum (kantung buah pelir ); merupakan dua buah kantung tempat testes disimpan yang
berada di bawah batang penis. Dinding skorotum bisa melar dan mengkerut karena ada
lapisan otot.
2.5 Alat Kelamin Dalam Pria
Organ kelamin dalam pria dibagi menjadi 3 kelompok yaitu testes, saluran-saluran
penyalur Spematozoa dan kelenjar pembentuk plasma semen
1.

Tetes

(buah pelir/buah zakar); berjumlah 2 buah

yang berfungsi

sebagai penghasil

spematozoa dan hormon testoteron. Untuk memproduksi sperma diperlukan suhu yang
sedikit lebih rendah dari suhu tubuh. Karena menjelang kelahiran testis turun dari rongga
tubuh (abdomen) menuju scrotum melalui canalis inguinalis. Scorotum dapat menjaga

testes. Jika suhu dingin scrotum akan mengkerut sehingga testis akan lebih hangat, dan
jika suhu terlalu panas scrotum akan mengembang. Suhu rata-rata testes di dalam
scrotum 2,2 derajat celcius. Di dalam testes terdapat saluran halus yang disebut saluran
penghasil sperma (tubulus seminiferus) tempat terjadinya proses spermatogenesis. Dinding
sebelah dalam saluran tersebut terdiri dari jaringan epitelium dari jaringan ikat. Di jaringan
epitelium terdapat;

A.

Sel induk sperma (spermatogonium), yaitu calon sperma

B.

Sel Sartoli yang berfungsi memberi makan pada sperma

C.

Sel Leydig yang berfungsi menghasilkan hormon testoteron


Proses pembentukan sperma manusia dipengaruhi oleh hormon, yaitu;
a.

Hormon Gonadotropin; dihasilkan oleh hipofisi depan untuk agar mengeluarkan hormon
FSH dan LH

b.

FSH ( Folliele Stimulating Hormone); berfungsi mempengaruhi

dan merangsang

perkembangan tubulus seminiferus dan sel sartoli untuk menghasilkan ABP (androgen
binding protein ) yang memacu pembentukan protein
c.

LH (Luteinizing Hormone) berpungsi merangsang sel-sel interstial (sel Leydig) agar


mensekresikan hormon ntestoteron (andogen).

d.

Hormon Testoteron; berfungsi merangsang perkembangan organ seks primer pada saat
embrio, mempengaruhi perkembangan alat reproduksi dan ciri kelamin sekunder serta
memelihara ciri kelamin sekunder dan mendorong spermatogenesis

2.

Vas eferentia; saluran ini berjumlah 10-15 buah yang akan membawa spermatozoa dari
testes menuju epididimis

3.

Epididimis (jumlahnya 2 buah, di dalam scrotum kiri dan kanan); saluran ini berfungsi
untuk proses pematangan spermatozoa, sehingga dapat bergerak dengan flagelnya (bersifat
motil), serta memberikan nutrisi pada spematozoa dalam perjalannya menuju vas
diferentia. Saluran epididimis

bentuknya berkelok-kelok rapat sekali yang panjangnya

20 kaki ( 6 meter)
4.

Vas diferentia (jumlahnya 2 buah di sebelah kiri dan kanan); panjangnya 45 cm,
seperempatnya berada dalam scrotum. Vas diferntia ke luar dari scrotum bersama-sama
pembuluh darah, pembuluh limfe dan serabur saraf membentruk satu berkas yang disebut
funiculus spermaticus (talimani), dan melalui canalis inguinalis masuk ke rongga tubuh
(abdomen). Spermatozoa yang telah matang mampu bergerak 2-4 mm per menit, dan
sepanjang vas eferentia ditempuhnya dalam waktu 21 hari barulah sampai di ampula yang
telah matang

mampu

bergerak

2-4

mm per menit, dan

sepanjang vas eferentia

ditempuhnya dalam waktu 21 hari barulah sampai di amula di dalam ampula yang
merupakan pelebaran dari vas eferentia, spermatozoa beristirahat serta memulihkan
tenaganya dengan nutrisi fruktosa daan zat gisi lain yang terkandung dalam sekrit kelenjar
vesica seminalis yang ductusnya bermuara dalam ampula.
5. Ductus Ejukulatus (jumlahnya 2 buah);berfungsi untuk menyalurkan sperma saat ejakulasi
ke dalam saluran uretra. Ke dua saluran ini ujung bersatu dan bermuara di uretra tepat
dibawah kelenjar prostat
6. Saluran Uretra (jumlahnya 1 buah); berfungsi untuk menyalurkan semen dan saluran urine.
Saluran ini terletak dalam batang penis di bagain bawah di kelilingi oleh korpus spogiosum.
7.

Kelenjar litteri terletak pada

dinding saluran uretra, berukuran

kecil-kecil

dan

menghasilkan cairan serous (lendir cair) yang berfungsi untuk melumasi glan penis pada
saat ereksi yang disebabkan oleh rangsangan yang kuat.
8. Kelenjar Cowperi (kelenjar Bulfouretra); bermuara 2 buah, terletak di kiri dan kanan bulbo
penis serta bermuara di uretra. Kelenjar ini berfungsi menghasilkan secret seromucous
(lendir agak kental) yang alkalis (NaHCO 3) untuk menetralkan asam yang ada dalam
saluran uretra pria atau vagina wanita.
9. Kelenjar Prostat (jumlahnya) sebuah yang ukurannya 4x2x3 cm) terletak dibawah vesica
urinaria (kantung kemih). Sekret kelenjar ini menyumbang 30 % dari seluruh cairan
semen. Komposisi sekret kelenjar prostat terdiri dari NaHCO3, asam fospat, asam sitrat,
kolesterol, Ca, Zn, Mg, Spermin, Inositol, Fosfolipid dan enzim. Enzim

seminim dan

fibrinolisin ejakulasi di dalam vagina wanita sehingga spermatozoa bebas bergerak. Warna
sekret kelenjar prostat keputihan seperti air susu, dan baunya seperti air jeruk (asam sitrat).
10. Vesica Seminalis, Vesica Seminalis merupakan sepasang kelenjar yang terletak diantara
kantong kemik dengan rectum. Masing-masing kelenjar ini panjangnya 5 cm. komposisi
sekrit kelenjar

ini terdiri dari ata fruktosa dan zat gisi lain khususnya vitamin C,

Prostagladin, flavinx, fosforilkolin dan ergotionein. Prostaglandin memiliki fungsi membantu


mengencerkan lendir pekat yang menutupi lubang di leher rahim, agar mudah ditrobos
oleh gerakan spermatozoa, menyebabkan kontraksi otot secara ritmis dan serentak dalam
vagina, uterus, serta tuba fallopii ke arah dalam (menimbulkan daya sedot). Keadaan ini
terjadi pada waktu wanita mengalami orgamus, yang mampu meningkatkan pergerakan
spermatozoa beberapa kali lipat. Fibrinogen berfungsi untuk mengumpulkan cairan semen
sehingga dapat disemprotkan

lebih jauh

pada waktu

ejakulasi. Sekrit

kelenjar

ini

menyumbangkan 60 % dari keseluruhan cairan semen. Sedangkan sisanya 5 % sekrit

kelenjar Litteri dan kelenjar Cowper, dan 5 % lagi disumbangkan oleh sekrit testes (berupa
spermatozoa) serta sekrit epididimis.
Andrologi Klinik
Andrologi Klinik adalah proses pemeriksaan dalam labolatorium untuk mengetahu
seorang proa dalam keadaan fertil atau steril yang dilakukan dengan menyelidiki cairan
semen. Semen yang dikeluarkan pria pada waktu ejakulasi terdiri atas spermatozoa dan
plasma semen.
Plasma semen

merupakan gabungan sekrit

beberapa

kelenjar epididimis, vas

diferentia. Vesica seminalis, kelenjar prostat, kelenjar cowper dan kelenjar listteri. Plasma
ini penting artinya dalam menentukan semen pria yang sufertil (kurang subur).
Spermatozoa manusia panjangnya sekitar 50 mikron, terdiri atas kepala, leher dan
ekor (flagelum). Bentuk kepala lonjong

dan mengandung inti, ujungnya

mengandung

(corona penetraling Enzyme). Semua enzim tersebut berguna dalam penetrasi spermatozoa
ke dalam sel telur. Bagian tengah/leher terdapat

mitokondria tempat berlangsungnya

aksodasi sel untuk membentuk energi sehingga sperma dapat bergerak aktif. Sedangkan
ekor sebagai alat gerak sperma agar mencapai ovum.
Analisis semen yang normal biasanya mempunyai komposisi sebagai berikut :
1. Volume semen sekali ejakulasi

: 2-5 ml

2. Konsentrasi sel spermatozoa

: 20 Juta/ml

3. Jumlah sel spermatozoa

: 50-400 juta per ejakulasi

4. Persentase sel spermatozoa motil

: 50 %

5. Persentase bentuk sel spermatozoa yang

: 60 %

Selain itu perlu juga dilakukan pemeriksaan terhadap hal-hal lain untuk menentukan
fertilasi seorang pria sebagai berikut.
1. keadaan penis harus dapat berereksi secara penuh
2.

keadaan konsentrasi hormon testoren harus normal, sebab libido seksualitas pri terhadap
wanita ditentukan oleh hormon ini

3. tidak menderita penyakit kelamin


4. pada ejakulasi ereksi minimal 5 cm dari ujung penis.
2.6 Organ Reproduksi Ekstragonadal
Payudara
Seluru susunan kelenjar payudara berada di bawah kulit di daerah pektoral. Terdiri dari masaa
payudara yang sebagian besar mengandung jaringan lemak, brlobus-lobus (20-40 lobus), tiap

lobus terdiri dari 10-100 alveoli, yang berada di bawah pengaruh hormon prolaktin
memproduksi air susu. Dari lobus-lobus, air susu dialirkan duktus yang bermuara di daerah
papila/putting. Fungsi utama payudara adalah laktasi, dipenagruhi hormon prolaktin dan
oksitosin pasca persalinan. Kulit daerah payudara sensitif terhadap rangsang, termasuk
sebagai sexuality responsive organ.
Kulit
Di berbgagai area tertentu tubuh, kulit memiliki sensitifitas yang lebih tinggi dan responsif
secara seksual, misalnya kulit di daerah bokong dan lipat paha dalam. Protein dikulit
mengandung pheronmone 9sejenis metabolit steroid dari keratinosit epidermal kulit) yang
berfungsi sebagai farfum daya tarik seksual (androstenal dan androstenon dibuat di kulit,
kelenjar keringat aksila dan kelenjar liur).
Poros Hormonal Sistem Reproduksi
Badan pineal : suatu kelenjar kecil, panjang sekitar 6-8 mm, merupakan suatu penonjolan dari
bagian posterior ventrikal III di garis tengah. Terletak di antara 2 hemisfer otak, di depan
serebelum pada daerah posterodorsal diensefalon. Memiliki hubungan dengan hipotalamus
melalui suatu batang penghubung yang pendek berisi serabut-serabut saraf menurut
keprcayaan kuno, dipercaya sebagai tempat roh Hormon melatonin; mengatur sirkuit fotoneuro-endokrin reproduksi. Tampaknya melatonin menghambat
hipotalamusm, sehingga menghambat

produksi

GnRH dari

juga sekresi gonadotropin dari hipofisis dan

memicu/onset mulainya fase pubertas.


Hipotalamus
Kumpulan nukleus pada daerah di dasar otak, di atas hipofisis sebagai hipofisis posterior.
Menghasilan hormon-hormon pelepas : GnRH (Gonadotropin Releasing Hormone), TRH
(Thyrotropin Releasing Hormone), CRH (Cortitropin Releasing Hormonr), GHRH (Growth
Hormone Releasing Hormone), PRF (Prolactn Releasing Factor). Menghasilna juga hormonhormon penghambat : PIF (Prolactin Releasing Factor).
2.7 Masa Menstruasi padaWanita
Menstruasi atau haid mengacu kepada pengeluaran secara periodik darah dan sel-sel
tubuh dari vagina yang berasal dinding rahim wanita. Menstruasi dimulai saat pubertas dan
menandai kemampuan seorang wanita untuk mengandung anak, walaupun mungkin faktorfaktor kesehatan lain dapat membatasi kapasitas ini. Menstruasi biasanya dimulai antara uur

10 dan 16 tahun, tergantung pada berbagai faktor, termasuk kesehatan wanita, status nutrisi
dan berat tubuh relatif terhadap tinggi tubuh. Menstruasi berlangsung kira-kira sekali sebulan
sampai wanita menca[i umur 45-50 tahun, sekali lagi tergantung pada kesehatan dan
pengaruh-pengaruh lainnya. Akhir dari kemampuan wanita untuk bermentruasi disebut
menopause dan menandai akhir dri masa-masa kemhamilan seorang wanita. Normalnya
menstruasi berlangsung selama 3-7 ahri.
Menstruasi merupakan bagian dari reguler yang mempersiapkan tubuh wanita setiap
bulannya untuk kehamilan. Daur ini melibatkan beberapa tahap yang dikendalikan oleh
interaksi hormon yang dikeluarkan oleh hipotalomus, kelenajr di bawah otak depan, dan
indung telur. Menstruasi adalah pelepasan dinding rahim (endometrium) yang disertai dengan
pendarahan dan terjadi setiap bulannya kecuali pada saat kehamilan.
Siklus menstruasi bervariasi pada tiap wanita dan hampir 90% wnaita memiliki siklus
25-35 hari dan hanya 10-15% yang mmeiliki panjang siklus 28 hari, namun beberapa wanita
memiliki siklus yang tidak teratur dan hal ini bisa menjadi indikator adanya masalah
kesuburan.
Panjang siklus menstruasi dihitung dari hari pertama periode menstruasi, hari dimana
pendarahan dimulai disbeut sebgaai hari pertama yang kemudian dihitung sampai dengan hari
terakhir yaitu 1 hari sebelum pendarahan menstruasi bulan berikutnya dimulai.
Seorang wanita memiliki 2 ovarium dimana masing-masing menyimpan sekitar
200.000 hingga 400.000 telur yang belummatang/folikel (follices). Normalnya, hanya satu
atau beberapa telur yang tumbuh setiap periode menstruasi da sekitar hari ke 14 sebelum
menstruasi berikutnya.
Fase mentruasi
1. Fase mentruasi (minggu 1/hari 1-4); lapisan rahim pecah dan keluar sebagai haid melalui
vagina yang disebabkan oleh menurunya produksi progesteron
2.

Fase

proliferasi

(hari 5-13) tahap dipengaruhi

oleh naiknya

hormon

estrogen

endometrium/pertumbuhan folikel yang dipengaruhi oleh naiknya hormon estrogen (fase


folikel)
3. Tahap ovulasi/fase estrus (hari 14); ovulasi merupakan peristiwa lepasnya oosit sekunder
yang siap dibuahi seperma dari ovarium.
4.

Fase Sekresi/pengentahan 9hari 16-28); endomentrium menebal,

lembut dan banyak

mengandung pembuluh darah . selama 10 hari setelah ovulasi, progesteron dalam darah
berfungsi

mempersiapkan uterus untuk kemungkinan hamil. Uterus pada tahap ini siap

menerima zygot. Periode ini dikenal dengan fase luteal. Apabila tidak terjadi fertilisasi,

produkso progesteron turun pada hari ke 26 yang mengakibatkan lapisan uterus dan dinding
dalam rahim mengelupas pada hari ke 28 sehingga terjadi pendarahan/mentruasi. Fase ini
yang di sebut fase mentruasi. Biasanya mentruasi berlangsung 1 minggu. Setelah itu dinding
uterus pulih kembali. Selanjutnya karena tidak ada lagi progerteron yang dibentuk maka
FSH dibentuk lagi dan terjadilah oogenesis dan siklus dimulai lagi.
Sikap terhadap mentruasi dapat berbeda pada setiap masyarakat. Banyak masyarakat
yang memandang wanita sebagai terkontaminasi atau tercemar saat mentruasi

dan tidak

mengikutsertakan mereka dalam kegiatan-kegiatan masyarakat karena akan ikut tercemar.


Mentruasi adalah satu dari banyak pembenaran yang telah diberikan untuk pembersihan di
akhir mentruasi dianjurkan pada beberapa masyarakat. Namun, masyarakat lain menganggap
mentruasi sebagai fungsi normal

dan tidak menghukum atau menghalangi wanita saat

mereka mengalaminya.
Meskipun begitu, banyak wanita mengalami ketidaknyamanan fisik selama beberapa
hari sebelum periode mentruasi mereka datang. Kira-kira setengah dari sepuluh wanita
menderita akibat dismenore, atau mentruasi yang menyakitkan. Hal ini khususnya sering
terjadi awal-awal masa dewasa. Gejala-gejala dari gangguan mentruasi dapat berupa
payudara yang melunak, putting susu nyeri, bengkak, dan mudah tersinggung. Beberapa
wanita mengalami gangguan yang cukup berat seperti keram yang disebabkan oleh
kontraksi otot-otot halus rahim, sakit kepala, sakit pada bagian tengah perut , gelisah, letih,
hidung tersumbat dan ingin menangis. Dalam bentuk yang paling berat,s ering melibatkan
depresi dan kemarahan, kondisi ini di kenal dengan sebagai gejala datang bulan atau PMS,
dan mungkin membutuhkan penanganan medis.
Beberapa wanita mengalami sebuah kondisi yang dikenal

sebagai amwnore, atau

kegagalan bermentruasi selama masa waktu perpanjangan. Kondisi ini dapat disebabkan
oleh bermacam-macam faktor termasuk setres, hilang berat badan, olahraga berat secara
teratur, atau penyakit. Senaliknya, beberapa wanita mengalami aliran

mentruasi yang

berlebihan, kondisi yang di kenal sebagai menoragi. Tidak hanya aliran darah menjadi
banyak, namun dapat berlangsung lebih lama dari periode normal.

2.8 Hormon-Hormon
Hormon adalah zat kimia yang diproduksi oleh kelenjar endokrin yang mempunyai
efek tertentu pada aktifitas organ-organ lain dalam tubuh. Hormon seks merupakan zat yang
dikeluarkan oleh kelenjar seks dan kelenjar adrenalin langsung ke dalam airan darah mereka

secara sebagian

bertanggungjawab dalam menentukan

jenis kelamin janin dan bagi

perkembangan organ seks yang normal. Mereka juga memulai pubertas dan kemudian
memainkan peran dalam pengaturan perilaku seksual.
GnRH ( Gonandotrophin Releasing Hormone)
Diproduksi hipotalamus, kemudian dilepaskan, berfungsi menstimulasi hipofisi anterior
untuk memproduksi dan, melepaskan hormon-hormon gonadotropin (FSH/LH)
FSH ( Follicle Stimulating Hormone)
Diproduksi di sel-sel hipofisi anterior, sebagai respons terhadap GnRH. Berfungsi
memicu pertumbuhan dan pematangan folikel dan sel-sel granulosa di ovarium wanita (pada
pria; memicu pematangan seperma di testis). Pelepasannya periodik/pulsatif, waktu paruhnya
eliminasinya pendek (sekiat 3 jam). Sering tidak setemukan dalam darah. Sekresinya
dihambat oleh enzim inihibin dari sel-sel granulosa ovarium, melalui mekanisme feedback
negatif.
LH ( Luteinzing Hormone)/ICSH ( Interstitial Cell Stimulating Hormone
Diproduksi dari sel-sel kromofob hipofisi. Bersama

FSH. LH berfungsi

memicu

perkembangan folikel (sel-sel) teka dan sel-sel granulosa) dan juga mencetuskan terjadinya
ovulasi dipertengahan silkus (LH-surge). Selama fase luteal siklus, LH meningkatkan dan
mempertahankan fungsi

kopus luteum pascaovulasi dalam menghasilkan progesteron.

Pelepasnnya juga periodik/ pulsatif, kadarnya dalam darah bervariasi setiap fase siklus,
waktu paruh eliminasinya pendek (sekitar 1 jam ). Kerja sangat cepat dan singkat pada
pria : LH memicu sintesis testosteron di sel-sel leyding testis).
Estrogen
Estrogen (alami) diproduksi terutama oleh sel-sel teka interna folikel di ovarium
secara primer, dan dalam jumlah lebih sedikit juga diproduksi di kelenjar adrenal melalui
konversi hormon androgen. Pada pria diproduksi juga sebagaian di tetis. Selama kehamilan,
diproduksi

juga oleh plasenta,berfungsi

stimulus

pertumbuhan

dan perkemabangan

(proliferasi) pada berbagai organ reproduksi wanita.


Pada uterus

: menyebabkan proliferasi endometrium

Pada serviks

: menyebabkan pelunak servikx dan pengentalan lendir serviks

Pada vagina

: menyebabkan proliferasi epital vagina

Pada payudara

: menstimulasi pertumbuhan payudara


Juga mengatur distribusi lemak tubuh

Pada

tulang,

estrogen

juga

menstimulasi

osteoblas

sehingga

memicu

pertumbuhan/regenerasi tulang. Pada wanita pascamenopause, untuk pencegahan tulang


keropos/osteoporosis, dapat diberikan terapi hormon estrogen (sintetik) pengganti.

Progesteron
Progesteron

(alami) diproduksi

terutama di korpus luteum di ovarium, sehingga

diproduksi di kelenjar adrenal, dan pada kehamilan juga diproduksi di plasenta.


Progesteron menyebabkan

terjadinya proses

perubahan sekretorik 9fase sekresi) pada

endometrium uterus, yang mempersiapkan endometrium uterus berada pada keadaan yang
opyimal jika terajdi implantasi.
HCG (Humane Chorlonic Gonadotrophin)
Mulai diproduksi sejak usia 3-4 minggu oleh jaringan trofoblas (plasenta) kadarnya
makin meningkat sampai dengan kehamilan 10-12 minggu (sampai sekitar 100. 000
mU/ml), kemudian turun pada trismester kedua (sekitar10. 000mU/ml).
Berfungsi meningkatkan dan mempertahankan fungsi korpus luteum dan diproduksi
hormon-hormon steroid terutama pada masa-masa kehamilan awal. Mungkin juga memiliki
fungsi imunologik.
Deteksi HCG pada darah atau urine dapat dijadikan sebagai tanda kemungkinan adanya
kehamilan (tes Galli Mainini, tes pack, dsb).

2.9 Kontrasepsi
Kontasepsi berasal dari kontra artinya mencegah/melawan dan konsepsi oleh sel
spermatozoa, sehingga tidak terjadi pembuahan
Kontrasepsi non-permanen
Kontrasepsi non permanan merupakan suatu metode kontrasepsi dimana kemampuan
hamil dapat dikembangkan. Metode ini dapat dilakukan dengan alat bantu, obat dan tanpa
alat bantu
a. Metode tanpa alat bantu ;

Memperpanjang masa menyusui. Pada saat menyusui, tubuh itu memproduksi

hormon

prolaktin. Sementara secara timbal balik , kadar hormon ini menjadi tinggi untuk bisa tetap
merangsang produksi ASI. Nah, sebagai efek sebagai efek sampingannya, peningkatan
hormon prolaktin menyebabkan ovulasi tidak terjaga sehingga menghasilkan sel telur
yang matang. Jadi meskipun sel seperma berhasik masuk, sel telur yang ada tidak siap
untuk dibuahi.

Tidak melakukan hubungan intim saat masa subur wanita

Mengeluarkan sperma diluar tubuh agar tidak masuk dalam uterus wanita

b. Metode dengan alat bantu


1. Menghalangi terjadinya ovulasi dengan pemakaian hormon;
Pil KB; Pil KB mengandung ormon estrogen dan progesteron Pil KB adalah kontrasepsi
berbentuk butiran obat yang diminum seriap hari pada waktu yang sama. Setiap periode
minum adalah 21 hari dengan tenggang waktu 7 hari sebelum memulai periode
selanjutnya. Cara kerja pil jenis ini adalah dengan mencegah pematangan dan pelepasan
sel telur, mengentalkan lendir leher rahim tidak siap untuk menerima dan menghidupi hasil
pembuahan. Akibat samping penggunaan pil adalah terjadinya kegemukan pada setiap
bagian pemakaian, membuat wajah berjerawat dan berkomedo
Susuk; susuk atau implant diletakkan dibawah kulit lengan. Susuk akan mengeluarkan
hormon yang

mencegah

terjadinya

ovulasi. Kontrasepsi implat

atau

mengeluarkan

hormon yang mencegah terjadinya ovulasi. Kontrasepsi implant atau susk berisi hormon
progesteron saja, digubakan dengan menyisipkan di lengan bagian atas. Di pasaran tersedia
3 macam susuk , yaitu yang terdiri dari 1 batang, 2 batang, dan 6 batang efektif untuk 5
tahun. Keuntungannyam, segera

setelah susuk diangkat, wanita dapat hambil. Akibat

sampinya adalah pemakai dapat mengalami gangguan siklus mentruasi.


Suntikan; penggunaan suntik KB ini adalah setiap 1 atau 3 sekali. Efek sampingan yang
ditimbulkan

adalah gangguan perdarahan diantara 2 masa haid, dan umumnya setelah

pemakaian sat tahun sering tidak mengalami.


2. yang bertujuan untuk menghalangi

fertilisasi seperma dengan ovum

atau

menghalangi penempelan embrio

Sterilisasi; merupakan cara mantap atau permanan untuk mencegah kehamilan. Cara ini bisa
dilakukan baik

terhadap pria ataupun wanita. Pada

pria disebut vasektomi (tindakan

memotong saluran seperma yang menghubungkan buah zakar dengan kantong seperma)
sedangkan pada wanita

disebut tubektomi (pengikatan atau pemotongan saluran

yang

menghubungkan indung telur (ovarium) dan rahim). Keuntungan dari penggunaan dari
penggunaan kontrasepsi jenis ini adalah tidak adanya perubahan pada kemampuan dan
kepuasan seksual.

Spiral/IUD (Intra Uterine Device); spiral disebut juga AKDR (alat Kontrasepsi dalam
Rahim) atau IUD (Intra Uterine Device). Penggunaan kontrasepsi jenis ini dalam dengan
memasukan alat kecil yang tebuat dari bahan plastik dn lentur ke dalam rongga rahim.

Spiral ini dapat digunakan dalam waktu tahun, 5 tahun, 10 tahun. Konon, penggunaan
sepiral ini bersifat cocok-cocokan. Jadi pada sebagian wanita pengguna dapat menimbulkan
pendarahan pada wanita lainya tidak menimbulkan efek apapun.

Kondom; kondom merupakan kontrasepsi modern yang paling sederhana. Dibanding alat
kontrasepsi lain. Kondom memang lebih aman karena memasukkan sesuatu kedalam tubuh,
dan dapat mencegah infeksi penyakit menular seksual (PMS). Kerugiannya ? beberapa pria
marasa bahwa kondom menganggu hubungan seks dan mengurangi kenikmatan. Selain itu
ada kemungkinan terjadinya alergi terhadap zat pelumas yang menempel pada kondom

Jeli, tablet busa dan spon. Bahan-bahan ini

pada dasarnya mengandung sepermasida

(pembuluh sperma). Beberapa orang alergi terhadap bahan tersebut.


2.10 Kesehatan Reproduksi
Kesehatan reproduksi secara umum didefinisikan sebagai kondisi sehat dari sistem.
Dengan pengetahuan yang cukup tentang kesehatan reproduksi, diharapkan remaja dapat
memiliki sikap dan tingkah laku yang bertanggung mengenai proses reproduksi pada
dirinya
Pengetahuan dasar yang harus dimiliki agar seseorang, khususnya remaja memiliki
kesehatan reproduksi adalah ;
1. Mengenal sistem, proses dan fungsi organ reproduksi
2. Bahaya narkoba dan miras pada kesehatan reproduksi
3. Penyakit menular seksual/HIOV
4. Perlu mendewasakan usia perkawinan, merencanakan dan mengatur kehamilan
5. Memperkuat keyakinan dan kepercayaan

pada ajaran agama serta terbuka

dalam hal

berkomunikasi dalam masalah kesehatan reproduksi.


2.11 Penyakit Menular Seksual ( PMS)
Penyakit menular seksual ( PMS) dimaksud sebagai penyakit yang ditularkan
secara langsung dari seseorang ke orang lain melalui kotak seks. PMS juga dapat ditularkan
dari ibu yang menderita ditularkan ke janin atau bayinya serta lewat kontak darah
Beberapa organisme penyebab;
Bakteri

: Nesseria

gonorrhoeae,

Chalamydia

trachomatis,

Treponema

palluidum, Gardanella vaginalis


Haemophilus ducreyi , Donavania Granulomatis, Mycoplasma hominis, Ureaplasma
Urealycum.

Virus

: Herpes simplex , Human papilloma, hepatitis, Cytomegalovirus

Protozoa

: Trichomonas Vaginalis

Ektoparasit

: Phtirus Pubis, Sarcoptes Scabei

Perilaku yang dapat mempermudah penularan PMS antara lain berhubungan seks
yang tidak aman dengan penderita PMS ( tanpa menggunakan pelindung/kondom). Gantiganti pasangan seks, pelacur , melakukan hubungan seks secara anal, karena hubungan ini
mudah menimbulkan lika.
Ada banyak macam penyakit yang bisa digolongkan PMS. Di indonesia yang
banyak di temukan saat ini antara lain :
1. Genore ( GO )
Disebabkan oleh bakteri Neisseria gonorrhoeae. Infeksi dimulai beberapa hari
sampai beberapa minggu setelah hubungan intim dengan orang yang terjangkit penyakit
ini ( 2-10 hari ). Penyakit ini dapat menyebabkan keluarnya cairan dari kemaluan pria.
Gejala-gejala pada gonorrhoa pada wanita biasanya sangat ringan atau tidak terasa sama
sekali, tetapi kalau tidak diobati penyakit ini dapat menjadi parah dan menyebabkan
kemandulan penyakit ini dapat disembuhkan dengan antibiotik bila ditangani secara dini
2. Sifilis ( Raja Singa)
Disebabkan oleh bakteri Trepanosoma pallidum. Lesi mucul 3 minggu sampai 3 bulan
setelah berhubungan intim dengan penderita penyakit ini. Luka terlihta seperti lubang pada
kulit dengan tepi yang lebih tinggi.
Gejala yang mungkin terjadi pada wanita bila terkena sifilis, antara lain; (terdiri atas
4 Satadium)
Satadium satu. Satadium ini ditandai oleh munculnya luka yang kemerahan dan
basah di daerah vagina. Luka ini disebut dengan Chancre. Pembekakan kelenjar getah bening
juga ditemukan selama satadium ini. Stadium ini merupakan stadium yang sangat menular.
Stadium dua. Gejala-gejala yang mirip dengan flu, seperti demam dan pegal-pegal,
mungkin jug dialami pada stadium ini. Stadium ini biasanya berlangsung selama satu
sampai dua minggu.
Stadium tiga . sifilis ini dapat berlangsung hingga bertahun-tahun lamanya.
Stadium empat. Penyakit ini akhirnya di kenal sebagai sifilis tersier. Pada stadium ini,
spirochaeta telah menyebar ke seluruh tubuh dan dapat merusak otak, jantung , batang otak
dan tulang.
Perbedaan utamanya ialah bahwa pada tahap pertama, chancre tersebut akan muncul
didaerag penis. Dan tahap kedua akan muncul luka-luka di daerah penis, mulut, tenggorolan
dan dubur.

Kalau sefilis stadium satu ini tidak diobati, tahap ke kedua penyakit ini akan muncul
kapan saja. Mulai dari ketiga sampai enam minggu setelah timbulnya chancre.
3. Herpes Genital
Gejala awal seperti lecet yang kemudian terbuka menjadi lubang kecil berair. Dalam
5-10 hari gejala hilang virus menetap dalam tubuh dan dapat timbul sesuatu saat dan kadngkadang sering. Pada wanita dalam beberapa atahun dapat memicu kangker mulut rahim.
4. Klamidiasis
Pada wanita bila terinfeksi klamidia dapat menimbulkan mandul, saluran telur cacat,
radang saluran kencing, saluran ketuban robek sehingga bayi lahir prematur. Pada pria
dapat, menimbulkan mandul, radang saluran kencing.
5. Trikomoniasis
Gejalanya adalah cairan vagina encer, berwarna kuning kehijauan, berbusa dan berbau
busuk, vulva agak bengkak, kemerahan, gatal, dan nyeri saat kencing.
6. Kandidiasvagina
Gejalanya adalah keputihan berwarna putih susu, bergumpal, disertai gatal, panas dan
kemerahan pada kelamin dan sekitar.
7. Kutil kelamin
pada umumnya tidak dapat terlihat pada wanita karena terletak terletak didalam
vagina, atau poada pria karena terlalu kecil. Dapat berakibat serius pada wanita karen adapat
menyebabkan kanker serviks. Bisul pada kelamin ini dapat disembuhkan, wanita harus
menjalankan pap smear setiap kali berganti pasangan intim.
8. AIDS
AIDS singkatan dari Acquired Immune Deficieeney Syndrome atau Sindrome yang
meruntuhkan kekebalan tubuh. Penyakit ini disebabkan oleh virus

HIV (human

Immunodeficiency virus)
Cara penularan HIV
1. Berganti-ganti pasangan seksual, atau berhubungan dengan orang yang terifeksi
virus HIV
2. Pemakaian jarum Suntik bekas orang HIV
3. Menerima traspusi darah dari orang yang sudah tercemar HIV
4. Ibu habil yang terinfeksi akan menular pada bayinya.

Tanda dan gejala awal dari HIV adalah menderita penyakit yang ringan seperti Flu atau
diare setelah beberapa minggu terinfeksi virus ini mulai. Setelah tiga sampai tujuh hari ,
penderita

mungkin mengalami batuk

kering tidak berdahak

yang lama

kelamaan

menimbulkan kekurangan oksigen dalam darah


Cara menghindari HIV;
A. Setia dengan satu pasangan hidup
B. Menghindari penggunaan jarum suntik bersama/gunakan yang masih steril
C. Hindari transpusi darah yang belum jelas asalnya
D. Tidak mengkonsumsi narkoba.
HIV/AIDS tidak menular karena : makan, minum bersama, memakai peralatan
makan/minum mereka bersentuhan, berjabat tangan m berpelukan, berciuman, hidup
serumah, menggunakan wc/toilet bersama, berenang, gigitan serangga, HIV tidak mudah
menular.
9. Vaginistis
Penyakit kelamin ini adalah pada vagina. Penyebabnya bisa dari berbagai jenis
bakteri (seperti misalnya bakteri gonorrhea, atau chlamudia)dan bisa juga jamur. Dan jika
penyebabnya sudah diketahui maka penyakit ini bisa diobati dan disembuhkan dengan obat
yang sesuai
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Alat kelamin/reproduksi pada wanita meliputi bagian luar dan dalam. Bagain luar yaitu
: Mons Veneris/Mons Venus (Tundum), Labia Mayora (bibir besar), Labia Minora (bibir
kecil), Vulva (pukas), Vestibulum, Clitoris (kelentit), Orificium Vagina/introitus (lubang
vagina), Orificium Vagina/introitus (lubang vagina), Glandula skene, Glandula bartholin.
Sedangkan pada bagian dalam alat kelamin wanita, yaitu : Vagina (saluran senggama);
Uterus (rahim); Tuba Falloppil atau Oviduet (saluran telur ); Ovarium (indung telur ).
Sedangan alat reproduksi/kelamin pada pria, yaitu : bagian luar meliputi : Penis
(zakar), Serotum (kantung buah pelir), dan bagian dalamnya : Tetes (buah pelir/buah zakar);

Vas eferentia, Epididimis, Vas diferentia , Ductus Ejukulatus, Saluran Uretra, Kelenjar
Cowperi (kelenjar Bulfouretra), Kelenjar Prostat, Vesica Seminalis,
3.2 Saran
Alat kelamin/reproduksi pada manusia sangat penting untuk dapat menghasilkan
keturunan, maka hendaknya kesehatan alat kelamin/reproduksi dipelihara dengan baik.

Kata Pengantar
Puji dan Syukur Penulis Panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat limpahan
Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyusun makalah ini tepat pada
waktunya. Makalah ini membahas tentang sistem Reproduksi laki-laki.
Dalam penyusunan makalah ini, kami banyak mendapat tantangan dan hambatan akan tetapi
dengan bantuan dari berbagai sumber tantangan itu bisa teratasi. Oleh karena itu, kami
mengucapkan terima kasih.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk
penyusunan maupun materinya. Oleh karena itu kami mohon maaf.
Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita semua.

Gambar organ reproduksi pada Pria

Sistem reproduksi pria meliputi organ-organ reproduksi, spermatogenesis dan hormon pada
pria.
- Organ Reproduksi
Organ reproduksi pria terdiri atas organ reproduksi dalam dan organ reproduksi luar.
- Organ Reproduksi Dalam
Organ reproduksi dalam pria terdiri atas testis, saluran pengeluaran dan kelenjar asesoris.
1. Testis
Testis (gonad jantan) berbentuk oval dan terletak didalam kantung pelir (skrotum). Testis
berjumlah sepasang (testes = jamak). Testis terdapat di bagian tubuh sebelah kiri dan kanan.
Testis kiri dan kanan dibatasi oleh suatu sekat yang terdiri dari serat jaringan ikat dan otot
polos.
Fungsi testis secara umum merupakan alat untuk memproduksi sperma dan hormon kelamin
jantan yang disebut testoteron.
2. Saluran Pengeluaran
Saluran pengeluaran pada organ reproduksi dalam pria terdiri dari epididimis, vas deferens,
saluran ejakulasi dan uretra.
Epididimis
Epididimis merupakan saluran berkelok-kelok di dalam skrotum yang keluar dari testis.
Epididimis berjumlah sepasang di sebelah kanan dan kiri. Epididimis berfungsi sebagai

tempat penyimpanan sementara sperma sampai sperma menjadi matang dan bergerak menuju
vas deferens.
Vas deferens
Vas deferens atau saluran sperma (duktus deferens) merupakan saluran lurus yang mengarah
ke atas dan merupakan lanjutan dari epididimis. Vas deferens tidak menempel pada testis dan
ujung salurannya terdapat di dalam kelenjar prostat. Vas deferens berfungsi sebagai saluran
tempat jalannya sperma dari epididimis menuju kantung semen atau kantung mani (vesikula
seminalis).
Saluran ejakulasi
Saluran ejakulasi merupakan saluran pendek yang menghubungkan kantung semen dengan
uretra. Saluran ini berfungsi untuk mengeluarkan sperma agar masuk ke dalam uretra.
Uretra
Uretra merupakan saluran akhir reproduksi yang terdapat di dalam penis. Uretra berfungsi
sebagai saluran kelamin yang berasal dari kantung semen dan saluran untuk membuang urin
dari kantung kemih.
3. Kelenjar Asesoris
Selama sperma melalui saluran pengeluaran, terjadi penambahan berbagai getah kelamin
yang dihasilkan oleh kelenjar asesoris. Getah-getah ini berfungsi untuk mempertahankan
kelangsungan hidup dan pergerakakan sperma. Kelenjar asesoris merupakan kelenjar kelamin
yang terdiri dari vesikula seminalis, kelenjar prostat dan kelenjar Cowper.
Vesikula seminalis
Vesikula seminalis atau kantung semen (kantung mani) merupakan kelenjar berlekuk-lekuk
yang terletak di belakang kantung kemih. Dinding vesikula seminalis menghasilkan zat
makanan yang merupakan sumber makanan bagi sperma.
Kelenjar yang panjangnya 5-10 cm, berupa kantong seperti huruf S berbelok-belok,
sekretnya yang alkalis bersama dengan cairan prostat merupakan bagian terbesar semen yang
mengandung fruktosa yang merupakan sumber energy untuk spermatozoa. Vesika seminalis
bermuara pada duktus deferens pada bagian yang hamper masuk prostat. Dindingnya tipis,
mengandung serabut otot dan mukosa, terbagi menjadi ruang-ruang dan lekuk-lekuk yang
penampangnya memperlihatkan gambaran jembatan membrane mukosa.
Vesika seminalis mempunyai saluran yang dinamai duktus vesikula seminalis. Duktus
vesikula seminalis ini akan bergabung dengan duktus deferens. Pengejakulatorius yang
bermuara pada 2 buah kelenjar tubule alveolar yang terletak di kanan dan kiri di belakang
leher kandung kemih. Secret vesika seminalis merupakan komponen pokok dari air mani.
Fungsinya menghasilkan cairan yang disebut semen untuk cairan pelindung spermatozoa
Kelenjar prostat
Kelenjar prostat melingkari bagian atas uretra dan terletak di bagian bawah kantung kemih.
Kelenjar prostat menghasilkan getah yang mengandung kolesterol, garam dan fosfolipid yang
berperan untuk kelangsungan hidup sperma.
Prostat dan vesikula seminalis menghasilkan cairan yang merupakan sumber makanan
bagi sperma atau menghasilkan cairan alkalis pada cairab seminalis berguna untuk
melindungi spermatozoa terhadap tekanan yang terdapat pada uretra dan vagma. Cairan ini

merupakan bagian terbesar dari semen. Cairan lainnya yang membentuk semen berasal dari
vas deferens dan dari kelenjar lendir di dalam kepala penis.
Kelenjar prostat, merupakan suatu kelenjar yang terdiri dari 30-50 kelenjar yang terbagi
atas empat lobus yaitu :
1. Lobus posterior
2. Lobus lateral
3. Lobus anterior
4. Lobus medial
d. Bulbouretralis
Kelenjar bulbo uretralis terletak di sebelah bawah dari kelenjar prostat panjangnya 2-5 cm.
Fungsinya hampir sama dengan kelenjar prostat.

Kelenjar Cowper
Kelenjar Cowper (kelenjar bulbouretra) merupakan kelenjar yang salurannya langsung
menuju uretra. Kelenjar Cowper menghasilkan getah yang bersifat alkali (basa).

- Organ Reproduksi Luar


Organ reproduksi luar pria terdiri dari penis dan skrotum.
1. Penis
Penis terdiri dari tiga rongga yang berisi jaringan spons. Dua rongga yang terletak di bagian
atas berupa jaringan spons korpus kavernosa. Satu rongga lagi berada di bagian bawah yang
berupa jaringan spons korpus spongiosum yang membungkus uretra. Uretra pada penis
dikelilingi oleh jaringan erektil yang rongga-rongganya banyak mengandung pembuluh darah
dan ujung-ujung saraf perasa. Bila ada suatu rangsangan, rongga tersebut akan terisi penuh
oleh darah sehingga penis menjadi tegang dan mengembang (ereksi).
2. Skrotum
Skrotum (kantung pelir) merupakan kantung yang di dalamnya berisi testis. Skrotum
berjumlah sepasang, yaitu skrotum kanan dan skrotum kiri. Di antara skrotum kanan dan
skrotum kiri dibatasi oleh sekat yang berupa jaringan ikat dan otot polos (otot dartos). Otot
dartos berfungsi untuk menggerakan skrotum sehingga dapat mengerut dan mengendur. Di
dalam skrotum juga tedapat serat-serat otot yang berasal dari penerusan otot lurik dinding
perut yang disebut otot kremaster. Otot ini bertindak sebagai pengatur suhu lingkungan testis
agar kondisinya stabil. Proses pembentukan sperma (spermatogenesis) membutuhkan suhu
yang stabil, yaitu beberapa derajat lebih rendah daripada suhu tubuh.
Spermatogenesis
Spermatogenesis terjadi di dalam di dalam testis, tepatnya pada tubulus seminiferus.
Spermatogenesis mencakup pematangan sel epitel germinal dengan melalui proses

pembelahan dan diferensiasi sel, yang mana bertujuan untuk membentu sperma fungsional.
Pematangan sel terjadi di tubulus seminiferus yang kemudian disimpan di epididimis.
Dinding tubulus seminiferus tersusun dari jaringan ikat dan jaringan epitelium germinal
(jaringan epitelium benih) yang berfungsi pada saat spermatogenesis. Pintalan-pintalan
tubulus seminiferus terdapat di dalam ruang-ruang testis (lobulus testis). Satu testis umumnya
mengandung sekitar 250 lobulus testis. Tubulus seminiferus terdiri dari sejumlah besar sel
epitel germinal (sel epitel benih) yang disebut spermatogonia (spermatogonium = tunggal).
Spermatogonia terletak di dua sampai tiga lapisan luar sel-sel epitel tubulus seminiferus.
Spermatogonia terus-menerus membelah untuk memperbanyak diri, sebagian dari
spermatogonia berdiferensiasi melalui tahap-tahap perkembangan tertentu untuk membentuk
sperma.Pada tahap pertama spermatogenesis, spermatogonia yang bersifat diploid (2n atau
mengandung 23 kromosom berpasangan), berkumpul di tepi membran epitel germinal yang
disebut spermatogonia tipe A. Spermatogenia tipe A membelah secara mitosis menjadi
spermatogonia tipe B. Kemudian, setelah beberapa kali membelah, sel-sel ini akhirnya
menjadi spermatosit primer yang masih bersifat diploid. Setelah melewati beberapa minggu,
setiap spermatosit primer membelah secara meiosis membentuk dua buah spermatosit
sekunder yang bersifat haploid. Spermatosit sekunder kemudian membelah lagi secara
meiosis membentuk empat buah spermatid. Spermatid merupakan calon sperma yang belum
memiliki ekor dan bersifat haploid (n atau mengandung 23 kromosom yang tidak
berpasangan). Setiap spermatid akan berdiferensiasi menjadi spermatozoa (sperma). Proses
perubahan spermatid menjadi sperma disebut spermiasi.
Ketika spermatid dibentuk pertama kali, spermatid memiliki bentuk seperti sel-sel epitel.
Namun, setelah spermatid mulai memanjang menjadi sperma, akan terlihat bentuk yang
terdiri dari kepala dan ekor.
Kepala sperma terdiri dari sel berinti tebal dengan hanya sedikit sitoplasma. Pada bagian
membran permukaan di ujung kepala sperma terdapat selubung tebal yang disebut akrosom.
Akrosom mengandung enzim hialuronidase dan proteinase yang berfungsi untuk menembus
lapisan pelindung ovum.
Pada ekor sperma terdapat badan sperma yang terletak di bagian tengah sperma. Badan
sperma banyak mengandung mitokondria yang berfungsi sebagai penghasil energi untuk
pergerakan sperma.
Semua tahap spermatogenesis terjadi karena adanya pengaruh sel-sel sertoli yang memiliki
fungsi khusus untuk menyediakan makanan dan mengatur proses spermatogenesis.
- Hormon pada Pria
Proses spermatogenesis distimulasi oleh sejumlah hormon, yaitu testoteron, LH (Luteinizing
Hormone), FSH (Follicle Stimulating Hormone), estrogen dan hormon pertumbuhan.
Testoteron
Testoteron disekresi oleh sel-sel Leydig yang terdapat di antara tubulus seminiferus. Hormon
ini penting bagi tahap pembelahan sel-sel germinal untuk membentuk sperma, terutama
pembelahan meiosis untuk membentuk spermatosit sekunder.
Testosteron dihasilkan pada anak usia 11-14 tahun. Pembentukan ini meningkat dengan
cepat pada permulaan pubertas dan berlangsung hampir sepanjang kehidupan. Berkurangnya
kebepatan produksi setelah umur 40 tahun. Pada umur 80 tahun menghasilkan testosterone
lebih kurang 1/5 dari nilai puncak. Testosterone meningkat kecepatan sekresinya oleh

beberapa kelenjar utama pada kelenjar sebasea. Pada wajah menimbulkan jerawat, gambaran
yang paling sering pada pubertas.
Fungsi tetosteron :
a. Efek desensus testis, ini menunjukkan bahwa testosterone merupakan hal yang penting untuk
perkembangan seks pria selama kehidupan manusia dan factor keturunan
b. Perkembangan seksual primer dan sekunder. Sekresi testosterone setelah pubertas
menyebabkan penis, testis dan skrotum membesar sampai usia 20 tahun, dan mempengaruhi
pertumbuhan sifat seksual sekunder pria mulai pada masa pubertas
LH (Luteinizing Hormone)
LH disekresi oleh kelenjar hipofisis anterior. LH berfungsi menstimulasi sel-sel Leydig untuk
mensekresi testoteron
FSH (Follicle Stimulating Hormone)
FSH juga disekresi oleh sel-sel kelenjar hipofisis anterior dan berfungsi menstimulasi sel-sel
sertoli. Tanpa stimulasi ini, pengubahan spermatid menjadi sperma (spermiasi) tidak akan
terjadi.
Estrogen
Estrogen dibentuk oleh sel-sel sertoli ketika distimulasi oleh FSH. Sel-sel sertoli juga
mensekresi suatu protein pengikat androgen yang mengikat testoteron dan estrogen serta
membawa keduanya ke dalam cairan pada tubulus seminiferus. Kedua hormon ini tersedia
untuk pematangan sperma.
Hormon Pertumbuhan
Hormon pertumbuhan diperlukan untuk mengatur fungsi metabolisme testis. Hormon
pertumbuhan secara khusus meningkatkan pembelahan awal pada spermatogenesis.
CATATAN

Selama melakukan hubungan seksual, penis menjadi kaku dan tegak sehingga
memungkinkan terjadinya penetrasi (masuknya penis ke dalam vagina). Ereksi terjadi akibat
interaksi yang rumit dari sitem saraf, pembuluh darah, hormon dan psikis. Rangsang yang
menyenangkan menyebabkan suatu reaksi di otak, yang kemudian mengirimkan sinyalnya
melalui korda spinalis ke penis. Arteri yang membawa darah ke korpus kavernosus dan
korpus spongiosum memberikan respon, yaitu berdilatasi (melebar). Arteri yang melebar
menyebabkan peningkatan aliran darah ke daerah erektil ini, sehingga daerah erektil terisi
darah dan melebar. Otot-otot di sekitar vena yang dalam keadaan normal mengalirkan darah
dari penis, akan memperlambat aliran darahnya. Tekanan darah yang meningkat di dalam
penis menyebabkan panjang dan diameter penis bertambah.
Ejakulasi terjadi pada saat mencapai klimaks, yaitu ketika gesekan pada glans penis dan
rangsangan

lainnya

mengirimkan

sinyal

ke

otak

dan

korda

spinalis.

Saraf merangsang kontraksi otot di sepanjang saluran epididimis dan vas deferens,

vesikula seminalis dan prostat. Kontraksi ini mendorong semen ke dalam uretra. Selanjutnya
kontraksi otot di sekeliling urretra akan mendorong semen keluar dari penis. Leher kandung
kemih juga berkonstriksi agar semen tidak mengalir kembali ke dalam kandung kemih.
Setelah terjadi ejakulasi (atau setelah rangsangan berhenti), arteri mengencang dan vena
mengendur. Akibatnya aliran darah yang masuk ke arteri berkurang dan aliran darah yang
keluar dari vena bertambah, sehingga penis menjadi lunak.

- Gangguan pada Sistem Reproduksi Pria


Hipogonadisme
Hipogonadisme adalah penurunan fungsi testis yang disebabkan oleh gangguan interaksi
hormon, seperti hormon androgen dan testoteron. Gangguan ini menyebabkan infertilitas,
impotensi dan tidak adanya tanda-tanda kepriaan. Penanganan dapat dilakukan dengan terapi
hormon.
Kriptorkidisme
Kriptorkidisme adalah kegagalan dari satu atau kedua testis untuk turun dari rongga abdomen
ke dalam skrotum pada waktu bayi. Hal tersebut dapat ditangani dengan pemberian hormon
human chorionic gonadotropin untuk merangsang terstoteron. Jika belum turun juga,
dilakukan pembedahan.

Uretritis
Uretritis adalah peradangan uretra dengan gejala rasa gatal pada penis dan sering buang air
kecil. Organisme yang paling sering menyebabkan uretritis adalah Chlamydia trachomatis,
Ureplasma urealyticum atau virus herpes.
Prostatitis
Prostatitis adalah peradangan prostat. Penyebabnya dapat berupa bakteri, seperti Escherichia
coli maupun bukan bakteri.
Epididimitis
Epididimitis adalah infeksi yang sering terjadi pada saluran reproduksi pria. Organisme
penyebab epididimitis adalah E. coli dan Chlamydia.
Orkitis
Orkitis adalah peradangan pada testis yang disebabkan oleh virus parotitis. Jika terjadi pada
pria dewasa dapat menyebabkan infertilitas.

Kesimpulan

Jadi Sistem reproduksi pria meliputi organ-organ reproduksi, spermatogenesis


dan hormon pada pria, Organ reproduksi pria terdiri atas organ reproduksi
dalam dan organ reproduksi luar, Organ reproduksi dalam pria terdiri atas testis,
saluran pengeluaran dan kelenjar asesoris, Organ reproduksi luar pria terdiri dari
penis dan skrotum.

Dafar Pustaka :
http://kumpulan-makalah-baru.blogspot.com/2012/06/sistem-reproduksi-lakilaki.html
http://budiagussukrawan.blogspot.com/2012/05/makalah-sistem-reproduksipria.html

TUGAS
STRUKTUR HEWAN
I.

3 tipe ginjal
1. Pronefros
Ginjal pronefros adalah yang paling primitive dan hanya fungsional pada jenis ikan tingkat
rendah, misalnya pada Cyclostoma. Meski terdapat pada perkembangan embrional sebagian
besar ikan, tetapi saat dewasa tidak fungsional, fungsinya akan digantikan oleh mesonephros.
Perkecualian pada ikanhagfish(Myxine) dan lamprey.
2.

Mesonefros
Ginjal bertipe mesonefros, berfungsi seperti opistonefros pada embrio emniota. Keduanya
mirip, perbedaan prinsip adalah kaitannya dengan sistem peredaran darah, tingkat

kompleksitas, dan pada efisiensinya.


3. Metanerfos
Ginjal ini terbentuk dari degenerasi dari pronerfos dan mesonerfos
Ginjal yang pertama kali diibentuk adalah ginjal pronefros yang terletak didaerah
kepala. Selanjutnya dibentuk ginjal mesonefros yang diikuti dengan berdegenerasinya
pronefros. Kemudian pada daerah sebelah posterior mesonefros dibentuk ginjal metanefros.

Ketiga jenis ginjal tersebut merupakan organ-organ yang berpasangan Ginjal dibentuk dari
mesoderem intermediat dimulai dengan tampaknya pronefros yang terdiri atas beberapa
pasang tubulus pronefros yang teletak ada bagian cephal dari mesoderem intermediat.
Tubulus-tubulus tersebut dibentuk dengan urutan cephalocaudal. Pronefros pertama tampak
sebagai deretan yang terdiri atas segmen- segmenn yang disebut nefrotom, yaitu massa sel-sel
mesoderem intermediat. Nefrotom kemudian terpisah membentuk suatu rongga yang disebut
nefrocoel yang bersinambungan dengan coelom, yaitu rongga yang memisahkan lapisan
parietal dari mesoderem lateral.

Sepasang ginjal yang memanjang (opistonefros) dan bewarna kemerahan.


Perlengkapan Saluran Ginjal

Alat ekskresi pada burung terdiri dari ginjal (metanefros), paru-paru, dan kulit. Burung
memiliki sepasang ginjal yang berwarna cokelat. Saluran ekskresi terdiri dari ginjal yang
menyatu dengan saluran kelamin pada bagian akhir usus (kloaka). Burung mengekskresikan
zat berupa asam urat dan garam. Kelebihan larutan garam akan mengalir ke rongga hidung
dan keluar melalui nares (lubang hidung). Burung hampir tidak memiliki kelenjar kulit, tetapi
memiliki kelenjar minyak yang terdapat
Read more at: http://danahauses.blogspot.com/2011/05/mengenal-sistem-ekskresi-ikankatak.html
Copyright danahauses.blogspot.com Under Common Share Alike Atribution
Untuk mengetahui peranan ginjal sebagai alat ekskresi, kita perlu mengetahui
aspek-aspek

yang

penting

a.
Dalam

dai

ginjal,

yaitu:

Tipe
sistem

ekskresi

vertebrata,

1.

Ginjal
terdapat

tiga

tipe

Tipe

ginjal,

yaitu:

protonefros

Ginjal tipe ini muncul pertama kali pada saat embrio, benruknya bersegman, dan
terletak jauh ke arah rongga tubuh. Setiap nit memiliki 1 nefrostoma yang
bernuara

ke

dalam

2.

selom,

tiak

memiliki

Tipe

glomerulus.
mesonefros

Ginjal tipe ni secara segmental di tengah rongga tubuh. Beberapa nefrostoma


bermuara
3.

ke

dalam

selom.

Ekskresi

Tipe

dilakukan

oleh

glomerulus.
metanefros

Ginjal tipe ini tidak bersegmen, tidak memiliki nefrostoma, dan jumlah
glomerulunya banyak. Ginjal ini dimiliki oleh hewan reptilia, burung, dan
mamalia (termasuk manusia) dan berfungsi terus selama hewan-hewan tersebut
hidup. Berkembang dua tipe ginjal pada ikan, yaitu;

Pronefros,

Ginjal pronefros adalah yang paling primitif, meski terdapat pada perkembangan embrional
sebagian besar ikan, tetapi saat dewasa tidak fungsional, fungsinya akan digantikan oleh
mesonephros. Perkecualian pada ikanhagfish(Myxine) dan lamprey.
Mesonefros

Ginjal ikan bertipe mesonefros, berfungsi seperti opistonefros pada embrio emniota.
Keduanya mirip, perbedaan prinsip adalah kaitannya dengan sistem peredaran darah, tingkat
kompleksitas, dan pada efisiensinya. Jumlah glomerulus ikan air tawar lebih banyak dan
diameternya lebih besar dibandingkan dengan ikan laut.
Ikan beradaptasi terhadap lingkungannya dengan cara khusus. Terdapat perbedaan
adaptasi antara ikan air laut dan ikan air tawar dalam proses eksresi. Keduanya memiliki cara
yang berlawanan dalam mempertahankan keseimbangan kadar garam di dalam tubuhnya. Air
garam cenderung menyebabkan tubuh terdehidrasi, sedangkan pada kadar garam rendah
dapat menyebabkan naiknya konsentrasi garam tubuh. Ginjal ikan harus berperan besar untuk
menjaga keseimbangan garam tubuh. Beberapa ikan laut memiliki kelenjar eksresi garam
pada insang, yang berperan dalam mengeliminasi kelebihan garam. Ginjal berfungsi untuk
menyaring sesuatu yang terlarut dalam air darah dan hasilnya akan dikeluarkan lewat korpus
renalis. Tubulus yang bergulung berperan penting dalam menjaga keseimbangan air. Hasil
yang hilang pada bagian tubulus nefron, termasuk air dan yang lain, diabsorpsi lagi ke dalam
aliran darah. Korpus renalis lebih besar pada ikan air tawar daripada ikan air laut, sehingga
cairan tubuh tidak banyak keluar karena penting untuk menjaga over dilusi (agar cairan tubuh
tidak terlalu encer). Elasmobranchii, tidak seperti kebanyakan ikan air laut, memiliki korpus
renalis yang besar dan mengeluarkan air relatif banyak, seperti pada ikan air tawar. Bangunan
seperti kantung kemih pada beberapa jenis ikan hanya untuk penampung urine sementara,
dan umumnya hanya berupa perluasan dari bagian akhir duktus ekskretori.

You might also like