You are on page 1of 6

Pejamkan mata kalian..

Bayangkan kalian sendiri dalam kegelapan..


Sunyi senyap, hanya sendiri.. berteman dengan sepi dan gelap..
Pejamkan mata kalian..
Manusia berawal dari setetes air mani yang hina..
Berakhir menjadi seonggok daging yang membusuk..
Dan saat ini, berada diantara keduanya..
Dengan membawa kotoran kemana-mana..
Dialah yang tidak pernah lalai akan amanahnya..
Meski sesempit apapun ruang yang ditempuhnya..
Dialah yang tidak pernah terlambat dalam tugasnya..
Dialah yang datang tanpa mengetuk pintu..
Tak mengenal sakit ataupun sehat..
Tak mengenal miskin ataupun kaya..z
Tak mengenal tua ataupun muda..
Dialah kematian, yang selalu dekat disamping kita..
Dan bila waktu telah berakhir..
Hanyalah amal yang menjadi teman sejati..
Dan amalan kitalah, yang menjadi wajah kita di akhirat kelak..
Ketika masa itu tiba
Kala Izrail datang menghampiri kita, menunaikan tugasnya..
Menarik nyawa dan ruh dari jasad
Membawa dalam sakaratul maut yang tiada tara nyerinya..
Suara yang apabila didengar oleh manusia-manusia dapat memecahkan gendang telinga
mereka..
Ketika kebaikan jasadiyah kita perlahan memudar..
Wajah rupawan dan jasad menawan menjadi seonggok daging tak bertuan..
Ketika perlahan organ-organ tubuh kita serasa tercabut dari jasad kita..
Mata kita tak dapat lagi terbuka melihat apapun..
Jantung kita dicabut! Tak mampu lagi berdetak menghidupi tubuh!

Paru-paru kita berhenti tuk berkembang kempis, mematikan setiap sel di jasad kita
Ketika telinga tak mampu mendengar apapun lagi..
Ketika tangan kita tak dapat bergerak lagi, meski hanya tuk menahan rasa sakitnya sakaratul
maut
Kaki kita tak dapat bergerak lagi, meski ingin rasanya berlari jauh dari ini
Ketika mulut kelu, tak dapat lagi mengucapkan kata taubat,
Ketika pintu taubat sudah tertutup, tertutup rapat! Tak ada lagi kesempatan untuk bertaubat!
Ketika harta yang selalu kita bangga-banggakan,
Ketika popularitas yang kita kejar-kejar dalam berorganisasi,
Ketika nilai-nilai akademik yang selama ini kita kejar,
ternyata tidak membantu sedikitpun dalam meringankan sakaratul maut kita!
Ketika kemudian ruh kita telah kembali kepadaNya, meninggalkan jasad kita sendirian..
Ketika kemudian jasad kita ditempatkan dalam keranda..
Ketika keranda tersebut dibawa menuju peristirahatan terakhir kita..
Ketika perlahan jasad mulai ditimbun tanah..
Ketika perlahan semua pergi meninggalkan kita dalam kesendirian dan kegelapan dibawah
timbunan tanah..
Tanpa ibu dan ayah, tanpa teman, tanpa saudara siapapun.. Sendirian dalam kegelapan.. Tidak
tahu apa yang akan terjadi.. tidak tahu akan dibawa kemana diri ini..
Dan dalam detik-detik kesendirian itu, ingatlah, ingatlah! Hanyalah amalan kita yang setia
menemani kita! Dan hanyalah doa-doa dari mereka untuk kita yang meringankan diri ini di
alam kubur!
Dan kemudian, ketika diri ini digiring menuju padang mahsyar, hingga sampai pada saat
yaumul mizan..
Dimana setiap perbuatan kita, tak terlewat sedetikpun! Sedetikpun kawan! Sedetikpun!
Ditampilkan dalam buku amalan kita..
Dan dipertanggung jawabkan, di seadil-adilnya pengadilan..
Saat itu, dalam kesendirian, barulah tersadar diri kita..
Begitu banyak dosa yang telah kita lakukan..
Sudah seberapa sering kita membangkang kepada orang tua?
Sudah seberapa sering kita bersikap tidak jujur?
Seberapa sering kita tidak amanah dalam menjalankan tugas?

Sudah seberapa sering kita menyakiti orang-orang dengan lisan kita, dengan sikap kita?
Sudah seberapa sering rasa iri, dengki, sombong, mengakar di jiwa, mengalir dalam setiap
darah kita?
Seberapa sering kita berkubang dalam lumpur maksiat? Yang bahkan karena terlalu lamanya,
sampai-sampai kita merasa nikmat di dalamnya!
Bagaimana mungkin kita berharap didoakan untuk meringankan beban kita,
ketika ternyata kita dikenal oleh mereka sebagai pendusta? Ketika kita dikenal sebagai ahli
maksiat? Ketika kita dikenal sebagai orang dengan mulut yang tajam..
Ketika waktu-waktu berlalu dengan kesia-siaan..
Ketika ternyata selama ini kita mengejar dunia, tanpa memikirkan akhirat. Semata untuk
kesenangan duniawi.. yang ternyata tidak ada nilainya dalam penilaian buku amalan kita!
Menyesal, tapi tiada guna..
Ingin memutar waktu, tapi tiada guna..
Ketika ingin kembali mencium kening dan tangan orang tua.. memohon maaf atas kesalahankesalahan kita..
Ketika ingin kembali memeluk saudara dan teman kita.. memohon maaf atas kekhilafan kita..
Namun semua itu tidak akan pernah terjadi! Tidak akan!
Ketika penyesalan tiada arti.. tidak akan ada artinya..
Ketika kita dibagikan buku amalan hidup kita..
Dalam pengharapan menerimanya dengan tangan kanan..
Bagaimana ternyata bila kita menerimanya tangan kiri?
Sanggupkah kita merasakan panasnya api neraka?
Menghanguskan segenap tulang belulang dan kulit-kulit kita, seumur hidup kita?
Ketika dosa-dosa ternyata bertebaran di setiap halaman-halaman buku amalan kita?
Bagaimana kita dapat mengharap surga?
Ketika setiap saat hanya selalu berkubang dalam lumpur dosa?
Maka sadarlah kawan, akan sebagai apa kita diingat ketika kita berpulang? Akan tampil
sebagai apakah kita di akhirat?
Ingatlah! Ingatlah kawan! Ketika penyesalan tidak berarti dan tidak ada kesempatan taubat!
Teringat masa-masa di alam kubur, ketika malaikat Munkar dan Nakir menanyai pertanyaanpertanyaan kepada kita..
Maka sadarlah kawan, akan sebagai apa kita diingat ketika kita berpulang? Akan tampil
sebagai apakah kita di akhirat?

Pejamkan mata kalian..


Bayangkan kalian sendiri dalam kegelapan..
Sunyi senyap, hanya sendiri.. berteman dengan sepi dan gelap..
Pejamkan mata kalian..
Ikwah fillah, saudaraku..
Ia-lah yang Maha Pemurah, Ia-lah yang maha Penyayang..
Ia-lah yang Maha Pengampun, Ia-lah yang maha Pemaaf..
Sebelum kematian datang menjemput..
Sadarkan diri ini, sadarkan jiwa ini..
Jangan sampai kita tersadar ketika tidak ada lagi kesempatan untuk bertaubat..
Kembalilah, kembalilah menghambur dalam pelukanNya..
Dalam kasih sayangNya..
Kembalilah kepadaNya yang selalu senantiasa ada di dekatmu, lebih dekat dari urat nadimu..
Bergeraklah.. bergeraklah menjunjung tinggi panji agama ini.. Menyebarkan kebaikan untuk
menyadarkan umat..
Memohonlah padaNya, mohon ampun kepadanya.. karena hanya padaNya kita kembali..
Ya Allah kami tahu kami lemah..
Kami tak ada apa-apanya tanpa pertolonganMu..
Maka bimbing kami ya Allah..
Bimbing kami untuk terus bergerak di jalanMu ya Allah..
Ya Allah, kami adalah tempatnya kesalahan dan dosa-dosa..
Dosaku tak terhitung jumlahnya.. bagaikan buih di lautan..
Engkaulah yang Maha Pengasih dan Penyayang..
Engkaulah yang Maha Pemaaf dan pengampun..
Maka ampunilah dosa-dosa kami ya Allah..
Ya Allah, kami mohon kepadaMu..
Kami mohon keselamatan agama, kesehatan jasmani, bertambahnya ilmu, dan berkahnya
rejeki..
Ya Allah.. kami mohon kepadaMu..
Berikan kami kesempatan untuk bertaubat kepadaMu sebelum kematian kami..
Mendapat rahmatMu ketika kematian kami..
Dan memperoleh keampunan setelah kami mati..

Ya Allah, mudahkanlah kami dalam menghadapi sakaratul maut..


Mudahkanlah kami dalam menghadapi sakaratul maut..
Mudahkanlah kami dalam menghadapi sakaratul maut..
Lepaskanlah dari api neraka, dan berikanlah kami ampunan ketika hisab..
Berilah kami petunjukMu ya Allah..
Bimbinglah kami, beri kami petunjukMu ya Allah..
Untuk senantiasa bekerja di jalanMu..
Untuk membanggakan orang tua kami..
Untuk memberikan sumbangsih terbaik terhadap umat..
Untuk memberikan karya terbaik demi perubahan dunia..
Dunia yang lebih baik.
Dan matikanlah kami sebagai syahid dengan khusnul khotimah..
Amin ya Rabbal Alamin..
Semangatlah saudaraku..
Mari menabung amal kebaikan untuk kehidupan akhirat kelak..
Selalu libatkan setiap detikmu atas namaNya..
Semoga ridha Allah menyertaimu..
Buka mata kalian, berikanlah perubahan untuk dunia ini!

You might also like