You are on page 1of 4

Borang Portofolio

Nama Peserta :
dr. Ariwan Selian
Nama Wahana :
RSUD SUNGAI DAREH
Topik :
Demam Tifoid
Tanggal (kasus) :
31 Agustus 2015
Nama Pasien :
An. Rani Selvia
No. RM :
12 84 07
Tanggal Presentasi :
16 Septem 2015
Pendamping :
dr. Nurafdaliza
Tempat Presentasi :
RSUD SUNGAI DAREH
Objektif Presentasi :
Keilmuan
Keterampilan
Penyegaran
Tinjauan Pustaka
Diagnostik
Manajemen
Masalah
Istimewa
Neonatus
Bayi
Anak
Remaja
Dewasa
Lansia
Bumil
Perempuan usia 14 tahun, demam tinggi bersifat naik turun, sakit kepala, mual disertai nyeri perut dan belum
Deskripsi :
BAB sejak 3 hari SMRS.
Tujuan :
Menegakkan diagnosis dan penatalaksanaan demam tifoid
Bahasan :
Tinjauan Pustaka
Riset
Kasus
Audit
Membahas :
Diskusi
Presentasi dan Diskusi
E-mail
Pos
Pasien :

An. Rani selvia

No. Registrasi : 12 84 07
Terdaftar sejak : 31 Agustus 2015

Data Utama untuk Bahan Diskusi :


1. Diagnosis / Gambaran Klinis :
Perempuan 14 tahun dengan keluhan panas tinggi sejak 5 hari SMRS. Panas b e r s i fa t n a i k t u r u n d a n
p a n a s mu l a i m e n i n g g i b i a sa n ya p a d a s o r e h a r i. Tid a k t e r d a p a t p e n u r u n a n ke s a d a r a n . P as i e n
m e n g e l u h s a ki t k e p a l a d a n n ye r i p e r u t d i s e r t a i m u a l na mu n t i d a k s a mp a i mu n t a h . P a d a p a s i e n
2.
3.
4.

d i ke l u h k a n t i d a k B A B 3 h a r i S M R S .
Riwayat Pengobatan : Parasetamol
Riwayat Kesehatan / Penyakit : Pasien tidak pernah menderita penyakit seperti ini sebelumnya.
Riwayat Keluarga/ Lingkungan : anak ketiga dari 3 bersaudara, tinggal di lingkungan perumahan. Teman sekitar ada yang

5.
6.

dirawat karena demam tifoid.


Riwayat Pekerjaan : Kondisi Lingkungan Sosial dan Fisik : Pasien tinggal di pondok perumahan. Riwayat kebiasaan pasien senang membeli
jajanan di luar lingkungan sekolah.
Lain-lain :

Pemeriksaan fisik

KU

Tekanan darah

Nadi

Nafas

Suhu

Berat badan

Kepala

Mata

Bibir

Tenggorokan

Leher

: CM
: 100/80 mmHg
: 114 kali/menit
: 26 kali/menit
: 38,8 0 C
: 30 kg
: Simetris
: Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik, pupil isokor,
: Kering
: Coated tongue (+), Tonsil T1-T1, tidak hiperemis, eksudat (-),
: KGB tidak membesar, meningeal sign (-)

Abdomen

Inspeksi : distensi (-)


Palpasi : supel, nyeri tekan(+) regio epigastrium dan hipokondria kanan, hepar dan lien tidak teraba
membesar
Perkusi : timpani
Auskultasi
: bising usus (+) normal

Ekstremitas : Akral hangat, CRT <2 det., oedem (-)


Pemeriksaan Laboratorium :
Darah :

Widal :

Hb
: 10,8 gr/dl
Hematokrit : 33,2 %
Leukosit : 5.300 /mm3
Trombosit : 234.000 /mm3

Widal A

1/100
Widal B
Widal H
1/400
Widal O
1/200

1/200

Daftar Pustaka :

Soedarmo SSP, Garna H, Hadinegoro SRS. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Anak Infeksi dan Penyakit Tropis., ed 1. Jakarta :
Ikatan Dokter Anak Indonesia.

Pedoman Pengendalian Demam Tifoid. Jakarta : Keputusan Menteri Kesehatan RI no.364

Prasety RV, Ismoedijanto. Metode Diagnostik Demam Tifoid Pada Anak.


Hasil Pembelajaran :
1. Gejala klinis demam tifoid
2. Diagnosis demam tifoid
3. Tatalaksana demam tifoid

Rangkuman Hasil Pembelajaran Portofolio


1.

Subjektif :

Pasien perempuan 14 tahun datang diantar temannya dengan keluhan panas tinggi sejak 5 hari SMRS.
Panas b e r s i fa t n a i k t u r u n d a n pa n a s mu l a i m e n i n g g i b i a s a n ya p a d a s o re h a r i, p a n a s t i d a k
d i s e r t a i d e n ga n ke j a n g. S a a t p a n a s p a s i e n me n g gi gi l s e r t a t i d a k me n ga l a mi p e n u r u na n
k e s a d a r a n. P a s i e n m e n g e l u h s a ki t k e p a l a d a n n ye r i p e r u t d i s e r t a i mu a l n a mu n t i d a k sa mp a i
m u n t a h . N a fs u m a ka n p a s i e n m e n u r u n . Tid a k d i ke l u h ka n mi m i s a n a t a u p u n gu s i b e r d a r a h da n
t i d a k d i t e m u k a n b i n t i k m e r a h p a d a b a d a n. P as i e n s e r i n g m e m b e l i j a j a n d i l u a r l i n g ku n ga n
m a d r a s a h . P a d a pa s i e n d i ke l u h ka n t i d a k B A B 3 ha r i S M R S .

2.

Objektif :

Pemeriksaan Fisik
KU
: CM
Tekanan darah
: 100/80 mmHg
Nadi
: 114 kali/menit
Nafas
: 26 kali/menit
Suhu
: 38,8 0 C
Berat badan
: 30 kg
Pemeriksaan Laboratorium :

3.

Darah :

Widal :

Diff. Count : 0 / 0 / 0 / 49 / 47 /4
Hb
: 10,8 gr/dl
Hematokrit : 33.2 %
Leukosit : 5.300 /mm3
Trombosit : 234.000 /mm3

Widal A
Widal B
Widal H
Widal O

1/100
1/200
1/400
1/200

Assessment :

Epidemiologi
Besarnya angka pasti kasus demam tifoid di dunia sangat sulit ditentukan karena penyakit ini dikenal mempunyai
gejala dengan spektrum klinis yang sangat luas. Data World Health Organization (WHO) tahun 2003 memperkirakan

terdapat sekitar 17 juta kasus demam tifoid di seluruh dunia dengan insidensi 600.000 kasus kematian tiap tahun.
Etiologi
Merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh masuknya kuman Salmonella typhi dan S.paratyphi ke dalam
tubuh manusia melalui makanan yang terkontaminasi kuman.
Salmonella typhi dan S.paratyphi dari genus Salmonella termasuk bakteri gram negatif, berbentuk batang, tidak
berspora, berflagela, tumbuh baik pada suhu optimal 370 C, bersifat fakultatif anaerob, dan hidup subur pada media
yang mengandung empedu. Kuman ini mati pada pemansan suhu +60o C selama 15-20 menit, pasteurisasi, pendidihan,
dan khlorinisasi. Masa inkubasinya 10-14 hari.
Patogenesis dan Patologi
Kuman Salmonella typhii masuk ke dalam tubuh manusia melalui mulut bersamaan dengan makanan dan minuman
yang terkontaminasi. Setelah kuman sampai lambung maka mula-mula timbul usaha pertahanan non spesifik yang
bersifat kimiawi, yaitu adanya suasana asam oleh asam lambung dan enzim yang dihasilkan. Ada beberapa faktor yang
menentukan apakah kuman dapat melewati barrier asam lambung, yaitu jumlah kuman yang masuk dan kondisi asam
lambung.
Gejala Klinis
-

Demam : Pada awal sakit demam kebanyakan samar-samar, selanjutnya suhu tubuh seringkali turun-naik,
biasanya pagi lebih rendah dibanding sore dan malam yang lebih tinggi. Dari hari ke hari intensitas demam makin
tinggi disertai gejala lain seperti nyeri kepala (terutama di area frontal), nyeri otot, pegal-pegal, insomnia,
muntah-muntah, dan anoreksia. Pada minggu kedua intensitas demam semakin tinggi, kadang demam terusmenerus (kontinyu).

Gangguan saluran pencernaan : Bau mulut karena demam lama, bibir kering, lidah kelihatan kotor dan ditutupi
selaput putih, serta ujung dan tepi lidah kemerahan dan tremor (coated tongue).

4.

Plan :
Diagnosis : Demam tifoid
Tujuan perawatan adalah mengoptimalisasikan pengobatan dan mempercepat proses penyembuhan, observasi
penyakit, meminimalisir komplikasi, serta isolasi untuk mencegah pencemaran dan atau kontaminasi
Medikamentosa :

IVFD RL 20 tpm

Inj. Ceftriaxone 1 gr/hari

Inj. Ranitidin 150 mg/ 12 jam

Inj. Ondansetron 8 mg/ 8 jam

Konsultasi :
Indikasi rujuk antara lain demam tifoid dengan tanda-tanda kedaruratan dan Komplikasi
Pada hari ini tanggal
September 2015 telah dipresentasikan portofolio oleh :
Nama peserta : dr. Ariwan selian
Dengan judul

: Demam Tipoid

Nama pendamping

: dr. Nurafdaliza

Nama Wahana : RSUD Sungai dareh

N
O

Nama Peserta

Tanda Tangan

6
Berita acara ini disampaikan sesuai dengan yang sesungguhnya.

Sungai Dareh ,

September 2015
Pembimbing

dr.Nurafdaliza

You might also like