Professional Documents
Culture Documents
DAFTAR ISI............................................................................................................ 1
LAPORAN PSIKIATRI.............................................................................................. 2
I.
IDENTITAS PASIEN....................................................................................... 2
II.
RIWAYAT PSIKIATRI..................................................................................... 2
III.
IV.
PEMERIKSAAN FISIK.................................................................................10
V.
VI.
FORMULASI DIAGNOSTIK..........................................................................12
VII.
EVALUASI MULTIAKSIAL...........................................................................13
VIII.
PROGNOSIS............................................................................................... 13
IX.
TERAPI...................................................................................................... 14
X.
PEMBAHASAN............................................................................................ 14
LAPORAN PSIKIATRI
I.
IDENTITAS PASIEN
Nama
: Ny.N
Jenis Kelamin
: Perempuan
Suku Bangsa
: Betawi
: Islam
Pekerjaan
: Penyapu jalan
: Janda
Tanggal Masuk RS
: 19 Septermber 2015
akar pohon dan kemudian merasa sedikit lega. Pasien memercayai bahwa seseorang telah
melakukan guna-guna atas dirinya sehingga dia melakukan hal tersebut. Pasien merasa
seperti diguna-guna secara tiba-tiba itu saat setelah melakukan shalat dzuhur.
Saat itu pasien memiliki masalah dengan teman-teman di tempat kerjanya yang
membicarakan bahwa pasien merusak hubungan rumah tangga salah seorang teman kerja
yang menurut pasien sama sekali tidak benar, pasien juga merasa hal tersebut yang
membuat pasien merasa seperti diguna-guna. Selain itu, pasien juga merasa ada orang
yang iri kepada pasien sehingga orang itu selalu berusaha untuk berbuat jahat kepada
pasien, seperti melakukan santet ke pasien. Pasien tidak mengalami cedera, sakit atau
mengalami perawatan karena penyakit fisik dalam beberapa waktu sebelum gangguan.
Pasien juga tidak menggunakan obat-obatan selain yang diresepkan untuknya.
Selama perawatan, pasien melihat sosok ibu Megawati Soekarnoputri pada dokter
psikiatri yang berada di RS. POLRI. Pasien juga merasa dapat mengetahui mana orang
yang baik dan tidak hanya dengan melihat saja; orang yang baik akan mendatangi dan
berbicara dengannya dan orang yang tidak baik tidak akan berbicara dengannya.
suara atau bayangan-bayangan. Pasien rutin minum obat tersebut dan kontrol
ke RSJ duren sawit 1 bulan sekali.
o Gangguan kembali kambuh pada tahun 2013 saat pasien bersama dengan
suami keduanya yang melarang pasien untuk bekerja, sementara pasien tidak
tahan jika tidak melakukan apa-apa. Pasien tidak ingat siapapun yang berada
disekitarnya dan berjalan-jalan tanpa tujuan yang jelas terutama pada malam
hari. Anak pasien membawa pasien kembali ke rumah sakit dan dirawat disana
selama 1 bulan, diberikan 2 jenis obat, tablet berwarna biru-putih dan kapsul
ibunya.
Masa Kanak Pertengahan
Pasien merasa masa anak-anaknya seperti anak-anak pada umumnya yang
4.
5.
saat itu.
Masa Dewasa
Riwayat Pendidikan
Pasien bersekolah hingga tamat SMP. Saat SD pasien tidak mengalami masalah
dan prestasinya termasuk cukup baik, tidak ada nilai merah di rapornya. Saat
SMP pasien merasa prestasinya menurun menjadi biasa-biasa saja, namun tetap
dapat mengikuti pelajaran hingga lulus. Pasien tidak melanjutkan sekolah
Pasien menikah pertama kali pada usia 17 tahun dengan Tn.O yang merupakan
anak ke Sembilan dari 10 bersaudara dan memiliki 2 anak bernama Tn. OS dan
Nn. S. Pernikahan mereka berakhir pada tahun 1993 setelah Tn. O selingkuh
dengan wanita lain dan bercerai. Pada tahun 2008 pasien menikah siri dengan
seorang pemulung, tn.S yang juga mengobati pasien yang sering disantet
dengan ilmu kebatinannya. Pernikahan ini tidak memberikan anak dan pasien
berpisah dengan Tn.S saat pasien mengalami kekambuhan dari gejalanya pada
tahun 2013.
Riwayat Kehidupan Beragama
Pasien beragama Islam, dan merasa telah menjalani agamanya dengan cukup
baik.
Riwayat Pelanggaran Hukum
Pasien sebelumnya tidak pernah berbuat kriminal.
Riwayat Sosial Ekonomi
Pasien merasa masa kecilnya tidak berkekurangan dan serba ada. Pasien merasa
kesulitan secara ekonomi setelah berpisah dengan suami pertamanya dan saat
ayahnya tidak dapat bekerja lagi, pasien yang bekerja untuk memenuhi
ibunya.
Persepsi pasien tentang diri dan kehidupannya
Pasien merupakan wanita yang tegar dan kerap disantet atau diguna-guna oleh
orang lain yang iri dan membenci pasien. Tetapi pasien juga memiliki orangorang yang percaya dan sayang kepada pasien. Pasien sering merasa
diperlakukan secara tidak pantas oleh orang lain dan ingin membalas
perbuatannya, namun tidak dilakukan karena mengerti bahwa hal tersebut tidak
baik. Pasien menganggap bahwa penyakitnya ini akibat ulah orang lain dan
seharusnya pasien tidak dibawa ke rumah sakit jiwa agar bisa sembuh, karena
penyakit pasien ini terjadi akibat santet atau guna-guna.
Riwayat Keluarga
Pasien merupakan anak pertama dari 10 bersaudara. Pasien dibesarkan oleh
neneknya sehingga merasa tidak begitu dekat dengan ibunya. Pasien merasa
5
keluarganya termasuk keluarga yang kasar dan keras, dan pasien merupakan
anak yang paling lembut hatinya. Pasien merasa tidak dekat dan membenci
adiknya yang ke 4 karena dianggap tidak tahu berterima kasih, pelit dan tidak
mau membantu pasien.
Genogram
Depersonalisasi
Derealisasi
D. Proses Pikir
1. Bentuk Pikir
2. Arus pikir
psikiatri RS POLRI
: tidak ada
: tidak ada
: Realistik
Kontinuitas
Hendaya bahasa
3. Isi Pikir
Preokupasi
Waham
dan ingin mencelakai pasien dan waham kebesaran dimana pasien dapat
menilai orang yang baik dan tidak hanya dengan melihat dan
3. Daya Ingat
7
Jangka panjang
menceritakan
:
masa
baik.
(Pasien
dapat
dan
riwayat
(pasien
dapat
kanaknya
sekolahnya)
Jangka sedang
baik.
Jangka pendek
baik.
(pasien
dapat
Segera
Penilaian Realita:
8
Terganggu. (Pasien sangat yakin terhadap suara dan bayangan yang dilihatnya
itu nyata)
Tilikan:
Derajat III Pasien menyadari penyakitnya tetapi menyalahkan orang lain
dan hal lain sebagai penyebabnya.
IV.
PEMERIKSAAN FISIK
A. Status Generalis
Keadaan Umum
: Tampak baik
Kesadaran
: Compos mentis
Tekanan Darah
: 110/70 mmHg
Nadi
: 80x /menit
Suhu
: 36 C
Frekuensi Nafas
: 20x /menit
Bentuk Badan
: Normal
Sistem Kardiovaskular
Sistem Respiratori
Sistem Gastrointestinal
Sistem urogenital
: Tidak diperiksa
Motorik
Tonus
: tidak dilakukan
: tidak ditemukan
: tidak dilakukan
: normal
9
Koordinasi
: tidak terdapat gangguan koordinasi
Turgor
: baik
Reflex fisiologis : (+)
Patologis
V.
Kekuatan otot
Sensibilitas
Fungsi-fungsi luhur
Kelainan khusus
: (-)
:
: baik
: normal
: (-)
555
555
555
5
555
Pasien merasa diguna-guna yang membuat pasien merasa sesak dan ada suara
yang menyuruh untuk mencabut akar pohon untuk membuatnya lega.
dengan teman-teman
di pekerjaannya
yang
Pasien berpikir bahwa ada orang yang iri dan berusaha menyulitkan hidup
pasien.
Pasien merasa dapat mengetahui mana orang yang baik dan tidak hanya
dengan melihat saja; orang yang baik akan mendatangi dan berbicara
dengannya dan orang yang tidak baik tidak akan berbicara dengannya.
Gejala serupa dialami pasien saat memiliki masalah dengan mantan suami dan
saat suami keduanya melarang pasien untuk bekerja.
10
FORMULASI DIAGNOSTIK
VI.
Pada pasien Ny.N dapat ditemukan adanya perubahan pola perilaku dan psikologi
yang bermakna secara klinis dan menimbulkan penderitaan (distress) dan penurunan
fungsi serta aktivitasnya sehari-hari. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa pasien
mengalami gangguan jiwa sesuai dengan definisi yang tercantum dalam PPDGJ III.
Diagnosis Aksis I
Pada pasien Ny.N ini tidak ditemukannya riwayat medis, trauma kepala yang berat,
serta penggunaan zat psikoaktif sebelumnya. Pada pemeriksaan fisik dan fungsi
intelektual juga tidak didapatkan kelainan sehingga diagnosis gangguan mental
organik maupun gangguan mental dan perilaku akibat zat psikoaktif dapat
disingkirkan.
Dari gambaran klinis dan status mental didapatkan:
11
a.Mood
: fluktuatif
b.Afek
: sesuai
c.Empati
d.Gangguan persepsi
e.Gangguan pikiran
f.Tilikan
Berdasarkan hierarki diagnosis gangguan jiwa pada PPDGJ III, maka pada ikhtisar
penemuan bermakna pasien memiliki gejala-gejala yang sesuai dengan gangguan
skizoafektif tipe manik, yaitu terdapat waham dan halusinasi yang disertai gangguan
afek yang fluktuatif yang keduanya menonjol. Gejala yang dimiliki pasien serupa juga
dengan kriteria gangguan afektif gangguan mania dengan gejala psikotik, sehingga
dapat didiagnosis banding dengan gangguan mania dengan gejala psikotik.
Diagnostik Aksis II
Pada pasien tidak ditemukan adanya gejala-gejala retardasi mental atau kelainan
kepribadian yang bermakna.
Diagnostik Aksis IV
Pada pemeriksaan saat ini ditemukan stressor yang berkaitan dengan lingkungan
sosial yaitu berita tidak benar yang tersebar di lingkungan kerja pasien bahwa pasien
merusak rumah tangga teman kerjanya.
Diagnosis Aksis V
Global Assessment of Functioning (GAF) scale 80-71 (saat diperiksa) dimana terdapat
gejala sementara dan dapat diatasi, disabilitas ringan dalam sosial dan pekerjaan.
VII.
EVALUASI MULTIAKSIAL
Aksis I
Aksis III
Aksis IV
Aksis V
PROGNOSIS
VIII.
Quo ad vitam
: ad bonam
Quo ad functionam
: ad bonam
IX. TERAPI
Psikofarmaka
Mood stabilizer: Divalproat 1 x 500 mg
Anti-psikotik: Risperidone 2 x 3 mg
Psikoterapi
Terapi suportif
X. PEMBAHASAN
Dalam PPDGJ III dijelaskan bahwa untuk menegakkan diagnosis skizoafektif
13