Professional Documents
Culture Documents
GANGGUAN MOBILISASI
BY : M a s I r u l
A. Definisi
1. Mobilisasi merupakan gerak yang beraturan, terorganisasi dan teratur.
2. Mobilisasi adalah suatu kemampuan individu untuk bergerak secara bebas, mudah dan
teratur dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan aktifitas guna mempertahankan
kesehatannya.
3. Mobilisasi adalah kemampuan seseorang untuk bergerak dengan bebas. (Musrifatul
Uliyah dan A. Aziz A. H., 2008; 10)
4. Mobilisasi adalah kemampuan seseorang untuk bergerak secara bebas dan teratur
untuk memenuhi kebutuhan sehat menuju kemandirian dan mobilisasi yang mengacu
pada ketidakmampuan seseorang untuk bergerak dengan bebas. (Perry dan Potter,
1994)
5. Sebagai suatu keadaan dimana ketika seseorang mengalami atau beresiko mengalami
keterbatasan gerak fisik. (America Nursing Diagnosis Association) (Nanda)
B. Jenis-Jenis Mobilitas
1. Mobilitas penuh
Merupakan keadaan dimana kemampuan seseorang untuk bergerak secara penuh dan bebas
sehingga dapat melakukan interaksi sosial dan menjalankan peran sehari-hari. Mobilitas
penuh ini merupakan fungsi dari saraf motoris, volunter dan sensoris untuk dapat mengontrol
seluruh area tubuh seseorang.
2. Mobilitas sebagian
Merupakan kemampuan seseorang untuk bergerak dengan batasan yang jelas dan tidak
mampu bergerak secara bebas karena dipengaruhi oleh gangguan saraf motorik dan sensorik
pada area tubuhnya.
Mobilisasi sebagian ini dibagi menjadi dua bagian, yaitu :
a.
b.
C. Etiologi
1. Gaya hidup
2. Proses penyakit/ cidera
3. Kebudayaan
4. Tingkat energi
5. Usia dan status perkembangan
6. Intoleransi aktifitas
7. Gangguan neuromuskuler
8. Gangguan muskulus
D. Anatomi dan Patofisiologi
Struktur tulang dan jaringan ikat menyusun kurang lebih 25% BB dan otot menyusun
kurang lebih 50%. Kesehatan dan baiknya sistem muskulus skeletal sangat tergantung pada
sistem tubuh. Struktur tulang memberikan perlindungan terhadap organ vital termasuk otak,
jantung dan paru-paru. Kerangka tulang merupakan kerangka yang kuat untuk menyangga
struktur tubuh otot yang melekat ke tulang memungkinkan tubuh bergerak.
Sistem muskulus skeletal merupakan sistem tubuh yang terdiri dari otot (muskula)
dan tulang-tulang yang membentuk rangka (skelet)
Otot adalah fungsi tubuh yang mempunyai kemampuan mengubah energi kimia
menjadi energi mekanik.
1 (10%)
2 (25%)
3 (50%)
4 (75%)
: Dapat menggerakkan sendi dengan aktif untuk menahan berat dan melawan tekanan secara
stimulan
5 (100%) : Normal
K. Hal-Hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam Mobilisasi
Biasanya melakukan pengkajian pada waktu sebelum mobilisasi dan setelah
melakukan mobilisasi seperti tanda-tanda yang akan dikaji pada intoleransi aktifitas antara
lain (Goldon, 1976)
L. Pemeriksaan Penunjang
1. Sinar X tulang
Menggambarkan kepadatan tulang, tekstur dan perbuatan hubungan tulang.
2. Laboratorium
Darah rutin, faktor pembekuan darah golongan darah crostet dan analisa.
3. Radiologis
a.
Memuat gambar foto 2 ekstremitas, yaitu ekstremitas yang kena cidera dan ekstremitas yang
tidak terkena cidera (pada anak dilakukan 2 kali yaitu sebelum tindakan dan sesudah
tindakan)
M. Penatalaksanaan
1. Membantu pasien duduk di tempat tidur
Tindakan ini merupakan salah satu cara mempertahankan kemampuan mobilitas pasien.
Tujuan :
a.
Mempertahankan kenyamanan
Mempertahankan kenyamanan
1) Mempertahankan kenyamanan
2) Menfasilitasi fungsi pernafasan
b. Posisi sim adalah pasien terbaring miring baik ke kanan atau ke kiri
Tujuan :
1) Melancarkan peredaran darah ke otak
2) Memberikan kenyamanan
3) Melakukan huknah
4) Memberikan obat peranus (inposutoria)
5) Melakukan pemeriksaan daerah anus
c.
Posisi trelendang adalah menempatkan pasien di tempat tidur dengan bagian kepala lebih
rendah dari bagian kaki
Posisi dorsal recumbent adalah posisi pasien ditempatkan pada posisi terlentang dengan
kedua lutut fleksi di atas tempat tidur
Tujuan :
Posisi litotomi adalah posisi pasien yang ditempatkan pada posisi terlentang dengan
mengangkat kedua kaki dan ditarik ke atas abdomen
Tujuan :
1) Pemeriksaan genetalia
2) Proses persalinan
3) Pemasangan alat kontrasepsi
f.
Posisi genu pectorat adalah posisi nungging dengan kedua kaki ditekuk dan dada menempel
pada bagian atas tempat tidur.