You are on page 1of 2

KARSINOMA GASTER (II)

1.1.1

Faktor risiko
Insiden kanker lambung yang menurun pada keturunan imigan yang berasal dari daerah

dengan insiden tinggi menunjukkan bahwa perkembangan kanker lambung dipengaruhi oleh
faktor lingkungan, terutama faktor makanan. Faktor risiko yang telah teridentifikasi adalah infeksi
Helicobacter pylori, paparan berbagai faktor diit dan pekerjaan, kondisi medis, dan riwayat
keluarga.
Diit Mediterania, yaitu diit mengandung tinggi minyak zaitun, sereal unrefined, sayuran
dan buah, dengan asupan sedang : keju, yogurt, ikan, anggur, serta asupan daging dalam jumlah
kecil, tidak hanya mengurangi insiden penyakit jantung dan diabetes, namun juga kanker lambung
hingga 33%.1

Tabel 1. Faktor risiko Adenokarsinoma gaster adalah sebagai berikut2 :


Definitif

infeksi H. pylori
gatritis atrofi kronik
displasia
polip gaster adenomatosa
merokok
riwayat operasi lambung (terutama Billroth II)
faktor genetik
riwayat keluarga kanker lambung (saudara kandung)
poliposis adenomatosa familial (polip kelenjar fundus)
kanker kolorektal nonpoliposis herediter
sindroma Peutz-Jeghers
poliposis juvenil

Probable

asupan tinggi garam


obesitas (adenokarsinoma di cardia saja)
snuff tobacco use
riwayat ulkus gaster
anemia pernisiosa
penggunaan aspirin atau NSAID terus menerus

Possible

status sosial ekonomi rendah


asupan tinggi sayur dan buah (protektif)
asupan tinggi vitamin C (protektif)
asupan tinggi nitrat
minum teh hijau teratur (protektif)

Questionable

1.1.2 Gejala dan tanda karsinoma gaster


1. Pasien dengan karsinoma gaster stadium awal dapat tanpa gejala (asimtomatik) dan diketahui
tanpa sengaja saat pemeriksaan untuk anemia defisiensi besi. Karsinoma pada gaster stadium
lanjut menimbulkan gejala anoreksia, rasa cepat kenyang, sebah, atau nyeri perut. Tumor di

daerah kardia dapat menyebabkan disfagia, sedangkan tumor di daerah pilorus menimbulkan
mual dan muntah akibat gastric-outlet obstrucion.
2. Perforasi gaster. Perforasi gaster hanya muncul pada 1-4% kasus. Perforasi gaster dapat
terjadi pada kanker stadium awal maupun lanjut, sehingga saat pembedahan ulkus gaster
penting dilakukan biopsi dan frozen section untuk mendeteksi adanya keganasan.3
3. Perdarahan saluran cerna bagian atas.Perdarahan saluran cerna bagian atas merupakan gejala
kanker lambung. Namun tidak semua kasus

perdarahan akibat kanker lambung perlu

dilakukan reseksi emergensi untuk menghentikan perdarahan.4


4. Sindrom paraneoplastik. Sindrom paraneoplastik akibat kanker lambung jarang ditemui.
Manifestasi kutaneus sistemik meliputi keratosis seborroik difusa dan acanthosis nigricans di
bagian aksila dan lipatan kulit. Selain itu ditemukan pula kelainan hematologis sindroma
Trouseau dan anemia hemolitik mikroangiopathi.4
5. Gastroparesis adalah pengosongan lambung yang melambat. Sebab GP bermacam-macam,
dan salah satunya adalah karena karsinoma gaster. Gejala GP bervariasi, dari ringan hingga
berat. Pasien GP dengan mual dan muntah hebat memerlukan terapi rehidrasi. 5
Gejala klinis GP meliputi berkurangnya nafsu makan/anoreksia, mual dan muntah, kembung,
rasa penuh di perut (biasanya pada pagi hari setelah puasa 1 malam), cepat kenyang, halitosis,
hipoglikemia post prandial atau kadar glukosa berfluktuasi (pada pasien dengan diabetes
melitus).
6. Gejala-gejala metastase.
Karsinoma gaster paling sering bermetastase ke hati, paru-paru, tulang. Gejala yang
menandakan adanya metastase jauh adalah kehilangan berat badan, nafas pendek (sesak) dan
nyeri tulang. Semua karsinoma stadium lanjut, khususnya karsinoma saluran cerna bagian
atas dapat menyebabkan kehilangan berat badan. Melena dan hematemesis merupakan tanda
lokal kanker stadium lanjut.

1.
Correa P. Human gastric carcinogenesis: a multistep and multifactorial process--First
American Cancer Society Award Lecture on Cancer Epidemiology and Prevention. Cancer Res.
1992;52(24):6735-40.
2.
Feldman M, Friedman LS, Brandt LJ. Sleisenger and Fordtran's Gastrointestinal and Liver
Disease Pathophysiology/Diagnosis/Management. 9 ed: Elsevier; 2010.
3.
Gertsch P, Yip SK, Chow LW, IJ L. Free perforation of gastric carcinoma.Results of surgical
treatment. Arch Surg. 1995;130:177-81.
4.
Allum WH, Brearley S, Wheatley KE, Dykes PW, Keighley MR. Acute haemorrhage from
gastric malignancy. Br J Surg. 1990;77:19-20.
5.
Quigley EMM, ed (2002) Fast Facts, Gastroenterology Highlights 2001-2002. Oxford: Health
Press.

You might also like