You are on page 1of 4

BAB I

PENDAHULUAN
1.1.

Latar Belakang Penelitian


Air tanah sebagai salah satu alternatif sumber air, merupakan sumber

air yang dapat diandalkan, hal ini dikarenakan mempunyai kualitas maupun
kuantitas yang baik. Sehubungan dengan itu, perlu dikaji besarnya potensi
air tanah yang dapat dimanfaatkan pada suatu daerah.
Hingga saat ini, pemanfaatan air bersih semakin bertambah seiring
dengan pertambahan jumlah penduduk dan pertumbuhan ekonomi. Kegiatan
pertanian, industri dan pengembangan di berbagai sektor sangat bergantung
pada ketersediaan sumber air bersih (Rao, dkk. 2011). Guna mencukupi
kebutuhan air bersih, maka perlu mengoptimalkan sumber air bersih yang
ada di daerah tersebut dan pemilihan teknologi yang tepat untuk
meningkatkan capaian pelayanan air bersih (Masduqi, dkk. 2007).
Salah satu permasalahan di Kabupaten Pacitan pada musim kemarau
adalah adalah sulitnya mendapatkan air bersih. Salah satu upaya yang
dilakukan

untuk

memenuhi

kebutuhan

air

bersih

adalah

dengan

memanfaatkan air tanah. Akan tetapi hal ini masih sulit dilakukan
disebabkan karena sebagian besar wilayah Kabupaten Pacitan tertutup oleh
batu gamping (batu kapur). Di daerah batu kapur, air tanah tersimpan dalam
suatu conduit yang berupa rekahan batu gamping, rongga-rongga batu
gamping atau sungai bawah tanah.
Pada saat ini masyarakat di daerah Kota Pacitan masih memanfaatkan
air sumur dangkal sebagai sumber air bersih dan air minum. Air sumur

dangkal persediaannya sangat terbatas pada musim kemarau dan di beberapa


tempat terkena intrusi air laut.
Seiring dengan pertambahan jumlah penduduk dan pertumbuhan ekonomi
Kota Pacitan, bermunculan usaha-usaha mengexplorasi air tanah baik untuk
industri maupun pertanian. Sedangkan air tanah hingga saat ini belum diteliti
potensi pemanfaatannya. Akibat belum adanya data potensi air tanah dan
kebijakan yang mengatur tentang pengambilan air tanah di Kota Pacitan, maka
pengambilan air tanah tidak dapat dikendalikan. Sejalan dengan perubahan tata
guna lahan Kota Pacitan menjadi permukiman penduduk, maka salah satu dampak
yang mungkin terjadi adalah semakin turunnya muka air tanah atau bahaya
habisnya cadangan air tanah. Dalam jangka waktu yang panjang, akibat eksplorasi
air tanah tersebut bisa menyebabkan penurunan tanah (land subsidence).

1.2.

Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas, maka permasalahan yang dikaji pada tesis ini

dapat dirumuskan sebagai berikut:


1. Bagaimana karakteristik air tanah di Kota Pacitan?
2. Berapa potensi air tanah di Kota Pacitan?
3. Bagaimana pola penyebaran air tanah di Kota Pacitan?

1.3.

Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Mengetahui karakteristik dan besarnya potensi air tanah di Kota Pacitan


2. Mengetahui debit optimum pengambilan air tanah di Kota Pacitan
3. Mengetahui tingkat kekritisan air tanah di Kota Pacitan
1.4.
Manfaat Penelitian
Manfaat yang hendak dicapai dari penelitian ini adalah:

1. Dapat menjadi dasar penyusunan kebijakan berkaitan dengan pengambilan


air tanah.
2. Dapat mengantisipasi terjadinya pengambilan air tanah yang berlebihan.
3. Dapat menjadi dasar penyusunan kebijakan berkaitan dengan konservasi air
tanah.

TUGAS INDIVIDU

PEMODELAN

JUDUL :

ANALISIS POTENSI AIR TANAH KOTA


PACITAN

Disusun oleh :

SUSILO

BUDI

PROGRAM STUDI MAGISTER SUMBER DAYA AIR


JURUSAN TEKNIK PENGAIRAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2015

You might also like