Professional Documents
Culture Documents
Oleh:
Emily Nadya Akman
A. Pendahuluan
Setiap manusia dimanapun berada
membutuhkan tempat untuk tinggal yang
disebut rumah. Rumah merupakan salah
satu kebutuhan pokok manusia disamping
sandang dan papan, sehingga rumah
harus sehat agar penghuninya dapat
bekerja secara produktif. Rumah sehat
adalah bangunan tempat berlindung dan
beristirahat
serta
sebagai
sarana
pembinaan keluarga yang menumbuhkan
kehidupan sehat secara fisik, mental dan
sosial, sehingga seluruh anggota keluarga
dapat
bekerja
secara
produktif.
Konstruksi rumah dan lingkungannya
yang tidak memenuhi syarat kesehatan
merupakan faktor risiko sebagai sumber
penularan berbagai penyakit, khususnya
penyakit yang berbasis lingkungan.
Penyakit berbasis lingkungan masih
merupakan penyebab utama kematian di
Indonesia. Bahkan pada kelompok bayi
dan balita, penyakit berbasis lingkungan
menyumbangkan lebih dari 80% penyakit
yang diderita oleh bayi dan balita.1
Penyakit berbasis lingkungan antara
lain: ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan
Akut), pneumonia, tuberkulosis paru,
diare,
dan
malaria.
Berdasarkan
Riskesdas tahun 2013, period prevalence
ISPA Indonesia sebesar 25%, period
prevalence pneumonia Indonesia sebesar
1,8%, prevalensi tuberkulosis paru
Indonesia sebesar 0,4%, insiden dan
period prevalence diare Indonesia sebesar
3,5% dan 7%, sementara insiden dan
prevalensi malaria Indonesia sebesar
1,9% dan 6%.2
Upaya pengendalian faktor resiko
yang mengancam kesehatan keluarga dari
dampak kualitas lingkungan perumahan
dan rumah tinggal yang tidak memenuhi
syarat, telah diatur dalam Keputusan
Menteri
Kesehatan
RI
nomor
829/Menkes/SK/VII/1999
tentang
Persyaratan Rumah Sehat. Dalam
penilaian rumah sehat terdapat beberapa
1.
1.
2.
3.
4.
5.
Demografis
Berdasarkan data proyeksi tahun 2014
Puskesmas Rengasdengklok memiliki
80.335 penduduk, terdiri dari laki- laki
41.407 dan perempuan 38.928, jumlah
KK 21.342 dengan jumlah bayi (0-11
bulan) 2.177, Balita (1-4 tahun) 5.148,
ibu hamil 2.279 dan neonatus 2.198.
Penduduk miskin 33.24% dari jumlah
penduduk
wilayah
Puskesmas
Rengasdengklok
yaitu
sebanyak
25.757, KK miskin 6.439 dengan
jumlah bayi (0-12 bulan) 695, Balita
(1-4 tahun) 1.711, ibu hamil 758, ibu
menyusui 718, ibu melahirkan 731,
neonatus 731, pria usia subur (PUS)
5.544 dan wanita usia subur (WUS)
6.868.
Jumlah rumah di wilayah kerja puskesmas
Rengasdengklok sebanyak 19.646
unit.
Tingkat pendidikan terbanyak penduduk
wilayah
kerja
Puskesmas
Rengasdengklok
adalah
Sekolah
Menengah Pertama/SMP (46.79%).
Mata pencarian terbanyak penduduk
wilayah
kerja
Puskesmas
Rengasdengklok adalah pedagang
(72.43%).
Fasilitas Kesehatan
Jenis sarana kesehatan yang berada
di
wilayah
kerja
Puskesmas
Rengasdengklok, antara lain: 1 Puskesmas,
1 RS Swasta, 2 Klinik 24 Jam, 10 orang
praktek dokter umum, 2 orang praktek
dokter gigi, 14 orang praktek bidan, 2 BP
Sore, 10 Apotik, 7 Posbindu dan 57
Posyandu.
Data Khusus
1. Masukan
a. Tenaga (Man)
Petugas
Kesling:
1
orang
(merangkap sebagai koordinator program
dan pelaksana program)
b. Dana (Money)
APBD : Tersedia
BOK : Tersedia
c. Sarana (Material)
Leaflet
Poster
Alat tulis
d. Metode (Method)
: Ada
: Ada
: Ada
2. Proses
a. Perencanaan
Perencanaan kegiatan program
pengawasan rumah sehat dibuat
satu bulan sebelumnya yaitu
dimulai dengan pendataan rumah
yang akan di inspeksi dan petugas
dari program kesehatan lingkungan
akan berkoordinasi dengan kader
yang di setiap desa.
Pelaksanaan kegiatan inspeksi
rumah 1 kali dalam setahun oleh
petugas kesehatan lingkungan
terlatih pada hari kerja dari pukul
09.00 sampai dengan pukul 12.00
WIB.
Kegiatan penyuluhan dilaksanakan
oleh petugas kesehatan lingkungan
saat melakukan pengawasan rumah
sehat. Penyuluhan turut diberikan
melalui lintas program dan lintas
sektoral.
Bertujuan
untuk
meningkatkan
kesadaran
masyarakat tentang pentingnya
kesehatan
lingkungan
dan
sosialisasi program sanitasi total
berbasis masyarakat (STBM) dan
perilaku hidup bersih dan sehat
(PHBS).
Pembinaan rumah sehat dilakukan
3 bulan sekali.
b. Pengorganisasian
d. Pengawasan
Adanya
rapat
bulanan
di
Puskesmas
Rengasdengklok
tentang hasil pencapaian program
pengawasan rumah sehat.
Adanya pencatatan bulanan dan
tahunan serta pelaporan secara
berkala
tentang
kegiatan
pengawasan rumah sehat ke tingkat
Kabupaten minimal 1 bulan sekali.
e. Keluaran
Cakupan
pengawasan/inspeksi
sebesar 19,50%.
Persentase rumah sehat sebesar
14,63%.
Tidak ada data tertulis mengenai
penyuluhan rumah sehat.
Tidak ada data tertulis mengenai
pembinaan rumah sehat.
4 Lingkungan
a Lingkungan Fisik
Lokasi:
Semua lokasi dapat dijangkau
dengan sarana transportasi yang
ada (sepeda motor) karena terdapat
akses jalan yang bisa dilalui sepeda
motor. Walaupun sebagian jalan
masih berlubang-lubang dan masih
banyak jalan yang belum diaspal
tetapi
tidak
mempengaruhi
pelaksanaan
program
secara
signifikan.
Iklim:
Iklim
tidak
mempengaruhi
pelaksanaan program. Tetapi bila
musim hujan beberapa tempat
becek dan banjir.
Kondisi Geografis:
Kondisi
geografis
tidak
mempengaruhi
program
pengawasan rumah sehat.
b
F. Kesimpulan
Dari hasil evaluasi program
pengawasan rumah sehat yang dilakukan
dengan cara pendekatan sistem di wilayah
kerja UPTD Puskesmas Rengasdengklok
G. Saran
Saran bagi kepala Puskesmas
Rengasdengklok:
Menambah jumlah, memotivasi
dan melatih kader, terkait dengan
pengawasan
rumah
sehat,
diharapkan dalam jangka waktu 6
bulan sudah terbentuk kader
kesehatan lingkungan di setiap
desa.
Melakukan pemetaan pada setiap
desa untuk melakukan pengawasan
rumah sehat, kemudian mengambil
sampel rumah untuk diinspeksi
dalam jangka waktu 3 bulan.
Meningkatkan koordinasi lintas
program dan lintas sektoral,
terutama dengan Dinas Sosial,
Dinas Perumahan, dan Dinas
Pekerjaan Umum.. Selain itu,
dengan
menggunakan
azaz
keterpaduan, bekerjasama dengan
program yang juga melakukan
pendataan ke setiap rumah seperti
program PHBS oleh kader, untuk
sekaligus melakukan pengawasan
rumah sehat.
Mengadakan pertemuan dengan
tim PKK setempat secara berkala,
minimal 3 bulan sekali, untuk
membincangkan
dan
menyelenggarakan kegiatan yang
melibatkan masyarakat untuk tahu
dan sadar tentang pentingnya
rumah sehat, selain itu diharapkan