You are on page 1of 1

SurveiPrevalensiMikrofilaria(SurveiEndemisitasFilariasis)

Oleh:TimKajianBidangSurveilansEpidemiologiBBTKLPPMYogyakarta

Filariasis merupakan salah satu penyakit tular vektor prioritas. Departemen Kesehatan
menetapkan eliminasi filariasis sebagai salah satu program prioritas nasional pemberantasan penyakit
menular dengan strategi pengobatan massal bagi daerah endemis serta upaya pencegahan dan
pembatasankecacatanmelaluitatalaksanakasusklinisFilariasis.
Sebelum melaksanakan program ini setiap propinsi diharuskan melaksanakan pemetaan
endemisitasfilariasisdengansatuanwilayahkabupaten/kota.SampaiTahun2006PropinsiDIYtermasuk
salah satu daerah yang belum diketahui derajat endemisitasnya. Pada tahun 2007, BBTKLPPM
Yogyakarta melaksanakan Survei Prevalensi Mikrofilaria, tepatnya adalah Survei Endemisitas Filariasis
(SEF) di Propinsi DIY. Pelaksanaan SEF bertujuan menentukan derajat endemisitas filariasis
kabupaten/kota di Propinsi DIY berdasarkan kriteria adanya penderita klinis kronis Filariasis dan atau
Microfilariarate(Mfrate).PenyelenggaraanSEFselainmelibatkanpetugasdariBBTKLPPMYogyakarta,
jugapetugasdariSubditFilariasisdanSchistosomiasisDitjen.PPdanPLDepkesRI(sebagainarasumber),
Dinas Kesehatan Propinsi DIY, Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota se Propinsi DIY dan puskesmas
setempat.
Pelaksanaan SEF didahului dengan survei cepat kasus klinis kronis filariasis di 117 puskesmas.
Selanjutnyadimasingmasingkabupaten/kotadipilihsatudesa/kelurahandenganjumlahkasuskronis
klinisterbanyaksebagailokasisurveidarahjari(SDJ).SasaranSDJadalahpendudukberusia13tahunke
atas, bertempat tinggal di sekitar penderita (tanpa membatasi radius berdasarkan jarak terbang
nyamuk) dan memenuhi undangan aparat desa. Setiap lokasi diambil 500 subjek untuk diambil darah
jarinya.Pengambilandarahjaridipusatkandikantordesa/puskesmas/mesjiddandilakukanmalamhari
mulaipukul20.00.Pewarnaanslidedilakukantanpafiksasiterlebih(sesuaikebijakanpusat).Sebahagian
slidelangsungdiwarnaikeesokanpaginya,namunsebahagianlainnyasempattersimpanbeberapahari
sebelum dilakukan pewarnaan yang mengakibatkan kualitas beberapa slide kurang optimal untuk
pembacaanhasil.
Hasilsurveicepatmenemukan37kasuskliniskronisfilariasisdiPropinsiDIY(sesuaihasilSurvei
CepatolehpuskesmasdanDinasKesehatanKabupaten/Kota),terdistribusi:7kasusdiKotaYogyakarta,
3kasusdiKabupatenBantul,2kasusdiKabupatenSleman,3kasusdiKabupatenGunungKidul,dan22
kasusdiKabupatenKulonProgo.Pemeriksaanpada2.500slidedarahjaritidakditemukanmikrofilaria
ataumikrofilariarate(Mfrate)0%.
Mengacupadapedomanpenentuanendemisitasfilariasissuatudaerah,makakeduatemuandi
atassalahsatunyamemenuhikriteriadaerahendemisrendah.Sebagaimanadisebutkan bahwajikadi
suatuwilayahditemukanpenderitakasuskronisFilariasisdanatauMfrate<1%,makadaerahtersebut
termasuk kategori endemis rendah. Namun demikian, untuk menetapkan secara pasti status
endemisitas wilayah survei masih perlu dilakukan konfirmasi guna memastikan apakah kasus klinis
kronisyangdilaporkanbenaradalahkasusFilarial.OlehkarenaituhasilSEFinibelumdapatdigunakan
untuk menetapkan status endemisitas Filariasis sesungguhnya di 5 kabupaten/kota di Propinsi DIY.
Selain karena: kasus klinis kronis yang dilaporkan masih perlu konfirmasi, juga data Mf rate 0% hanya
menggambarkan keadaan di satu desa wilayah survei untuk masingmasing kabupaten/kota. Dalam
pedomandisyaratkanSDJdilakukanminimaldiempatsite/lokasi.
Dari hasil survei ini disarankan: 1) Puskesmas setempat menatalaksana secara tepat penderita
klinis kronis filariasis yang ada; 2) Seluruh puskesmas di Propinsi DIY melakukan upaya promotif dan
preventif berupa penyuluhan tentang penyakit filariasis dan cara pencegahannya melalui perbaikan
sanitasilingkungangunamencegahtersedianyatempatperkembangbiakanvektorfilariasis;3)Dinas
KesehatanKabupaten/KotadanDinasKesehatanPropinsiDIYmelakukanbimbinganteknisTataLaksana
KasusdanUpayaPromotifketingkatpuskesmas;4)Subdit.FilariasisdanSchistosomiasisDitjenPPdan
PL Depkes RI bersama BBTKLPPM melakukan penapisan teknologi pemeriksaan mikrofilaria dan
sosialisasi hasil penapisan; dan 5) Perlu penelitian lebih lanjut dengan perbaikan rancangan
(penambahan site dan pemilihan teknik SDJ yang sensitif) guna mendapatkan hasil yang representatif
tentangstatusendemisitasFilariasissertadengandukungandataentomologi(kapasitasvektorial).

Jikamemerlukandokumenfullversionsilakankirimkeemail:info@btkljogja.or.id

You might also like