Professional Documents
Culture Documents
NOMOR14
TAHUN 2013
PERATURAN DAERAH KOTA DEPOK
NOMOR 14 TAHUN 2013
TENTANG
PENYERAHAN PRASARANA, SARANA DAN UTILITAS
PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN OLEH PENGEMBANG
DI KOTA DEPOK
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
WALIKOTA DEPOK,
Menimbang
pemeliharaan
dan
pengelolaan
serta
terhadap
Prasarana,
Sarana dan
Utilitas
Mengingat
1.
2.
Agraria
(Lembaran
Negara
Republik
4.
Undang-Undang
Nomor
15
Tahun
1999
tentang
Undang-Undang
Nomor
28
Tahun
1999
tentang
Kolusi
dan
Nepotisme
(Lembaran
Negara
Undang-Undang
Pemerintahan
Nomor
Daerah
32
Tahun
(Lembaran
2004
tentang
Negara
Republik
beberapa
Undang-Undang
Perubahan
kali
Nomor
Kedua
Atas
diubah
12
terakhir
Tahun
dengan
2008
Undang-Undang
tentang
Nomor
32
Lembaran
Negara
Republik
Indonesia
Nomor 4844);
7.
(Lembaran
Negara
Republik
Indonesia
Undang-Undang
Perlindungan
(Lembaran
Nomor
Nomor
dan
Negara
140,
Tahun
Pengelolaan
2009
tentang
Lingkungan
Hidup
Tambahan
32
Lembaran
Negara
2009
Republik
9.
10.
11.
12 .
1nuone~na
13.
14.
15.
16.
17.
18.
n'\
1anun
1 r'\01""'7
1':101
""-T
1~omor
r-
1~,
"'
1amuanan Lemuaran
19.
20.
Peraturan
Menteri
Negara
Perumahan
Rakyat
Perumahan dan
Permukiman di Daerah;
22.
Peraturan
Tahun
Menteri
2011
Peru mahan
Rakyat
Nomor
20
Perumahan dan
Kawasan Permukiman;
23.
24.
2008
tentang
Organisasi
Perangkat
Daerah
dan
WALIKOTA DEPOK
MEMUTUSKAN :
Menetapkan
PERATURAN
DAERAH
TENTANG
PENYERAHAN
BABI
KETENTUAN UMUM
Pasall
2.
3.
4.
5.
6.
dan
pengembangan
kehidupan
Utilitas adalah
lingkungan.
8.
setiap
Penyerahan
PSU
adalah
penyerahan
berupa
tanah
11.
yang
penghidupan.
mendukung
perikehidupan
dan
12.
13.
dalam
arah
horizontal
maupun
vertikal
dan
15.
16.
17.
18.
rencana
teknis
peletakan
bangunan
sesua1
berwenang.
19.
Tim
Verifikasi
adalah
Tim
yang
dibentuk
dengan
atasnya.
21.
22.
23.
tanggungjawab
dari
pengembang
kepada
Pemerintah Kota.
24.
25.
26.
27.
28.
introduksi)
guna
mendukung
manfaat
29.
dengan
luas
tanahfdaerah
keterbukaan;
b.
akuntabilitas;
c.
kemanfaatan;
d.
kepastian hukum;
e.
keberpihakan; dan
f.
keberlanjutan.
Bagian Kedua
Tujuan
Pasal3
ketersediaan
PSU
pada
perumahan
dan
permukiman.
b. menjamin keberlanjutan pemeliharaan dan pengelolaan
kepastian
hukum
dalam
memanfaatkan
b.
BABIV
PENYEDIAAN PSU
Bagian Pertama
Jenis PSU
PasalS
Jenis
PSU
pada
perumahan
dan
permukiman
sebagaimana
a.
b.
(1)
(2)
(3)
Peruntukan
tanah
s1ap
bangun
untuk
sarana
Pasal7
(1)
Pengembang
Perumaha.T'l
dan
Pemukima.T'l
dala.tn
berkoordinasi dengan
menyediakan
utilitas
sebagaimana
dimaksud
pada
tidak
dapat
rnenyediakan
Jarmgan
primemya.
Pasal8
( 1)
Penyediaan
PSU
serta
luasannya
ditetapkan
dan
(2)
(3)
TT
(4)
10
(5)
(1)
(2)
(1)
Pengembang
perumahan
tidak
bersusun
wajib
dalam
Pasal
huruf b
angka 8;
c. paling sedikit 5/o (lima persen) dipergunakan sebagai
sarana pertamanan dan RTH sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 5 huruf b angka 9; dan
d. paling sedikit 28/o (dua puluh
delapan
11
persen)
Pasalll
(1)
(2)
(3)
(4)
ayat
(1),
pengembang
rumah
susun
wajib
dan
sarana
pertamanan/
RTH
sebagaimana
12
b.
c.
perumahan
sebagaimana
dimaksud
pada
rencana
detil
tata
ruang
dengan
tidak
(2)
Paragraf 3
Penyediaan Sarana RTH
Pasal14
(1)
RTH
dapat
dilakukan
dengan
lahan
13
(2)
Penyediaan
sarana
RTH
untuk
rumah
susun
RTH
dapat
dilakukan
dengan
lahan
Paragraf4
Penyediaan Sarana Peribadatan
Pasal15
(1)
Pengembang
perumahan
tidak
bersusun
wajib
(3)
rumah
ibadah
diluar
perumahan
atau
diakses
oleh
warga
pemilik
bangunan
diluar
perumahan
atau
diakses
oleh
warga
pemilik
bangunan
peru mahan;
c. Sarana ibadah sebagaimana dimaksud pada huruf a
diperkirakan dapat menampung warga di dalam
perumahan atau pemukiman.
Paragraf 5
Penyediaan Sarana Pendidikan
Pasal16
( 1)
(2)
unit atau
lebih,
wajib
menyediakan
sarana
Apabila
penyediaan
sarana
pendidikan
di
pengembang
dalam
dapat
lokasi
tidak dapat
perumahan,
mengintegrasikan
dasar
maka
pembangunan
(1)
(2)
bertahap,
apabila
rencana
pembangunan
(4)
Masa
pemeliharaan
prasarana
dan
utilitas
oleh
Bagian Kesatu
Umum
Pasal18
(1)
perumahan
dan
permukiman
wajib
pada Pasal 5
hurufa;
b. Sarana sebagaimana dimaksud pada Pasal 5 huruf b
kecuali angka 1 dan angka 7;
c . Utilitas sebagaimana dimaksud pada Pasal 5 huruf c
angka 4 sampai dengan 7 .
(3)
(1)
(2)
(3)
Penyerahan
PSU
pada
rukojrukan
16
dalam
bentuk
Pasal20
Hasil penyerahan PSU sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19
menjadi barang milik daerah dan dicatat dalam Daftar Barang
Milik Daerah.
Bagian Kedua
Tim Verifikasi
Pasal21
(1)
(2)
Perencanaan
Pembangunan
Daerah
(BAPPEDA);
c. Badan Pertanahan Nasional (BPN);
d. Organisasi Perangkat Daerah (OPD) teknis terkait;
e. Camat; dan
f.
(3)
Lurah
Pasal22
(1)
17
(2)
persyaratan
teknis
PSU
yang
akan
( 1)
(2)
(3)
(1)
(2)
(3)
dan
gambar
rencana
induk
danjatau
18
2. berita
Acara
hasil
pemeriksaanjverifikasi
sarana dari
sebagai
sarana
yang
akan
Berita
acara
serah
terima
prasarana
dan
utlitas
penyelesaian
pembangunan,
masa
tentang
pemberian
kewenangan
kepada
(8)
Kantor
Pertanahan
20
Kota
Depok
atas
biaya
Bagian Keempat
Waktu penyerahan
Paragraf 1
Umum
Pasal25
(1)
kepada
Pemerintah
Kota
dilaksanakan
administrasi
prasarana
dan
utilitas
Penyerahan
tahap
II
sebagaimana
dimaksud
'
pada
(2)
Penyerahan
Tahap
sebagaimana
dimaksud
pada
Penyerahan
sebagaimana
dimaksud
pada
ayat
(1),
dengan
berpedoman
pada
ketentuan
dan
sebelum
diterbitkan
Izin
Mendirikan
Bangunan.
(5)
Paragraf3
Penyerahan Tahap II
Pasal27
( 1)
lambat
pemeliharaan
(satu)
tahun
setelah
masa
dan
utilitas
oleh
prasarana
pengembang; dan
b. sesuai dengan rencana Induk danfatau rencana tapak
yang telah disetujui oleh Pemerintah Kota.
(2)
melakukan
dilakukan
perluasan,
sebelum
penyerahan
pengesahan
tahap
perubahan
II
rencana
Penyerahan
prasarana
dan
utilitas
sebagaimana
Bagian Kelima
Tata Cara Penyerahan
Paragraf 1
Tata Cara Penyerahan Tahap I
Pasal28
(1)
(2)
mengajukan
surat
permohonan
permohonan
huruf a
sebagaimana
dimaksud
pada
sarana
administrasi
dan
berita
prasarana
22
dan
acara
utilitas
serah
terima
sebagaimana
c. Walikota
menugaskan
Tim
Verifikasi
untuk
verifikasi
melakukan
pemeriksaan
terhadap
pemeriksaan
kelengkapan
administrasi
luas
PSU
berdasarkan
hasil
verifikasi,
dinyatakan
layak
maka Tim
Verifikasi
serah
terima
administrasi
prasarana
dan
utilitas;
g. berita acara serah terima sebagaimana dimaksud
pada huruf e, ditandatangani oleh Walikota dan
pen gembang.
Paragraf2
Tata Cara Penyerahan Tahap II
Pasal29
(1)
(2)
verifikasi
mengundang
pengembang
untuk
rencana
Tapak
yang
Rencana Induk
disetujui
oleh
e. tim
verifikasi
menyusun
jadwal
kerja
tim
dan
instrumen penilaian.
(3)
1 (satu)
pemeriksaan;
e. hasil perbaikan PSU sebagaimana dimaksud pada
huruf d,
dilakukan
pemeriksaan
dan
penilaian
kembali;
f. PSU yang layak diterima dituangkan dalam Berita
Acara
Pemeriksaan
untuk
disampaikan
kepada
Walikota;
g. Walikota menetapkan PSU yang diterima;
h. tim verifikasi mempersiapkan berita acara serah
terima, penetapan jadwal penyerahan dan OPD yang
berwenang mengelola; dan
1.
daftar
PSU,
dokumen
teknis
dan
OPD
yang
administrasi.
(4)
menyerahkan
PSU
kepada
24
PENGELOLAAN
Bagian Pertama
Umum
Pasal30
(1)
Pemerintah
Kota
berwenang
untuk
melakukan
Pemerintah
daerah
dapat
bekerja
sama
dengan
Dalam
hal
Pemerintah
Kota
melakukan
kerjasama
(1)
Pemerintah
Kota
dapat
memanfaatkan
PSU
sesuai
(3)
sepanjang
memenuhi ketentuan:
a. peru bahan kondisi alam;
b . force majeur (bencana alam);
c . program Pemerintah; atau
d . persetujuan warga pemilik.
Pasal32
(1)
(2)
25
Bagian Ketiga
Pemeliharaan
Pasal33
(1)
Pemeliharaan
PSU
sebelum
penyerahan
menjadi
(3)
Pemeliharaan
PSU
yang
bersifat
tertutup
menjadi
menyampaikan
pengembang
dimaksud
untuk
dan
surat
permintaan
kepada
memperbaikijmemelihara
selanjutnya
diserahkan
PSU
kepada
Pemerintah Kota.
(2)
namun
mau
menyerahkan
PSU
maka
pemyataan
tidak
membuat
surat
mengajukan
pemohonan
penyerahan
Peringatan
kepada
pengembang
untuk
(5)
26
(6)
terhadap
surat
dan
terakhir
kepada
pengembang
untuk
terhadap
surat
(9)
( 10) Pemerintah
Kota
memperbaiki/ memelihara
PSU
dengan
Keputusan
Walikota
tentang
Pasa135
(1)
keberadaannya dan
belum
diserahkan
kepada
dalam
pembuatan
akta
Notaris
pemyataan
Pengembang yang
tidak
diketahui
kedudukan
dan
(4)
bangunan
sebagaimana
dimaksud
dalam
dimaksud
Walikota
melalui
pejabat
yang
ditunjuk
membuat
28
(7)
(8)
Kerja
Perangkat
mengelola
dan
dimaksud
setelah
Daerah
memelihara
Kantor
yang
berwenang
prasarana
dan
sarana
Pertanahan
Kota
Depok
dengan
Keputusan
Walikota
tentang
BAD VII
PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN
Pasal36
(1)
Walikota
berwenang
pengendalian
melakukan
terhadap
pengawasan
pemenuhan
dan
kewajiban
Dalam
melakukan
pengawasan
dan
pengendalian
(1)
Setiap
Pengembang
yang
melanggar
ketentuan
(2)
perbaikan
atas
pelanggaran
kegiatan
pembangunan
dan/ a tau
pembangunan
dan/ a tau
kegiatan usaha;
e. pembatasan
kegiatan
penolakan
terhadap
setiap
permohonan
Pasal38
(1)
(2)
BABX
PENYIDIKAN
Pasal39
Peraturan
Daerah
ini,
dilakukan
berdasarkan
(1)
Kota
berwenang
untuk
melakukan
sehubungan
dengan
adanya
dugaan
Usaha
yang
patut
diduga
melakukan
pemeriksaan
terhadap
alat
dan/ a tau
yang
diduga
digunakan
sebagai
tempat
31
untuk
dari
ketentuan
Peraturan
bantuan
ahli
yang
diperlukan
dalam
penghentian
penyidikan
atas
Negara
Republik
dimulainya penyidikan
Indonesia,
dan
memberitahukan
menyampaikan
hasilnya
Pasal41
Pada
saat
Peraturan
Daerah
ini
mulai
berlaku,
PSU
b.
c.
d.
32
BAB XII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal42
setiap
orang
mengetahuinya,
memerintahkan
Ditetapkan di Depok
pada tanggal
30 Deseiilber 2013
Diundangkan di Depok
pada tanggal
30 Desember 2013
33
14