Professional Documents
Culture Documents
TINJAUAN PUSTAKA
1. DEFINISI
Hernia berasal dari kata latin yang berarti rupture. Hernia didefinisikan
sebagai suatu penonjolan abnormal organ atau jaringan melalui daerah yang lemah
(defek) yang diliputi oleh dinding. Meskipun hernia dapat terjadi di berbagai tempat
dari tubuh kebanyakan defek melibatkan dinding abdomen pada umumnya daerah
inguinal.1
Hernia ingunalis dibagi menjadi dua yaitu Hernia Ingunalis Lateralis (HIL)
dan Hernia Ingunalis Medialis. Disini akan dijelaskan lebih lanjut tentang hernia
ingunalis lateralis. Hernia inguinalis lateralis mempunyai nama lain yaitu hernia
indirecta yang artinya keluarnya tidak langsung menembus dinding abdomen. Selain
hernia indirek nama yang lain adalah Hernia oblique yang artinya kanal yang berjalan
miring dari lateral atas ke medial bawah. Hernia ingunalis lateralis sendiri
mempunyai arti pintu keluarnya terletak disebelah lateral Vasa epigastrica inferior.
Hernia inguinalis lateralis (HIL) terjadi disebabkan kelainan kongenital meskipun ada
yang didapat.3
Deskripsi
Hubungan
Hernia
Penojolan
ingunalis
melewati
lateralis
inguinal
epigastrica
spermatica
inferior
Lateral
interna
Ya
cincin
pada waktu
Congenital
dan bisa pada
dan
waktu dewasa.
biasanya
merupakan
kegagalan
penutupan cincin
ingunalis
pada
embrio
interna
waktu
setelah
Hernia
penurunan testis
Keluarnya
ingunalis
langsung
medialis
menembus fascia
dinding abdomen
Medial
Tidak
Dewasa
Hernia Inguinalis
Hernia Inguinalis
Medialis
Lateralis
2. KLASIFIKASI
Casten membagi hernia menjadi tiga tahapan, yaitu:3
Stage 1 : hernia indirek dengan cincin interna yang normal.
Stage 2 : hernia direk dengan pembesaran atau distorsi cincin interna.
Stage 3 : semua hernia direk atau hernia femoralis.
Klasifikasi menurut Halverson dan McVay, hernia terdapat terdapat 4 kelas:3
Kelas 1 : hernia indirek yang kecil.
Kelas 2 : hernia indirek yang medium.
Kelas 3 : hernia indirek yang besar atau hernia direk.
Kelas 4 : hernia femoralis.
Sistem Ponka membagi hernia menjadi 2 tipe:3
1. Hernia Indirek
hernia inguinalis indirek yang tidak terkomplikasi.
hernia inguinalis indirek sliding.
2. Hernia Direk
Gilbert membagi hernia menjadi 5 tipe. Tipe 1, 2, and 3 merupakan hernia indirek,
sedangkan tipe 4 and 5 merupakan hernia direk.
-
Hernia tipe 5 merupakan hernia divertikuler primer. Pada hernia ini tidak
terdapat kantung peritoneal.
Nyhus membuat klasifikasi berdasarkan ukuran cincin interna dan integritas dinding
posterior, meliputi:3
Tipe 1 adalah hernia indirek dengan cincin interna yang normal.
Tipe 2 adalah hernia indirek dengan cincin interna yang membesar.
Tipe 3a adalah hernia inguinalis indirek.
Tipe 3b adalah hernia indirek yang menyebabkan kelemahan dinding posterior.
Tipe 3c adalah hernia femoralis.
Tipe 4 memperlihatkan semua hernia rekuren.
3. ETIOLOGI
Penyebab terjadinya hernia inguinalis masih diliputi berbagai kontroversi, tetapi
diyakini ada tiga penyebab, yaitu:2
1.Peninggian tekanan intra abdomen yang berulang.
Overweight
Mengangkat barang yang berat yang tidak sesuai dengan ukuran badan
Kehamilan
Ascites
- Superior : Dibentuk oleh serabut tepi bawah muskulus obliqus internus dan
muskulus transversus abdominis dan aponeurosis.
- Inferior : Dibentuk oleh ligamentum inguinale dan lakunare.
Canalis Inguinalis
Bagian ujung atas dari kanalis inguinalis adalah internal inguinal ring. Ini
merupakan defek normal dan fasia transversalis dan berbentuk huruf U dan
V dan terletak di bagian lateral dan superior. Batas cincin interna adalah
pada bagian atas muskulus transversus abdominis, iliopublik tract dan
interfoveolar (Hasselbach) ligament dan pembuluh darah epigastrik inferior di
bagian medial. External inguinal ring adalah daerah pembukaan pada
aponeurosis muskulus obliqus eksternus, berbentuk U dangan ujung terbuka
ke arah inferior dan medial. 8
d. Isi kanalis inguinalis pria :10
a. Duktus deferens
b. 3 arteri yaitu : 1. Arteri spermatika interna
2. Arteri diferential
3.Arteri spermatika eksterna
c. Plexus vena pampiniformis
d. 3 nervus: 1. Cabang genital dari nervus genitofemoral
2. Nervus ilioinguinalis
3. Serabut simpatis dari plexus hipogastrik
e. 3 lapisan fasia:
1. Fasia spermatika eksterna, lanjutan dari fasia innominate.
2. Lapisan kremaster, berlanjut dengan serabut-serabut muskulus
obliqus internus dan fasia otot.
3. Fasia spermatika interna, perluasan dari fasia transversal.
f. Selubung hernia merupakan lapisan lapisan yang menyelubungi hernia.
Fruchaud Myopectineal Orifice
Daerah ini dibatasi oleh ligamentum inguinalis, pada bagian posterior dibatasi
oleh traktus iliopubis.Bagian medial dibatasi oleh bagian lateral musculus rectus
abdominis.Bagian superior dibatasi oleh lengkungan serabut otot abdominis
transversus dan otot obliquus internus, pada bagian lateral bebatas dengan musculus
iliopsoas dan bagian inferior oleh ligamentum cooper.Lubang ini ditembus oleh
funiculus spermaticus, dan bagian bawah oleh pembuluh darah vena dan arteri
femoralis. Lubang myopectineal dilindungi oleh aponeurosis transversus abdominis
dan fascia transversalis
6. GEJALA DAN TANDA KLINIK
6.1. Gejala
Pasien mengeluh ada tonjolan di lipat paha, pada beberapa orang adanya nyeri
dan membengkak pada saat mengangkat atau ketegangan. Seringnya hernia
ditemukan pada saat pemeriksaan fisik misalnya pemeriksaan kesehatan sebelum
masuk kerja. Beberapa pasien mengeluh adanya sensasi nyeri yang menyebar
biasanya pada hernia ingunalis lateralis, perasaan nyeri yang menyebar hingga ke
scrotum. Dengan bertambah besarnya hernia maka diikuti rasa yang tidak nyaman
dan rasa nyeri, sehingga pasien berbaring untuk menguranginya.11
Pada umumnya hernia direct akan memberikan gejala yang sedikit
dibandingkan hernia ingunalis lateralis dan juga kemungkinannya lebih berkurang
untuk menjadi inkarserasi atau strangulasi.11
6.2. Tanda
Pada pemeriksaan hernia pasien harus diperiksa dalam keadaan berdiri dan
berbaring dan juga diminta untuk batuk pada hernia yang kecil yang masih sulit untuk
dilihat. Kita dapat mengetahui besarnya cincin eksternal dengan cara memasukan jari
ke annulus jika cincinnya kecil jari tidak dapat masuk ke kanalis inguinalis dan akan
sangat sulit untuk menentukan pulsasi hernia yang sebenarnya pada saat batuk. Lain
halnya pada cincin yang lebar hernia dapat dengan jelas terlihat dan jaringan tissue
dapat dirasakan pada tonjolan di kanalis ingunalis pada saat batuk dan hernia dapat
didiagnosa.8
Perbedaan hil dan him pada pemeriksaan fisik sangat sulit dlakukan dan ini
tidak terlalu penting mengingat groin hernia harus dioperasi tanpa melihat jenisnya.
Hernia ingunalis pada masing-masing jenis pada umumnya memberikan gambaran
yang sama .hernia yang turun hingga ke skrotum hampir sering merupakan hernia
ingunalis lateralis.8
Pada inspeksi, saat pasien berdiri dan tegang, pada hernia direct kebanyakan
akan terlihat simetris, dengan tonjolan yang sirkuler di cicin eksterna. Tonjolan akan
menghilang pada saat pasien berbaring.8
Pada palpasi, dinding posterior kanalis ingunalis akan terasa dan adanya
tahanan pada hernia inguanalis lateralis. Sedangkan pada hernia direct tidak akan
terasa dan tidak adanya tahanan pada dinding posterior kanalis ingunalis. Jika pasien
diminta untuk batuk pada pemeriksaan jari dimasukan ke annulus dan tonjolan terasa
pada sisi jari maka itu hernia direct. Jika terasa pada ujung jari maka itu hernia
ingunalis lateralis. Penekanan melalui cincin interna ketika pasien mengedan juga
dapat membedakan hernia direct dan hernia inguinalis lateralis. Pada hernia direct
benjolan akan terasa pada bagian depan melewati Trigonum Hesselbachs dan
kebalikannya pada hernia ingunalis lateralis. Jika hernianya besar maka perbedaan
dan hubungan secara anatomi antara cincin dan kanalis inguinalis sulit dibedakan.
Pada kebanyakan pasien, jenis hernia inguinal tidak dapat ditegakkan secara akurat
sebelum dilakukan operasi.8
7. KOMPLIKASI
Hernia inkarserasi :
Hernia yang membesar mengakibatkan nyeri dan tegang
Tidak dapat direposisi
Adanya mual ,muntah dan gejala obstruksi usus.
Hernia strangulasi :
Gejala yang sama disertai adanya infeksi sistemik
Adanya gangguan sistemik pada usus.11
8. PEMERIKSAAN PENUNJANG
8.1. Laboratorium
Untuk mendukung ke arah adanya strangulasi, sebagai berikut:
-
Elektrolit, BUN, kadar kreatinine yang tinggi akibat muntah-muntah dan menjadi
dehidrasi.
Pada pemeriksaan radiologis kadang terdapat suatu yang tidak biasa terjadi, yaitu
adanya suatu gambaran massa. Gambaran ini dikenal dengan Spontaneous Reduction
of Hernia En Masse.Adalah suatu keadaan dimana berpindahnya secara spontan
kantong hernia beserta isinya ke rongga extraperitoneal. Ada 4 tipe pembagian
reduction of hernia en masse :
1.Retropubic
2.Intra abdominal
3.Pre peritoneal
4.Pre peritoneal locule
9. PENATALAKSANAAN HERNIA
Penanganan DI IGD
-
Mengurangi hernia.
Memberikan sedasi yang adekuat dan analgetik untuk mencegah nyeri. Pasien
harus istirahat agar tekanan intraabdominal tidak meningkat.
Pasien pada posisi Trendelenburg dengan sudut sekitar 15-20 terhadap hernia
inguinalis.
Posisikan kaki ipsi lateral dengan rotasi eksterna dan posisi flexi unilateral
(seperti kaki kodok)
Posisikan dua jari di ujung cincin hernia untuk mencegah penonjolan yang
berlanjut selama proses reduksi penonjolan
Usahakan penekanan yang tetap pada sisi hernia yang bertujuan untu
mengembalikan hernia ke atas. Jika dilakukan penekanan ke arah apeks akan
menyebabkan hernia keluar dari pintu hernia.
Konsul ke ahli bedah jika usaha reduksi tidak berhasil dalam 2 kali percobaan
Teknik reduksi spontan memerlukan sedasi dan analgetik yang adekuat dan
posisikan Trendelenburg, dan kompres dingin selama 20-30 menit.7
Indikasi operasi :
- Hernia inguinalis lateralis pada anak-anak harus dilakukan secara operatif tanpa
penundaan, karena adanya risiko komplikasi yang besar terutama inkarserata,
strangulasi, yang termasuk gangren alat-alat pencernaan (usus), testis, dan adanya
peningkatan risiko infeksi dan rekurensi yang mengikuti tindakan operatif.
- pada pria dewasa, dilakukan operasi elektif atau cito terutama pada keadaan
inkarserata dan strangulasi. Pada pria tua, ada beberapa pendapat (Robaeck-Madsen,
Gavrilenko) bahwa lebih baik melakukan operasi elektif karena angka mortalitas, dan
morbiditas lebih rendah jika dilakukan operasi cito.
1. Konservatif :
- Reposisi bimanual : tangan kiri memegang isi hernia membentuk corong sedangkan
tangan kanan mendorongnya ke arah cincin hernia dengan tekanan lambat dan
menetap sampai terjadi reposisi
- Reposisi spontan pada anak : menidurkan anak dengan posisi Trendelenburg,
pemberian sedatif parenteral, kompres es di atas hernia, kemudian bila berhasil, anak
boleh menjalani operasi pada hari berikutnya.
- Bantal penyangga, bertujuan untuk menahan hernia yang telah direposisi dan harus
dipakai seumur hidup. Namun cara ini sudah tidak dianjurkan karena merusak kulit
dan otot abdomen yang tertekan, sedangkan strangulasi masih mengancam
2. Operatif
-Anak-anak Herniotomy :
Karena masalahnya pada kantong hernia,maka dilakukan pembebasan kantong hernia
sampai dengan lehernya, dibuka dan dibebaskan isi hernia, jika ada perlekatan
lakukan reposisi, kemudian kantong hernia dijahit setinggi-tinggi mungkin lalu
dipotong.
Karena herniotomi pada anak-anak sangat cepat dan mudah, maka kedua sisi dapat
direparasi sekaligus jika hernia terjadi bilateral
-Dewasa Herniorrhaphy :
Perawatan kantung hernia dan isi hernia
Berliner repair
menempatkan
muskulus
oblikuus
eksterna
diantara
cord
Hal inilah yang menyebabkan keluhan rasa nyeri pasca operasi menjadi lebih ringan
dibanding tehnik konvensional lainnya.12
Penggunaan material sintetis sebagai penutup defek miopektineal dinding
belakang kanalis inguinal memerlukan persyaratan tertentu, prostesis yang dipakai
harus cukup kuat sebagai penyangga, tidak bersikap alergen, mempunyai potensi
untuk menimbulkan respon inflamasi dan cepat berintegrasi dengan jaringan
sekitar.Agar integrasi menjadi solid, prostesis berupa anyaman yang berpori sehingga
jaringan tumbuh diantara pori-pori tersebut. Polypropylene mesh dikategorikan
memiliki sifat tersebut serta mampu bersifat permanen sehingga tidak diperbolehkan
kontak langsung dengan organ visera karena akan menimbulkan perlengketan serta
obstruksi atau pembentukan fistula. Saat ini polypropylen mesh dipilih sebagai
prostesis baku dalam petatalaksanaan hernio plasty.6
Hernioplasty dengan polypropylene mesh mencegah terjadinya peregangan
sewaktu rekonstruksi dinding belakang kanalis inguinal sehingga perasaan nyeri
pasca operasi dapat berkurang dengan nyata. Diikuti pemulihan dan kembali kepada
aktivitas rutin yang lebih dini, serta pencegahan rekurensi jangka panjang. Pemulihan
dan kemampuan kerja setelah operasi ternyata sangat dipengaruhi oleh rasa sakit
(Callesen, 1999). Bax (1999) melaporkan dengan polypropylene mesh lebih dari 60%
pekerja kasar dan lebih dari 90% pekerja kantoran telah dapat bekerja dalam 10 hari.
Ismail (2000) melaporkan 74 % penderita telah kembali mengemudikan mobil dalam
10 hari, 49 % diantaranya dalam 7 hari.6
Untuk mencegah rekurensi jangka panjang penggunaan material harus cukup
lebar untuk menutup seluruh defek miopektineal (dengan ukuran 10 x 5 cm), tidak
terjadi lipatan-lipatan, melingkari bagian dari spermatik kord di daerah kanalis
inguinal interna.6
DAFTAR PUSTAKA
1. Townsend, Courtney M. 2004. Hernias. Sabiston Textbook of Surgery. 17 th
Edition. Philadelphia. Elsevier Saunders. 1199-1217.
2. Brunicardi, F Charles. 2005. Inguinal Hernias. Schwartzs Principles of
Surgery. Eighth edition. New York. Mc Graw-Hill. 1353-1394.
3. Inguinal
Hernia:
Anatomy
and
Management
Hernias
.2007.
http://www.medscape.com/viewarticle/420354_4
4. Manthey,
David.
http://www.emedicine.com/emerg/topic251.htm
5. Norton,Jeffrey A. 2001. Hernias And Abdominal Wall Defects. Surgery Basic
Science and Clinical Evidence. New York. Springer. 787-803.
6. http://www.hernia.tripod.com/inguinal.html
7. http://www.webmed.com/digestive-disorders/tc/Inguinal-Hernia-Symptoms
8. Way, Lawrence W. 2003. Hernias & Other Lesions of the Abdominal Wall.
Current Surgical Diagnosis and Treatment. Eleventh edition. New York. Mc
Graw-Hill. 783-789.
9. http://www.webmed.com/digestive-disorders/tc/Inguinal-Hernia
10. Bland, Kirby I. 2002. Inguinal Hernias. The Practice of General Surgery. New
York. WB Saunders Company. 795-801
11. Cook, John. 2000. Hernia. General Surgery at the Distric Hospital.
Switzerland. WHO. 151-156.
12. Zinner, Michael J. 2001. Hernias. Maingots Abdominal Operation. Volume 1.
BAB I
PENDAHULUAN
LAPORAN KASUS
I.
IDENTITAS PASIEN
Nama
: Kasani
Umur
: 57 tahun
Jenis kelamin
: Laki-laki
Status perkawinan
: Kawin
Pekerjaan
: Petani
Agama
: Islam
Alamat
: Cikubang sari
Tanggal masuk
: 04 Desember 2013
II.
ANAMNESA
Keluhan Utama
Benjolan yang hilang timbul di kantung zakar sebelah kanan.
Riwayat Penyakit Sekarang
Os datang ke RSUD 45 Kuningan pada tanggal 04 Desember 2013, dengan
keluhan terdapat benjolan yang hilang timbul di buah zakar sebesar telur ayam sejak
3 bulan SMRS . Menurut keterangan os awalnya benjolan sebesar kelereng yang
letaknya di lipat paha sebelah kanan, sejak 6 bulan SMRS. Benjolan timbul pada
saat os duduk, berdiri, dan beraktivitas. Benjolan hilang pada saat os tidur. Os
mengaku benjolan tidak terasa nyeri.
Os menceritakan bahwa os seorang petani, dan sering mengangkat beras,
dengan berat 50-60 kg. akan tetapi os sudah mengurangi aktivitas kerjanya sejak 3
tahun terakhir ini. Mual (-), muntah (-), demam (-), BAB lancar (+), BAK lancar (+)
kencing berdarah (-), kencing berpasir (-), riwayat batuk lama disangkal os.
Riwayat Penyakit Keluarga
Tidak ada keluarga yang menderita keluhan seperti Os
III.
PEMERIKSAAN FISIK
Status Generalis
Kesadaran umum
Kesadaran
: Compos mentis
A.
: 130/80 mmHg
: 80 x/menit
: 22 x/menit
Tanda Vital
Tekanan darah
Pulse
RR
Suhu
: 35,8 C
: Normochepali
Mata
Leher
b. Thorax
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
: Sonor
Auskultasi
c. Abdomen
Inspeksi
jejas (-)
Auskultasi
: BU (+) N
Palpasi
lepas (-), hepar dan lien tidak teraba, ginjal tidak teraba
d. Ekstremitas
Atas
Bawah
Status Lokalis
Posisi Os Berdiri
Inguinalis (scrotum)
Inguinalis
IV.
USULAN PEMERIKSAAN
- Laboratorium darah lengkap (Hb, leukosit, LED, trombosit, glukosa
-
Hb
Leukosit
LED
Trombosit
:
:
:
:
13,5
16000
30
255000
V.
DIAGNOSA BANDING
Hernia inguinalis lateralis dextra reponible
Hidrokel
VI.
DIAGNOSA KERJA
Hernia Inguinalis Lateralis Dextra Reponible
VII.
PENATALAKSANAAN
Tension Free Hernioraphy
VIII. PROGNOSIS
Quo ad vitam
Quo ad fungsionam
: ad bonam
: ad bonam