You are on page 1of 4

BAB I

ANTIBIOTIKA
PENDAHULUAN
1. Pada tahun 500-600 SM bangsa cina menggunakan dadih kedelai jamur untuk mengobati
bisul, tersiram air panas dan infeksi lain.
2. Pada tahun 1889, Vuillemin menggunakan istilah antibiosis (melawan kehidupan) artinya
satu organisme menghancurkan organisme lain untuk melindungi hidupnya.
3. Pada tahun 1929, Sir Alexander Fleming menemukan senyawa dengan daya anti-infeksi
yang dikenal sebagai antibiotika.
4. Pada tahun 1938, Florey dan Chain cs (Oxford) melakukan pengobatan menggunakan
senyawa hasil penemuan Fleming sehingga antibiotik menjadi penting dibidang
pengobatan
DEFINISI
1. Waksman (1942)
Antibiotika atau zat antibiotic adalah senyawa atau zat yang dihasilkan oleh
mikroorganisme yang mampu menghambat pertumbuhan atau menghancurkan
mikroorganisme lain dalam kadar kecil.
2. Benedict dan Langlykke
Antibiotika adalah senyawa kimia yang diturunkan dari atau diproduksi oleh organisme
hidup yang mampu dalam kadar kecil, menghambat proses hidup mikroorganisme.
3. Umum
Suatu senyawa digolongkan sebagai antibioka, apabila :
a. Merupakan hasil metabolisme atau produk sintesis dengan struktur serupa dengan
antibioka alamiah.
b. Bersifat antagonis terhadap pertumbuhan atau kelangsungan hidup satu atau lebih
jenis mikroorganisme.
c. Efektif dalam kadar kecil.
PRODUKSI ANTIBIOTIKA
Antibiotik yang diperdagangkan diperoleh dengan cara :
a. Menyiapkan kultur jasad renik yang diinginkan secara murni untuk ditanam pada
media fermentasi.
b. Proses fermentasi dengan kondisi tertentu.
c. Isolasi antibiotic.
d. Pemurnian.
e. Uji mutu.
MEKANISME KERJA
Mekanisme kerja dari antibiotic berbeda beda dan secara umum menetapkan apakah zat
tersebut mempunyai daya statistic, yakni hanya menghambat pertumbuhan (bakteriostatik) atau
daya sidal, yakni membunuh jasad renik lain (bakterisidal).

Tempat Kerja
Dinding Sel

Antibiotik
Basitrasin
Sefalosforin
Sikloserin
Penicillin
Vankomisin

Membran Sel

Amfoterisin
Nistatin
Polimiksin

Ribosom
Sub unit 50S

Kloramfenikol
Eritromisin
Linkomisin
Aminoglikosida
Tetrasiklin
Aktinomisin
Griseofulvin
Mitomisin C
Rifampin

Sub unit 30S


Asam Nukleat
DNA dan / RNA

Proses Yang Diganggu


Sintesis mukopeptida
Ikatan silang dinding sel
Sintesis peptida dinding sel
Seperti sefalosporin
Seperti basitrasin
Fungsi membran
Fungsi membran
Integritas membran
Sintesis protein
Sintesis protein
Sintesis protein
Sintesis protein
Sintesis protein
Sintesis DNA + mRNA
Bagian sel
Sintesis DNA
Sintesis mRNA

Jenis Aktifitas
Bakterisidal
Bakterisidal
Bakterisidal
Bakterisidal
Bakterisidal
Fungsidal
Fungsidal
Bakterisidal
Bakteriostatik
Bakteriostatik
Bakteriostatik
Bakterisidal
Bakteriostatik
Pansidal
Fungistatik
Pansidal
Bakterisidal

KLASIFIKASI
1. Berdasarkan tempat kerja : seperti table di atas.
2. Berdasarkan luas efeknya :
a. Antibiotika dengan spektrum aktivitas sempit (narrow spectrum) yaitu antibiotik yang
hanya efektif terhadap gram positif atau gram negatif saja.
Contohnya : Basitrasin
b. Antibiotika dengan spektrum aktivitas luas (broad spectrum) yaitu antibiotik yang
efektif terhadap berbagai jasad renik gram positif maupun gram negatif serta jasad
renik lain.
Contohnya : Tetrasiklin, Kloramfenikol.
3. Berdasarkan Struktur molekul :
a. Antibiotika Beta Laktam
b. Antibiotika Aminoglikosida
c. Antibiotika golongan Tetrasiklin
d. Antibiotika Makrolid
e. Antibiotika golongan Linkomisin
f. Antibiotika Polipeptida
g. Antibiotika lain
A. ANTIBIOTIKA BETA LAKTAM
CIRI CIRI :

1. Dalam strukturnya selalu terdapat cincin beta-laktam yaitu amida siklis dengan 4
atom.
2. Umumnya berspektrum agak luas, dengan daya sidal yang poten, cepat, dan toksisitas
relatif rendah.
3. Penggolongan :
a. Penisilin dan turunannya
b. Sefalosporin dan turunannya
c. Beta-laktam lainnya
PENISILIN DAN TURUNANNYA
Pelopor :
1. 1891 Welmer menyelidiki genus Penicillium dan menemukan Penicillium luteum
memusnahkan Citromycetes.
2. 1929 Alexander Fleming menemukan Penisilin dari Penicillium rubrum yang disebut
juga Penicillium notatum Westling.
3. 1945 Fleming, Florey dan Chain memperoleh hadiah Nobel bidang kedokteran
Penisilin dan turunannya mempunyai struktur dasar sama cincin laktam terkondensasi
dengan tiazolidin.

Perbedaan struktur menyebabkan perbedaan sifat kimia-fisika, stabilitas dan efek


antibiotik.
Pembuatan
1. Fermentasi : Biosentisa
2. Semisintesis :
Asam 6-aminopensilinat (6-APA) asilasi
senyawa Penisilin tertentu.
Kultur P. chrysogenum (Batchelor cs)
6-APA
Reaksi enzimatik Penisilin alamiah (misal : Penisilin G, K)
dengan asilase
Dengan cara ini diperoleh senyawa Penisilin yang lebih stabil dan lebih aktif.
3. Sintesis Total : umumnya hasil kecil, tetapi Penisilin baru dengan cara ini tidak
mungkin diperoleh dengan cara biosintesis. Contoh : Penisilin V oleh Sheehan dan
Henry Logan dengan sintesis peptide.

Penisilin diisolir pertama diberi tanda huruf (Amerika) dan angka Romawi (Inggris).
Misal :
Benzyl Penisilin = Penisilin II = Penisilin G
Penisilin O = alil merkapto metal penisilin
AKTIVITAS
Secara mikrobiologis karena tidak murni => satuan Oxford, yaitu jumlah terkecil
Penisilin yang menghambat (invitro) pertumbuhan Staphylococcus dalam 50 mL media
kultur dalam kondisi tertentu.
Setelah diperoleh Penisilin murni => Unit (USP), yaitu aktivitas antibiotic 0,6 ng
Penisilin G, Na.
SIFAT KIMIA
1. Penisilin tidak stabil, karena cincin beta-laktam reaktif terutama hidrolisis yang
dipengaruhi pH.
a. Gugus karbonil beta-laktam oleh H2O atau OH asam penisiloat (tidak aktif).
b. Dalam asam kuat (pH < 3), mula mula : penataan ulang asam penisilenat
(sangat tidak stabil) hidrolisis cincin oksazolon asam penamaldat (enamin,
tidak stabil) hidrolisis asam penaldat + penisilamin (produk utama)
Disamping itu, penataan ulang asam penildat asam penilat yang segera
mengalami dekarboksilasi + cincin terbuka oleh asam asam peniloat.
c. Oleh asam lemah basa enzim asam penisiloat asam penamaldat.
CO2
asam penaldat

2. Larutan

You might also like