You are on page 1of 4

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Bayi baru lahir normal adalah bayi lahir yang melewati masa penyesuaian pada minggu
pertama kehidupannya. Sedangkan waktu di dalam uterus ibu bayi aman, hangat dan makan
dengan baik. Setelah lahir bayi harus menyesuaikan pada pola untuk makan, bernapas dan
tetap hangat (Asuhan Bayi Baru Lahir, 2000).
Menurut Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2002, angka
kematian bayi baru lahir sebesar 45/1000 kelahiran hidup dan dipengaruhi oleh beberapa
faktor antara lain: infeksi, asfiksia neonatorum, trauma kelahiran, cacat bawaan (seperti labio
plato skisis), penyakit yang berhubungan dengan prematuritas dan dismaturitas, imaturitas
dan lain-lain.
Ditinjau dari pertumbuhan dan perkembangan bayi, periode neonatal merupakan periode
yang paling kritis. Kasus labio palato skisis merupakan salah satu bentuk kelainan kongenital
pada bayi baru lahir. Labio palate skisis sering dijumpai pada anak laki-laki dibandingkan
anak perempuan (Randwick, 2002). Kelainan ini merupakan kelainan yang disebabkan faktor
herediter, lingkungan, trauma, virus (Sjamsul Hidayat, 1997), tetapi dapat diperbaiki dengan
pembedahan.
Secara umum, perawatan bayi baru lahir berpusat pada ibu dan keluarga agar pemberian
asuhan keperawatan aman dan berkualitas dalam mengenali fokus dan adaptasi yang
berorientasi terhadap kebutuhan fisik dan psikososial bayi baru lahir. Riset menunjukkan
bahwa kontak dini yang diperpanjang antara orangtua-bayi baru lahir lebih besar secara
signifikan dibandingkan dengan risiko infeksi (Stright, 2005).

B. Tujuan
1.

Tujuan Umum
Pembahasan makalah ini bertujuan agar pembaca, khususnya mahasiswa, dapat

memahami konsep dasar pada bayi baru lahir beserta gangguan yang terjadi, salah
satunya bayi dengan labio palato skisis dengan askep sesuai NANDA, NOC dan NIC.
2.

Tujuan Khusus
Beberapa tujuan yang diharapkan setelah membahas makalah ini adalah:
a.

Perubahan kehidupan intra uterin dan ekstra uterin.

b.

Adaptasi fisik dan fisiologis bayi baru lahir.

c.

Konsep dasar dan asuhan keperawatan pada bayi dengan palatum

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Bayi baru lahir normal adalah bayi lahir yang melewati masa penyesuaian pada minggu
pertama kehidupannya. Bayi baru lahir harus menyesuaikan pola makan, bernapas dan tetap
hangat di lingkungan barunya (Asuhan Bayi Baru Lahir, 2000).
Labio palato skisis adalah suatu keadaan terbukanya bibir dan langit-langit rongga mulut
dapat melalui palatum durum maupum palatum mole, hal ini disebabkan bibir dan langit
langit tidak dapat tumbuh dengan sempurna pada masa pembentukan mesuderm pada saat
kehamilan
Beberapa penyebab palatum antara lain: faktor genetik, insufisiensi zat untuk tumbuh
kembang, pengaruh obat teratogenik, faktor lingkungan maupun infeksi khususnya
toxoplasma dan klamidial.
Penatalaksanaan palatum adalah dengan tindakan pembedaha. Asuhan keperawatan
ditegakkan untuk mengatasi masalah dan dampak hospitalisasi yang ditimbulkan.

B. Saran
Bagi masyarakat, khususnya ibu hamil, dapat sesering mungkin untuk memeriksakan
kehamilannya dan menghindari seminimal mungkin hal-hal yang dapat menyebabkan
terjadinya kelainan kongenital pada janin atau organ yang dikandungnya.

DAFTAR PUSTAKA
Cahyono. (2011). Asuhan keperawatan anak dengan labiopalatoskisis. Diakses pada tanggal
14 November 2012 dari http://nursing-academy.blogspot.com
Stright, B. R. (2005) Keperawatan ibu-bayi baru lahir. Jakarta: EGC.
Broker,C. (2001). Kamus Saku Keperawatan. Jakarta :EGC
Jumiarni.Dkk. 1995. Asuhan Keperawatan Perinatal.Jakarta :Egc
BARBARA. 2005. PANDUAN Belajarkeperawatan Ibu Bayi Baru Lahir. Jakarta: EGC.
Mary Hamilton. 1995. Dasar Dasar Maternitas. Jakarta : EGC
Behrman, dkk.(2000). Ilmu kesehatan Anak Nelson Vol 3. Jakarta: EGC
Farrer, Helen.(1999). Perawatan Maternitas: Ed. 2. Jakarta : EGC.
Winknjsastro, Hanifa. (2005.Ilmu Kebidanan Ed 3. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka
Sarwon Prawirohardjo Ngastiyah, (1997). Perawatan Anak Sakit. Jakarta : EGC
Staf Pengajar IKA-FKUI, (1Ilmu Kesehatan Anak). Jakarta : EGC

You might also like