You are on page 1of 59

Kelompok C1 :

1. Fadinda Aisa W
2. Fadylla Nuansa
3. Devica Dwi R
4. Yunita Fatma

(14-045)
(14-046)
(14-047)
(14-048)

ANATOMI NORMAL DAN KELAINAN


KONGINETAL

Gambaran Radiografi Rahang Normal

Struktur Rahang Normal

Struktur Gigi Normal

a : enamel

B : dentin

C : pulpa

Pulpa

Pulp Canal

Pulp Chamber

Tulang Alveolar

Tulang Alveolar

Lamina Dura

Alveolar Crest

Alveolar crest pada gigi anterior

Alveolar crest pada gigi posterior

Ligamen Periodontal

MAKSILLA

Keterangan:
1. Proc. Zygomaticus
Maksillaris
2. Batas Inferior dari Proc.
Zygomaticus
3. Tubermaksilla
4. Proc. Koronoideus dari
Mandibula
5. Cekungan Sigmoid
Medial

Maxillary anterior region


Nasal septum
Nasal fossa

Nasal spine
Insicive foramen
Nose
Median palatine suture

B
B
C

A
C

A-Nasal septum
B-Nasal fossa
C-Anterior nasal spine

A
A
B
B

A.
B.

Sutura Palatina Mediana


Foramen Insisiv

Maxillary Canine
Floor of nasal fossa

Maxillary sinus

Lateral fossa
Nose

C
B
B

A
B
C

: Floor of nasal fossa


: Maxillary sinus
: Lateral fossa

Sinus Maksilaris

Fossa Lateralis

Maxillary premolar region


Sinus
septum

Zygomatic
process

Maxillary sinus

Maxillary Premolar Region

A: Malar process
B: Sinus Maksillaris
C: Sinus septum

Maxillary molar region


zygoma

Maxillary sinus

ptrygoid plate

Hamular process

Coronoid process

maxillary tuberosity

e
e

g
d

c
a

A :max tuberosity
B :coronoid process
C : hamular process
D: pterygoid plates
Image of the impacted third molar superimposed

e : zygoma (dotted lines)


f : max sinus
g :sinus recess

Tuberositas Maksilaris

Ductus Nasolakrimal

MANDIBULA

Lingual Foramen

Genial Tubercels

Mental Ridge

Fossa Mentalis

Foramen Mentalle

Yang ditunjuk
pada nomor 3

Nutrient Canal

Mylohyoid Ridge

Linea Oblique

Linea Oblique Eksterna

Linea Oblique Interna

Kanalis Mandibula

Fossa Glandula Mandibula

KELAINAN
KONGINETAL

Agenisi

Merupakan kelainan dimana tidak terdapat benih gigi.


Gambar ronsen: tidak terdapat gambar bentukan
benih gigi di dalam rahang.

Fusi

Terpenggabungan dua bakal gigi yang sedang berkembang,


menghasilkan satu bentuk gigi yang besar. Dapat mengenai seluruh
panjang gigi atau hanya akar saja, dimana sementum dan dentin
saja yang terhubung, saluran akar dapat terpisah atau tidak.

Dilaserasi

Kelainan ini merupakan pembengkokan/ lengkungan


dari akar-akar gigi yang lain dari biasanya.
Gambar ronsen: gambaran struktur gigi normal yang
bengkok.

Dens Invagenatuss

Kelainan ini disebut juga dense in dente yaitu gigi di dalam gigi. Anomali
gigi yang menunjukkan suatu pembesaran dan penonjolan dari lingual pit.
Gigi insisif lateral permanen RA paling sering terkena, gigi anterior lain
juga dapat terkena

Taurodonsia

Gigi-gigi mempunyai mahkota yang panjang,


menyebabkan ruang pulpa bertambah tinggi dalam
arah apiko-oklusal. Lebih sering mengenai gigi permanen
daripada gigi susu.

Batu Pulpa

Kalsifikasi, bisa terjadi pada gigi manapun di


rahang atas maupun rahang bawah. Terdapat di
tengah-tengah ruang pulpa

Mikrodonsia

Mikrodonsia adalah gigi yang memmiliki ukuran lebih kecil


daripada ukuran normalnya. Kelainan ini lebih sering terjadi
pada perempuan dari pada laki-laki, sering terjadi pada geligi
permanen, dan umumnya pada gigi insisif lateral rahang atas
dan molar tiga rahang atas.

Makrodonsia

Makrodonsia adalah gigi yang memiliki ukuran lebih besar


daripada ukuran gigi normal. Kelainan ini bisa mengenai
semua gigi atau hanya sebagian saja. Kelainan ini lebih
sering terjadi pada laki-laki daripada perempuan.

Impaksi

Gigi impaksi adalah gigi yang gagal erupsi ke dalam lengkung rahang pada kisaran
waktu yang diperkirakan. Hal ini bisa diakibatkan karena gigi tetangga, lapisan
tulang yang padat atau jaringan lunak yang tebal, sehingga menghambat erupsi.
Umumnya terjadi pada gigi molar 3 rahang bawah, kaninus dan premolar rahang
atas.

Persistensi

Persistensi merupakan gigi susu yang masih ada atau belum


tanggal tetapi gigi permanen penggantinya sudah erupsi.
Bisa terjadi pada gigi manapun pada rahang atas maupun
rahang bawah

Hipoplasia Enamel

Hipoplasia enamel merupakan gangguan


pada proses pembentukan matriks organik
yang menyebabkan gangguan struktur
pada enamel. Dapat terjadi pada gigi
manapun.

Mutiara Enamel

Mutiara enamel merupakan tonjolan kecil dari bahan enamel


biasanya pada batas CEJ, dapat terjadi pada akar tunggal
maupun akar bifurkasi dan trifurkasi.

Cleft Palate

Oligodonsia

TERIMA KASIH

1. Mengapa gambaran kanalis mandibula


radiopak?
2. Bagaimana terjadinya mikrodonsia dan
makrodonsia?
3. Bagaimana cara melihat letak gigi impaksi?
Apakah ke arah bukal atau lingual? Dengan oklusal
photo.

You might also like