Professional Documents
Culture Documents
Abstrak
Indonesia merupakan negara yang beriklim tropis dengan tingkat curah hujan dan
kelembaban yang tinggi serta intensitas sinar matahari yang tinggi pula, dan sebagai negara
berkembang, di Indonesia juga banyak bermunculan industri-industri yang mempunyai
pengaruh cukup besar terhadap tingkat pencemaran pada lingkungan. Fenomena alam dan
material khususnya logam mempunyai suatu keterikatan dalam suatu sistem dan proses.
Hubungan tersebut diimplementasikan dalam suatu proses kerusakan yang dinamakan korosi.
Korosi adalah kerusakan material khususnya logam secara umum akibat reaksi dengan
lingkungan sekitarnya. Korosi merupakan penurunaan kualitas yang disebabkan oleh reaksi
kimia bahan logam dengan unsur-unsur lain yang terdapat di alam. Dua jenis mekanisma
utama dari korosi adalah berdasarkan reaksi kimia secara langsung, dan reaksi elektrokimia.
Korosi dapat terjadi didalam lingkungan kering dan juga lingkungan basah. Korosi yang
terjadi pada logam tidak dapat dihindari, tetapi hanya dapat dicegah dan dikendalikan
sehingga struktur atau komponen mempunyai masa pakai yang lebih lama..Hasil dari proses
kerusakan berupa berbagai produk korosi misalnya berbagai macam oksida logam, kerusakan
permukaan logam secara morfologi, perubahaan sifat mekanis, perubahan sifat kimia. Dengan
dasar pengetahuan tentang elektrokimia proses korosi yang dapat menjelaskan mekanisme dari
korosi, dapat dilakukan usaha-usaha untuk pencegahan terbentuknya korosi
Kata Kunci: korosi, elektrokimia, morfologi
PENDAHULUAN
Korosi merupakan penurunan kualitas
yang disebabkan oleh reaksi kimia bahan
logam dengan unsur-unsur lain yang
terdapat di alam . Korosi yang di
berdasarkan
proses
elektro-kimia
(electrochemical process) terdiri dari 4
komponen utama yaitu:
a) Anode (Anoda)
Anoda biasanya terkorosi dengan
melepaskan elektron-elektron dari atomatom logam netral untuk membentuk ionion yang bersangkutan. Ion-ion ini mungkin
tetap tinggal dalam larutan atau bereaksi
membentuk hasil korosi yang tidak larut.
Reaksi pada anoda dapat dituliskan dengan
persamaan :
M
MZ+ + ze-
: H+ + e2H
2) pH 7
H ( atom )
H2 ( gas )
:2H2O+O2+4e-
4OH-
c) Elektrolit
Elektrolit
adalah
larutan
yang
mempunyai sifat menghantarkan listrik.
Elektrolit dapat berupa larutan asam, basa
dan larutan garam. Larutan elektrolit
mempunyai peranan penting dalam korosi
logam karena larutan ini dapat menjadikan
kontak listrik antara anoda dan katoda
d) Anoda dan Katoda harus terhubung
secara elektris
Antara anoda dan katoda harus ada
hubungan listrik agar arus dalam sel korosi
dapat mengalir. Hubungan secara fisik tidak
diperlukan jika anoda dan katoda
merupakan bagian dari logam yang sama.
25
mempunyai
Mg ( OH )2
G0 = - 596 kj / mol
Cu + H2O + O2
Cu ( OH )2
G0 = - 119 kj / mol
Au + 3/2 H2O + 3/4 O2
Au ( OH )3
G0 = +66 kj / mol
26
Reaksi Anoda : Fe
Fe2- + 2e
OH
H2CO3
Fe + H2CO3
FeCO3+H2
2. Faktor Temperatur
Penambahan temperatur umumnya
menambah
laju
korosi
walaupun
kenyataannya kelarutan oksigen berkurang
dengan meningkatnya temperatur. Apabila
metal pada temperatur yang tidak uniform,
maka akan besar kemungkinan terbentuk
korosi.
3. Faktor pH
pH netral adalah 7, sedangkan ph < 7
bersifat asam dan korosif, sedangkan untuk
pH > 7 bersifat basa juga korosif. Tetapi
untuk besi, laju korosi rendah pada pH
antara 7 sampai 13. Laju korosi akan
meningkat pada pH < 7 dan pada pH > 13.
3. DAMPAK KOROSI
Korosi yang terjadi pada logam tidak
dapat dihindari, tetapi hanya dapat dicegah
dan dikendalikan sehingga struktur atau
komponen mempunyai masa pakai yang
lebih lama. Setiap komponen atau struktur
mengalami tiga tahapan utama yaitu
perancangan, pembuatan dan pemakaian.
Ketidakberhasilan salah satu aspek seperti
korosi menyebabkan komponen akan
mengalami kegagalan.
Kerugian yang akan dialami dengan
adanya korosi meliputi finansial dan
safety, diantaranya :
c) Proteksi
Katodik
(Cathodic
Protection)
Proteksi
katodik
adalah
jenis
perlindungan
korosi
dengan
menghubungkan logam yang mempunyai
potensial lebih tinggi ke struktur logam
sehingga tercipta suatu sel elektrokimia
dengan logam berpotensial rendah bersifat
katodikdan terproteksi
Macam : Impressed Current
Galvanic Sacrificial Anode
Galvanic Zinc Application
Zinc Metallizing
Zinc-Rich Paints
Hot-Dip Galvanizing
d) Proteksi
Anodik
(Anodic
Protection)
Adanya
arus
anodik
akan
meningkatkan laju ketidak-larutan logam
dan menurunkan laju pembentukan
hidrogen. Hal ini bisa terjadi untuk logamlogam active-passive seperti Ni, Fe, Cr,
Ti dan paduannya. Jika arus yang lewat
logam
dikontrol
seksama
(dengan
potentiostat) maka logam akan bersifat
pasif dan pembentukan logam-logam tak
terlarut akan berkurang.
e) Inhibitor Korosi
Salah satu cara yang dapat dilakukan
untuk mencegah terjadinya korosi adalah
dengan penggunaan inhibitor korosi. Secara
umum suatu inhibitor adalah suatu zat
kimia yang dapat menghambat atau
memperlambat
suatu
reaksi
kimia.
Sedangkan inhibitor korosi adalah suatu zat
kimia yang bila ditambahkan kedalam suatu
lingkungan, dapat menurunkan laju
penyerangan korosi
lingkungan itu
terhadap
suatu
logam.
Mekanisma
penghambatannya terkadang lebih dari satu
jenis.
Sejumlah inhibitor menghambat korosi
melalui cara adsorpsi untuk membentuk
suatu lapisan tipis yang tidak nampak
dengan ketebalan beberapa molekul saja,
ada pula yang karena pengaruh lingkungan
29
Daftar Pustaka
1. Dalimunthe, I.S., 2004, Kimia
Dari Inhibitor Korosi , Universitas
Sumatra Utara
2. Jones, D.A., 1991, Principle and
Prevention of Corrosion, Mc.
Millan Publishing Company, New
York
3. Roberge, P. R., 1999, Handbook of
Corrosion Engineering, McGrawHill Companies, Inc., New York
4. Trethewey, K. R. &Chamberlain, J.,
1991, Korosi Untuk Mahasiswa
Sains dan Rekayasa , PT.
GramediaPustakaUtama, Jakarta
5. Uhlig.
H.M.,
2000,
Uhlig`s
Corrosion
Handbook,
Second
Edition, John Wiley & Sons, Inc.
6. Widharto, S., 2001, Karat dan
Pencegahannya,
P.T.
Pradnya
Paramita, Jakarta
g) Pelapisan (Coatings)
Prinsip umum dari pelapisan yaitu
melapiskan logam induk dengan suatu
bahan atau material pelindung.
Jenis - jenis coating :
Metallic coatings
Paint /organic coatings
Chemical conversion coatings
Miscellaneous coatings (enamel,
thermoplastics)
KESIMPULAN
1. Kondisi Indonesia yang beriklim
tropis dengan curah hujan dan
intensitas sinar mata hari yang
tinggi serta polusi udara dari air laut
, sungai dan industri mempercepat
terjadinya proses korosi
2. Korosi merupakan penurunan mutu
logam oleh reaksi elektrokimia
dengan lingkungannya. Korosi yang
terjadi pada logam tidak dapat
dihindari, tetapi hanya dapat
dicegah dan dikendalikan sehingga
struktur atau komponen mempunyai
masa pakai yang lebih lama.
3. Dengan mengenali kapan korosi