You are on page 1of 5

LAPORAN DAN REFLEKSI KEGIATAN

HOME VISITE PUSKESMAS KUTABUMI


Oleh: Khoirul A. Putra / 1110103000041

Nama Kegiatan

: Home visite gizi kurang

Tempat

: Desa Suka Asih Kecamatan Pasar Kamis Tangerang

Tanggal

: 11 Agustus 2015

Deskripsi Kegiatan

Pada hari itu saya mengikuti kegiatan posyandu bersama rekan koas, bidan desa,
bidan dan pemegang program gizi Puskesmas Kutabumi. Kami juga membawa kardus susu yang
berasa dari bantuan Pemda Kabupaten Tangerang untuk bayi atau enak dengan gizi kurang atau
buruk.
Saya berkesempatan untuk melakukan kunjungan rumah kepada anak dengan
gangguan gizi yang tidak datang ke Posyandu. Salah satu anak yang kami kunjungi adalah,
seorang anak laki-laki, usia 3 tahun dengan diagnosis gizi kurang. pasien sudah terdaftar sebagai
pasien gizi selama kurang lebih 1 tahun dan setiap bulannya dievaluasi oleh bidan desa.
Berdasarkan pengakuan ibu pasien, pasien sulit naik berat badan sejak 1 tahun. Nafsu makan
diakui ibu pasien baik, namun pasien memang diberi makan sekitar 2x/hari karena masalah
ekonomi. Selain itu pasien juga mengalami mencret. mencret dialami 1 kali tiap bulan, dengan
durasi 2-3 hari dan kemudian sembuh sendiri tanpa diobati. Mencret terakhir seminggu yang lalu
dan kemudian sembuh sendiri. Keluhan lain seperti demam, batuk tidak ada. Pasien masih dapat
bergerak aktif. Berat badan terakhir 1 tahun yang lalu 7,5 kg. Pasien merupakan anak pertama.
Riwayat sakit dan minum obat warung atau jamu saat ibu hamil tidak ada. Ibu pasien jarang
mengontrol kehamilan.
Pasien lahir di RSUD Tangerang dengan berat lahir 1900 gram. Pasien langsung
menangis.riwayat kuning, biru dan kelainan bawaan tidak ada. Pasien mendapat ASI selama 2
tahun. Mulai diberi makanan pendamping ASI seperti buah dan biscuit sejak usia 6 bulan dan

mulai diberi makanan menu keluarga sejak usia lebih dari setahun. Pasien mulai dapat berjalan
saat usia 1,5 tahum dan mulai bisa berbicara 1 kata sejak usia 1 tahun.

Riwayat Penyakit Dahulu


Riwayat alergi, asma dan penyakit berat lainnya tidak ada

Riwayat Penyakit Keluarga


Dikeluarga tidak ada yang memiliki riwayat seperti ini, riwayat alergi, asma, batuk
lama dan penyakit jantung bawaan tidak ada.

Riwayat Kebiasaan, Sosial, dan Lingkungan


Disekitar rumah tidak ada yang menderita batuk lama atau sakit paru. Ibu pasien
lulusa SMP, saat ini sebagai ibu rumah tangga. Ayah pasien lulusan SMP dan bekerja sebagai kuli
serabutan dengan penghasilan yang tidak tetap.

Riwayat Imunisasi
Pasien memiliki riwayat imunisasi lengkap sesuai jadwal di Posyandu

Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum

: Baik

Kesadaran

: Compos mentis

Tanda vital

: Nadi 92x/m, napas 32x/m, suhu afebris

Status gizi

: BB : 10 kg; PB : 85 cm antropometri kesan : gizi kurang

Diagnosis holistik
1.

Aspek personal
Ibu pasien khawatir berat badan anaknya tidak naik dan anak sering mengalami
diare. Ibu pasien berharap berat badannya naik sama seperti anak lainnyadan tidak

2.

mengalami diare.
Aspek klinis
Gizi kurang
Diare berulang

3.
4.

Aspek risiko internal


Kejadian diare berulang dan personal hiegyne ibu kurang
Aspek risiko eksternal
Pendidikan kedua orang tua rendah dan kurang memperhatikan kesehatan.
Penghasilan keluarga tidak menentu. Keadaan rumah kurang lembab dan cahaya.
Aksek air bersih masih berasal dari tetangga. Rumah pasien dekat dengan kandang
ayam dan cenderung kotor.

5.

Aspek derajat fungsional


Skala fungsional 1

Tatalaksana
Non medika mentosa

Minum susu secara teratur

Memberi tahu kemungkinan yang terjadi bila status gizi pasien makin menurun seperti
mudah terkena infeksi

Memberi tahu mengenai gizi seimbang

Tingkatkan kebersihan personal dan lingkungan rumah

Menghimbau keluarga untuk mengikuti kegiatan Posyandu secara rutin

Medika mentosa
Tidak diberikan

Refleksikan perbedaan antara teori dengan praktek yang dilakukan?

Home visite yang dilakukan hendaknya dilakukan dengan mengobservasi dan


menilai kondisi rumah serta lingkungan secara lebih mendetail karena memang pada penyakit
terdapat kontribusi orang-orang di sekitar, rumah, lingkungan, dan faktor sosio-ekonomi.
Sehingga hal-hal tersebut perlu untuk didapatkan datanya dan dianalisis supaya dapat
direncanakan pengelolaan pasien yang lebih lebih komprehensif meliputi keseluruhan aspek.
Kemudian untuk penyebab diare berulang pada pasien ini masih kurang digali. Seharusnya pada
kasus diare berulang perlu lebih dalam diteliti dan dikaji penyebabnya.
Mengapa itu terjadi?
Hal tersebut terjadi karena kurangnya pengetahuan dan ketelitian saya dalam melihat
sebuah kasus. Saya cenderung fokus ke masalah klinis dan kurang memperhatikan aspek-aspek
di sekitar pasien yang memberikan sumbangsih pada masalah yang dialami pasien. Selain itu
juga karena faktor waktu di mana karena jarak rumah pasien ialah daerah terjauh dari Puskesmas
Kutabumi, maka waktu yang dilakukan untuk kunjungan rumah menjadi sedikit. Petugas harus
kembali ke Puskesmas untuk tugas yang lainnya.
Hal penting apa yang saya dapat pelajari dari kasus ini?
Anak dengan gangguan gizi, banyak hal yang menyebabkannya. Misalnya asupan makan
yang kurang, adanya penyakit yang mendasarinya dan faktor lingkungannya. Hal ini bisa lebih
dicermati dengan melakukan kunjungan rumah, sehingga kita sebagai seorang dokter tidak hanya
melihat dari satu aspek saja.
Apa yang perlu saya pelajari lebih lanjut ? Jelaskan dengan cara apa!
Saya perlu mempelajari lebih lanjut mengenai faktor-faktor yang berkaitan dengan status
gizi, khususnya pada balita. Saya akan mempelajarinya dengan membaca literatur dari
buku/ebook/jurnal.
Nilai agama dan profesionalisme apa yang terkait dengan kasus ini?
Nilai profesionalisme yang dapat diambil pada kasus ini adalah care provider. Home
visite merupakan salah satu bentuk nyata dari penanganan seorang dokter secara menyeluruh.
Pada kasus ini salah satu faktor yang berperan adalah kebersihan, kurangnya kebersihan dapat

meningkatkan seseorang terpapar risiko penyakit. Dalam agama Islam, telah dijelaskan bahwa
seorang muslim harus bisa menjaga kebersihan. Seperti yang tercantum dalam surat Al-Baqarah
ayat 222

...Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan orang-orang yang menyucikan
atau membersihkan diri...

Daftar Pustaka

Damayanti Rusli Sjarif, dkk. Buku Ajar Nutrisi Pediatrik dan Penyakit Metabolik.
Jakarta: IDAI. 2013

Dokumentasi

You might also like