Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
1.1
Kerja Sama (KKS) dengan pemerintah yang diwakili oleh Badan Pelaksana
Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (BPMIGAS). UU tersebut juga
mewajibkan PT Pertamina (Persero) untuk mendirikan anak perusahaan guna
mengelola usaha ekslorasi, eksploitasi dan produksi minyak dan gas sebagai
konsekuensi pemisahan usaha hulu dengan hilir.
Atas dasar itulah, PT Pertamina Eksplorasi dan Produksi (EP) didirikan
pada tanggal 13 September 2005. Sejalan dengan pembentukan PT. Pertamina EP
maka pada tanggal 17 September 2005, PT. Pertamina (Persero) telah
melaksanakan penandatanganan Kontrak Kerja Sama (KKS) dengan BPMIGAS
yang berlaku sejak 17 September 2005 atas seluruh Wilayah Kuasa Pertambangan
Migas ang dilimpahkan melalui perundangan yang berlaku. Dengan demikian WK
PT. Pertamina EP adalah WK yang dahulu dikelola oleh PT. Pertamina (persero)
sendiri dan WK yang dikelola PT Pertamina (Persero) melalui TAC (Technical
Asistance Contract) dan JOB EOR (Joint Operating Body Enhanced Oil
Recovery).
Sebagaimana layaknya perusahaanperusahaan besar lainnya yang memilik
logo.Pertamina telah dua kali mengalami perubahan logo. Pada awalnya Logo
pertamina adalah bintang bersudut lima berwarna kuning emas diapit oleh dua
ekor kuda laut berwarna merah yang saling berhadapan, kedua ekornya
dihubungkan dengan pita kuning melengkung beruliskan Pertamina dalam warna
merah.
Dimana makna dari logo tersebut adalah Kuda laut merupakan lambang dari
fosilfosil yang mengandung minyak dan memiliki daya hidup yang besar,
warnanya yang merah merupakan lukisan dari keuletan dan ketegasan dalam
menghadapi berbagai macam kesulitan.
Seiring dengan berjalannya waktu, pada tanggal 10 Desember 2005 tepatnya
pada HUT ke48 Pertamina logo perusahaan ini berubah menjadi elemen logo
yang membentuk huruf P yang secara keseluruhan merupakan representasi bentuk
panah, dimaksudkan sebagai PERTAMINA yang bergerak maju dan progresif,
(a)
(b)
Tahun 1959 SVPM berubah nama menjadi PT. Stanvack Indonesia. Pada
tanggal 28 November 1983 lapangan Lirik (Japura Block) dikembalikan ke
Pertamina, yang meliputi Struktur molek, Sago, Lirik, Belimbing, Andan, Ukui,
Pondok dan Pulai. Mulai tanggal 1 April 1994 Struktur Sago oleh Pertamina
telah diserahkan ke J.O.B. Pertamina-Lirik Petroleum (pada tahun 2006 diubah
menjadi UBEP Lirik) dengan perjanjian kontrak Enhanced Oil Recovery dengan
masa kontrak yang berakhir pada bulan Maret tahun 2006.
Pada Oktober 2009 lapangan milik Pertamina EP field Lirik diserahkan
operasionalnya kepada UBEP Lirik sehingga Struktur yang dikelola meliputi
Struktur Sago, Lirik dan Molek Pada Distrik I serta Struktur Ukui, Andan,
South Pulai dan North Pulai pada Distrik II. Setelah itu UBEP Lirik berubah
namanya menjadi PT. PERTAMINA EP Asset 1 Lirik pada tahun 2013. Pada
tahun 2015,di Distrik I terdapat 15 sumur produksi yang menggunakan Sucker
Rod Pump (SRP), 56 sumur produksi yang menggunakan Electric Submersible
Pump (ESP), dan 1 sumur produksi yang menggunakan Otobail. Sedangkan
pada Distrik II terdapat 10 sumur produksi yang menggunakan Sucker Rod
Pump (SRP) dan 17 sumur produksi yang menggunakan Electric Submersible
Pump (ESP). Sehingga total sumur produksi yang dikelola oleh Unit Bisnis
Pertamina EP Lirik berjumlah 99 sumur produksi.
1.2
1.2.1 Visi
Menjadi perusahaan eksplorasi dan produksi minyak dan gas bumi kelas
dunia.
1.2.2
Misi
Melaksanakan pengusahaan sektor hulu minyak dan gas dengan
penekanan pada aspek komersial dan operasi yang baik serta tumbuh dan
berkembang bersama lingkungan hidup.
1.3
1.3.1
Letak Geografis
Lapangan yang dikelola oleh PT. Pertamina EP Lirik merupakan bagian
dari struktur anticlin yang disebut Lirik Trend dengan panjang dari barat laut
sampai tenggara 50 Km dan lebar 10 Km. Berlokasi di Provinsi Riau yang
berjarak 140 Km arah tenggara Pekanbaru dan 200 Km Barat Laut arah Jambi
yang secara geografis terletak pada 0017 LS dan 102016 BT. Wilayah kerja
perisahaan meliputi tiga kabupaten, yaitu Indragiri Hulu (InHu), Pelawan dan
Siak. Pada Kab. InHu beroperasi di kecamatan Lirik tepatnya di 7 Desa, yaitu
Desa Japura, Gudag Batu, Lirik Area, Seko Lubuk Tiga, Banjar Malam dan
Redang Seko. Pada Kab. Pelawan beroperasi di Desa Ukui, Pangkalan Lesung,
Dusun Tua, Merbau, Sorek, Dundangan, Teratang, Manuk, Palas, Kemang dan
Pangkalan Kerinci yang terletak di Kecamatan Ukui, Pangkalan Kuras dan Bunut.
Sedangkan pada Kab. Siak terdapat Terminal Buatan di Desa Buatan II
Kecamatan Koto Gasip.
Keadaan Geologi
Daerah operasi PT. pertamina EP Asset 1 Field Lirik pada dasarnya
termasuk dalam Central Sumatra Basin (Cekungan Sumatra Tengah) yang dibatasi
oleh Asahan Arch (Tinggian Asahan) dan Tigapuluh Arch (Tinggian Tigapuluh)
seperti terlihat pada gambar berikut.
1.3.1
Tatanan Geologi
Fasatransgresi
dimulai
dari
Oligocene
hingga
Miocene
yang
menghasilkan Formasi Kelesa, Lakat, Tualang dan Telisa, sedangkan fasa regresi
dimulai dari pertengahan Miocene sampai dengan Pleistosen yang menghasilkan
Formasi Nilo dan Kerinci. Lapangan Sago termasuk ke dalam Formasi Lakat dan
formasi Tualang.
1.3.2
Statigrafi Lithologi
1.4
Sejarah Produksi
Area operasi PT. Pertamina EP Asset 1 Lirik berada di bagian selatan dan
tengah dari Cekungan Sumatra Tengah, kira-kira 140 Km arah tenggara
Pekanbaru dan 200 Km Barat Laut arah Jambi. Area ini merupakan bagian dari
struktur anticlin yang disebut Lirik Trend dengan panjang dari barat laut sampai
tenggara 50 Km dan lebar 10 Km.
Wilayah operasi PT. Pertamina EP Asset 1 Lirik meliputi struktur Sago.
Lapisan penghasil minyak dari struktur ini adalah lapisan batu pasir dari Formasi
Tualang dan Formasi Lakat. Kedua Formasi tersebut berumur Miosen Tengah
dengan lingkungan pengendapan deltaic. Formasi Lakat lebih bersih lapisan
batupasirnya
bila
dibandingkan
dengan
Formasi
Tualang.
Mekanisme